Anda di halaman 1dari 14

PERSYARATAN SERTIFIKASI GURU JALUR PPG 2017:

1. Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV).


2. Guru Dalam Jabatan atau pegawai negeri sipil yang mendapatkan tugas mengajar yang
sudah diangkat sampai dengan akhir tahun 2015.
3. Memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK).
4. Terdaftar pada Data Pokok Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
5. Berusia setinggi-tingginya 58 tahun dihitung sampai dengan tanggal 31 Desember tahun
2017.
6. Berkualifikasi akademik Sarjana/Diploma Empat yang sesuai dengan bidang studi pada
PPG yang akan diikuti.
7. Bebas Napza.
8. Sehat jasmani dan rohani (jiwa).
9. Berkelakuan baik.
catatan:
 sumber data adalah database Dapodik per 31 Juli 2017, artinya guru yang ingin
mendaftar PPG/Sertifikasi harus sudah terupdate datanya di Dapodik sebelum 31 Juli
2017.
 Batas pendaftaran sampai tanggal 20 November 2017
 Syarat ini berlaku untuk pendaftar PPG untuk tahun 2018 dan seterusnya hingga kuota
calon peserta PPG habis di tahun 2019
PERSYARATAN DOKUMEN 2017:
1. Fotokopi ijazah yang telah dilegalisasi oleh Perguruan Tinggi yang mengeluarkan Ijazah,
Kopertis, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Propinsi, atau Notaris.
2. Fotokopi SK Pengangkatan Pertama dan 5 (lima) tahun terakhir bagi:
 Guru PNS dilegalisasi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Propinsi;
 PNS yang ditugaskan sebagai Guru dari Pemerintah Daerah atau yang diberi kewenangan
dilegalisasi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Propinsi;
 Guru GTY dari Yayasan sebagai Guru Tetap Yayasan paling sedikit 2 tahun terakhir
secara berturut-turut dilegalisasi oleh Ketua Yayasan;
 Guru bukan PNS di sekolah negeri dari Pemerintah Daerah atau yang diberi kewenangan
dilegalisasi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Propinsi;
3. Bukti pemenuhan beban mengajar minimal 24 jam tatap muka bagi guru bukan PNS di
sekolah negeri dari Kepala Sekolah;

4. Surat izin untuk mengikuti program PPG:

 Bagi PNS diperoleh dari Pejabat yang berwenang


 Bagi GTY diperoleh dari Ketua Yayasan
 Bagi guru bukan PNS di sekolah negeri diperoleh dari Pemerintah Daerah atau yang
diberi kewenangan
5. Surat keterangan Bebas Napza dari BNN atau yang berwenang;

6. Surat keterangan Sehat jasmani dan rohani (jiwa) dari dokter rumah sakit pemerintah;

7. Surat keterangan Berkelakuan baik dari kepolisian.


Sertifikasi Guru: Syarat, Tahapan, Proses
by sereliciouz November 30, 2020

Halo Bapak/Ibu, bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan tetap semangat mengajar, ya.

Menjadi guru merupakan panggilan hidup dan tugas yang sangat mulia. Sebagai seorang guru,

Bapak/Ibu bertanggung jawab terhadap ratusan pendidikan calon generasi bangsa. Untuk itu, tak

heran apabila Pemerintah mau memberi insentif lebih bagi para pahlawan tanpa tanda jasa ini.

Namun, untuk mendapatkan insentif ini, seorang guru membutuhkan sertifikasi. Apakah saat ini

Bapak/Ibu sedang mencari informasi terkait sertifikasi guru? Jika iya, semoga Bapak/Ibu berada

di artikel yang tepat.


Daftar Isi  Sembunyikan 

Pengertian

Syarat Sertifikasi Guru

Tahapan dan Proses

Berapa Sertifikasi Guru Honorer?

Kapan Sertifikasi Guru Cair?

Pengertian
Sertifikasi guru adalah pemberian sertifikat pendidikan sebagai bukti profesionalisme guru dalam

mengajar. Sertifikat itu tidak serta merta diberikan, melainkan harus melalui beberapa tahapan. 

Dengan adanya sertifikasi ini, diharapkan mampu meningkatkan kualitas guru dalam mengajar.

Tidak hanya itu, sertifikasi juga membuka peluang perbaikan finansial bagi Bapak/Ibu guru

karena guru yang sudah sertifikasi akan mendapatkan tunjangan profesi guru (TPG). 

Lantas, bagaimana cara mendapatkan sertifikasi guru? Jawabannya adalah Bapak/Ibu harus

mengikuti PPG atau Pendidikan Profesi Guru.

Syarat Sertifikasi Guru


Sertifikasi bisa diikuti oleh guru PNS maupun non PNS. Adapun syarat sertifikasi guru sama

dengan syarat untuk PPG (Pendidikan Profesi Guru). Adapun syaratnya adalah sebagai berikut.

1. Syarat umum

Persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh Bapak/Ibu yang ingin sertifikasi adalah sebagai

berikut.

1. Memiliki pendidikan terakhir S1 atau D-IV.

2. Guru PNS maupun non PNS dalam jabatan masih bertugas untuk mengajar dengan

periode pengangkatan sampai Desember 2015.

3. Belum memiliki sertifikat pendidik.

4. Memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK).

5. Berusia maksimal 58 tahun.

6. Kualifikasi akademiknya sesuai dengan bidang studi yang dipilih dalam PPG.

7. Tidak menggunakan obat-obatan terlarang (bebas NAPZA).

8. Sehat secara jasmani dan rohani.

9. Memiliki kelakuan baik.

2. Syarat dokumen/berkas

Berkas-berkas yang harus Bapak/Ibu penuhi untuk sertifikasi adalah sebagai berikut.

1. Fotokopi ijazah yang sudah dilegalisasi oleh perguruan tinggi tempat Bapak/Ibu

mendapatkan ijazah tersebut.

2. Fotokopi SK Pengangkatan pertama dan selama lima tahun terakhir. Fotokopi tersebut

harus dilegalisasi oleh:

1. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Provinsi bagi guru PNS, PNS yang diberi


tugas oleh Pemerintah Daerah, dan guru non PNS yang mengajar di sekolah
negeri;
2.Ketua Yayasan bagi guru tetap yayasan, dengan ketentuan SK yang dilegalisir
adalah SK 2 tahun terakhir secara berturut-turut;
3. Khusus guru non PNS baik di sekolah negeri maupun swasta harus melampirkan bukti yang

menunjukkan guru bersangkutan memenuhi beban mengajar minimal 24 jam tatap muka.

4. Surat izin mengikuti PPG dari pejabat berwenang bagi guru PNS, ketua yayasan bagi guru

tetap yayasan (GTY), dan Pemerintah Daerah atau pejabat berwenang bagi guru non PNS di

sekolah negeri.

5. Surat keterangan bebas NAPZA dari lembaga resmi terkait, misal BNN.

6. Surat keterangan sehat, jasmani, dan rohani dari rumah sakit pemerintah.

7. SKCK dari Kepolisian.

Tahapan dan Proses


Untuk mendapatkan sertifikasi, ada beberapa tahapan dan proses yang harus Bapak/Ibu ikuti,

yaitu sebagai berikut.

1. Bapak/Ibu melakukan pendaftaran secara online melalui SIM PKB.

2. Bapak/Ibu melakukan Pre Test, meliputi TPA, bidang studi, pedagogik, dan minat bakat.

3. Setelah Pre Test, Bapak/Ibu akan mendapatkan pengumuman melalui laman GTK.

4. Jika dinyatakan lolos, maka Bapak/Ibu bisa mengirimkan berkas ke Dinas Pendidikan di

Kabupaten/Kota. 

5. Dinas Pendidikan dan LPMP akan melakukan verifikasi berkas Bapak/Ibu.


6. Jika lolos, Bapak/Ibu akan mendapatkan informasi tentang penempatan PPG di LPTK untuk

verifikasi ijazah. 

7. Setelah verifikasi ijazah, Bapak/Ibu akan menjalani PPG (daring), PPL, sampai UKMPPG (Uji

Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru).

8. Lolos UKMPPG, Bapak/Ibu akan mendapatkan sertifikat pendidik sebagai akhir proses

sertifikasi.

Berapa Sertifikasi Guru Honorer?


Setelah membaca pengertian sertifikasi, syarat sertifikasi, dan alur sertifikasi, mungkin

Bapak/Ibu penasaran “berapa sih sertifikasi guru honorer”? Mungkin maksudnya, berapa

tunjangan profesi guru honorer?

Permendiknas Nomor 72 tahun 2008 menyatakan bahwa, guru tetap bukan PNS yang telah

memiliki sertifikat pendidik tetapi belum memiliki jabatan fungsional guru, diberikan tunjangan

profesi guru sebesar Rp1,5 juta setiap bulan, sampai dengan guru yang bersangkutan

memperoleh jabatan fungsional guru.

Berdasarkan Permendiknas di atas, jika Bapak/Ibu sekarang masih berstatus sebagai tenaga

honorer dan sudah memiliki sertifikat pendidik, maka setiap bulan akan mendapatkan tambahan

gaji sebesar Rp1,5 juta. Besaran TPG bisa berubah jika Bapak/Ibu sudah mendapatkan jabatan

fungsional guru.

Kapan Sertifikasi Guru Cair?


Tunjangan profesi guru akan cair setelah Bapak/Ibu mendapatkan SKTP (Surat Keterangan

Tunjangan Profesi). SKTP akan diberikan setiap 1 semester. 

Hal yang harus Bapak/Ibu ingat adalah penerbitan SKTP ini sangat dipengaruhi oleh Dapodik.

Jika Bapak/Ibu masih bermasalah di sistem Dapodik, maka SKTP susah untuk terbit, sehingga

TGP Bapak/Ibu belum bisa cair. 

Sistem pencairan TGP sendiri adalah menggunakan sistem triwulan. Artinya, Bapak/Ibu akan

mendapatkan TGP setiap 3 bulan sekali. Besarnya TGP merupakan akumulasi TGP setiap bulan,

yaitu Rp1,5 juta x 3 = Rp4,5 juta.


Dari pembahasan di atas, jelas bahwa sertifikasi guru merupakan salah satu upaya pemerintah

untuk meningkatkan kualitas dan mutu seorang guru disertai dengan peningkatan kesejahteraan

guru melalui tunjangan profesi guru.


Cari Tahu tentang Sertifikasi
Guru, Syarat, Besar Tunjangan
dan Cara Mengurusnya di Sini!

 JTO Send an emailJanuari 21, 2022

 1.990 4 minutes read

Facebook Twitter LinkedIn Tumblr Pinterest Reddit

Apa itu sertifikasi guru dan apa saja keuntungannya bagi para tenaga pendidik? Simak ulasan
selengkapnya dalam artikel ini!
Menjadi seorang guru merupakan tugas yang mulia. Menjadi guru artinya memiliki tanggung jawab
untuk menghasilkan generasi penerus bangsa. Sebagai salah satu bentuk penghargaan dan apresiasi
terhadap para guru, pemerintah mengadakan program insentif. Namun, untuk bisa mendapatkannya,
setiap guru harus mengikuti sertifikasi guru terlebih dahulu.
Apa Itu Sertifikasi Guru dan Tujuannya?
Seorang guru harus memiliki standar tertentu untuk bisa dikatakan sebagai pendidik profesional.
Sertifikasi ini merupakan salah satu cara untuk menentukan standar tersebut. Sertifikat yang
diberikan kepada guru dari proses sertifikasi merupakan dokumen yang menjadi bukti formal bahwa
guru tersebut adalah seorang guru yang profesional.
Sertifikasi bukanlah sebuah tujuan melainkan sarana untuk mencapai tujuan tersebut. Diperlukan
kesadaran dan pemahaman dari berbagai pihak bahwa sertifikasi digunakan untuk mencapai guru
yang berkualitas. Dengan kualitas mumpuni dan memiliki kompetensi guru sesuai standar,
diharapkan anak-anak didik yang dihasilkan juga memiliki kualitas yang sama baiknya. Sertifikasi
guru dilakukan dengan beberapa tujuan, yakni:
 Sebagai penentu layak atau tidaknya seorang guru menjadi agen pembelajaran yang mewujudkan
tujuan pendidikan nasional.
 Sebagai salah satu langkah dalam peningkatan proses dan mutu hasil pendidikan.

 Menaikkan derajat dan martabat guru sebagai pencetak generasi penerus.

Apa Saja Persyaratan Sertifikasi Guru?


Semua guru baik yang sudah PNS maupun non-PNS bisa mengikuti program sertifikasi guru.
Persyaratan yang dibutuhkan sama dengan PPG (Pendidikan Profesi Guru). Syarat sertifikasi guru
tersebut antara lain adalah:

Syarat Umum
Syarat sertifikasi guru yang umum antara lain adalah:

 Menempuh pendidikan terakhir tingkat sarjana atau diploma IV.

 Masih bertugas mengajar dalam periode pengangkatan sampai dengan Desember 2015 (berlaku
untuk PNS maupun non-PNS).

 Belum punya sertifikat pendidik.

 Memiliki NUPTK (Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan).

 Berumur maksimal 58 tahun.

 Punya kualifikasi pendidikan sesuai dengan mata pelajaran yang dipilih.

 Sehat fisik maupun mental serta tidak menggunakan narkoba.

 Berkelakuan baik.
Syarat Berkas/Dokumen
 Fotokopi ijazah (dilegalisasi oleh institusi pendidikan terkait)

 Fotokopi SK pengankatan pertama dan 5 tahun terakhir (dilegaliasi oleh Dinas Pendidikan bagi
yang PNS dan sekolah negeri bagi yang non-PNS). SK yang dilegalisasi adalah SK 2 tahun
terakhir berurutan.

 Jika tenaga pendidik tersebut adalah guru non-PNS (baik sekolah swasta atau negeri) wajib
menunjukkan bukti pemenuhan beban mengajar minimal 24 jam per minggu.

 Surat izin mengikuti PPG dari pemerintah daerah (bagi guru PNS di sekolah negeri) dan dari
ketua yayasan (bagi guru tetap yayasan).

 Surat keterangan bebas narkoba yang dikeluarkan oleh lembaga terkait


 Surat keterangan sehat fisik dan psikis dari rumah sakit

 SKCK yang diterbitkan oleh Kepolisian

Baca Juga: Kompetensi yang Harus Dimiliki Guru Di Era Digital


Berapa Besaran Tunjangan untuk Sertifikasi Guru?
Besaran tunjangan yang diberikan untuk guru yang sudah memiliki sertifikat bervariasi. Berdasarkan
aturan dari Permendiknas No. 72 tahun 2008, disebutkan bahwa guru honorer tetap yang bukan PNS
dan belum punya jabatan fungsional akan memperoleh tunjangan tetap atau gaji sertifikasi
guru sebesar Rp1.500.000 setiap bulannya.
Jadi, jika kamu adalah guru honorer yang sudah memiliki sertifikat, kamu akan mendapatkan
tambahan gaji sesuai nilai yang disebutkan di atas selain dari gaji bulanan yang diterima. Nilai TPG
(Tunjangan Profesi Guru) tersebut akan berubah jika kamu mendapatkan posisi fungsional.
Lalu, bagaimana dengan besaran TPG bagi guru yang sudah berstatus PNS? Nilainya tergantung
pada besaran gaji pokok golongan guru tersebut.
Bagaimana Cara Mengajukan Sertifikasi Guru?
Sertifikasi guru bisa dilakukan dengan dua cara, yakni PPG pra jabatan dan PPG dalam jabatan.
Langkah-langkah untuk kedua metode ini juga berbeda. Bagi yang ingin mengikuti sertifikasi lewat
PPG pra jabatan, maka langkah-langkahnya adalah:

 Langsung mendaftar ke LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) selama waktu


pendaftaran sudah dibuka.

 Menyiapkan biaya kuliah PPG pra jabatan sebesar Rp7.500.000 sampai dengan Rp9.000.000.

 Mengikuti pendidikan selama 2 semester.

Sementara itu, untuk guru yang ingin mengikuti PPG dalam jabatan, langkah-langkahnya adalah
sebagai berikut:

 Mengikuti pre tes lewat SimPKB (Sistem Informasi Manajemen Pengembangan Keprofesian yang
Berkelanjutan).

 Setelah mengikuti tes, jika guru tersebut masuk ke dalam kuota, maka dia akan mendapatkan
panggilan untuk ikut PPG dalam jabatan.

Anda mungkin juga menyukai