Disusun oleh:
Kelompok 1:
Fakultas Ekonomi
Asrirahayu.m@gmail.com, ghinaardhillah@gmail.com,
khosyatillahmusfikhuna@gmail.com, nadia.rizkiana24@gmail.com,
windahalimaaah@gmail.com
Abstrak
Pendidikan profesi guru prajabatan adalah program yang ditempuh setelah sarjana di indonesia
sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas dari calon pendidik. Begitupun di negara lain,
sebelum menjadi seorang guru dilakukan upaya proses dan pelatihan-pelatihan untuk menjadi
seorang guru profesional dan yang memiliki keterampilan, pengetahuan, kompetensi serta
mendapatkan sertifikat pendidik. Berdasarkan Permendikbud no. 87 tahun 2013 pasal 1 ayat 1
dapat dimaknai bahwa mahasiswa yang sudah mendapatkan gelar sarjana harus melengkapi gelar
sarjananya dengan sertifikat pendidik. Profesi guru merupakan profesi yang memiliki keahlian
khusus atau sertifikat pendidik sesuai dengan uu no. 74 tahun 2008 pasal 4 ayat 1. Untuk
mendapat sertifikat pendidik, mahasiswa di LPTK juga harus bersaing dengan mahasiswa
lulusan S-1/D-IV non-kependidikan yang juga dapat mengikuti program pendidikan profesi guru
untuk menjadi guru. Menarik untuk dicermati bahwa PERMENDIKBUD No. 87 tahun 2013
Pasal 1 ayat 2 di atas memungkinkan sarjana non-kependidikan juga dapat memperoleh
sertifikat. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah observasi dan wawancara dengan
narasumber. Fakta di lapangan hanya sarjana pendidikan yang dapat mengikuti pendidikan
profesi guru prajabatan dengan alasan linieritas.
Kata Kunci : Pendidikan Profesi Guru, Pendidik, Sarjana
I. Pendahuluan
Pendidikan Profesi Guru Prajabatan adalah program yang ditempuh setelah
sarjana di Indonesia sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas dari calon pendidik.
Begitupun di negara lain, seperti di Turki Pendidikan Profesi Guru dilaksanakan selama
4 tahun untuk dapat mengikuti Pendidikan Profesi Guru Prajabatan di Turki dipilih
melalui ujian masuk Universitas Nasional. Di Amerika dalam melaksanakan Pendidikan
Profesi Guru Prajabatan mahasiswa dilatih peningkatan akedemiknya dan peningkatan
pengalaman mereka selama proses pelatihan menjadi guru. Di Amerika tidak ada
persyaratan nasional untuk persiapan guru, sangat berbeda dengan di Negara Turki.1
Sedangkan Pendidikan Profesi Guru Prajabatan di Korea Selatan lebih tersentralisasi jadi
pemerintah yang memiliki kontrol yang paling besar dalam Program Pendidikan Profesi
Guru Prajabatan. Sama hal nya dengan di Turki untuk mengikuti Pendidikan Profesi
Guru Prajabatan di Korea Selatan juga harus mengikuti ujian nasional atau “Tes
Ketenagakerjaan Guru (TET)”2.
Penerapan Pendidikan Profesi Guru Prajabatan di Indonesia terdapat persamaan
dan perbedaan dengan negara-negara yang dipaparkan. Persamaannya yaitu dalam
melaksanakan Pendidikan Profesi Guru Prajabatan di Indonesia juga dilatih peningkatan
akedemiknya dan peningkatan pengalaman mereka selama proses pelatihan menjadi guru.
Sedangkan perbedaanya Pendidikan profesi guru prajabatan di Indonesia dilaksanakan
paling lama 2 tahun. Seleksi penerimaan peserta didik program Pendidikan profesi guru
prajabatan dilakukan oleh LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan)
penyelenggara. Dan uji kompetensi dilaksanakan di akhir Program Pendidikan Profesi
Guru. Peserta yang lulus uji kompetensi memperoleh sertifikat pendidik yang dikeluarkan
oleh LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan). Peserta yang lulus Pendidikan
Profesi Guru Prajabatan akan mendapatkan sertifikasi pendidik dan gelar “Gr” yang
disematkan di belakang nama lengkap guru bersangkutan.
Pendidikan Profesi Guru Prajabatan, kelompok tertarik mengetahui lebih dalam
implementasi nya di Indonesia, yaitu dengan adanya Program Pendidikan Profesi Guru
Prajabatan, mahasiswa yang berkeinginan menjadi guru dapat mengikuti program
tersebut. Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan digunakan meningkatkan kualitas
profesionalisme guru di Indonesia, dalam Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan
berisikan kegiatan pelatihan tambahan bagi calon tenaga pendidik untuk menunjang
pengetahuan dan keterampilan sebelum terjun untuk mengajar di kelas. Permasalahan
guru dalam dunia pendidikan yaitu banyak guru yang mengajar tidak linear antara
lulusannya dan ketika mengajar. Sehingga banyak guru yang mengajar bukan pada
bidangnya dan menjadikan tidak menguasai secara maksimal mata pelajaran yang akan
diajarkan kepada siswanya. Dengan Pendidikan Profesi Guru merupakan salah satu upaya
untuk meningkatkan dan memajukan kualitas pendidikan di Indonesia. Untuk mengikuti
program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan, pemerintah menyediakan beasiswa yaitu
dengan mengikuti program SM3T. Program ini ditujukan kepada para Sarjana Pendidikan
yang belum bertugas sebagai guru untuk ditugaskan selama satu tahun di daerah 3T,
1
Jale Cakiroglu, William J. Boone, dkk 2005. “Pre-Service Teacher Self-Efficacy Beliefs Regarding Science
Teaching: A Comparison of Pre-Service Teachers in Turkey And The USA”. Vol. 14. No. 1.
2
Hyo Jeong Lee, Sang Kon Lee, dkk 2010. “Examining Epistemological Beliefs of Pre-Service Teachers in Korea”.
Vol. 19. Pp 79-97.
setelah mengikuti program SM3T mahasiswa bisa melaksanakan Program Pendidikan
Profesi Guru Prajabatan di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Selama
megikuti program pendidikan profesi guru semua biaya dalam mengikuti pendidikan
profesi guru ditanggung oleh pemerintah. Tetapi jika mahasiswa ingin mengikuti
program Pendidikan Profesi Guru tanpa SM3T mahasiswa dapat membayar sendiri biaya-
biaya selama pelaksana pendidikan Pendidikan Profesi Guru Prajabatan Misalnya
membayar biaya UKT (Uang Kuliah Tunggal) dengan uang sendiri.
Diluar Negeri, guru belajar 4 tahun lagi dalam program pendidikan guru di
perguruan tinggi atau universitas. Meskipun pelatihan guru bervariasi dari satu negara
bagian ke negara bagian lain dan dari satu institusi ke institusi lainnya, siswa
mempersiapkan diri untuk menjadi guru berlabel guru pra-layanan (Pendidikan Profesi
Guru Prajabatan), mengikuti kursus studi yang serupa bahwa siswa terdaftar dalam
Program Pendidikan Guru salah satunya di University of Miami. Di sana, mengharuskan
mahasiswa yang mengikuti program pendidikan ini untuk menyelesaikan 14 kursus,
sejarah dan latar belakang teoretis sekolah, desain kurikulum, metode pengajaran,
manajemen kelas, dan kelas-kelas area mata pelajaran.4
Pada proses mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru, terlebih dahulu
diwajibkan harus melakukan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk program
SM3T. Mengikuti program SM3T dapat memberikan pengalaman yang membuat mental
sebagai guru dapat terbentuk. Karena harus mengajar di daerah yang terbatas secara
fasilitas untuk kegiatan pembelajaran dan kesulitan lainnya. Melaksanakan program
SM3T memberikan pengaruh saat melaksanakan Program Pendidikan Profesi Guru.
Program SM3T menjadi tempat untuk mempraktikkan kemampuan mengajar dan
membentuk mental guru yang siap untuk melakukan tugas pengajaran sehingga saat
melakukan program pendidikan profesi guru dan harus melakukan Program Pengalaman
Lapangan (PPL) kembali, menjadi lebih siap akan semua tantangan.
Program Pendidikan Profesi Guru memberikan pembelajaran dan pengalaman
yang lebih mendalam untuk menjadi guru yang profesional. Program profesi guru ini
diikuti oleh lulusan sarjana pendidikan maupun non kependidikan untuk memperoleh
sertifikat pendidik. Untuk mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru ini, lulusan
sarjana baik yang pendidikan maupun non kependidikan harus memenuhi syarat dan
ketentuan yang ditetapkan. Selain syarat dan ketentuan berkas-berkas, diantara syaratnya
yaitu mengikuti program SM3T sebelum mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru,
3
I Ketut Margi, “Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan dalam Perspektif Darwinisme Sosial”, Jurnal
Pendidikan dan Pengajaran, Jilid 46, Nomor 1, April 2013, Pp 87-95.
4
Fajet, W., Bello, M., Leftwich, S. A., Mesler, J. L., & Shaver, A. N. (2005). Pre-Service Teachers’ Perceptions in
Beginning Education Classes. Teaching and Teacher Education, 21(6), Pp 717–727.
tidak diperkenankan untuk menikah selama mengikuti program SM3T maupun pada saat
mengikut Program Pendidikan Profesi Guru, dan salah satu syarat yang diajukan juga
adalah memiliki IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) minimal 3.00. Syarat IPK dengan
minimal 3.00 ini telah diterapkan pada persyaratan untuk mengikuti Program Pendidikan
Profesi Guru angkatan V tahun 2015.
Mahasiswa kependidikan pada dasarnya sudah dibekali juga dengan PPL
(Program Pengalaman Lapangan) yang bertujuan untuk memberikan kesempatan
mengajar secara langsung di sekolah. pada Program Pendidikan Profesi Guru akan
dilaksanakan setelah mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru selesai menjalani
program SM3T. Terdapat perubahan cara mengajar di PPL (Program Pengalaman
Lapangan) Program Pendidikan Profesi Guru setelah mengikuti program SM3T
dibandingkan dengan di PPL (Program Pengalaman Lapangan) saat masih program S-1,
perubahannya terletak pada persiapan sebelum mengajar, yaitu lebih matang secara
mental dan dalam menyiapkan perangkat pembelajaran seperti metode dan model
pembelajaran, lebih percaya diri, cara mengajar lebih terstruktur karena mengikuti RPP
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), dan lebih siap menghadapi situasi di kelas.5
Doyle (1997) mengatakan bahwa ada dua pengaruh penting pada perubahan
dalam pelayanan guru. Keyakinan guru yaitu pengalaman yang didapat saat mengajar
bidang dan kemampuan guru pra-layanan (Pendidikan Profesi Guru Prajabatan) untuk
merenungkan dan menganalisis pengalaman mereka. Lamanya waktu seorang guru dalam
program pendidikan dan jumlah pengalaman lapangan diidentifikasi sebagai faktor
penting dalam membantu guru pra-layanan (Pendidikan Profesi Guru Prajabatan) dalam
pengembangan keyakinan mereka saat mereka mengajar melalui program pendidikan
guru. Doyle menyarankan bahwa perlunya pendidik guru untuk mendorong mahasiswa
yang mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan untuk menantang
keyakinan mereka sendiri ketika teori atau pelajaran yang diajarkan ini bertentangan
dengan apa yang mereka alami di lapangan. Demikian pula, pengajaran reflektif telah
muncul sebagaiuatu pendekatan terhadap pendidikan guru dimana mahasiswa yang
mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru diminta untuk memikirkan tentang sikap,
kepercayaan, asumsi, dan menggunakan refleksi sebagai sarana untuk mempromosikan
evaluasi diri dan perubahan.6
Proses Program Pendidikan Profesi Guru terdiri atas beberapa tahapan, yaitu:
(1) Pengenalan yang dimaknai sebagai gabungan tahap pra kondisi dan pleno 1.
(2) Workshop ssp yang terdiri atas beberapa kegiatan, yaitu:
a) Pre-test.
b) Pemantapan materi geografi dimaknai sebagai tahap pleno 2 dan diskusi
kelompok.
c) Penyusunan perangkat pembelajaran yang dimaknai sebagai tahap kerja
kelompok/mandiri.
5
Aditya Galih Kisrianto dan Corry Iriani R “Persepsi Mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (Pendidikan
Profesi Guru ) Pendidikan Sejarah Terhadap Program Pendidikan Profesi Guru ”, Jurnal Pendidikan Sejarah 66 Vol.
7 No. 1 Januari 2018.
6
Taylor dan Francis, Ltd. Is collaborating with JSTOR to digitize, “Preservice Teachers’ Educational Beliefs and
Their Perceptions of Characteristics of Effective Teachers”, The Jurnal of Education Research, vol. 96, No. 2
November-December 2002.
d) Praktik workshop internal bersama dosen pendamping dan teman sejawat lalu
dilanjutkan workshop eksternal dengan kehadiran guru pamong tempat PPL
peserta pendidikan profesi guru nantinya dimaknai sebagai gabungan tahap pleno
3, tahap revisi dan persetujuan RPP.
e) Pkl.
(3) PPL di sekolah mitra dengan tugas selain mengajar, yaitu menyusun laporan lesson
study dan ptk bersamaan dengan draf jurnal ptk. Tugas ini bagian dari uji kompetensi,
yaitu uji kinerja dan,
(4) Uji kompetensi yaitu berupa ujian tulis yang disebut utl dan utn.7
Pada Program Pendidikan Profesi Guru untuk lulusan S-1 kependidikan perlu
diberikan mata kuliah bidang studi dalam bentuk subject specific pedagogy (pendidikan
bidang studi) dan Program Pengalaman Lapangan (PPL) kependidikan. Sedangkan pada
Program Pendidikan Profesi Guru pasca S-1/D-iv non kependidikan diberikan mata
kuliah mengenai kompetensi akademik kependidikan (pedagogik), bidang studi dalam
bentuk subject specific pedagogy (pendidikan bidang studi), dan latihan mengajar atau
Program Pengalaman Lapangan (PPL).
Kompetensi lulusan S-1 kependidikan dan S-1/D-iv non kependidikan
Telah menguasai
bidang studi dan Telah menguasai
mampu mengemas bidang studi secara
bidang studi untuk mendalam tapi belum
pembelajaran mampu mengemas
bidang studi untuk
Telah menguasai pembelajaran
pengetahuan tentang
pembelajaran dan Belum menguasai
segala aspeknya pengetahuan tentang
pembelajaran dan
7
Mega Prani Ningsih, dkk, “Program Pendidikan ProfesiI Guru Untuk Membangun KompetensiI Guru GeografiI
(Studi Kasus Di Universitas NegeriI Malang)”, Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume: 1
Nomor: 10 Bulan Oktober Tahun 2016 Pp: 2031—2039.
segala aspeknya
Telah memiliki
Belum memiliki
kemapuan
kemampuan
merencanakan dan
merencanakan dan
melaksanakan
2 Profesional melaksanakan
pembelajaran dengan
pembelajaran karena
segala aspeknya
tidak deprogram dalam
walaupun belum
pembelajarannya
sempurna
IV. Penutup
Kesimpulan
Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan merupakan program pendidikan yang
diselenggarakan untuk mempersiapkan lulusan S-1 kependidikan dan S-1/D-iv non
kependidikan yang memiiki bakat dan minat menjadi guru agar menguasai kompetensi guru
secara utuh sehingga dapat memperoleh sertifikat pendidik professional. Program ini masih
memiliki kelemahan yaitu setelah guru yang telah mengikuti Program Pendidikan Profesi
Guru lulus dari pendidikan profesi guru kita masih harus mencari pekerjaan sendiri, lulusan
mendapatkan sertifikasi walaupun lulusan Pendidikan Profesi Guru Prajabatan belum
menjadi PNS dan nanti mengajukan NUPTK (Nomor Unit Pendidik dan Tenaga
Kependidikan) hampir sama dengan NIP jika ingin mengajukan tunjangan sertifikasi harus
memiliki NUPTK. Sementara itu, kasusnya dari dahulu hingga saat ini masih lah sama yaitu
lamanya proses pengajuan NUPTK itu sendiri selama kurang lebih 5 tahun lamanya, artinya
walaupun guru yang telah mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru bukanlah PNS, maka
guru yang telah mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru ini dapat memanfaatkan
sertifikat itu untuk mengajukan tunjangan sertifikasi. Dan juga Program Pendidikan Profesi
Prajabatan ini diharapkan dapat menjawab berbagai permasalahan pendidikan, seperti: (1)
kekurangan jumlah guru (shortage) khususnya pada daerah-daerah terluar, terdepan, dan
tertinggal, (2) distribusi tidak seimbang (unbalanced distribution), (3) kualifikasi di bawah
standar (under qualification), (4) guru-guru yang kurang kompeten (low competence), serta
(5) ketidaksesuaian antara kualifikasi pendidikan dengan bidang yang diampu (missmatched).
Program Pendidikan Profesi Prajabatan yang akan menghasilkan guru-guru profesional
diharapkan akan menghasilkan lulusan yang unggul dan siap menghadapi tuntutan zaman.
Saran
Karena Pendidikan Profesi Guru Prajabatan tujuannya untuk mencetak guru
profesional saran kami bagi pemerintah pengelola Program Pendidikan Profesi Guru ini
adalah evaluasi dalam menghasilkan guru profesional tentang waktu dalam menjalankan
program ini yang terlalu singkat dan pedat yang hanya 1 tahun, yang mana 1 tahun itu tidak
mencukupi dalam melaksanakan semua proses pembelajaran penyampaian materi yang
sangat banyak.
Daftar Pustaka
1. E-mail Peneliti :
2. Biodata narasumber
3. Jadwal observasi
Hari : kamis
Tanggal : 23 mei 2019
Pukul : 11.00-12.10 wib
Lokasi : Sma Negeri 55 Jakarta Selatan
Jl. Potlot ii no.2, rt.2/rw.3, duren tiga, kec. Pancoran, kota jakarta selatan,
daerah khusus ibukota jakarta 12760
4. Daftar pertanyaan wawancara mengenai pendidikan profesi guru prajabatan
1. Program studi apa saja yang boleh mengikuti pendidikan profesi guru prajabatan?
2. Bapak/ibu sebelumnya berkuliah dimana,jurusan apa?
3. Apakah untuk mengikuti pendidikan profesi guru prajabatan harus fresh graduation
ataukah boleh beberapa tahun setelah kelulusan.
4. Berapa lama durasi pendidikan profesi guru prajabatan untuk pendidikan dan non
pendidikan?
5. Apakah alasan bapak/ibu mengikuti pendidikan profesi guru prajabatan ?
6. Apakah ada program beasiswa dari pemerintah dalam pendidikan profesi guru prajabatan
ini?
7. Bagaimana sistem seleksi dalam mengikuti pendidikan profesi guru prajabatan?
8. Apakah untuk mengikuti pendidikan profesi guru prajabatan harus dari program studi
yang linier dengan jurusan perkuliahan sebelumnya?
9. Dalam pelatihan pendidikan profesi guru prajabatan apa saja kegiatan yang dilakukan?
10. Apa saja yang dipersiapkan untuk pelatihan pendidikan profesi guru prajabatan?
11. Apa terdapat ketentuan bahwa untuk diangkat sebagai guru baik negeri maupun swasta,
seseorang harus lulus pendidikan profesi guru prajabatan?
12. Bagaimana dengan guru yang tidak mengikuti pendidikan profesi guru prajabatan apa
implikasinya?
13. Apa saja manfaat yang diperoleh bagi calon pendidik setelah mengikuti pendidikan
profesi guru ?
14. Tahapan selanjutnya setelah pendidikan profesi guru prajabatan untuk menjadi guru
melakukan apa saja?
15. Hambatan apa saja ketika mengikuti pendidikan profesi guru prajabatan?
16. Apa saja kritik dan saran bapak/ibu setelah menngikuti pendidikan profesi guru
prajabatan?
5. Dokumentasi