Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN OBSERVASI PROFESI PENDIDIK DAN TENAGA

KEPENDIDIKAN (PPTK)

DI SMK NEGERI 42 JAKARTA BARAT

Di susun oleh:

Heni Anggraeni ( 1707617009 )

Indah Amelia Putri Setiyowati ( 1707617019 )

Sindyh Septiamah ( 1707617060 )

Widia Puji Astuti ( 1707617007 )

Widya Mutiara Sari ( 1707617032 )

PENDIDIKAN BISNIS A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2019
Program Induksi Guru Pemula (PIGP) di SMK Negeri 42 Jakarta Barat

Anggraeni237@gmail.com indahamelia1209@gmail.com
sindyhseptiamah@gmail.com widiapuji17@gmail.com widyams03@gmail.com

ABSTRAK

Observasi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan Program


Induksi Guru Pemula (PIGP) di SMK Negeri 42 Jakarta Barat. Populasi observasi ini
bukan hanya guru baru saja, tetapi apabila ada guru tetap atau PNS yang belum
mengikuti PIGP di wajibkan mengikuti program PIGP. Program induksi merupakan
tahap penting dalam Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) bagi seorang
guru.

Program induksi telah diterbitkan di Indonesia melalui Peraturan Menteri


Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2010 tentang Program Induksi bagi Guru
Pemula. Perencanaan PIGP dituangkan dalam Program Pengawasan Tahunan,
Program Semester dan Program Pelaksanan Kegiatan.

Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil observasi


menunjukkan bahwa, tidak ada pelatihan pada pelaksanaan PIGP di SMK Negeri 42
tetapi hanya mengumpulkan berkas-berkas. Tetapi sistematika untuk pelaporan
kegiatan PIGP di SMKN 42 sesuai dengan buku panduan Laporan Hasil Pelaksanaan
Program Induksi yang di susun oleh kepala sekolah/madrasah.

Kata Kunci: Program Induksi Guru Pemula, Peserta, Laporan Program Induksi Guru
Pemula.
PENDAHULUAN
Program induksi merupakan tahap penting dalam Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB) bagi seorang guru. Program induksi bagi guru baru bertujuan
untuk mengakrabkan guru baru dengan tugas dan lingkungan kerjanya sehingga dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik. Di Australia, Singapura, Jepang, dan Inggris,
induksi merupakan program yang harus diikuti oleh setiap guru baru. Di Amerika
Serikat menerapkan program induksi dengan melibatkan guru senior sebagai mentor
dan dibiayai oleh negara sebagai bagian dari pembinaan guru baru. Di Singapura
program induksi dilaksanakan secara nasional oleh Departemen Pendidikan
sementara di jepang dilaksanakan oleh provinsi dengan monitoring sangat ketat. Di
Kanada program induksi disebut dengan New Teacher Induction Program (NTIP)
sedangkan, di California program induksi disebut dengan California Teacher
Induction Program (CTIP).1

Bukan hanya saja di negara negara luar, program induksi telah diterbitkan di
Indonesia melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2010
tentang Program Induksi bagi Guru Pemula. Kegiatan pelaksanaan PIGP (Program
Induksi Guru Pemula) tertuang dalam program kerja berdasarkan identifikasi tuntutan
peraturan yang terkait dan dilandasi oleh hasil análisis kebutuhan sekolah yang
dibina. Perencanaan PIGP dituangkan dalam Program Pengawasan Tahunan, Program
Semester dan Program Pelaksanan Kegiatan. Karena peran guru yang sangat strategis
dalam pembangunan pendidikan, maka seorang guru harus dipersiapkan dengan
matang. Persiapan tersebut haruslah berkesinambungan mulai dari pre-service dan
pendidikan profesi guru di LPTK sampai menjadi guru pemula di satuan pendidikan.
Untuk mendukung hal tersebut saat ini telah diberlakukan juga Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PermenPANRB) No. 16
Tahun 2009 pasal 30 tentang Jabatan Fungsional Guru.

Induksi guru pemula merupakan proses orientasi kegiatan mengajar dalam


konteks satuan pendidikan tertentu, dan menjadi pembelajaran profesional di tempat
kerja selama tahun pertama mengajar dan merupakan tahap awal dalam
Pengembangan Profesional Berkelanjutan (PPB) seorang guru (Sudrajat, 2010: 7).
melalui program induksi diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan
keterampilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, sehingga dapat
menunjang usaha peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan sekaligus
memecahkan permasalahan yang dihadapi dan dialami oleh guru pemula dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, peserta
didik, kondisi sekolah, dan lingkungannya.1

KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian dan tujuan program induksi guru pemula
Program induksi guru pemula (PIGP) atau lebih dikenal dengan sebutan
program induksi adalah kegiatan orientasi, pelatihan ditempat kerja,
pengembangan, dan peraktik pemecahan berbagai permasalahan dalam proses
pembelajaran/ bimbingan dan konseling bagi guru pemula di sekolah/madrasah di
tempat tugasnya.
Berdasrakan peraturan Mentri Pendidikan Nasional No. 27 Tahun 2010
disebutkan bahwa tujuan program induksi adalah membimbing guru pemula agar
dapat beradaptasi dengan iklim kerja dan budaya sekolah/madrasah: dan
melaksanakan pekerjaaan sebagai guru professional disekolah/madrasah.2
Adapun pengertian dan nama lain Program Induksi Guru Pemula di negara
kanada yaitu The New Teacher Induction Program (NTIP) is the second job-
embedded step along a continuum of professional learning for new teachers,
building on and complementing the first step: initial teacher education programs.

1
Kaufman, Jeanne. 2017. Induction Program for New and Beginning Teachers.
https://www.ecs.org/clearinghouse/76/65/7665.pdf, diakses pada 18 Juni 13:24
2
Sudarwan Danim dan Khairil. 2014. Profesi Kependidikan. Bandung:Alfabet.
It provides professional support to help new teachers develop the requisite skills
and knowledge to be effective as teachers in Ontario.
The Teacher Induction Program is a two-year program of mentoring, support
and professional learning designed to meet the needs of beginning teachers. The
program provides collaborative, Individualized support for all induction
candidates through an individualized learning plan in order to support teachers
in their growth of teaching practices.3
B. Manfaat PIGP terkait dengan status kepegawaian
Bagi guru pemula yang berstatus CPNS/PNS mutasi dari jabatan lain,
program Induksi dilaksanakan sebagai salah satu syarat pengangkatan dalam
jabatan fungsional guru. Bagi guru pemula yang berstatus Bukan PNS, program
induksi dilaksanakan sebagai salah satu syarat pengangkatan dalam jabatan
guru tetap.4 Dibawah ini merupakan manfaat PIGP di negara Kanada ( NTIP)
dan California (CTIP):

The four core goals of NTIP are explained below from the perspective of a
new teacher in Canada:5

 Confidence
 Efficacy
 Instructional Practice
 Commitment to Continuous Learning

3
Beverly Hills Unified School District. 2018. California Teacher Induction Program.
https://www.bhusd.org/apps/pages/index.jsp?uREC_ID=31992&type=d&pREC_ID=1701650, diakses
pada 18 Juni 2019 11:42.
4
Daryanto dan Arisandi Yusi. 2015. Program Induksi Guru Pemula. Yogyakarta: Gava Media.
5
Ministry of Education. 2018. The New Teacher Induction Program.
http://edu.gove.on.ca/eng/teacher/induction.html, diakses pada 18 Juni 2019 11:13.
The goals of CTIP are explained below from the perspective of a new
teacher in California:6

− Ensure the professional success and retention of promising new


teachers
− Improve student performance through enhanced training, information
and assistance for new teachers
− Improve the working conditions and job satisfaction of teachers by
reducing professional insolation
− Establish a system of inquiry and growth based on the California
Standards for the Teaching Profession
C. Prinsip Penyelenggaraan PIGP

Program induksi diselenggarakan berdasarkan prinsip:7

1. Keprofesionalan
2. Kesejawatan
3. Akuntabel
4. Berkelanjutan
Dibawah ini merupakan prinsip penyelenggaraan PIGP di negara Calfornia
yaitu:
 Induction Consists of CTIP:
− Pairing participating teachers with experienced teachers who serve as
mentors and providing them time to work together.
− Offering professional development opportunities to meet the needs of
the new teacher in relation to his/her teaching assignment.

6
Commission Teacher Credentialing. 2018. California Teacher Induction.
https://www.ctc.ca.gov/educator-prep/ca-teacher-induction, 12:15.
7
Peraturan Mentri Pendididkan Nasional No.27 tahun 2010 tentang Program Induksi bagi Guru
Pemula.
− Building a support network by providing opportunities to collaborate
with colleagues.
− Providing a system of guided inquiry to assist beginning teachers to
grow professionally.
D. Peserta PIGP
Peserta PIGP adalah:
a) Guru pemula berstatus CPNS yang ditugaskan pada sekolah yang
diselenggarakan oleh pemerintah atau pemerintah daerah;
b) Guru pemula berstatus PNS mutasi dari jabatan lain; atau
c) Guru pemula bukan PNS yang ditugaskan pada sekolah yang
diselenggarakan oleh masyarakat.

Sedangkan di negara Kanada juga memiliki beberapa syarat untuk


menjadi peserta PIGP atau biasa disebut dengan NTIP yaitu:

 Orientation for new teachers to the school and school board

 Mentoring for new teachers by experienced teachers

 Professional learning relevant to the individual needs of new teachers

Di California, peserta PIGP atau biasa disebut CTIP memiliki


beberapa syarat untuk menjadi peserta CTIP yaitu:

To participate, teachers must meet the following credential and


employment requirements:

Multiple Subject, Single Subject or Education Specialist Preliminary


Credential Out of state credential with less than two years of contracted
teaching experience.
E. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Program Induksi guru pemula dilaksanakan di satuan pendidikan


tempat guru pemula bertugas selama 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang
paling lama 1 (satu) tahun. Di negara Kanada ada beberapa tahap waktu
pelaksanaan guru pemula yaitu In addition to the NTIP induction elements,
new permanent hires are evaluated twice within their first 12 months of
employment through the Teacher Performance Appraisal process.

Upon successful completion of 2 satisfactory NTIP evaluations, boards


are responsible for submitting the names of new teachers to the Ontario
College of Teachers within 60 calendar days. A notation reflecting
completion of NTIP is placed on the teacher’s certificate of qualification and
registration which appears on Ontario College of Teachers’ public register.

Participation in NTIP for newly hired Long Term Occasional (LTO)


Teachers refers to the induction elements only. There are no changes in the
current board level evaluation processes or requirements for LTO teachers.

Aligning NTIP supports to evaluation thresholds is important to the


success of new teachers. For example, newly hired LTO teachers with four
month (80 day) assignments would benefit from accessing the induction
elements at the onset of their assignment.

Berbeda dengan negara Indonesia dan Kanada, di negara California


pelaksanaan The Induction Program of CTIP supports each candidate through
an ILP designed to demonstrate growth in the CSTP. The ILP is designed
solely for the growth and development of the candidate and not for evaluative
purposes. This is a two-year program, however an Early Completion Option
is available for qualified candidates.
F. Pihak yang Terkait dalam PIGP

Pihak yang terkait dalam pelaksanaan PIGP adalah guru


pembimbing, kepala sekolah, dan pengawas sekolah. Adapun pihak yang
terkait dalam guru pemula di Kanada (NTIP) dan California (CTIP) yaitu:

Throughtout of NTIP:

 Mentors
The board shall support:
 NTIP Mentors
 Experienced teachers supporting NTIP required teachers

Throughout of CTIP, candidates receive individualized support,


advanced professional development and 1:1 mentoring from an experienced,
veteran teacher. Candidates will be assigned a mentor within the first 30
days of enrollment in the program.8

G. Sistematika Laporan PIGP

Laporan hasil pelaksanaan program induksi yang di susun oleh


kepala sekolah/madrasah meliputi :

1) Data sekolah/madrasah dan waktu pelaksanaan program induksi;


a. Identitas Sekolah
b. Waktu Pelaksanaan Program Induksi
2) Data guru pemula peserta program induksi;
a. Identitas Guru Pemula
3) Deskripsi pelaksanaan pembimbingan oleh pembimbing;
8
National Center On Education. 2018. New Teacher Induction Program.
http://www.edu.gov.on.ca/eng/teacher/pdfs/NTIPInductionElements2018.pdf diakses pada 18 Juni
2018 jam 13:56
Mendeskripsikan proses pembimbingan oleh pembimbing yang
secara reguler dilakukan dari bulan ke-2 sampai bulan ke-9 minimal
sebanyak 6 kali, yang meliputi :
a. Tahap Persiapan Pembimbingan
Mendeskripsikan kegiatan yang dilakukan guru pembimbing
pada tahap persiapan dilengkapi dengan dokumen-dokumen
yang digunakan pada tahap persiapan, meliputi:
1) Silabus / Assesment (Bimbingan dan Konseling)
2) RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) / RPLBK
(Bimbingan dan Konseling
3) Program Tahunan
4) Program Semesteran
5) Pelaksanaan proses pembelajaran
6) Penilaian hasil pembelajaran
7) Pengawasan proses pembelajaran
b. Tahap Proses Observasi Pembelajaran
Mendeskripsikan Proses Observasi Pembelajaran yang
dilakukan seminggu sekali selama 9 bulan (. Proses observasi yang
digambarkan meliputi; kegiatan pra observasi, kegiatan observasi
dan kegiatan pasca observasi. Deskripsi yang yang diberikan
dilengkapi dengan;
1. Dokumen Lembar Observasi Pembelajaran Kepala
Sekolah/Madrasah Lembar Refleksi Pembelajaran yang
digunakan oleh guru pemula sebelum pada kegiatan pra
observasi.
2. Dokumen Lembar Observasi Pembelajaran Kepala
Sekolah/Madrasah Lembar Refleksi Pembelajaran yang
digunakan oleh guru pemula sebelum pada kegiatan pra
observasi.
3. catatan dan rekomendasi guru pembimbing pasca observasi
4. persetujuan Kepala sekolah/madrasah dan guru pemula yang
dibuktikan dengan petandatangan persetujuan kedua belah
pihak.
5. Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula yang menyatakan
kategori Nilai Kinerja Guru Pemula (Amat Baik, Baik, Cukup,
Sedang dan Kurang), ditandatangani Kepala Sekolah/Madrasah
dan pengawas sekolah/madrasah;
H. Dasar Hukum Program Induksi Guru Pemula
Pelaksanaan program induksi guru pemula dari lahirnya Undang-
undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Dimna disebutkan
dalam bagian V tentang pembinaan dan pengembangan pasal 32 ayat 1 dan 3
yang berbunyi:
1. Pembinaan dan pengembangan guru meliputi pembinaan dan
pengembangan profesi dan karier
2. Pembinan dan pengembangan profesi guru sebgaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan melalui jabatan fungsional.
Kemudian di terangkan pula dalam pasal 33 yang berbunyi: kebijakan
strategi pembinaan dan pengembangan profesi dan karier guru pada satuan
pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah atau
masyarakat ditetapkan dengan Peraturan Mentri.
Maka dari itu di tindak lanjuti melalui Peraturan Mentri No.16 tahun
2009 tentang jabatan fungsional guru dan angka kreditnya pada bagian V
pembinaan dan pengembangan pasal 30 ayat 1 dan 3 yang berbunyi:
1. Pegawai negeri sipil yang di angkat pertama kalidalam jabaran
fungsional guru harus memenuhi syarat sebagai berikut.
a. Berijazah paling rendah Sarjana (S1) atau Diploma IV dan
Bersertifikat Pendidik B. pangkat paling rendah penata
muda golongan ruang IIIa.
b. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP3
paling rendah bernilai baik dalam 1 tahun terakhir.
c. Memiliki kinerja yang baik di nilai dalam masa program
induksi
3. Program induksi sebagai mana di maksusd pada ayat (1) huruf d di
atur lebih lanjut oleh Mentri Pendidikan Nasional.

Selanjutnya lebih jelas tentang pelaksanaan Program Induksi Bagi


Guru Pemula dapat dilihat dalam Peraturan Mentri Pendidikan Nasional
No. 27 tahun 2010 tentang Program Induksi Guru Pemula. 9
I. Hak dan Kewajiban Guru Pemula
Hak-hak guru pemula sebagai berikut.

1) Memperoleh bimbingan dalam hal:


a. Pelaksanaan proses pembelajaran, bagi guru kelas dan guru
mata pelajaran;
b. Pelaksanaan proses bimbingan dan konseling, bagi guru
Bimbingan dan Konseling;
c. Pelaksanaan tugas lain yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah.
2) Memperoleh sertifikat bagi guru pemula yang telah menyelesaikan
program induksi dengan nilai kinerja paling kurang kategori Baik.
Kewajiban guru pemula sebagai berikut.

1. Guru pemula memilik kewajiban merencanakan


pembelajaran/bimbingan dan konseling, melaksanakan
pembelajaran/bimbingan dan konseling yang bermutu, menilai dan

9
Surwan Danim, dan Khairil, profesi kependidikan, Alfabeta: Bandun, 2013, hal 20
mengevaluasi hasil pembelajaran/bimbingan dan konseling, serta
melaksanakan perbaikan dan pengayaan.
2. Guru pemula berkewajiban melaksanakan pembelajaran, antara
12 (dua belas) hingga 18 (delapan belas) jam tatap muka per minggu
bagi guru mata pelajaran, atau beban bimbingan antara 75 (tujuh
puluh lima) hingga 100 (seratus) siswa bagi guru Bimbingan dan
Konseling.
Di negara California, guru pemula mendapatkan hak dan kewajibannya
yaitu:

− Individualized support from mentors


− Professional development activities designed to improve teaching
performance
− Opportunities to be observed and observe others 8
− Specific confidential feedback on teaching performance
− A California Clear Credential
J. Sistem Penilaian
Setelah bukti-bukti kinerja diperoleh melalui pengamatan atau
pemantauan penilaian dapat menentukan nilai dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
 Tahap Penilaian

Tahap Penilaian dalam proses induksi dapat dilakukan melalui


observasi pembelajaran dan observasi pelaksanaan tugas tambahan yang
melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai dengan beban guru.
Tahap tahap penilaian diantaranya

Tahap pertama penilaian dilakukan oleh pembimbing bersamaan


dengan proses pembimbingan pada bulan kedua sampai bulan kesembilan.
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi bagian bagian yang perlu
dikembangkan, memberi umpan balik secara regular, dan memberikan
saran perbaikan dengan melakukan diskusi secara terbuka tentang semua
aspek dengan suatu focus spesifik yang perlu untuk dikembangkan.
Pembiming dapat memberikan contoh proses pembelajaran dan
pembimbingan yang baik di kelasnya atau di kelas yang diajarkan guru
lain.
Penilaian tahap kedua dilaksanakan pada bulan kesepuluh sampai
dengan bulan kesebelas berupa observasi pembelajaran / pembimbingan
ulasan, dan masukan oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah yang
mengarah pada peningkatan kompetensi dalam pembelajaran/
pembimbingan. Penilaian tahap kedua adalah penilaian hasil yang
bertujuan untuk menilai kompetensi guru pemula dalam melaksanakan
proses pembelajaran/ pembimbingan dan tugas lain. Kategori nilai kerja
guru pemula adalah sebagai berikut.10

Nilai Sebutan
Kinerja
91 – Amat Baik
100
76 – 90 Baik
61 – 75 Cukup
51 – 60 Sedang
< 50 Kurang

 Pemberian Nilai/ Kepribadian dan Sosial

Dapat dilakukan melalui pengamatan pada pelaksanaan


pembelajaran atau pemantauan, serta wawancara di luar pelaksanaan
pembelajaran. Hasil tersebut untuk menentukan nilai kepribadian dan sosial
guru pemula dengan langkah langkah sebagai berikut :

a. Penetapan pernyataan Ya atau Tidak


b. Menentukan skor butir. Skor satu untuk Yanol untuk Tidak

10
Daryanto & Yusi Arisandi. Program Induksi Untuk Guru Pemula. (Yogyakarta: Penerbit Gava Media)
hlm.57
c. Menghitung skor indikator penilaian dengan ketentuan sebagaimana
ketentuan penilaian kinerja diatas
d. menghitung nilai kategori, nilai kepribadian dan nilai sosial dengan
ketentuan sebagaimana ketentuan penilaian kinerja
 Proses Penilaian
a. Penilaian tahap pertama
Penilaian tahap pertama dilakukan pada bulan kedua sampai
dengan kesembilan berupa penilaian kinerja guru melalui observasi
pembelaajaran pembimbingan, ulasan, dan masukan oleh guru
pembimbing.
b. Penilaian tahap kedua

Penilaian tahap kedua dilaksanakan pada bulan kesepuluh


sampai dengan bulan kesebelas berupa observasi
pembelajaran/pembimbingan, ulasan dan masukan oleh kepada
sekolah/madrasah dan pengawas sekolah, yang mengarah pada
peningkatan kompetensi dalam pembelajaran/pembimbingan. Pada
penilaian tahap kedua dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah
sekurang-kurangnya tiga kali. Sedangkan oleh pengawas
sekolah/madrasah sekurang-kurangnya dua kali.

Observasi pembelajaran/pembimbing dalam penilaian tahap


kedua tidak boleh dilakukan secara bersamaan antara kepala sekolah
dan pengawas sekolah/madrasah.
Apabila menemukan adanya kelemahan dalam pelaksanaan
pembeljaran dan pembimbingan oleh guru pemula, maka kepala
sekolah dan pengawas sekolah/madrasah wajib memberikan umpan
balik dan saran perbaikan kepada guru pemula.
Hasil penilaian kinerja guru pemula pada akhirnya PIGP
ditentukan berdasarkan kesepakatan antara pembimbing, kepala
sekolah/madrasah, dan pengawas sekolah dengan mengacu pada
prinsip profesional, jujur, adil, terbuka, akuntabel, dan demokratis.
Peserta PIGP dinyatakan berhasil, jika semua sub-kompetensi pada
penilaian tahap kedua paling kurang memiliki nilai baik.
 Instrumen penilaian yang digunakan:
− Instrumen penilaian kinerja pelaksanaan pembelajaran untuk guru
mata pelajaran atau guru kelas.
− Instrumen penilian kinerja pelaksanaan pembimbingan untuk
BK/Konselor.
− Instrumen penilaian kepribadian dan sosial guru pemula.
 Pemberian Nilai Kinerja Guru Pemula
Setelah bukti-bukti kinerja diperoleh melalui pengamatan/pemantauan
penilaian dapat menentukan nilai dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Penentuan skor butir indikator kinerja (penetapan pernyataan “ya”
atau “tidak”)
Skor butir indikator kinerja ditentukan berdasarkan pernyataan “ya”
atau “tidak” yang telah ditetapkan. Penetapan tersebut berdasarkan
hasil kajian/analisis berbagai dokumen atau analisa catatan
pengamatan atau pemantauan yang dapat menggambarkan secara
utuh untuk setiap butir penilaian. Butir indikator kinerja dinyatakan
“ya” memiliki skor satu sedangkan “tidak” memiliki skor nol.
b. Penentuan skor indikator kinerja
Berdasarkan catatan hasil pengamatan, pemantauan, wawancara,
study dokumen, dan bukti-bukti berupa data lain yang dikumpulkan
selama proses penilaian kinerja guru, penilai menentukan setiap
skor indikator kinerja dengan rumus sebagai berikut:
Hasil perhitungan diatas, konverensi ke skor 4-3-2-1 dengan cara
menetapkan skor pada rentang sebagai berikut:

No Rentang Skor Skor


1 0 < x < 25% 1
2 25% < x < 50% 2
3 50% < x < 75% 3
4 75% < x < 100% 4

a. Penentuan Nilai Kinerja Guru Pemula:


1) Nilai Kinerja Guru rentang 14-56 (guru mata pelajaran/kelas) atau
rentang 14-112 (guru BK/Konselor)
Cara menentukannya dengan menjumlah semua skor indikator kinerja.
2) Nilai Kinerja Guru Konversi 100
Menentukannya dengan cara membagi total skor indikator kinerja
perolehan dibagi jumlah skor indikator kinerja maksimal (56 untuk
guru mapel dan 112 untuk guru BK) dikalikan dengan 100, maka Nilai
Kinerja Guru Pemula Konversi 100 dapat dirumuskan sebagai berikut:
Nilai kinerja guru pemula, BK/Konselor =

Jumlah skor indikator kinerja


X 100
56

Nilai Kinerja Guru Pemula Konversi 100 =

Jumlah skor indikator kinerja


X 100
112
PEMBAHASAN

Pelaksana Program Induksi Guru Pemula Di SMKN 42 Jakarta Barat

Persiapan yang dilakukan sekolah SMKN 42 adalah memberitahu


semua guru yang akan mengikuti pigp mengenai dokumen2 apa saja yang
akan dipersiapkan untuk pigp. Data administrasi setiap guru yang akan
mengikuti pigp harus lengkap. Setelah melengkapi berkas administrasi guru
pemula akan mengikuti kegiatan pelatihan. Tetapi pada kenyataanya yang
terjadi dilapangan bahwa, pelaksanaan PIGP di SMKN 42 tidak ada pelatihan.
Seperti yang di katakan oleh Bapak Harsoyo "Tidak ada pelatihan atau
bimbingan sama sekali, karena pada dasarnya guru sudah mengajar di
sekolah. Jadi struktur bagi guru CPNS atau PNS setelah menerima surat dari
dinas untuk menjadi peserta PIGP langsung melengkapi berkas-berkas yang
diminta lalu kemudian di tanda tangan kepala sekolah dan ada surat pengantar
yang harus di tanda tangani oleh Korwas. Jika dinas meminta data untuk
diperbanyak sebanyak 4 maka dokumen kami akan diperbanyak 4. Dan jika
ada sertifikat-sertifikat pelatihan maka dikumpulkan juga."
Pelaksanaan PIGP di SMKN 42 tidak terjadwal, karena di tentukan
oleh dinas setempat, dan sekolah hanya menunggu informasi yang di berikan
dinas kepada kepala sekolah. Jadi ketika peserta PIGP menerima informasi
dari walikota/Sudin, peserta langsung melengkapi berkas-berkas yang diminta
atau segera melengkapi data-data administrasi. Setelah semua data dilengkapi,
maka harus ada tanda tangan kepala sekolah dan tanda tangan Korwas.
Apabila sudah lengkap dan sudah di tanda tangani, maka di serahkan ke
Sudin/walikota yang kemudian akan diserahkan ke dinas Gatot Subroto.
Peserta yang diikutkan dalam kegiatan PIGP di SMKN 42 ternyata
bukan hanya lah guru baru saja, tetapi apa bila ada guru tetap atau PNS yang
belum mengikuti PIGP di wajibkan mengikuti program PIGP. Jadi kegiatan
PIGP ini di wajibkan bagi semua guru maupun karyawan. Untuk kegiatan
PIGP ini melibatkan Kepala Sekolah, wakil kepala sekolah serta guru- guru
yang di beri mandat oleh kepala sekolah untuk mengawasi kegiatan PIGP,
yang bertugas untuk membimbing dan membantu peserta untuk mengecek
kelengkapan berkas.
Hasil yang di dapat kan oleh guru pemula setelah mengikuti program
PIGP yaitu print out berupa hasil berkas-berkas yang di serahkan. Hasil lain
yang di dapat yaitu mendapatkan pengakuan sebagai guru profesional
berdasarkan berkas-berkas yang sudah lengkap, dan di dukung oleh sertifikat
yang di keluarkan oleh dinas pendidikan Gatot Subroto yang menyatakan
bahwa guru pemula tersebut sudah mengikuti program PIGP.
Sistematika untuk pelaporan kegiatan PIGP di SMKN 42 sesuai
dengan buku panduan Laporan Hasil Pelaksanaan Program Induksi yang di
susun oleh kepala sekolah/madrasah meliputi :
 Data sekolah/madrasah dan waktu pelaksanaan program induksi;
 Identitas Sekolah
 Waktu Pelaksanaan Program Induks
 guru pemula peserta program induksi;
 Identitas Guru Pemula
 Deskripsi pelaksanaan pembimbingan oleh pembimbing;
Mendeskripsikan proses pembimbingan oleh pembimbing yang secara
reguler dilakukan dari bulan ke-2 sampai bulan ke-9 minimal sebanyak 6 kali,
yang meliputi :
 Tahap Persiapan Pembimbingan
 Mendeskripsikan kegiatan yang dilakukan guru pembimbing pada
tahap persiapan dilengkapi dengan dokumen-dokumen yang digunakan
pada tahap persiapan, meliputi:
a) Silabus sementara (Bimbingan dan Konseling)
b) RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) / RPLBK (Bimbingan dan
Konseling
c) Program Tahunan
d) Program Semesteran
e) Pelaksanaan proses pembelajaran
f) Penilaian hasil pembelajaran
g) Pengawasan proses pembelajaran
h) Tahap Proses Observasi Pembelajaran
Mendeskripsikan Proses Observasi Pembelajaran yang dilakukan
seminggu sekali selama 9 bulan. Proses observasi yang digambarkan
meliputi; kegiatan pra observasi, kegiatan observasi dan kegiatan pasca
observasi. Deskripsi yang yang diberikan dilengkapi dengan;

a) Dokumen Lembar Observasi Pembelajaran Kepala Sekolah/Madrasah


Lembar Refleksi Pembelajaran yang digunakan oleh guru pemula
sebelum pada kegiatan pra observasi.
b) Lembar Observasi Pembelajaran Kepala Sekolah/Madrasah Lembar
Refleksi Pembelajaran yang digunakan oleh guru pemula sebelum
pada kegiatan pra observasi.
c) dan rekomendasi guru pembimbing pasca observasi
d) persetujuan Kepala sekolah/madrasah dan guru pemula yang
dibuktikan dengan petandatangan persetujuan kedua belah pihak.
e) Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula yang menyatakan kategori Nilai
Kinerja Guru Pemula (Amat Baik, Baik, Cukup, Sedang dan
Kurang), ditandatangani Kepala Sekolah/Madrasah dan pengawas
sekolah/madrasah;
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perencanaan PIGP dilakukan oleh guru pemula, guru pembimbing, kepala
sekolah dan pengawas dengan membuat kesepakatan-kesepakatan untuk
pelaksanaan program induksi guru pemula ini. Guru pemula dengan bantuan
guru pembimbing juga menyiapkan perangkat pmbelajaran untuk satu tahun
pelajaran. Guru pembimbing dengan masukan dari kepala sekolah membuat
skala prioritas pembimbingan.

B. Saran
Seharusnya kegiatan PIGP dilaksanakan lebih merata, tidak hanya guru-
guru yang baru saja tetapi diwajibkan untuk seluruh guru PNS maupun Non PNS.
DAFTAR PUSTAKA

Beverly Hills Unified School District. 2018. California Teacher Induction


Program.
https://www.bhusd.org/apps/pages/index.jsp?uREC_ID=31992&type=d&pRE
C_ID=1701650, diakses pada 18 Juni 2019 11:42.
Commission Teacher Credentialing. 2018. California Teacher Induction.
https://www.ctc.ca.gov/educator-prep/ca-teacher-induction, 12:15.
Danim, Sudarwan. 2014. Pengembangan Profesi Guru. Dari Pra-Jabatan
Induksi. Ke Profesional Madan. Yogyakarta: Kencana.
Daryanto, dan Arisandi Yusi. 2015. Program Induksi Guru Pemula.
Yogyakarta: Gava Media.
Daryanto & Yusi Arisandi. Program Induksi Untuk Guru Pemula.
(Yogyakarta: Penerbit Gava Media) hlm.57
Kaufman, Jeanne. 2017. Induction Program for New and Beginning Teachers.
https://www.ecs.org/clearinghouse/76/65/7665.pdf, diakses pada 18 Juni
13:24.
Ministry of Education. 2018. The New Teacher Induction Program.
http://edu.gove.on.ca/eng/teacher/induction.html, diakses pada 18 Juni 2019
11:13.
National Center On Education. 2018. New Teacher Induction Program.
http://www.edu.gov.on.ca/eng/teacher/pdfs/NTIPInductionElements2018.pdf
diakses pada 18 Juni 2018 jam 13:56
Peraturan Mentri Pendididkan Nasional No.27 tahun 2010 tentang Program
Induksi bagi Guru Pemula.
Sudarwan, Dani dan Khairil. 2014. Profesi Kependidikan. Bandung:Alfabet.
Syahrudi. 2015. Pedoman Pelaksanaan Program Induksi Bagi Guru Pemula.
LAMPIRAN

IDENTITA PENULIS

Nama : Heni Anggraeni


NIM : 1707617009
Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 19 Maret 1999
Nomor hp : 089602496642
Email : anggraeni237@gmail.com

Nama : Indah Amelia Putri Setiyowati


NIM : 1707617019
Tempat, tanggal lahir : Boyolali, 12 September 1999
Nomor hp : 0895332217279
Email : indahamelia1209@gmail.com

Nama : Sindyh Septiamah


NIM : 1707617060
Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 11 September 1999
Nomor hp : 08998405947
Email : sindyhseptiamah@gmail.com

Nama : Widia Puji Astuti


NIM : 1707617007
Tempat, tanggal lahir : Tegal, 17 April 1999
Nomor hp : 083890745030
Email : widiapuji17@gmail.com
Nama : Widya Mutiara Sari
NIM : 1707617032
Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 3 April 1999
Nomor hp : 081289320193
Email : widyams03@gmail.com

IDENTITAS NARASUMBER
Nama : Harsoyo. Spd
Guru mata pelajaran : Komputer
Tahun kelulusan : 2009
Lulusan universitas : S1 Pendidikan Ilmu Komputer UPI
Email : harsoyo42@gmail.com

Dokumen Pendukung:
Sertifikat PIGP
Foto-Foto setelah wawancara:

Anda mungkin juga menyukai