6. Surat keterangan Sehat jasmani dan rohani (jiwa) dari dokter rumah sakit pemerintah;
Halo Bapak/Ibu, bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan tetap semangat mengajar, ya.
Menjadi guru merupakan panggilan hidup dan tugas yang sangat mulia. Sebagai seorang guru,
Bapak/Ibu bertanggung jawab terhadap ratusan pendidikan calon generasi bangsa. Untuk itu, tak
heran apabila Pemerintah mau memberi insentif lebih bagi para pahlawan tanpa tanda jasa ini.
Namun, untuk mendapatkan insentif ini, seorang guru membutuhkan sertifikasi. Apakah saat ini
Bapak/Ibu sedang mencari informasi terkait sertifikasi guru? Jika iya, semoga Bapak/Ibu berada
Pengertian
Pengertian
Sertifikasi guru adalah pemberian sertifikat pendidikan sebagai bukti profesionalisme guru dalam
mengajar. Sertifikat itu tidak serta merta diberikan, melainkan harus melalui beberapa tahapan.
Dengan adanya sertifikasi ini, diharapkan mampu meningkatkan kualitas guru dalam mengajar.
Tidak hanya itu, sertifikasi juga membuka peluang perbaikan finansial bagi Bapak/Ibu guru
Lantas, bagaimana cara mendapatkan sertifikasi guru? Jawabannya adalah Bapak/Ibu harus
dengan syarat untuk PPG (Pendidikan Profesi Guru). Adapun syaratnya adalah sebagai berikut.
1. Syarat umum
Persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh Bapak/Ibu yang ingin sertifikasi adalah sebagai
berikut.
2. Guru PNS maupun non PNS dalam jabatan masih bertugas untuk mengajar dengan
6. Kualifikasi akademiknya sesuai dengan bidang studi yang dipilih dalam PPG.
2. Syarat dokumen/berkas
Berkas-berkas yang harus Bapak/Ibu penuhi untuk sertifikasi adalah sebagai berikut.
1. Fotokopi ijazah yang sudah dilegalisasi oleh perguruan tinggi tempat Bapak/Ibu
2. Fotokopi SK Pengangkatan pertama dan selama lima tahun terakhir. Fotokopi tersebut
menunjukkan guru bersangkutan memenuhi beban mengajar minimal 24 jam tatap muka.
4. Surat izin mengikuti PPG dari pejabat berwenang bagi guru PNS, ketua yayasan bagi guru
tetap yayasan (GTY), dan Pemerintah Daerah atau pejabat berwenang bagi guru non PNS di
sekolah negeri.
2. Bapak/Ibu melakukan Pre Test, meliputi TPA, bidang studi, pedagogik, dan minat bakat.
4. Jika dinyatakan lolos, maka Bapak/Ibu bisa mengirimkan berkas ke Dinas Pendidikan di
Kabupaten/Kota.
verifikasi ijazah.
7. Setelah verifikasi ijazah, Bapak/Ibu akan menjalani PPG (daring), PPL, sampai UKMPPG (Uji
8. Lolos UKMPPG, Bapak/Ibu akan mendapatkan sertifikat pendidik sebagai akhir proses
sertifikasi.
Bapak/Ibu penasaran “berapa sih sertifikasi guru honorer”? Mungkin maksudnya, berapa
Permendiknas Nomor 72 tahun 2008 menyatakan bahwa, guru tetap bukan PNS yang telah
memiliki sertifikat pendidik tetapi belum memiliki jabatan fungsional guru, diberikan tunjangan
profesi guru sebesar Rp1,5 juta setiap bulan, sampai dengan guru yang bersangkutan
Berdasarkan Permendiknas di atas, jika Bapak/Ibu sekarang masih berstatus sebagai tenaga
honorer dan sudah memiliki sertifikat pendidik, maka setiap bulan akan mendapatkan tambahan
gaji sebesar Rp1,5 juta. Besaran TPG bisa berubah jika Bapak/Ibu sudah mendapatkan jabatan
fungsional guru.
Hal yang harus Bapak/Ibu ingat adalah penerbitan SKTP ini sangat dipengaruhi oleh Dapodik.
Jika Bapak/Ibu masih bermasalah di sistem Dapodik, maka SKTP susah untuk terbit, sehingga
Sistem pencairan TGP sendiri adalah menggunakan sistem triwulan. Artinya, Bapak/Ibu akan
mendapatkan TGP setiap 3 bulan sekali. Besarnya TGP merupakan akumulasi TGP setiap bulan,
untuk meningkatkan kualitas dan mutu seorang guru disertai dengan peningkatan kesejahteraan
Facebook Twitter LinkedIn Tumblr Pinterest Reddit
Apa itu sertifikasi guru dan apa saja keuntungannya bagi para tenaga pendidik? Simak ulasan
selengkapnya dalam artikel ini!
Menjadi seorang guru merupakan tugas yang mulia. Menjadi guru artinya memiliki tanggung jawab
untuk menghasilkan generasi penerus bangsa. Sebagai salah satu bentuk penghargaan dan apresiasi
terhadap para guru, pemerintah mengadakan program insentif. Namun, untuk bisa mendapatkannya,
setiap guru harus mengikuti sertifikasi guru terlebih dahulu.
Apa Itu Sertifikasi Guru dan Tujuannya?
Seorang guru harus memiliki standar tertentu untuk bisa dikatakan sebagai pendidik profesional.
Sertifikasi ini merupakan salah satu cara untuk menentukan standar tersebut. Sertifikat yang
diberikan kepada guru dari proses sertifikasi merupakan dokumen yang menjadi bukti formal bahwa
guru tersebut adalah seorang guru yang profesional.
Sertifikasi bukanlah sebuah tujuan melainkan sarana untuk mencapai tujuan tersebut. Diperlukan
kesadaran dan pemahaman dari berbagai pihak bahwa sertifikasi digunakan untuk mencapai guru
yang berkualitas. Dengan kualitas mumpuni dan memiliki kompetensi guru sesuai standar,
diharapkan anak-anak didik yang dihasilkan juga memiliki kualitas yang sama baiknya. Sertifikasi
guru dilakukan dengan beberapa tujuan, yakni:
Sebagai penentu layak atau tidaknya seorang guru menjadi agen pembelajaran yang mewujudkan
tujuan pendidikan nasional.
Sebagai salah satu langkah dalam peningkatan proses dan mutu hasil pendidikan.
Syarat Umum
Syarat sertifikasi guru yang umum antara lain adalah:
Masih bertugas mengajar dalam periode pengangkatan sampai dengan Desember 2015 (berlaku
untuk PNS maupun non-PNS).
Berkelakuan baik.
Syarat Berkas/Dokumen
Fotokopi ijazah (dilegalisasi oleh institusi pendidikan terkait)
Fotokopi SK pengankatan pertama dan 5 tahun terakhir (dilegaliasi oleh Dinas Pendidikan bagi
yang PNS dan sekolah negeri bagi yang non-PNS). SK yang dilegalisasi adalah SK 2 tahun
terakhir berurutan.
Jika tenaga pendidik tersebut adalah guru non-PNS (baik sekolah swasta atau negeri) wajib
menunjukkan bukti pemenuhan beban mengajar minimal 24 jam per minggu.
Surat izin mengikuti PPG dari pemerintah daerah (bagi guru PNS di sekolah negeri) dan dari
ketua yayasan (bagi guru tetap yayasan).
Menyiapkan biaya kuliah PPG pra jabatan sebesar Rp7.500.000 sampai dengan Rp9.000.000.
Sementara itu, untuk guru yang ingin mengikuti PPG dalam jabatan, langkah-langkahnya adalah
sebagai berikut:
Mengikuti pre tes lewat SimPKB (Sistem Informasi Manajemen Pengembangan Keprofesian yang
Berkelanjutan).
Setelah mengikuti tes, jika guru tersebut masuk ke dalam kuota, maka dia akan mendapatkan
panggilan untuk ikut PPG dalam jabatan.