KL Asal Instansi : RSUD MUHAMMAD SANI KARIMUN Tugas : MD I Judul Penugasan : Ringkasan Kebijakan Pelatihan SDM Kesehatan
Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, maka
pembangunan yang berwawasan kesehatan perlu mendapat perhatian serius, karena kesehatan merupakan faktor utama dalam usaha mencapai hasil yang maksimal. Profesi Sanitarian merupakan salah satu faktor penting yang sangat mempengaruhi tercapainya pembangunan yang berwawasan kesehatann sesuai dengan pilar RPJMN tahun 2020-2024 yang mencakup 4 pilar, kelembagaan politik dan hukum yang mantap, masyarakt yang sejahtera, ekonomi yang makin maju dan kokoh dan terjaganya keanekaragaman hayati. Sedangkan arah kebijakan pengembangan kesehatan tahun 2020-2024 adalah meningkatnya pelayanan kesehatan menuju cakupan pelayanan kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar yaitu Promotif dan Preventif didukung inovasi pemanfaatan teknologi. Untuk mencapai tujuan pembangunan yang berwawasan kesehatan melalui kebijakan pengembangan kesehatan, maka harus didukung oleh komponen pendukung utama dalam hal ini adalah Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan, dimana SDM kesehatan terdiri dari 2, tenaga kesehatan dan tenaga pendukung/penunjang kesehatan. Tenaga kesehatan memiliki peranan penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat agar masyarakat mampu dan dapat untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat sehingga akan terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya. Tenaga kesehatan menentukan kualitas pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau dimana hal tersebut merupakan hak seluruh masyarakat Indonesia. Akan tetapi akibat adanya kebijakan desentralisasi pemerintah pusat ke daerah sehingga berimbas pada pemerataan tenaga kesehatan tidak berjalan maksimal, karena pemerintah daerah kurang memetakan fasilitas pelayanan kesehatan di wilayahnya yang dapat dijadikan dasar dalam perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan. Disamping kurangnya pemetaan dan pemerataan fasilitas dan tenaga kesehatan, kurangnya kompetensi tenaga kesehatan, hal ini disebabkan kualitas pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan pada umumnya masih belum memenuhi standar, pengembangan profesi yang berkelanjutan masih terbatas serta pembinaan dan pengawasan mutu belum dapat dilaksanakan sebagaimana yang diharapkan. Dalam rangka pelaksanaan upaya kesehatan, diperlukan SDM Kesehatan yang mencukupi, baik dalam jumlah, jenis dan kualitasnya serta terdistribusi secara adil dan merata sesuai dengan tuntutan kebutuhan pembangunan kesehatan. Mengacu pada PP No. 72 Tahun 2012 tenang sistem Kesehatan Nasional, pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia (PPSDM) Kesehatan dilaksanakan dalam kerangka menjamin ketersediaan, pendistribusian dan peningkatan kualitas SDM Kesehatan. Berbagai program yang telah dilaksanakan PPSDM Kesehatan antara lain: 1. Penugasan khusus tenaga kesehatan strategis dan Residen Senior 2. Pelatihan Jarak Jauh (LJJ) dengan metode e-learning 3. Akreditasi pelatihan melalui aplikasi Sistem Informasi Akreditasi Pelatihan (SIAKPEL) 4. Perluasan sasaran akreditasi institusi pelatihan bidang kesehatan 5. Standar Kompetensi Teknis (SKT) 6. Pendidikan jarak jauh bekerja sama dengan Universitas Terbuka 7. Bantuan pendidikan 8. Peningkatan pembinaan dan pengawasan mutu tenaga kesehatan dalam registrasi tenaga kesehatan secara daring atau online. Kemungkinan tantangan yang akan dihadapi dalam program PPSDM Kesehatan antara lain: 1. Pemenuhan tenaga kesehatan untuk Puskesmas dan institusi diatasnya 2. Peningkatan sosisalisasi dan advokasi formasi dan rekrutmen dari pusat ke daerah 3. Penerapan sistem insentif financial dan non-finansial yang memadai khusus tenaga kesehatan di Indonesia bagian timur 4. Pelaksanaan sistem subsidi, beasiswa dan ikatan dinas bagi tenaga kesmas, sanitarian dan gizi 5. Pemenuhan hak pengembangan kompetensi bagi ASN 6. Pengembangan metode pelatihan sesuai dengan perkembangan teknologi 7. Pengakuan sertifikat pelatihan bidang kesehatan terakreditasi 8. Penerapan standarisasi mutu tenaga kesehatan melalui akreditasi institusi pendidikan dan uji kompetensi yang efektif 9. Peningkatan pembinaan dan pengawasan mutu tenaga kesehatan dan tenaga kesehatan asing yang bekerja di pelayanan kesehatan 10. Penerapan e-STR dalam registrasi tenaga kesehatan. Kebijakan pelatihan PPSDM Kesehatan adalah 1. Akreditasi institusi penyelenggara (admisnistrasi, manajemen, pelayanan pelatihan dan penunjang pelatihan) 2. Akreditasi pelatihan (kurikulum, tenaga pelatih, peserta, penyelenggara dan tempat penyelenggaraan) 3. Melaksanakan Qualitu Control (QC) terdiri internal dan ekternal yang dilakukan pada saat penyelenggaraan pelatihan.