0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan3 halaman
Dokumen ini membahas analisis regulasi terkait pengembangan kompetensi PNS berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 5 Tahun 2018. Regulasi tersebut mengatur bahwa setiap PNS berhak mengembangkan kompetensi melalui pendidikan dan pelatihan, yang dievaluasi untuk pengembangan karier. Instansi pemerintah wajib menyusun rencana pengembangan kompetensi tahunan. Dokumen ini juga menganalisis up
Dokumen ini membahas analisis regulasi terkait pengembangan kompetensi PNS berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 5 Tahun 2018. Regulasi tersebut mengatur bahwa setiap PNS berhak mengembangkan kompetensi melalui pendidikan dan pelatihan, yang dievaluasi untuk pengembangan karier. Instansi pemerintah wajib menyusun rencana pengembangan kompetensi tahunan. Dokumen ini juga menganalisis up
Dokumen ini membahas analisis regulasi terkait pengembangan kompetensi PNS berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 5 Tahun 2018. Regulasi tersebut mengatur bahwa setiap PNS berhak mengembangkan kompetensi melalui pendidikan dan pelatihan, yang dievaluasi untuk pengembangan karier. Instansi pemerintah wajib menyusun rencana pengembangan kompetensi tahunan. Dokumen ini juga menganalisis up
LATSAR CPNS 2019 KOTA TANGERANG ANGKATAN XXXVI KELOMPOK III
Nama : Lorensius Emil Djeranu A.md Kep
NIP : 198808102020121021 Materi : Analisa Regulasi Terkait Pengembangan Kompetensi PNS Nama Tutor : Dra. Maslichah Kurdi, M.Si Instansi : RSUD Kota Tangerang
Regulasi terkait pengembangan kompetensi yang dianalisis yaitu “PERATURAN
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA” Kualitas kompetensi Pegawai ASN yang beragam mengharuskan instansi pemerintah melaksanakan program pengembangan kompetensi pegawai secara reguler sebagai kebijakan yang terkait dengan kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja, dan kebutuhan instansi pemerintah. Program ini dilaksanakan secara terintegrasi dengan program pengembangan karier PNS dengan mempertimbangkan aspek integritas dan moralitas. Berdasarkan Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN), pengembangan kompetensi Pegawai ASN diatur sebagai berikut: 1. Setiap Pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi antara lain melalui pendidikan dan pelatihan, seminar, kursus, dan penataran yang harus dievaluasi oleh PyB dan digunakan sebagai salah satu dasar dalam pengangkatan jabatan dan pengembangan karier (Pasal 70 ayat (1), (2) dan (3)); 2. Dalam mengembangkan kompetensi, setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun rencana pengembangan kompetensi tahunan yang tertuang dalam rencana kerja anggaran tahunan instansi masing-masing (Pasal 70 ayat (4)). 3. PPPK diberikan kesempatan untuk pengembangan kompetensi yang direncanakan setiap tahun oleh Instansi Pemerintah yang harus dievaluasi oleh Pejabat yang bersangkutan dan dipergunakan sebagai salah satu dasar untuk perjanjian kerja selanjutnya (Pasal 102). Selain itu, khusus terkait PNS, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (PP Manajemen PNS), maka pengembangan kompetensi bagi setiap PNS dilakukan paling sedikit 20 (dua puluh) JP dalam 1 (satu) tahun (Pasal 203 ayat (4)). Atas dasar itu, PPK harus menetapkan kebutuhan dan rencana pengembangan kompetensi, melaksanakan pengembangan kompetensi, dan melaksanakan Evaluasi Pengembangan Kompetensi Pegawai ASN. Sebagai pelaksana atau sebagai pelayan dalam memberikan pelayanan di lingkungan tempat saya bekerja, sudah tentu pengembangan kompetensi adalah suatu keharusan, dimana sehari hari saya bekerja sebagai seorang perawat yang berdinas di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Kota Tangerang Perawat merupakan sebuah profesi yang bekerja dalam bidang kesehatan yang memiliki kompetensi sendiri yakni mampu memberikan asuhan keperawatan kepada pasien/klien baik sakit maupun sehat pada individu, keluarga dan masyarakat. Tujuan dari pengembangan kompetensi itu sendiri antara lain agar dapat membuat saya menyadari bahwa ada kebutuhan untuk mempertahankan dan meningkatkan kompetensi keperawatan yang saya miliki melalui program pengembangan keprofesian berkelanjutan, serta mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang keperawatan untuk menunjang mutu pelayanan keperawatan, yang mana hal itu juga dapat ikut meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit tempat saya bekerja. Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang sendiri, kegiatan pengembangan kompetensi bagi karyawan yang bekerja di RSUD Kota Tangerang sudah rutin dilakukan setiap tahun, dimana selain untuk meningkatkan dan menyegarkan kembali ilmu dan keterampilan yang sudah dimiliki, pengembangan kompetensi ini juga merupakan syarat untuk mendapatkan Akreditasi Rumah Sakit. Pengembangan kompetensi itu sendiri tidak hanya diberikan kepada Aparatur Sipil Negara, tetapi juga di berikan kepada semua karyawan yang bekerja di RSUD Kota Tangerang salah satu contohnya adalah pelatihan Basic Life Support ( BLS ). Pelatihan yang diberikan oleh Tim Code Blue RSUD Kota Tangerang ini diajarkan kepada semua karyawan yang bekerja di RSUD Kota Tangerang mulai dari Security, Cleaning service, Tenaga Medis, Administrasi serta manajemen RSUD Kota Tangerang yang mana dalam pelatihan ini sendiri semua karyawan wajib memiliki ilmu dasar pertolongan pertama pada pasien darurat. Selain pelatihan tersebut masih banyak kegiatan lain yang diadakan di RSUD Kota Tangerang dalam rangka meningkatkan Mutu pelayanan di RSUD Kota Tangerang mulai dari seminar–seminar ,workshop, update klinik serta pelatihan - pelatihan yang dilakukan secara internal maupun secara eksternal yang dilakukan diluar Rumah sakit sesuai dengan kebutuhan masing – masing bidang pelayanan baik pelatihan pengembangan keterampilan maupun manajerial. Harapan saya sebagai perawat yang bekerja di RSUD Kota Tangerang adalah agar kegiatan – kegiatan yang sudah berjalan dan dilakukan dalam rangka pengembangan kompetensi untuk meningkatkan mutu pelayanan di RSUD Kota Tangerang terus dilanjutkan serta ditingkatkan agar selalu ada penyegaran ilmu serta ketrampilan dalam memberikan pelayanan serta dapat mengikuti tren serta update imu terbaru yang berkembang saat ini. Selain itu saya juga berharap agar semakin sering diadakannya tugas belajar bagi karyawan yang berprestasi agar dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, serta perlu diperbanyak lagi jenis jenis pelatihan yang diadakan buat setiap bagian pelayanan yang ada di RSUD Kota Tangerang baik yang dibiayai oleh pihak RSUD Kota Tangerang maupun yang dilakukan secara mandiri oleh karyawan yang ada di RSUD Kota Tangerang, dimana hal itu tentu sangat berpengaruh terhadap kualitas pelayanan di RSUD Kota Tangerang serta merupakan syarat untuk mendapatkan akreditasi Rumah Sakit itu sendiri. Semoga dengan adanya pengembangan kompetensi yang dilakukan oleh RSUD Kota Tangerang terhadap karyawannya ataupun yang dilakukan atas inisiatif sendiri oleh para karyawan RSUD Kota Tangerang, akan membuat mutu pelayanan RSUD Kota Tangerang meningkat sehingga visi Rumah Sakit “Menjadikan RSUD Kota Tanggerang sebagai rumah sakit rujukan dengan berdaya saing dan juga memiliki akhlakul karimah” dapat terlaksana.