(3P)
Alasan pentingnya perencanaan pembangunan, yaitu :
a. Perencanaan dilihat dari segi suatu alat atau cara untuk mencapai tujuan dengan
lebih baik mendapatkan alasan yang telah kuat untuk melakukan
perencanaan, yaitu :
1) Dengan adanya perencanaan diharapkan terdapatnya suatu pengarahan
kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan
kepada pencapaian tujuan pembangunan;
2) Dengan perencanaan maka dilakukan suatu perkiraan (forecasting) terhadap halhal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan dilakukan mengenai
potensi-potensi dan prospek-prospek perkembangan tetapi juga mengenai
hambatan-hambatan dan resiko-resiko yang mungkin dihadapi. Perencanaan
mengusahakan supaya ketidakpastian dapat dibatasi sedikit mungkin;
3) Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang
cara yang terbaik (the best alternative) atau kesempatan untuk memilih
kombinasi cara yang terbaik ( the best combination);
4) Dengan perencanaan dilakukan penyusunan skala prioritas. Memilih urutanurutan dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan usaha;
5) Dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat pengukur atau standar untuk
mengadakan pengawasan evaluasi (control / evaluation).
b. Dari segi segi ekonomi maka perencanaan pembangunan dasar alasannya adalah :
i. Penggunaan dan alokasi sumber-sumber pembangunan yang terbatas adanya
secara lebih efektif dan effisien. Diusahakan dihindarinya keborosankeborosan. Suatu usaha untuk mencapai output / hasil secara maksimal dari
pada penggunaan resources / sumber yang tersedia.
ii. Perkembangan ekonomi yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang secara
terus menerus meningkat.
iii. Stabilitas ekonomi, menghadapi siklus konjungtur.
c. Mengapa dilakukan perencanaan ekonomi tidak diserahkan sepenuhnya kepada
ekonomi pasar ? Dapat dikemukakan hal-hal berikut :
1. Perlunya penanggulangan terhadap instabilitas ekonomi atau terdapatnya
fluktuasi konjungtur
2. Ekonomi pasar dapat menghasilkan distribusi pendapatan yang kurang adil
3. Mekanisme pasar dapat mempunyai kekurangan-kekurangan dalam soal
hubungan upah
4. Keborosan-keborosan ekonomi pasar
5. Perencanaan ekonomi juga sering dilakukan untuk menanggapi perubahanperubahan besar.
d. Bagi negara-negara baru berkembang dasar alasan perencanaan pembangunan
dapat ditambahkan sebagai berikut :
1) Keyakinan ideologi politik. Seperti dikemukakan terdahulu maka negara-negara
baru berkembang cenderung manganut filsafat masyarakat yang sosialistis,
tujuan pembangunan.
Dengan perencanaan maka dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam
masa pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan dilakukan mengenai potensi-potensi dan
prospek-prospek perkembangan, tetapi juga mengenai hambatan-hambatan dan risiko-risiko
yang mungkin dihadapi. Perencanaan mengusahakan supaya ketidak pastian dapat dibatasi
seminim mungkin.
yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.
Dengan perencanaan dapat dilakukan penyusunan skala prioritas. Memilih urutan-urutan
ditentukan
Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi
Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan ekonomi
Adapun rumusan tujuan kebijakan pembangunan dan target yang lebih spesifik untuktujuan
pembangunan yaitu:
Pembanguna sumber daya insani merupakan tujuan pertama kali dari kebijakan
pembangunan
Perluasan produksi yang bermanfaat
Perbaikan kualitas hidup dengan memberikan prioritas pada 3 hal yakni terciptanya
lapangan kerja, sistem keamanan yang luas dan pembagian kekayaan dan pendapatan yang
merata.
Pembanguana yang seimbang yakni harmonisasi antar daerah berbeda dalam satu
aspirasi negara
Berkurangnya ketergantungan pada dunia luar dan dengan semakin menyatunya
3
4
5
6
7
8
9
terkait (organisasi ekstern). Formasi dan struktur organisasi ini disesuaikan dengan struktur
permasalahan yang akan diselesaikan.
Fungsi badan perencanaan ini adalah : (a) menyusun rencana-rencana, (b)
melaksanakan penelitian-penelitian pendahuluan, (c) menyusun peraturan-peraturan, (d)
mengumpulkan data standar untuk keperluan perencanaan, (e) member nasehat dan laporan
mengenai berbagai segi dari kebijaksanaan ekonomi (f) mengkoordinir semua kegiatan
perencanaan yang dilakukan oleh sektor-sektor pemerintahan lainnya dan bahkan juga oleh
swasta, sehingga semuanya merupakan bahagian intergral dari suatu perencanaan nasional.
Secara lebih terperinci dapat dikemukakan tahap-tahap dalam suatu proses
perencanaan sebagai berikut 1[1] :
a. Penyusun Rencana
Penyusun rencana ini terdiri dari unsur-unsur:
1. Tinjauan kedaaan.
Tinjauan keadaan atau review ini dapat berupa tinjauan sebelum memulai ssuatu
rencana (review before take of) atau suatu tinjauan tentang pelaksanaan
rencana sebelumnya (review of performance). Dengan kegiatan ini diusahakan
dapat dilakukan dan diidentifikasi masalah-masalah pokok yang (masih)
dihadapi, seberapa jauh kemajuan telah dicapai untuk menjamin kontinuitas
kegiatan-kegiatan usaha, hambatan-hambatan yang masih ada, dan potensipotensi serta prospek yang masih bisa dikembangkan.
c.
Pelaksanaan Rencana.
Dalam hal ini seringkali perlu dibedakan antara tahap eksplorasi, tahap
konstruksi dan tahap operasi. Hal ini perlu dipertimbangkan karena sifat kegiatan
usahanya berbeda. Dalam tahap pelaksanaan operasi perlu dipertimbangkan
kegiatan-kegiatan pemeliharaan. Kebijaksanaan-kebijaksanaan pun perlu diikuti
implikasi pelaksanaannya, bahkan secara terus menerus memerlukan
penyesuaian-penyesuaian.
d.
1.
Evaluasi
Evaluasi ini membantu kegiatan pengawasan. Dalam hal ini dilakukan suatu
evaluasi atau tinjauan yang berjalan secara teruus-menerus, seringkali disebut
sebagai concurrent review. Evaluasi juga dilakukan sebagai pendukung tahap
penyusunan rencana, yaitu evaluasi tentang situasi sebelum rencana dimulai
dan evaluasi tentang pelaksanaan rencana sebelumnya. Dari hasil-hasil evaluasi
ini dapat dilakukan perbaikan terhadap perencanaan selanjutnya atau
penyesuaian yang diperlukan dalam (pelaksanaan) perencanaan itu sendiri.
Apabila disebutkan dalam penelahaan proses perencanaan pembangunan ini
tahap-tahap ini, maka hal tersebut hanya menunjukkan urutan-urutannya saja,
sebab di dalam kegiatan sebenarnya tahap-tahap itu beberapa diantaranya
mungkin dilakukan secara bersama-sama. Misalnya saja bersamaan dengan
pelaksanaan rencana pembangunan sebelumnya sudah dimulai penyusunan
rencana masa berikutnya. Identifikasi kebijaksanaan atau proyek pembangunan
bisa dilakukan sembarang waktu, biarpun pelaksanaannya perlu disesuaikan
dengan siklus perencanaan pembiayaannnya. Hal terakhir ini karena biasanya
perencanaan pembiayaan terkait dengan siklus tahun anggaran yang berlaku.
Demikian pula tinjauan yang berjalan juga dilakukan secara terus-menerus atau
periodik. Bahkan hal ini dapat memberi pengaruh untuk penyusunan kembali
rencana sebelum jadwal waktu selesainya rencana seperti ditetapkan semula.