Anda di halaman 1dari 3

Nama : Imelda Minkhatul Maula

NIM : 2309020239
Prodi : Kesehatan Masyarakat
Nama Kelompok : Louis Pasteur
Nama Pendamping : Rinar Wahyu Cahyaningrum

Peningkatan Kompetensi Tenaga Kesehatan untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan


Kesehatan

Kualitas atau mutu merupakan tingkatan baik buruknya, taraf atau derajat sesuatu.
Dalam dunia kesehatan terutama pada pelayanan kesehatan sudah semestinya memiliki
kualitas pelayanan yang baik. Pelayanan Kesehatan, adalah program khusus yang digunakan
untuk memberikan fasilitas secara berkelanjutan kepada individu dan masyarakat. Sedangkan
kesehatan adalah keadaan sejahtera fisik dan mental yang utuh dan bukan hanya bebas dari
penyakit atau kelemahan. Kesehatan merupakan salah satu bidang penting dalam
pembangunan kualitas masyarakat Indonesia saat ini, namun seiring bertambahnya waktu
kualitas kesehatan masyarakat semakin menurun. Oleh karena itu diperlukan adanya
penigkatan kompetensi tenaga kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Dalam Kepmenkokesra No. 54 Tahun 2013 disebutkan bahwa sekurang-kurangnya
harus ada 13 kursus pelatihan tenaga kesehatan dalam pelayanan kesehatan di Indonesia.
Mereka adalah dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan, perawat gigi,
apoteker, SKM, ahli kesehatan, ahli gizi, fisioterapis dan terapis medis. Namun ada sejumlah
masalah yang terkait dengan petugas kesehatan ini. Jumlahnya masih terbatas dan
distribusinya tidak merata. Misalnya, rasio dokter keluarga dengan penduduk Indonesia selalu
1:1400 (IDI, 2020), yang berarti satu dokter melayani 1400 penduduk. Perbandingan ini
masih jauh dari regulasi WHO yang menyatakan bahwa rasio ideal dokter umum dengan
jumlah penduduk adalah 1:1000 karena hal itu pelayanan yang diberikan pun tidak akan
maksimal. Selain karena kurangnya tenaga kesehatan di negeri ini, kualitas atau bobot tenaga
kesehatan sendiri masih banyak yang belum memadai.
Padahal tanpa kualitas yang tepat, kita tidak bisa mengharapkan perubahan indeks
kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, upaya berkelanjutan untuk melatih tenaga kesehatan
yang berkualitas, baik dokter, bidan maupun perawat, harus menjadi prioritas. Karena
menghadapi era globalisasi di zaman digital ini, tenaga kesehatan diharapkan berperan aktif
untuk turut serta berbenah diri. Tes sertifikasi, tes kualifikasi, pelatihan, magang, kerja
lapangan, dan kegiatan lain dapat digunakan untuk menilai kualitas dan kompetensi petugas
kesehatan. Selain itu, pengakuan terhadap profesi tenaga medis seperti perawat akan
menjamin kenyamanan dan kualitas kerja SDM medis ini. Peningkatan mutu yang
berhubungan dengan tenaga kesehatan tidak hanya berkaitan dengan tes dan pelatihan, tetapi
juga adanya pengembangan kompetensi yang seimbang. Kompetensi pada umumnya
dimengerti sebagai kombinasi antara pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skill), dan
sikap/perilaku (attitude) seorang karyawan sehingga mampu melaksanakan pekerjaannya.
Peningkatan kapasitas petugas kesehatan juga perlu mendapat perhatian khusus.
Kapasitas petugas kesehatan harus terus ditingkatkan melalui kursus, pelatihan melalui
penelitian komparatif, dll. sehingga dapat melaksanakan tugas pelayanan kesehatan secara
lengkap, tepat dan sistematis sesuai dengan perkembangan dunia teknologi medis. Tenaga
kesehatan juga harus mampu memberikan pelayanan yang komprehensif kepada setiap
pasien. Pelayanan medis holistik adalah berbagai bentuk pelayanan yang diberikan kepada
klien oleh tim multidisiplin berdasarkan kebutuhan pasien. Kualitas atau mutu pelayanan
medis tidak dapat dipisahkan dari kepuasan pelanggan . Layanan medis berkualitas bisa
meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan diberikan. Selain itu, kepuasan pasien
bisa digunakan sebagai ukuran kualitas pelayanan yang berhasil sebuah fasilitas medis.
Kepuasan pasien akan dibuat ketika keuntungan lebih besar diharapkan.
Jika pemerintah terus memantau secara ketat jumlah dan distribusi tenaga kesehatan
yang berkualitas dan kompeten, diyakini tingkat pelayanan kesehatan kepada masyarakat
akan meningkat. Pembangunan dan pemerataan tenaga kesehatan harus selalu berjalan seiring
dengan upaya peningkatan kualitas dan kapasitasnya. Mungkin dengan strategi ini harapan
masyarakat akan pelayanan kesehatan yang mudah, merata dan berkualitas dapat
tercapai. Sehingga pelayanan itu sendiri menjadi keuntungan timbal balik antara tenaga
kesehatan dan masyarakat
.
DAFTAR PUSTAKA

Times Indonesia. 2021. Meningkatkan Jumlah dan Kualitas Tenaga Kesehatan untuk
Kesejahteraan Rakyat, https://timesindonesia.co.id/kopi-times/381739/meningkatkan-
jumlah-dan-kualitas-tenaga-kesehatan-untuk-kesejahteraan-rakyat diakses pada 21
Agustus 2023 pukul 16.03
Borneonews. 2016. Meningkatkan Kualitas Tenaga Kesehatan,
https://www.borneonews.co.id/berita/43339-meningkatkan-kualitas-tenaga-kesehatan
diakses pada 21 Agustus 2023 pukul 15.46
Mangentang, FR. 2015. Pentingnya Pengembangan Kompetensi SDM di Rumah Sakit
Kompasiana.com
https://www.kompasiana.com/feraretno/54f6e140a33311df5b8b4a08/pentingnya-
pengembangan-kompetensi-sdm-di-rumah-sakit diakses pada 20 Agustus 2023 pukul
21.48
Falmakes. 2021. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Menuju Cakupan Kesehatan Semesta,
https://farmalkes.kemkes.go.id/2021/04/peningkatan-pelayanan-kesehatan-menuju-
cakupan-kesehatan-semesta/ diakses pada 20 Agustus 2023 pukul 14.03
Pakdosen. 2023. Pelayanan Kesehatan, https://pakdosen.co.id/pelayanan-kesehatan/ diakses
pada 19 Agustus 2023 pukul 21.17
Kasse, FE. 2022. Peran Penting Fasilitas Pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat
Kompasiana.com
https://www.kompasiana.com/finiriaeslonipakasse8454/6282dc6671913701560ae863/
peran-penting-fasilitas-pelayanan-kesehatan-bagi-masyarakat diakses pada 20 Agustus
2023 pukul 21.13

Anda mungkin juga menyukai