Program PPG ini adalah salah satu jalan untuk mencetak guru Indonesia menjadi lebih
bekualitas dan berbobot. Dan bagi guru-guru yang bersangkutan yang selesai mengikuti
program Profesi PPG ini, maka gajinya akan dobel lho :-) ( Dapat tunjangan sertifikasi).
Program PPG ini sudah dibuka dibeberapa Daerah Di Indonesia.
Sahabat Pustakers sekalian, berpedoman pada portal resmi Kemendiknas Republik Indonesia,
maka kali ini saya akan mere-write kembali beberapa bagian terpenting untuk mengikuti
Program Pendidikan Profesi guru atau disingkat PPG.
PPG diorientasikan bagi guru yunior yang berprestasi dan mengajar pada satuan
pendidikan (SMP/MTs,SMA/MA, dan SMK/MAK).
Peserta diusulkan oleh dinas pendidikan kabupaten/kota.
Seleksi peserta terdiri atas seleksi administratif dan seleksi akademik. Seleksi
administratif dilakukan oleh dinas pendidikan Kabupaten/Kota sedangkan seleksi
akademik dilakukan oleh PPG penyelenggara yang ditunjuk Kemendiknas.
Peserta yang dinyatakan lulus dan diterima dalam program PPG diberikan Nomor
Pokok Mahasiswa (NPM) oleh PPG yang ditunjuk kemendiknas. Daftar peserta yang
dinyatakan lulus beserta NPM selanjutnya dilaporkan kepada Direktur Jenderal
Pendidikan Tinggi Kemendiknas.
1. Memiliki kualifikasi akademik minimal Sarjana (S-1) atau Diploma Empat (D-IV)
dari program studi yang terakreditasi, kecuali Program Studi PGSD dan PGPAUD.
2. Mengajar di satuan pendidikan di bawah binaan Kementerian Pendidikan Nasional.
3. Guru PNS yang mengajar pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
Pemerintah Daerah (Pemda) atau guru yang dipekerjakan (DPK) pada satuan
pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat.
4. Guru Non PNS yang berstatus guru tetap yayasan (GTY) atau guru yang mengajar
pada satuan pendidikan negeri yang memiliki Surat Keputusan dari Pemda.
5. Memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK).
6. Memiliki masa kerja sebagai guru minimal 5 tahun.
7. Bersedia mengikuti pendidikan sesuai dengan peraturan yang ada dan mendapatkan
ijin belajar dari Kepala sekolah dan Pemda.
8. Memiliki surat keterangan berbadan sehat dari dokter.
9. Memiliki surat keterangan bebas napza (narkotika, psikotropika, dan zat aditif
lainnya) dari instansi yang berwenang.