Oleh :
4 POLITIK A
JAKARTA
2018
1. Latar Belakang
Indonesia sendiri saat ini sedang menghadapi masalah yang besar, tak lain bonus
demografi, dan peningkatan pengangguran yang tajam. Hal ini tentu saja harus segera ditangani
oleh Pemerintah guna mengatasi ledakan penduduk yang terjadi, serta guna menurunkan tingkat
pengangguran. Salah satu yang bdilakukan oleh Pemerintah di antaranya adalah dengan cara
meningkatkan kualitas Sumber daya Manusia (SDM) supaya dengan ini masyarakat dapat
meningkatkan kualitasnya untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Dengan meningkatkan
kualitas tenaga kerja, maka diharapkan akan memberikan kesempatan yang luas bagi
masyarakjat serta dapat menurunkan angka kemiskinan.
Salah satu solusi yang diberikan oleh Pemerintah di antaranya adalah dengan
memperdayakan Balai Latihan Kerja ( BLK). Program BLK ini merupakan salah satu instrument
dari Pemerintah guna meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh Indonesia
yang dapat mentransfer pengetahuan, keterampilan, serta etos kerja yang produktif.
Pengertian pelatihan menurut Mathis (2002:5), “adalah suatu proses dimana orang-orang
mencapai kemampuan tertentu untuk membantu mencapai tujuan organisasi oleh karena itu,
proses ini terikat dengan berbagai tujuan organisasi, pelatihan dapat dipandang secara sempit
ataupun luas”.
Nilai yang terkandung dari pengertian di atas menurut dimensi kerja dimaksudkan untuk
mengembangkan kemahiran para SDM dengan dibekali pengetahuan, 2 keterampilan dan sikap
kerja yang ideal melalui proses pembelajaran terarah, guna kebutuhan organisasi akan SDM
yang berkualitas tinggi pada masa yang akan datang, dengan mendasarkan pada metode
pelatihan, materi pelatihan, trainer.
Melalui pelaksanaan program pelatihan yang terarah dan sistematis diharapkan dapat
diperoleh SDM yang memiliki kemampuan tinggi, baik dalam hal keterampilan, pengetahuan
dan sikap untuk memenuhi tuntunan baru dalam menyelesaikan tugas yang dibebankan kepada
mereka.
2. Rumusan Masalah
Apakah ada Pengaruh Antara Metode, Materi dan Trainer Terhadap Efektivitas
Pelatihan pada UPT BLK Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
DKI Jakarta?”
Bagaimana Peran BLK dalam mengurangi tingkat Pengangguran?
3. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan Pelatihan yang diberikan oleh Balai
latihan Kerja terkait dengan materi, dan metode yang diterapkan dalam proses
pembelajaran.
Supaya mengetahui keberhasilan lulusan BLK yang berhasil bekerja setelah
mengikuti program pembelajaran.
4. Landasan Hukum
Pasal 1Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor.8 Tahun 2017 ayat 1 “yang
dimaksud dengan BLK adalah tempat diselenggarakannya proses pelatihan kerja
bagi peserta pelatihan sehingga mampu menguasai satu jenis kompetensi kerja
tertentu untuk membekali dirinya dalam memasuki pasar kerja atau usaha mandiri
maupun sebagai tempat pelatihan untuk meningkatkan produktivitas kerjanya
sebagai tempat pelatihan untuk meningkatkan produktivitas kerjanya sehingga
dapat meningkatkan kesejahteraan”
Lalu pada Pasal 7 “Pelatihan berbasis kompetensi adalah pelatihan kerja yang
menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan
keterampilan , dan sikap yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam
persyaratan di tempat kerja.
Ayat 8 standar kompetensi kerja nasional Indonesia yang selanjutnya disingkat
SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup segala aspek
pengetahuan, keterampilan, serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan
tugas dan syarat jabatan yang sesuai ditetapkan dengan ketentuan perundang-
undangan
5. Metode Penelitian
Metode yang saya pakai dalam melakukan penelitian ini adalah penelitian
kualitatif deskriptif, sehingga dapat menafsirkan data yang sesuai dengan situasi yang
dialami pada saat ini. Dalam proses pengelolaan data saya mengginakan teknik
wawancara dan pengamatan, serta dengan studi kepustakaan untuk menemukan data yang
bersangkutan dengan studi kasus yang saya teliti.
Setelah semua data yang diperlukan telah terkumpul. Langkah selanjutnya adalah
menganalisis data-data tersebut, disusun secara sistematis untuk dapat disajikan dalam
laporan penelitian serta dapat ditarik kesimpulan.
6. Pembahasan
A. Pengertian BLK
Jika mengacu kepada Perundang-undangan mengenai definisi BLK. Maka
dapat kita lihat melalui Peraturan Mentri Ketenagakerjaan Nomor 8 Tahun 2017
pada ayat 1 disebutkan bahwa yang dimaksud dengan BLK adalah tempat
diselenggarakannya proses pelatihan kerja bagi peserta pelatihan sehingga mampu
menguasai satu jenis kompetensi kerja tertentu untuk membekali dirinya dalam
memasuki pasar kerja atau usaha mandiri maupun sebagai tempat pelatihan untuk
meningkatkan produktivitas kerjanya sebagai tempat pelatihan untuk
meningkatkan produktivitas kerjanya sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan.
Berkaca dari berkembangnya kegiatan perdagangan pada era globalisasi
saat ini, maka persaingan antar perusahaan saling berkompetensi untuk dapat
meraih keuntungan. Untuk dapat meningkatkan keuntungan tersebut, maka
diperlukannya standarisasi kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan agar kualitas
dari barang produksi bisa bersaing. Serta tingkat kemiskinan di Indonesia yang
terus bertambah seharusnya dapat dijadikan tenaga kerja oleh Perusahaan terkait.
Namun terkendala dengan kualitas dari masing-masing individu yang membuat
perusahaan kembali menyaring untuk dapat menerima tenaga kerja baru.
Oleh karena itu Pemerintah melalui Menteri Ketenagakerjaan
menggulirkan program diadakannya Balai Latihan Kerja yang disebar pada
masing-masing Provinsi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas dari
tenaga kerja tersebut. Sehingga, diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup
masyarakat serta dapat menekan angka kemisikinan yang terus bertambah.
8. Kesimpulan
Dengan adanya kebijakan Peraturan Mentri Ketenagakerjaan mengenai pendirian
BLK. Tingkat pengangguran berhasil ditekan terbukti dengan adanya lulusan masing-
masing BLK yang tiap tahunnya meluluskan 60% orang yang kerja maupun mempunyai
usaha sendiri.
9. Harapan Peneliti
A. BLK kedepannya tidak hanya melakukan praktik saja. Namun, hasil paraktiknya bisa
lebih dimanfaatkan dengan dijual dalam berbagai event atau media social.
B. Pemerintah lebih berperan dengan memberikan modal pinjaman pada usaha rakyat
dengan bunga yang kecil.
C. Sumber daya yang berupa sarana dan parasarana pelatihan hendaknya lebih
ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya dengan cara mendatangkan alat-alat terbaru,
untuk menyesuaikan dengan alat-alat yang ada di industri sehingga lulusan pelatihan
memiliki kualifikasi keterampilan yang dibutuhkan oleh pasar kerja