DISUSUN OLEH :
DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN SIMEULUE
SD – SMP SATAP LEWAK HULU
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Alla SWT, yang telah melimpahkan
karunia, taufik, hidayah, serta inayah-Nya, sehingga penulis diberikan kemudahan untuk
dapat menyelesaikan Laporan Program Induksi Guru Pemula (PIGP) yng menjadi tugas dan
kewajiban penulis selaku Guru di SD Satap Lewak Hulu, dalam mengemban tanggung
jawab sebagai pelaksana Program Induksi Guru Pemula (PIGP).
Penulis telah melaksanakan Program Induksi Guru Pemula (PIGP). Hal ini
bertujuan agar kemampuan CPNS khususnya formasi guru menjadi seorang guru yang
professional.
Dengan penuh keikhlasan hati, penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Kepala SD Satap lewak Hulu yang telah banyak membantu dalam proses PIGP
2. Rekan-rekan guru SD Satap Lewak Hulu yang selalu setia dan memberi masukan yang
sangat berarti dalam proses kegiatan ini.
Penulis menyadari sepenuhnya atas keterbatasan dan segaala kekurangan yang
penulis
miliki.Namun penulis sangat berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya
bagi peningkatan mutu pendidikan. Kritik dan saran membangun sangat penulis harapkan
Wiwinartik, S.Pd
i
DAFTAR ISI
ii
LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (UUGD)
menyatakan bahwa guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Guru professional harus memiliki kualifikasi akademik
minimum serjana (S-I) atau diploma empat (D-IV), menguasai kompetensi (pedagogic,
professional, sosial dan kepribadian), memiliki sertifikat pendidik, sehat jasmani dan
rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Undang-undang tersebut juga menegaskan bahwa guru mempunyai kedudukan sebagai
tenaga profesional pada jalur Pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Lebih lanjut Undang-Undang Guru dan Dosen mendefinisikan
bahwa profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan
menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau
kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan
pendidikan profesi. Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga professional dibuktikan
dengan sertifikat pendidik. Sebagai tenaga profesional, guru diharapkan dapat
meningkatkan martabat dan perannya sebagai agen pembelajaran.
Untuk mendukung pelaksanaan Undang-Undang Guru dan Dosen, telah
diberlakukan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (PermenPANRB) No, 16 Tahun 2009 tentang jabatan fungsional Guru, yang
diantaranya mengatur tentang program induksi bagi guru pemula. Sebagai penjabaran
teknis dari program induksi maka juga telah diterbitkan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 27 Tahun 2010 tentang Program Induksi bagi Guru Pemula.
Dalam membangun pendidikan, peran guru sangatlah strategis. Oleh karena itu
seorang guru harus dipersiapkan secara matang. Persiapan tersebut harus dilakukan
secara berkesinambungan mulai dari saat belajar di perguruan tinggi, Pendidikan profesi
guru di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), sampai menjadi guru di
sekolah. Salah satu program yang dapat membekali guru pemula dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsi guru pada awal mereka bertugas adalah Program Induksi Guru
Pemula (PIGP).
1
PIGP seharusnya direncanakan, dilaporkan dan dievaluasi sebagai bahan dalam
kemajuan karir dan profesionalitas seorang guru.
Untuk mengetahui pelaksaan PIGP dengan baik sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan, maka disusunlah Laporan PIGP tahun 2022 ini sebagai fungsi, peran, dan
kedudukan guru yang ditugaskan pada satuan pendidikan dapat dikembangkan dengan
baik sehingga terbentuk kriteria guru yang professional.
B. Landasan Hukum
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2003 tentang Pemerintah Daerah
3. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tantang Standar Nasional Pendidikan
5. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan
7. Peraturan Menteri Negara pendayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kredit
8. Perturan Pendidikan Nsional Nomor 27 Tahun 2010 Program Induksi Guru Pemula
dan,
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk
Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
C. Tujuan
Penyusunan Laporan PIGP ini bertujuan untuk mengetahui kinerja guru pemula
dalam pembimbingan sebagai berikut:
1. Berdaptasi dengan iklim kerja dan budaya sekolah;
2. Meningkatkan profesionalitas guru pemula sebagai syarat pengangkatan
Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Guru ;
D. Sasaran
Program Induksi Guru Pemula (PIGP) difokuskan pada tiga sasaran utama, yaitu :
1. Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang ditugaskan pada sekolah yang
diselenggarakan oleh Pemerintah atau pemerintah daerah ;
2. Guru pemula berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) mutase dari jabatan lain ;
dan
3. Guru pemula bukan PNS yang ditugaskan pada sekolah yang
diselenggarakan oleh masyarakat.
2
3
BAB II
KONSEP PELAKSANAAN PIPG
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA
b) Tahap Pembimbingan
Pembimbingan guru pemula meliputi bimbingan dalam perencanaan
pembelajaran pelaksanaan kegiatan pembelajaran, penilaian dan evaluasi hasil
pembelajaran perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan hasil penilaian dan
evaluasi pembelajaran dan pelaksanaan tugas lain yang relevan. Pembimbingan terdiri
dari pembimbingan yang dilaksanakan pada Penilaian Tahap 1 dan Tahap 2.
7
1) Pembimbingan Tahap 1
Pembimbingan Tahap 1 dilaksanakan pada 10 (sepuluh) dan 11 (sebelas) oleh
kepala sekolah dan pengawas sekolah dengan tujuan melakukan penilaian kinerja
guru pemula. Pembimbing tahap dua dilaksanakan pada bulan ke – 10 sampai
dengan ke – 11, berupa observasi pembelajaran diikutidengan ulasan dan masukan
oleh kepalah sekolah dan pengawas sekolah, yang mengarah pada peningkatan
kompetensi dalam pembelajaran. Observasi pembelajaran yang dilakukan pada
pembimbingan tahap 2 (dua) dilaksanakan paling kurang 3 (tiga) kali oleh kepala
sekolah dan 2 (dua) kali oleh pengawas sekolah, Observasi pembelajaran dalam
pembimbingan tahap ke dua yang dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas
sekolah disarankan untuk tidak dilakukan secara bersamaan dengan
mempertimbangkan agar tidak mengganggu proses pembelajaran. Apabila kepala
sekolah dan pengawas sekolah menemukan adanya kelemahan dalam pelaksanaan
proses pembelajaran oleh guru pemula maka kepala sekolah dan pengawas sekolah
wajib memberikan umpan balik dan saran perbaikan kepada guru pemula.
2) Pra Observasi
Kepala sekolah atau pengawas sekolah bersama guru pemula menentukan
dan menyebuti fokus observasi pembelajaran yang meliputi paling banyak lima
sub-kompetensi sebagaimana yang tertulis dalam lembar observasi pembelajaran
yang diisi oleh kepala sekolah atau pengawas dan lembar refleksi pembelajaran
yang diisi oleh guru pemula.
3) Pelaksaan Observasi
Pada saat pelaksanaan observasi, kepala sekolah atau pengawas sekolah
mengamati kegiatan pembelajaran guru pemula dan mengisi Lembar Hasil
Observasi Pembelajaran secara obyetif dengan memberikan nilai pada saat
pelaksanaan observasi dilakukan.
4) Pasca Observasi
Kegiatan yang dilakukan pasca observasi adalah :
a. Guru pemula mengisi Lembar Refleksi Pembelajaran setelah pembelajaran
dilaksanakan.
b. Kepala sekolah atau pengawas sekolah dan guru pemula mendiskusikan hasil
penilaian pada setiap tahap pembelajaran.
c). Penilaian
Penilaian kinerja guru pemula dilakukan pada akhir masa program
induksi. Penilaian kinerja guru pemula dilakukan sebagaimana penilaian
kinerja yang diterapkan guru lain (senior) pada setiap tahun, dengan
menggunakan Lembar Observasi Pembelajaran, Hasil penilaian kinerja pada
akhir program induksi ditentukan berdasarkan kesepakatan antar
pembimbing, kepala sekolah dan pengawas sekolah dengan mengacu pada
prinsip professional, jujur, adil terbuka, akuntabel dan demokratis. Peserta
PIGP dinyatakan berhasil, jika semua elemen kompetensi pada penilaian
tahap kedua paling kurang memiliki kriteria nilai dengan kategori Baik.
Penilaian guru pemula kinerja berdasarkan elemen kompetensi guru :
kompetensi pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan
kompetensi professional, Keempat kompetensi tersebut dapat nilai melalui
observasi pembelajaran serta observasi pelaksanaan tugas lain yang relevan.
Empat belas elemen kompetensi yang dinilai dalam penilaian kinerja guru pemula :
1. Kompetensi Pedagogik
1) Memahami latar belakang siswa.
2) Memahami teori belajar.
3) Pengembangan kurikulum
4) Aktivitas pengembangan Pendidikan.
5) Peningkatan potensi siswa.
6) Komunikasi dengan siswa.
7) Assesmen dan evaluasi
2. Kompetensi kepribadian
8) Berprilaku sesuai dengan norma, kebiasaan dan hukum di Indonesia.
9) Kepribadian matang dan stabil
10) Memiliki etika kerja dan komitmen serta kebanggaan menjadi guru.
3. Kompetensi sosial
11) Berprilaku inklusif, objektif dan tidak pilih kasih
12) Komunikasi dengan guru, pegawai sekolah, orang tua dan masyarakat.
4. Kompetensi professional
13) Pengetahuan dan pemahaman tentang struktur, isi dan standar kompetensi mata
pelajaran isi dan tahap-tahap pengajaran.
14) Profesionalisme yang meningkat melalui refleksi diri.
d) Pelaporan
Penyusunan laporan dilaksanakan pada bulan ke -11 setelah penilaian tahap
ke dua, dengan prosedur sebagai berikut :
1. Pembuatan Draft Laporan Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula oleh kepada
sekolah
2. Penentuan Keputusan pada Laporan Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula
berdasarkan pengkajian penilaian tahap kedua dengan mempertimbangkan
penilaian tahap pertama, yang selanjutnya guru pemula dinyatakan memiliki
Nilai Kinerja dengan Kategori Baik.
3. Penandatanganan Laporan Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula oleh kepala
sekolah dan pengawas sekolah.
4. Pengajuan penerbitan Sertifikat oleh kepala sekolah kepada Kepala Dinas
5. Pendidikan Kabupaten bagi guru pemula yang telah mencapai Nilai Kinerja
dengan nilai minimal berkategori Baik.
Hasil skor akhir selanjutnya dimasukkan dalam kriteria nilai sebagai berikut:
91 - 100 = Amat Baik
76 - 90 = Baik
61 - 75 = Cukup
51 - 60 = Sedang
< 50 = Kurang
Hasil penilaian dari Kepala Sekolah terlampir pada laporan ini.
BAB IV
PENUTUP
Berdasarkan hasil pelaksanaan PIGP yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan berjalan dengan baik sehingga Guru Pemula yang menjadi peserta
mendapatkan pengalaman berharga melaksanakan proses pembelajaran, tugas-tugas
tambahan, mengembangkan kompetensi kepribadian dan sosial dalam pelaksanaan
tugas sehari-hari.
Peran serta dari pembimbing selama program PIGP sangat membantu, demikian pula
Kepala Sekolah dan Pengawas yang memberikan arahan dan pengawas.
Mempedomani hasil PIGP yang telah dilakukan, maka diharapkan kepada
Dinas Pendidikan, untuk menerbitkan Sertifikat Program Induksi Guru Pemula (PIGP).
Demikian laporan ini disusun semoga bermamfaat bagi semua pihak yang terkait.
LAMPIRAN
LAPORAN HASIL PENILAIAN KINERJA GURU
NIP : 1990022219032007
MENGAJAR : Kelas V
KECAMATAN: Alafan
KABUPATEN : Simeulue
PROVINSI : Aceh
Skor
Indikator Tidak ada
bukti Terpenuhi Seluruhnya
(Tidak sebagian terpenuhi
terpenuhi)
Skor
Indikator Tidak ada
bukti Terpenuhi Seluruhnya
(Tidak sebagian terpenuhi
terpenuhi)
PERSETUJUAN
(Persetujuan ini harus ditanda tangani oleh penilai dan guru yang dinilai)
Penilai dan guru yang dinilai menyatakan telah membaca dan memahami semua aspek yang ditulis /
dilapor dalam format ini dan menyatakan setuju.
Nama Guru : Wiwinartik, S.Pd Nama Penilai : Muliady.Ak
Tanda Tanda
Tangan : Tangan :
NO KOMPETENSI NILAI *)
A. Pedagogik
1. Menguasai karakteristik peserta didik
2. Menguasai teori belajar dan prinsip‐prinsip pembelajaran yang mendidik
3. Pengembangan kurikulum
4. Kegiatan pembelajaran yang mendidik
5. Pengembangan potensi peserta didik
6. Komunikasi dengan peserta didik
7. Penilaian dan evaluasi
(26)
B. Kepribadian
8. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan
nasional
9. Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan
10. Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru
C. Sosial
11. Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif
Komunikasi dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua, peserta
12.
didik, dan masyarakat
D. Profesional
Penguasaan materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang
13.
mendukung mata pelajaran yang diampu
14. Mengembangkan keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif
Jumlah (Hasil penilaian kinerja guru) (22)
*) Nilai diisi berdasarkan laporan dan evaluasi PK Guru. Nilai minimum per kompetensi = 1 dan nilai maksimum = 4
………………………………….., ………………..(23)
Konversi nilai PK GURU ke dalam skala 0 – 100 sesuai Permenneg PAN & RM
No. 16 Tahun 2009 dengan rumus