Anda di halaman 1dari 18

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
(UUGD) menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Guru profesional harus memiliki kualifikasi
akademik minimum sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV),
menguasai kompetensi (pedagogik, profesional, sosial dan
kepribadian), memiliki sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani,
serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.
Undang-undang tersebut juga menegaskan bahwa guru
mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jalur
pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Lebih lanjut Undang-Undang Guru dan Dosen
mendefinisikan bahwa profesional adalah pekerjaan atau kegiatan
yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan
kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan
yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan
pendidikan profesi. Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga
profesional dibuktikan dengan sertifikat pendidik. Sebagai tenaga
profesional, guru diharapkan dapat meningkatkan martabat dan
perannya sebagai agen pembelajaran.
Untuk mendukung pelaksanaan Undang-Undang Guru dan
Dosen, telah diberlakukan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi (PermenPANRB) No. 16 Tahun 2009
tentang Jabatan Fungsional Guru, yang di antaranya mengatur
tentang program induksi bagi guru pemula. Sebagai penjabaran

1
teknis dari program induksi maka juga telah diterbitkan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2010 tentang Program
Induksi bagi Guru Pemula.
Dalam pembangunan pendidikan, peran guru sangatlah strategis.
Oleh karena itu seorang guru harus dipersiapkan secara matang.
Persiapan tersebut harus dilakukan secara berkesinambungan mulai
dari saat belajar di perguruan tinggi, pendidikan profesi gurudi
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), sampai menjadi
guru di sekolah. Salah satu program yang dapat membekali guru
pemula dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi guru pada awal
mereka bertugas adalah Program Induksi Guru Pemula (PIGP).
PIGP seharusnya direncanakan, dilaporkan dan dievaluasi sebagai
bahan dalam kemajuan karir dan profesionalitas seorang guru. Untuk
mengetahui pelaksanaan PIGP dengan baik sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan, maka disusunlah Laporan PIGP Tahun 2019 ini
sehingga fungsi, peran, dan kedudukan guru yang ditugaskan pada
satuan pendidikan dapat dikembangkan dengan baik sehingga
terbentuk kriteria guru yang profesional.

B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2003 tentang Pemerintahan
Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan;

2
7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negaradan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kredit;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2010
tentang Program Induksi bagi Guru Pemula; dan
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010
tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya.

C. Tujuan
Penyusunan Laporan PIGP ini bertujuan untuk mengetahui
kinerja guru pemula dalam pembimbingan sebagai berikut:
1. Beradaptasi dengan iklim kerja dan budaya sekolah;
2. Meningkatkan profesionalitas guru pemula sebagai prasyarat
pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional
Guru;

D. Sasaran
Program Induksi Guru Pemula (PIGP) difokuskan pada tiga
sasaran utama, yaitu:
1. Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang ditugaskan pada sekolah
yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau pemerintah daerah;
2. Guru pemula berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) mutasi dari
jabatan lain; dan
3. Guru pemula bukan PNS yang ditugaskan pada sekolah yang
diselenggarakan oleh masyarakat.

E. Hasil yang Diharapkan


Hasil yang diharapkan dalam pelaksanaan Program Induksi Guru
Pemula (PIGP) antara lain :

3
1. Terpenuhinya salah satu syarat pengangkatan dalam jabatan
fungsional guru;
2. Terbentuknya calon guru yang berkualitas dalam menjalankan
tugaspokok dan fungsinya; dan
3. Terbentuknya suasana sekolah yang selaras, serasi dan seimbang
sehingga mendukung terciptanya suasana pembelajaran yang
efektif.

4
BAB II
KONSEP PELAKSANAAN PIGP

A. Konsep PIGP
Program Induksi Guru Pemula (PIGP) merupakan kegiatan
orientasi, pelatihan di tempat kerja, pengembangan, dan praktik
pemecahan berbagai permasalahan dalam proses pembelajaran dan
bimbingan dan konseling bagi guru pemula pada sekolah di tempat
tugasnya.
PIGP diselenggarakan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai
berikut:
1. Profesionalisme: penyelenggaraan program yang didasarkan pada
kode etik profesi, sesuai bidang tugas;
2. Kesejawatan: penyelenggaraan atas dasar hubungan kerja dalam
tim;
3. Akuntabel: penyelenggaraan yang dapat dipertanggungjawabkan
kepada publik; dan
4. Berkelanjutan: dilakukan secara terus menerus dengan selalu
mengadakan perbaikan atas hasil sebelumnya.
Guru pemula adalah guru yang baru pertama kali ditugaskan
melaksanakan proses pembelajaran dan bimbingan dan konseling
pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah,
pemerintah daerah, atau masyarakat. Guru pemula memiliki kewajiban
merencanakan pembelajaran/ bimbingan dan konseling,
melaksanakan pembelajaran/ bimbingan dan konseling yang
bermutu, menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran/ bimbingan
dan konseling, serta melaksanakan perbaikan dan pengayaan. Guru
pemula berkewajiban melaksanakan pembelajaran, antara 12 (dua
belas) hingga 18 (delapan belas) jam tatap muka per minggu bagi
guru mata pelajaran, atau beban bimbingan antara 75 (tujuh puluh

5
lima) hingga 100 (seratus) peserta didik bagi guru Bimbingan dan
Konseling.

B. Pelaksanaan PIGP
1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan PIGP
Program induksi dilaksanakan di satuan pendidikan tempat
guru pemula bertugas selama 9 (sembilan) bulan dan dapat
diperpanjang paling lama 1 (satu) tahun.
2. Tahapan PIGP
a. Perencanaan
Sekolah yang akan melaksanakan program induksi bagi
guru pemula perlu mempersiapkan hal-hal berikut:
1) Melakukan analisis kebutuhan dengan mempertimbangkan
ciri khas sekolah, latar belakang pendidikan dan
pengalaman guru pemula, dan faktor-faktor pendukung
lainnya;
2) Menyelenggarakan pelatihan tentang pelaksanaan program
induksi;
3) Menyiapkan Buku Pedoman bagi guru pemula yang
memuat kebijakan sekolah, prosedur kegiatan sekolah,
format administrasi pembelajaran/ bimbingan dan
konseling; dan
4) Menunjuk seorang pembimbing bagi guru pemula yang
memiliki kriteria sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. Pengenalan Lingkungan Sekolah
Pengenalan sekolah dan lingkungannya dilaksanakan pada
bulan pertama setelah guru pemula melapor kepada kepala
sekolah tempat guru pemula bertugas.
c. Pembimbingan
Pembimbingan guru pemula meliputi bimbingan dalam
perencanaan pembelajaran/ bimbingan dan konseling,

6
pelaksanaan kegiatan pembelajaran/ bimbingan dan
konseling, penilaian dan evaluasi hasil pembelajaran/
bimbingan dan konseling, perbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran/
bimbingan dan konseling, dan pelaksanaan tugas lain yang
relevan.
d. Penilaian
Di akhir masa program induksi, dilakukan penilaian
kinerja guru pemula. Penilaian kinerja guru pemula dilakukan
sebagaimana penilaian kinerja yang diterapkan terhadap guru
lain pada setiap tahun, dengan menggunakan Lembar Hasil
Observasi Pembelajaran. Hasil penilaian kinerja pada akhir
program induksi ditentukan berdasarkan kesepakatan antara
pembimbing, kepala sekolah dan pengawas dengan mengacu
pada prinsip profesional, jujur, adil, terbuka, akuntabel dan
demokratis.
Peserta Program Induksi dinyatakan berhasil, jika semua
elemen kompetensi pada penilaian tahap ke dua paling kurang
memiliki kriteria nilai dengan kategori Baik.
e. Pelaporan dan Tindak Lanjut
Penyusunan laporan dilaksanakan pada bulan ke-10
setelah pembimbingan tahap ke dua dan penilaian kinerja
selesai dilakukan. Namun apabila nilai yang diperoleh masih
belum memenuhi standar, pembimbing diharapkan
melaksanakan tindak lanjut pembimbingannya dengan mencari
metode yang lebih tepat sehingga target pembimbingannya
dapat tercapai.

7
BAB III
LAPORAN PELAKSANAAN PIGP

A. Data Sekolah
Nama Sekolah : SD Negeri Wonosari 03
Status Sekolah : Negeri
NSS/NPSN : 101036316019 / 20337703
Alamat : Jl. Raya Randu Garut Wonosari
Email : sdnegeriwonosari03@yahoo.com
Telp : (024) 8662003
Kelurahan : Wonosari
Kecamatan : Ngaliyan
Kab / Kota : Semarang
Nama Badan Penyelenggara : Dinas Pendidikan Kota
Kepemilikan Tanah / Bangunan : Pemerintah Kota Semarang
Banyaknya Ruang Belajar : 12 Lokal
Nama Kepala Sekolah : Sumarno, S.Pd.

B. Waktu Pelaksanaan PIGP


Program ini dimulai pada bulan Maret 2019 sampai dengan bulan
Februari 2020.
Berikut ini jadwal pelaksanaan PIGP di SD Negeri Wonosari 03:

Jadwal Kegiatan PIGP


Bulan ke-
No. Uraian Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Tahap Persiapan:
a. Melakukan analisis kebutuhan:
profil sekolah, ketersediaan v v
pembimbing,
b. Pengenalan sekolah dan

8
Bulan ke-
No. Uraian Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

lingkungannya bagi guru


pemula
2. Pembimbingan Tahap 1 (oleh
Guru Pembimbing):
a. Pemberian motivasi, arahan
dan umpan balik untuk
pengembangan kompetensi
guru
b. Menyusun :
Rencana Pengembangan
Keprofesian (RPK)
v v v
Silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang akan
digunakan pada pertemuan
pembelajaran
c. Pembimbingan dalam proses
pembelajaran
d. Pembimbingan dalam tugas lain/
ekstrakulikuler
3. Pembimbingan Tahap 2 (oleh v
Kepala Sekolah dan
Pengawas):
a. Observasi
pembelajaran/bimbingan dan
konseling peningkatan
kompetensi guru
b. Kilas balik/ tindak lanjut
pembimbingan tahap 1
4. Penilaian
a. Oleh guru pembimbing v v v
b. Oleh Kepala Sekolah v v
c. Oleh Pengawas PAI v

9
C. Data Guru PIGP
1. NIP : 19930314 201902 1 003
2. Nama Lengkap : Abdul Qolig, S.Pd.I
3. Tempat Lahir : Kendal
4. Tanggal Lahir : 14 Maret 1993
5. Jenis Kelamin : Laki-laki
6. Agama : ISLAM
7. Satuan Pendidikan : SD Negeri Wonosari 03
8. Status Pegawai : CPNS
9. Golongan/ Pangkat : III/a
10. Pendidikan Terakhir : S.1 PAI UIN Walisongo Semarang
11. Beban Kerja : Guru Mata pelajaran

a. Bidang Studi : Pendidikan Agama Islam

b. Jumlah Jam : 24 JTM

c. Kelas : 1B, 2B, 3B, 4B, 5B, 6B

12. Tugas Tambahan : -


13. Alamat Rumah : Jl Kampir Sudipayung
a. RT / RW : 02 / 03
b. Desa / Kelurahan : Sudipayung
c. Kecamatan : Ngampel
d. Kabupaten / Kota : Kendal
e. Propinsi : JAWA TENGAH
g. Email : qolig14@gmail.com
h. Telepon Kantor : -
i. No. Hand Phone : 08994545401

10
D. Deskripsi Pelaksanaan Bimbingan oleh Pembimbing
1. Kegiatan Persiapan
Sebelum bimbingan oleh pembimbing dilaksanakan, kegiatan
awal yang ditempuh adalah melakukan persiapan. Kegiatan ini
dilaksanakan pada bulan pertama, yaitu bulan Maret 2019.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh guru pemula sebagai
berikut:
Kegiatan-Kegiatan Persiapan
Bulan ke-
No. Uraian Kegiatan
1 2 3 4 5

1. Melaporkan kedatangan guru pemula


kepada Kepala SD Negeri Wonosari
03 dengan membawa Surat Perintah V
Melaksanakan Tugas (SPMT) dari
Kepala BKPP Kota Semarang.

2. Mengenalkan diri pada warga sekolah


dalam kegiatan rapat dinas dan V
upacara bendera

3. Mengikuti rapat koordinasi,


perkenalan, pembagian tugas: guru
V
pembimbing guru pemula dan kepala
sekolah

4. Mengenal profil sekolah, kebijakan


sekolah, prosedur kegiatan sekolah,
format administrasi pembelajaran/
bimbingan dan konseling, dan
v
informasi lain yang dapat
membantu guru pemula belajar
menyesuaikan diri dengan
lingkungan sekolah

5. Guru pemula bersama guru


pembimbing mengenalkan tugas
v
pokok guru dan tugas tambahan/
ekstrakurikuler di sekolah

11
2. Pembimbingan oleh Pembimbing
Kegiatan pembimbingan oleh pembimbing merupakan
bimbingan tahap 1 dilaksanakan pada bulan ke-2 (dua) sampai
bulan ke-9 (sembilan). Kegiatan ini dimulai bulan April 2019
sampai bulan Desember 2019.
Langkah-langkah pembimbingan yang dilakukan antara lain:
a. Menyusun Rencana Pengembangan Keprofesian (RPK);
b. Menyiapkan Program Tahunan;
c. Menyiapkan Program Semester;
d. Menyiapkan Format Penilaian hasil pembelajaran;
e. Menyiapkan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang akan digunakan pada pertemuan pembelajaran;
f. Pembimbingan yang diberikan kepada guru pemula meliputi
proses pembelajaran dan pelaksanaan tugas lain yang
terkait dengan tugasnya sebagai guru, seperti pembina ekstra
kurikuler.
Pembimbingan proses pembelajaran meliputi penyusunan
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, menilai
hasil pembelajaran; membimbing dan melatih peserta didik; dan
melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan
kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja guru. Proses
pembimbingan ini bertujuan untuk mengembangkan kompetensi
pedagogik dan kompetensi professional. Pembimbingan proses
pembelajaran dapat dilakukan dengan cara : (1) memberi motivasi
dan arahan tentang penyusunan perencanaan pembelajaran dan
pelaksanaan pembelajaran dan penilaian hasil belajar siswa (2)
memberi kesempatan kepada guru pemula untuk melakukan
observasi pembelajaran guru lain, (3) melakukan observasi untuk
mengembangkan kompetensi pedagogik dan professional dengan
menggunakan Lembar Hasil Observasi Pembelajaran.

12
Pembimbingan pelaksanaan tugas tambahan yang terkait
dengan tugasnya sebagai guru, bertujuan untuk mengembangkan
kompetensi kepribadian dan sosial. Pembimbingan ini dilakukan
dengan cara: (1) melibatkan guru pemula dalam kegiatan-
kegiatan di sekolah, (2) memberi motivasi dan arahan dalam
menyusun program dan pelaksanaan program pada kegiatan
yang menjadi tugas tambahan yang diemban guru pemula, (3)
melakukan observasi untuk mengembangkan kompetensi
kepribadian dan sosial dengan menggunakan Lembar Hasil
Observasi Pembelajaran.
Setelah pembimbingan koseptual proses pembelajaran, maka
dilakukan observasi pembelajaran oleh pembimbing sekurang-
kurangnya 1 kali setiap bulan pada masa pelaksanaan program
induksi dari bulan ke 2 sampai dengan bulan ke 9. Adapun
langkah-langkah kegiatan observasi adalah sebagai berikut:
a. Pra Observasi
Pembimbing bersama guru pemula menentukan fokus
observasi pembelajaran. Fokus observasi maksimal lima
elemen kompetensi inti dari setiap kompetensi inti pada setiap
observasi pembelajaran. Fokus observasi ditandai dalam
Lembar Hasil Observasi Pembelajaran dan Lembar Refleksi
Pembelajaran sebelum dilaksanakannya observasi.
b. Pelaksanaan Observasi
Pada saat pelaksanaan observasi, pembimbing
mengamati kegiatan pembelajaran guru pemula dan mengisi
Lembar Refleksi Pembelajaran sesuai dengan fokus elemen
kompetensi yang telah disepakati.
c. Pasca Observasi
1) Guru pemula mengisi Lembar Refleksi Pembelajaran
setelah pembelajaran dilaksanakan;

13
2) Pembimbing dan guru pemula membahas hasil
pembimbingan pada setiap tahap dan memberikan
masukan kepada guru pemula setelah observasi selesai;
3) Guru pemula dan pembimbing menandatangani Lembar
Hasil Observasi Pembelajaran. Pembimbing memberikan
salinan Lembar Hasil Observasi kepada guru pemula.
Sebelum dilaksanakan pembimbingan guru pemula, ada
beberapa hal yang perlu direncanakan dan disepakati antara guru
pemula dan pembimbing. Kesepakatan berisikan pedoman
pelaksanaan bimbingan, elemen-elemen bimbingan yang
tercantum dalam seperangkat Intrumen PIGP, yaitu: Rencana
Pengembangan Keprofesian, Lembar Refleksi Guru Pemula, dan
Lembar Observasi Pembelajaran. Adapun pengisian instrumen
tersebut dapat dilihat sebagaimana lampiran laporan ini.
3. Elemen Kompetensi Penilaian Kinerja Guru Pemula
Penilaian guru pemula adalah penilaian kinerja berdasarkan
elemen kompetensi guru: kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional.
Keempat kompetensi tersebut dapat dinilai melalui observasi
pembelajaran/ bimbingan dan konseling serta observasi
pelaksanaan tugas lain yang relevan.
Interpretasi atau penafsiran penilaian kinerja guru pemula
oleh guru pembimbing dilakukan sebagaimana penilaian kinerja
guru pada setiap tahun. Peserta PIGP dinyatakan berhasil, jika
semua elemen kompetensi pada penilaian tahap ke dua paling
kurang memiliki kriteria nilai dengan kategori Baik.

E. Deskripsi Pelaksanaan Pembimbingan oleh Kepala Sekolah


dan Pengawas
Pembimbingan oleh Kepala Sekolah termasuk dalam
kegiatan bimbingan tahap 2. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan 7

14
(tujuh) dan 8 (delapan), yaitu bulan Oktober dan November 2019
yang dilaksanakan oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah dengan
tujuan melakukan penilaian kinerja kepada guru pemula.
Pembimbingan tahap ke dua ini berupa observasi pembelajaran
diikuti dengan ulasan dan masukan oleh kepala sekolah dan pengawas
sekolah yang mengarah pada peningkatan kompetensi dalam
pembelajaran/ bimbingan dan konseling. Observasi pembelajaran
yang dilakukan pada pembimbingan tahap ini dilaksanakan paling
kurang 2 (tiga) kali oleh kepala sekolah dan 1 (dua) kali oleh
pengawas sekolah. Apabila kepala sekolah dan pengawas menemukan
adanya kelemahan dalam pelaksanaan proses pembelajaran oleh guru
pemula maka kepala sekolah dan atau pengawas sekolah wajib
memberikan umpan balik dan saran perbaikan kepada guru pemula.
1. Persiapan Pembelajaran
Sebelum proses pembelajaran dan pelaksanaan observasi,
perlu beberapa hal yang harus dipersiapkan oleh guru pemula
dibawah bimbingan guru pembimbing. Adapun persiapan tersebut
sebagai berikut:
a. Silabus
b. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
c. Program Tahunan
d. Program Semesteran
e. Pelaksanaan proses pembelajaran
f. Penilaian hasil pembelajaran
g. Pengawasan proses pembelajaran
2. Proses Observasi Pembelajaran oleh Kepala Sekolah dan
Pengawas Sekolah
Kepala sekolah melakukan observasi pembelajaran guru
pemula sebanyak tiga kali. Proses observasi pembelajaran yang
dilakukan kepala sekolah dan guru pemula dalam tahap 2 terdiri
dari tahap-tahap berikut:

15
a. Guru pemula dan kepala sekolah membicarakan fokus
observasi pembelajaran. Mereka menyetujui maksimum lima
elemen dari empat kompetensi inti guru yang akan menjadi
fokus observasi pembelajaran dan guru pemula menuliskan
hasil yang diharapkan dari praktik mengajar.
b. Pada saat observasi pembelajaran dilaksanakan, kepala
sekolah mengisi Lembar Hasil Observasi Pembelajaran. Guru
pemula mengisi Lembar Refleksi Pembelajaran setelah
pembelajaran dilaksanakan. Pada saat pertemuan pasca
observasi, kepala sekolah memberikan umpan balik kepada
guru pemula. Pertemuan ini membahas tentang pembelajaran
yang telah dilakukan guru pemula serta catatan yang dibuat
kepala sekolah di Lembar Hasil Observasi Pembelajaran.
c. Kepala sekolah dan guru pemula kemudian menandatangani
lembar tersebut sebagai bukti telah dilaksanakannya observasi
dan diskusi. Kepala sekolah/ madrasah memberikan salinan
Lembar Hasil Observasi Pembelajaran kepada guru pemula.
d. Pada saat penilaian proses dan penilaian hasil harus
dilaksanakan diskusi antara guru pemula dengan pembimbing,
guru pemula dengan kepala sekolah, dan guru pemula
dengan pengawas sekolah.

F. Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula


Penilaian yang dilakukan terhadap guru pemula merupakan
penilaian kinerja yang meliputi 4 (empat) kompetensi guru, yaitu
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial
dan kompetensi profesional. Penilaian terhadap guru pemula dilakukan
oleh pembimbing, kepala sekolah dan pengawas sekolah. Penilaian
kinerja dilakukan dengan menggunakan Lembar Penilaian Kinerja bagi
Guru.

16
Skor hasil penilaian selanjutnya dikonversi ke rentang 0-100,
sebagai berikut:
Skor yang diperoleh
---------------------------- X 100 = ................ (Skor Akhir)
Total skor
Hasil skor akhir selanjutnya dimasukkan dalam kriteria nilai sebagai
berikut:
91 - 100 = Amat Baik
76 - 90 = Baik
61 - 75 = Cukup
51 - 60 = Sedang
< 50 = Kurang
Hasil penilaian dari Guru Pembimbing, Kepala Sekolah, dan Pengawas
sekolah terlampir pada laporan ini.

17
BAB IV
PENUTUP

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, dapat


disimpulkan bahwa pelaksanaan Program Induksi Guru Pemula (PIGP) di
SD Negeri Wonosari 03 Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang berjalan
dengan baik, sehingga Calon Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan
mendapatkan evaluasi nilai kinerja akhir 86,5 dengan kategori Baik.
Berdasarkan hasil evaluasi nilai kinerja maka Guru Pemula atas nama
Abdul Qolig, S.Pd.I. dinyatakan telah lulus program induksinya dan
kepadanya berhak mendapatkan Sertifikat Lulus Program Induksi.

18

Anda mungkin juga menyukai