http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj
Abstract
___________________________________________________________________
To improve the quality of teaching staff is to establish a TPE (Teacher Professional Education) program. However, the interest,
enthusiasm of the community and graduate graduates towards TPE is still lacking. The lack of interest in the teacher
professional program also occurs among students of the Department of Economic Education, Semarang State University. The
purpose of this research is to find out the effect of perceptions of job opportunities, parents' income, and career planning on the
interests of students of the Department of Economics, State University of Semarang, continuing TPE. This research uses
quantitative research methods. The results showed that (1) there was a significant positive effect of perceptions of job
opportunities on student interest in continuing TPE of 7.31% (2) there was a significant positive effect of work opinion on
student interest in continuing TPE of 8.41% (3) there was a significant positive effect of career planning on student interest
continuing TPE at 13.76% (4) there was a significant positive effect on perceptions of job opportunities, parental income, and
career planning on student interest in continuing TPE at 57.40%. The conclusion in this study is, the better the perception,
income of parents and career planning of students, the interest of students to be able to continue TPE increases.
1
Hafid Nur Syawal / Economic Education Analysis Journal 3 (1) (2019)
PENDAHULUAN
Pelaksanaan PPG didasarkan pada
Pendidikan merupakan aspek penting Undang-Undang No.14 Tahun 2005 dan
dalam kehidupan manusia, sehingga tiap negara Permendikbud RI Nomor 87 tahun 2013.
perlu berusaha dalam mengembangkan kualitas Setelah diterbitkannya Permendikbud RI nomor
pendidikannya. Penentu baik dan buruknya 87 tahun 2013, surat izin mengajar bagi sarjana
kualitas pendidikan selain dari peserta didik itu kependidikan sudah tidak lagi berlaku, dan
sendiri, bahan ajar, kurikulum, sarana dan digantikan dengan sertifikat pendidik. PPG
prasarana pendidikan, salah satu yang juga merupakan jenjang pendidikan tinggi setelah
penting ialah tenaga pendidik (guru). Sehingga program sarjana, yang bertujuan untuk
salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas mempersiapkan lulusan S1 kependidikan
pendidikan, adalah dengan meningkatkan maupun S1 atau D-IV non kependidikan yang
kualitas tenaga pendidik/ kualitas guru. memiliki bakat dan minat untuk menjadi guru
Menurut Hary (2012) Tinggi rendahnya profesional, dan untuk mendapatkan sertifikat
kualitas pendidikan dipengaruhi oleh faktor dari pendidik yang membuktikan kompetensi
dalam dan dari luar. Faktor dari dalam yaitu, profesional yang dimiliki seorang guru. Mulai
ketekunan, kedisiplinan, kreativitas, dan ditahun 2015, sertifikat pendidik dan sertifikasi
tanggung jawab seseorang maupun kelompok guru hanya akan diberikan setelah seorang guru
sebagai peserta didik. Sedangkan faktor dari luar mengikuti program PPG selama satu tahun.
berupa, kurikulum, tenaga pendidik dan sumber Pada tahun 2016 sertifikat pendidik dijadikan
bahan ajar. Faktor tersebut saling mendukung sebagai syarat wajib bagi mereka yang ingin
satu sama lain dalam mewujudkan kualitas mengikuti tes Calon Aparatur Sipil Negara
pendidikan yang lebih baik. (CPNS) sebagai tenaga pendidik yaitu guru.
Tenaga pendidik yakni guru, merupakan Sehingga mengikuti PPG sudah menjadi
salah satu penentu baik buruknya kualitas kewajiban apabila ingin menjadi guru yang
pendidikan. Guru merupakan pekerjaan berstatus sebagai pegawai negeri sipil.
profesional yang membutuhkan keahlian dan Pendidikan Profesi Guru (PPG)
ketrampilan khusus. Kompetensi dan merupakan program pendidikan yang
profesionalisme guru menjadi satu aspek yang diselenggarakan untuk lulusan S1 kependidikan
harus terus ditingkatkan, sehingga dengan an S1/D IV non kependidikan yang memiliki
peningkatan kompetensi guru, akan berdampak minat dan bakat menjadi guru, yang nantinya
pada peningkatan output yang dihasilkan dalam akan memiliki kompetensi profesional dalam
pendidikan. bidang pendidikan, di lingkup pendidikan anak
Guru profesional yang memenuhi standar usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan
kualifikasi seperti yang diatur dalam pasal 8 menengah. Akan tetapi antusiasme masyarakat
Undang- undang No.14 tahun 2005 tentang terhadap PPG masih kurang, hal tersebut
Guru Dan Dosen (UUGD), menyebutkan dibuktikan dari jumlah pendaftar PPG pada
bahwa, guru wajib memiliki kualifikasi tahun 2018 tercatat hanya 25.793 orang
akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat sedangkan kuota yang ditetapkan pemerintah
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk PPG 2018 menurut SK Menristekdikti No
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. 280/M/KPT adalah sebanyak 70.000 orang.
Kompetensi sebagai mana yang dimaksud pada Semestinnya PPG menjadi salah satu solusi
Pasal 10 ayat (1) UUGD dan Pasal 28 ayat 3 PP untuk memperbaiki kualitas pendidikan di
19 tahun 2005, menjelaskan kompetensi guru Indonesia, khususnya kualitas tenaga pendidik.
yang harus dikuasai guru meliputi, kompetensi Namun dilihat dari antusiasme masyarakat
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi untuk mengikuti PPG tergolong masih kurang.
sosial dan kompetensi profesional. Berdasarkan keputusan Menristekdikti
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor Nomor 280/M/KPT Universitas Negeri
74 Tahun 2008 Pasal 2, kompetensi guru Semarang menjadi satu diantara 45 LPTK
diperoleh dari pendidikan profesi. Pada pasal 4 penyelenggara PPG. PPG Universitas Negeri
menegaskan bahwa, sertifikat pendidik bagi guru Semarang terdiri dari PPG dalam jabatan, dan
diperoleh melalui program Pendidikan Profesi PPG-SM3T. PPG dalam jabatan ditujukan bagi
Guru (PPG) dan lulus Uji Kompetensi Guru guru yang hendak mengurus sertifikasi guru,
(UKG). Sehingga guru dianggap professional sedangkan PPG-SM3T sendiri termasuk dalam
apabila ia telah mendapatakan sertifikat jenis PPG dalam Prajabatan bersubsidi. Berikut
pendidik, lulus Uji Kompetensi Guru dan telah jumlah peserta PPG Universitas Negeri
mengikuti PPG. Semarang dari tahun 2016 hingga tahun 2018.
2
Hafid Nur Syawal / Economic Education Analysis Journal 3 (1) (2019)
Tabel 1. Peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Negeri Semarang Tahun 2016 - 2018
Fakultas 2016 2017 2018
Fakultas Ilmu Pendidikan
Bimbingan Konseling 30 48 68
Pend. Guru Sekolah Dasar 71 98 214
Pend. Guru Pendidikan Anak Usia Dini - 17 46
Fakultas Bahasa dan Seni
Pend. Bahasa, Sastra Indonesia 39 56 56
Pend. Bahasa Inggris 41 65 98
Fakultas Ilmu Sosial
Pend. Sejarah 44 72 92
Pend. Geografi 40 67 84
Pend. Sosiologi dan Antropologi 15 30 46
Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan 41 55 74
Fakultas Ilmu Matematika dan ilmu pengetahuan alam
Pend. Matematika 41 66 136
Pend. Fisika 32 49 69
Pend. Kimia 22 37 54
Pend. Biologi 37 66 85
Fakultas Ilmu Keolahragaan
Pend. Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi 21 46 90
Fakultas Ekonomi
Pendidikan Ekonomi 32 32 50
Total 465 804 1262
Sumber : data.unnes.ac.id
Tabel 2. Tracer Study Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang
tahun 2014 - 2016
Bidang Pekerjaan 2014 2015 2016
Instansi Pendidikan 27% 18% 24%
Perbankan 23% 25% 20%
Wirausaha 17% 18% 18%
Perusahaan 33% 39% 38%
Total 100% 100% 100%
Sumber : Tracer Study Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang
Data pada tabel 2. tersebut menunjukan tahun 2016, 2017 dan 2018 yang melanjutkan
bahwa, hanya sedikit lulusan Jurusan PPG. Tabel 3. menunjukkan bahwa jumlah rata-
Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri rata lulusan mahasiswa jurusan Pendidikan
Semarang tahun 2014, 2015, dan 2016 yang Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang
berkarir di institusi pendidikan. Tidak lebih dari melanjutkan Pendidikan Profesi Guru sebanyak
30% lulusan yang berprofesi di bidang 5.56 % jumlah ini relatif kecil, sehingga hal ini
pendidikan. Jika hanya sedikit lulusan yang menjadi salah satu alasan dilakukannya
berprofesi di bidang pendidikan, maka penelitian.
mengindikasikan sedikit pula lulusan yang akan
melanjutkan PPG. Kurang dari 10% lulusan
3
Hafid Nur Syawal / Economic Education Analysis Journal 3 (1) (2019)
4
Hafid Nur Syawal / Economic Education Analysis Journal 3 (1) (2019)
hari dapat mendapatkan tempat kerja, serta pendidikan profesi. Hasil tersebut menunjukan
mampu melatih ketrampilan yang benar-benar. bahwa perencanaan karir memiliki pengaruh
Sehingga salah satu keputusan mahasiswa untuk terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti
melanjutkan PPG dipengaruhi oleh persepsi pendidikan profesi. Wulandari (2015)
peluang kerja. Beberapa mahasiswa apabila menjelaskan bahwa, mahasiswa yang memiliki
ditanya mengenai pandangan mereka terkait minat untuk berkarir di dunia pendidikan,
peluang kerja di dunia pendidikan, mengatakan cenderung memiliki keinginan untuk selalu
bahwa peluang kerja menjadi guru sebenarnya meningkatkan kemampuannya di dalam bidang
banyak, namun hal itu tergantung dengan pendidikan, salah satunya dengan mengikuti
individu dalam menjalankan profesi guru program Pendidikan Profesi Guru (PPG).
tersebut, apakah ia mampu meningkatkan
kompetensinya dan mampu bersaing pada METODE
bidang karir tersebut atau tidak. Jenis penelitian ini merupakan
Slameto (2010:63) menyatakan bahwa, penelitian kausal asosiatif dengan menggunakan
keadaaan ekonomi keluarga erat hubunganya pendekatan kuantitatif (Prasetyo 2008), dengan
dengan belajar anak. Carpenter and Western populasi mahasiswa aktif Jurusan Pendidikan
(dalam James R, 2002) menyatakan bahwa yang Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
mempengaruhi pilihan dan kesempatan akses Semarang angkatan 2015, 2016, 2017 dan 2018
pada pendidikan tinggi salah satunya adalah berjumlah 1262 mahasiswa. Jumlah sampel
ekonomi keluarga. Bagi orang tua mahasiswa dalam penelitian ini berjumlah 139 Mahasiswa,
yang memiliki penghasilan tinggi memugkinkan yang ditentukan dengan teknik pengambilan
tersedianya kesempatan dan kemudahan belajar sampel yakni proportional stratified random
yang memadai untuk mengembangkan sampling. Hal ini dikarenakan populasi
kemampuan dan pencapaian karirnya mempunyai anggota atau unsur yang tidak
(Albatch,dkk 1982, Sukamto, 1990, Woolfo, homogen dan berstrata secara proporsional.
1993). Pendapatan orang tua merupakan salah Strata yang dimaksud adalah tahun angkatan
satu indikator yang mempengaruhi keadaan yaitu 2015 – 2018. Skala yang digunakan dalam
ekonomi keluarga. Seseorang yang berasal dari penelitian ini adalah skala ordinal dan skala ratio.
keluarga mampu dan orang tua yang Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
berpenghasilan tinggi, akan mendapat sarana pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok
maupun prasarana belajar yang baik. Sehingga tentang fenomena social (Sugiyono, 2017:134).
jika seseorang tersebut memiliki orang tua yang Dalam penelitian ini skala likert digunakan untuk
berpendapatan lebih, prasarana belajar tentunya mencari besarnya faktor-faktor yang
akan terpenuhi, dan ia akan mempunyai mempengaruhi minat mahasiswa melanjutkan
kesempatan lebih luas untuk mengembangkan pendidikan profesi guru yaitu persepsi peluang
apa yang ingin dicapainya. Orang tua yang kerja, perencanaan karir. Sedangkan skala ratio
berpendapatan lebih, akan termotivasi untuk didalam penelitian ini menggunakan ratio tingkat
memberikan pendidikan yang terbaik untuk pendapatan orangtua dalam mengukur variabel
anak mereka. Sedangkan perekonomian pendapatan orang tua.
keluarga yang kurang, maka prasarana belajar Penelitian ini meneliti 4 variabel yang
juga sulit untuk terpenuhi. Pendapatan orang meliputi 3 variabel bebas, dan 1 variabel terikat.
tua berpengaruh terhadap minat mahasiswa Yang termasuk dalam variabel bebas di dalam
mengikuti PPG. Hal tersebut dibuktikan dari penelitian, yaitu persepsi peluang kerja,
hasil penelitian Aziza (2016), membuktikan pendapatan orang tua, dan perencanaan karir,
bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan dan dengan variabel terikat yaitu minat
pendapatan orang tua terhadap minat melanjutkan PPG. Data yang diperoleh akan
mahasiswa mengikuti PPG. Aziza (2016) diwujudkan dalam bentuk angka dan analisis
menjelaskan, mahasiswa yang memiliki orang statistik untuk menunjukkan pengaruh persepsi
tua yang berpendapat tinggi, orang tua akan peluang kerja, pendapatan orang tua, dan
lebih memotivasi anak mereka untuk mengikut perencanaan karir terhadap minat melanjutkan
pendidikan ke jenjang lebih tinggi, tidak PPG mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi
terkecuali dengan PPG, sehingga hal ini akan Universitas Negeri Semarang.
menambah minat mahasiswa untuk mengikuti Metode analisis data yang digunakan
PPG. dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan metode analisis regresi berganda (Sugiyono,
oleh Umriatun (2016), mengatakan terdapat 2017). Statistik deskriptif digunakan untuk
pengaruh positif dan signifikan, perencanaan menganalisis data dengan cara mendeskripsikan
karir seseorang terhadap minat menempuh atau menggambarkan data yang telah terkumpul
5
Hafid Nur Syawal / Economic Education Analysis Journal 3 (1) (2019)
6
Hafid Nur Syawal / Economic Education Analysis Journal 3 (1) (2019)
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Variabel Perencanaan selalu mengikuti perkembangan informasi dunia
Karir kerja pendidikan yang ada. Selanjutnya
No Interval Freku Persentase Kriteria Rata- diketahui bahwa, mahasiswa Jurusan
ensi rata Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri
1 51 – 60 15 10.79% Sangat 46.424 Semarang memiliki kemampuan yang baik
Tinggi
2 41 – 50 113 81.30% Tinggi
untuk dapat membuat penalaran yang realistis
3 31 – 40 11 7.91% Cukup dalam merencanakan atau memilih bidang kerja
Tinggi atau melanjutkan pendidikan lanjutan, dengan
4 21 – 30 0 0% Rendah mempertimbangkan pengetahuan dan
5 11 – 20 0 0% Sangat pemahaman diri yang dimiliki dan pengetahuan
Rendah dan pemahaman dunia kerja yang tersedia.
Jumlah 139 100 % Tinggi Analisis regresi berganda digunakan
Sumber : Data penelitian, diolah 2019 untuk mengetahui persamaan regresi dari
pengaruh persepsi peluang kerja, pendapatan
Berdasarkan tabel 7 perencanaan karir orang tua, dan perencanaan karir terhadap
mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi minat melanjutkan pendidikan profesi guru
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang mahasiswa jurusan pendidikan ekonomi fakultas
menunjukkan kriteria tinggi. Sehingga dapat ekonomi universitas negeri semarang. Dalam
diketahui jika mahasiswa mengetahui dan penelitian ini, analisis yang digunakan ialah
memahami kelebihan diri yang mereka miliki analisis regresi linier berganda dengan bantuan
masing masing, hal tersebut berpengaruh SPSS for windows release versi 21.0. Adapun hasil
terhadap perencanaan karir yang direncanakan. dari pengolahan data dapat dilihat pada tabel 8.
Mahasiswa akan cenderung memiliki karir Berdasarkan tabel 8 , hasil analisis
sesuai dengan kelebihan ataupun kemampuan regresi berganda diperoleh persamaan regresi
sesuai dengan yang ada pada dirinya Mahasiswa sebagai berikut :
yang berencana berkarir di dunia pendidikan
7
Hafid Nur Syawal / Economic Education Analysis Journal 3 (1) (2019)
3. Koefisien regresi variabel pendapatan orang 4. Koefisien regresi variabel perencanaan karir
tua sebesar 0,552 artinya apabila variabel sebesar 1,558 artinya apabila variabel
pendapatan orang tua mengalami kenaikan 1 perencanaan karir mengalami kenaikan 1
satuan dan persepsi peluang kerja, satuan dan persepsi peluang kerja,
perencanaan karir tetap, maka minat pendapatan orang tetap, maka minat
melanjutkan studi ke perguruan tingginya melanjutkan studi ke perguruan tingginya
akan mengalami kenaikan sebesar 0,552. akan mengalami peningkatan sebesar 1,206.
Tabel 9. Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Df Mean Square F Sig.
Squares
1 Regressio 7698.692 3 2566.231 62.855 .000b
n
Residual 5511.711 135 40.827
Total 13210.403 138
a. Dependent Variable: Minat Melanjutkan PPG
b. Predictors: (Constant), Perencanaan Karir, Pendapatan Orang Tua, Persepsi Peluang Kerja
Sumber : Data Penelitian, diolah 2019
Pengujian hipotesis secara simultan uji F terhadap minat melanjutkan Pendidikan Profesi
pada tabel 9 menunjukkan bahwa nilai Guru mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi
signifikansi kurang dari 0.05 sehingga hipotesis Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang”
keempat penelitian diterima. Artinya, Terdapat diterima.
pengaruh persepsi peluang kerja, pendapatan Koefisien determinasi simultan
orang tua, dan perencanaan karir terhadap minat bertujuan untuk mengetahui besarnya
melanjutkan Pendidikan Profesi Guru kemampuan variabel persepsi peluang kerja,
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi pendapatan orang tua, dan perencanaan karir
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang” dalam menjelaskan variabel minat melanjutkan
diterima. pendidikan profesi guru. Nilai koefisien
Uji signifikansi parsial digunakan untuk determinasi terlihat pada output SPSS for windows
menguji hipotesis kedua, ketiga, dan keempat. release versi 21.0 pada tabel model summary kolom
Berdasarkan hasil perhitungan uji t dengan R square yang mendekati 1 (satu) menunjukkan
menggunakan SPSS for windows release versi 21.0, semakin kuat model tersebut menerangkan
diperoleh hasil sebagaimana yang terlihat pada variasi variabel independen (X) terhadap variabel
tabel 8. (1) variabel persepsi peluang Kerja dependen (Y). Nilai koefisien determinasi
Berdasarkan tabel 8 diperoleh nilai t sebesar variabel persepsi peluang kerja, pendapatan
2.271 dengan nilai signifikansi 0,025. Karena orang tua, dan perencanaan karir dapat dilihat
nilai signifikansi 0,025 < 0,05 maka H2 yang pada tabel 10
berbunyi “ada pengaruh persepsi peluang kerja
terhadap minat melanjutkan Pendidikan Profesi Tabel 10. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Guru mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi Simultan (R2)
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang”
Model Summary
diterima. (2) Variabel Pendapatan Orang Tua
diperoleh nilai t sebesar 2.909 dengan nilai Mod R R Adjuste Std. Error
signifikansi 0,036. Karena nilai signifikansi 0,036 el Squar dR of the
< 0,05 maka H3 yang berbunyi “ada pendapatan
orang tua terhadap minat melanjutkan e Square Estimate
Pendidikan Profesi Guru mahasiswa Jurusan 1 .7 .583 .574 6.390
Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi
63
Universitas Negeri Semarang” diterima. (3)
a
Variabel Perencanaan Karir diperoleh nilai t
sebesar 5,568 dengan nilai signifikansi 0,000. Predictors: (Constant), Perencanaan Karir,
Karena nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka H4 Pendapatan Orang Tua, Persepsi Peluang Kerja
Sumber : Data Penelitian, diolah 2019
yang berbunyi “ada pengaruh perencanaan karir
8
Hafid Nur Syawal / Economic Education Analysis Journal 3 (1) (2019)
9
Hafid Nur Syawal / Economic Education Analysis Journal 3 (1) (2019)
pengaruh terhadap minat mahasiswa melanjutkan meliputi peluang kerja merupakaan salah satu
PPG. Hal tersebut sesuai dengan social cognitive faktor yang mempengaruhi minat seseorang
career teory yang mennyebutkan bahwa minat untuk meningkatkan kualitas pendidikannya.
terbentuk karena dipengaruhi oleh faktor Karena didalam kualifikasi peluang kerja terdapat
lingkungan sosial, kepercayaan individu tentang kriteria tersendiri atau kriteria khusus yang harus
kemampuan yang dimiliki, harapan tentang dipenuhi apabila seseorang ingin menempati
pilihan secara luas yang mencakup hal-hal seperti suatu lowongan kerja yang tersedia. Saat ini
pengaruh sosial yang mendukung misalnya, orang kualifikasi kerja seorang guru apabila ingin di
tua, konselor. Serta tiga aspek dalam akui keprofesionalitasnya, seorang guru atau
pengembangan karir yang menimbulkan minat calon guru tersebut harus mengikuti pendidikan
seseorang yakni : hubungan antara kepentingan profesi guru, karena pekerjaan guru adalah
akademik dan karir, pendidikan dengan pilihan sebuah perkerjaan profesi. Sehingga lowongan
karir yang dibuat, akademik dengan suksesnya kerja saat ini mensyaratkan pekerjanya telah
pencapaian karir. mengikuti pendidikan profesi tersebut. Apabila
Adanya kebutuhan akan peningkatan peluang kerja guru yang tersedia dilapangan
kualitas guru yang dibutuhkan saat ini relatif besar maka minat individu untuk bisa
menyebabkan calon guru harus senantiasa mengikuti pendidikan profesi guru ini juga akan
mengembangkan kemampuan profesionalnya, meningkat.
salah satunya adalah dengan mengikuti PPG Untuk bisa melanjutkan pendidikan
tersebut. Sehingga selain menjalankan program ketingkat yang lebih tinggi dibutuhkan biaya yang
pemerintah hal itu juga untuk kebaikan bagi calon tidak sedikit, sehingga salah satu sumber
guru tersebut. Dorongan dari dalam diri individu pembiayaan pendidikan anak dalam keluarga
memiliki peran penting, adanya harapan bahwa adalah orang tua. Hal tersebut sama seperti yang
segala peristiwa didalam hidupnya ditentukan dikatakan oleh Carpenter and Western (dalam
oleh usaha dan perilakunya sendiri dan disertai James R, 2002) yang menyatakan bahwa yang
dengan keyakinan dan kemampuan diri dalam mempengaruhi pilihan dan kesempatan akses
memilih dan merencanakan karir di masa depan pada pendidikan tinggi salah satunya adalah
akan mendorong mahasiswa untuk mencapai apa ekonomi keluarga. Sehingga seseorang yang
yang dicita-citakannya. berasal dari orang tua yang bependapatan tinggi
Berdasarkan hasil penelitian, keinginan akan meningkatkatkan peluang orang tersebut
mahasiswa untuk melanjutkan PPG dalam untuk melanjutkan pendidikannya. Dengan biaya
katagori yang tinggi, serta adanya harapan PPG yang pada saat ini adalah relatif mahal
mahasiswa terhadap PPG juga tinggi sehingga hal maka diperlukan biaya yang tidak sedikit.
ini berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk Sehingga jika mahasiswa yang berasal dari
dapat melanjutkan PPG. Adanya ketertarikan keluarga yang berpendapatan tinggi hal itu akan
mahasiswa terhadap PPG menyebabkan menambah minat mahasiswa tersebut agar dapat
mahasiswa tertarik untuk mencari tahu informasi melanjutkan PPG.
mengenai PPG. Hal tersebut sesuai dengan yang Minat untuk melanjutkan PPG tidak
dikatakan Winkel (1984:25) bahwa minat adalah muncul begitu saja, melainkan melalui
kecenderungan yang menetap dalam subyek perencanaan sebelumnya. Apabila seseorang
untuk merasa tertarik pada bidang tertentu, dan berencana untuk berkarir di bidang pendidikan,
merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. tentatunya ia akan berencana untuk terus
Minat individu dibentuk karena kemampuan meningkatkankan pengetahuan, dan kemampuan
khusus yang dimiliki seorang individu dalam yang ia miliki. Salah satu caranya adalah dengan
mengambil keputusan. Minat untuk melanjutkan mengikuti PPG, karena dengan mengikuti PPG
pendidikan profesi guru merupakan ketertarikan kemampuan professional mengajar dan mendidik
seseorang untuk mengembangankan akan terus dilatih dan dikembangkan. Sehingga
kemampuannya dalam mengajar sebagai perencanaan karir seseorang juga mempengaruhi
seseorang yang berprofesi guru, disertai dengan minat untuk melanjutkan pendidikan profesi
usaha untuk mencapai tujuan tersebut. Apabila guru, selain persepsi peluang kerja dan keadaan
mahasiswa merasa tertarik terhadap profesi guru ekonomi atau tingkat pendapatan orang tua.
maka mahasiswa akan berusaha untuk
mengembangkan kemampuan profesionalnya Pengaruh Persepsi Peluang Kerja terhadap
sebagai seorang guru, salah satu caranya adalah Minat Melanjutkan Pendidikan Profesi Guru
dengan mengikuti PPG. Berdasarkan deskripsi data penelitian
Lingkungan kerja merupakan bagian dari diketahui bahwa persepsi peluang kerja
lingkungan sekitar, sehingga secara tidak mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas
langasung lingkungan kerja yang didalamnya Negeri Semarang berada pada katagori Baik
10
Hafid Nur Syawal / Economic Education Analysis Journal 3 (1) (2019)
dengan nilai rata-rata 42.17, sebanyak 12 atau untuk melanjutkan pendidikan profesi. Dengan
8.63% mahasiswa memiliki persepsi peluang demikian dapat dikatakan bahwa persepsi
kerja yang sangat baik, 115 atau 82.73% baik, peluang kerja memiliki pengaruh terhadap minat
dan 12 mahasiswa lainnya memiliki persepsi melanjutkan Pendidikan Profesi Guru (PPG).
peluang kerja yang cukup baik. Hasil analisis
koefisien regresi mendapatkan nilai positif Pengaruh Pendapatan Orang Tua terhadap
sebesar 0.474 dengan nilai t hitung sebesar 2.271 Minat Pendidikan Profesi Guru
dan signifikansi 0.025 yang kurang dari 0.05 Berdasarkan deskripsi data penelitian dapat
menunjukkan bahwa persepsi peluang kerja diketahui bahwa dari sampel sebanyak 139
berpengaruh terhadap minat melanjutkan mahasiswa, mayoritas pendapatan orang tua
Pendidikan Profesi Guru. mahasiswa Pendidikan Ekonomi UNNES
Persepsi peluang kerja merupakan termasuk dalam katagori keluarga yang
kemampuan seseorang didilam mengamati berpendapatan menegah kebawah, yaitu
peluang kerja yang ada. Hasil penelitian sebanyak 74 mahasiswa atau 52.51%. Jadi dapat
menunjukkan bahwa persepsi peluang kerja dikatakan bahwa sebagian besar pendapatan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat orang tua mahasiswa Pendidikan Ekonomi
mahasiswa melanjutkan PPG. Semakin baik UNNES memiliki pendapatan menengah
persepsi mahasiswa terhadap lulusan PPG dalam kebawah.
mendapatkan peluang kerja, akan memberikan Hasil analisis regresi ganda pada uji parsial
pengaruh terhadap mahasiswa untuk dapat pada taraf signifikansi 5% diketahui nilai t hitung
melanjutkan PPG. Hal tersebut sesuai dengan sebesar 2.909, dengan nilai signifikasi sebesar
yang dinyatakan Gilarso (2015) menjelaskan 0.025%, dan nilai koefisian regresi (b2) sebesar
bahwa pendidikan yang dipilih harus bisa 0.474. Nilai koefisien regresi bernilai positif, t
mempersiapkan manusia muda agar dikemudian hitung > t tabel (1.997), dan nilai signifikansi
hari dapat mendapatkan tempat kerja. Sehingga lebih kecil dari 0.05, maka dapat disimpulkan
salah satu keputusan mahasiswa untuk bahwa terdapat pengaruh signifikan antara
melanjutkan Pendidikan Profesi Guru pendapatan orang tua mahasiswa maka semakin
dipengaruhi oleh persepsi peluang kerja. Persepsi tinggi juga minat mahasiswa untuk melanjutkan
atau pandangan mahasiswa terkait peluang kerja Pendidikan Profesi guru. Hal ini juga berlaku
lulusan sarjana pendidikan khusunya lulusan sebaliknya yaitu jika pendapatan orang tua
PPG tergolong baik, rata-rata mahasiswa mahasiswa rendah maka semakin rendah
berpandangan positif terhadap peluang kerja yang terhadap minat mahasiswa melanjutkan
ada. Meningkatkan kemampuan menjadi suatu Pendidikan Profesi Guru.
hal yang perlu diperhatikan guna mendapatkan Dalam penelitian ini menemukan bahwa
peluang kerja yang lebih baik. Mengikuti PPG pendapatan orang tua berpengaruh positif dan
merupakan suatu pilihan untuk meningkatkan signifikan terhadap minat mahasiswa
kemampuan profesi, agar kemampuan melanjutkan PPG. Karena semakin tinggi jumlah
professional mengajar seorang guru dapat diakui pendapatan orang tua, maka minat mahasiswa
setelah menyelesaikan PPG tersebut, sehingga untuk bisa melanjutkan PPG akan meningkat,
diharapkan seseorang yang telah mengikuti PPG, sehingga pendapatan orang tua memiliki
menjadi lebih mudah mendapat peluang kerja. pengaruh terhadap minat mahasiwa untuk
Hal ini sesui dengan yang dikatakan (Parker dan melanjutkan PPG. Hal tersebut sesuai dengan
Brown, 1985:53) yang mengatakan bahwa yang dinyatakan Carpenter and Western (dalam
sebagian masyarakat menganggap pekerjaan James R, 2002) bahwa yang mempengaruhi
sebagai alat untuk mencapai tujuan hidupnya, pilihan dan kesempatan akses pada pendidikan
tetapi sebagian kecil lainnya beranggapan, justru tinggi salah satunya adalah ekonomi keluarga.
pendidikan merupakan alat untuk mendapatkan Bagi orang tua mahasiswa yang memiliki
pekerjaan. Agar mendapatkan peluang kerja yang penghasilan tinggi memugkinkan tersedianya
layak, menjadi salah satu pertimbangan seseorang kesempatan dan kemudahan belajar yang
untuk melanjutkan pendidikan. Irma (2016) memadai untuk mengembangkan kemampuan
didalam penelitiannya menjelaskan, peluang kerja dan pencapaian karirnya (Albatch,dkk 1982,
berpengaruh positif terhadap minat seseorang Sukamto, 1990, Woolfo, 1993).
untuk mengikuti PPG, semakin besar peluang Seseorang yang berasal dari keluarga
kerja untuk menjadi guru, maka keputusan mampu dan orang tua yang berpenghasilan tinggi,
seseorang untuk mengikuti PPG meningkat. Hal akan mendapat sarana maupun prasarana belajar
tersebut searah dengan penelitian Senitasari yang lebih baik. Sehingga jika seseorang memiliki
(2015) menyatakan bahwa,persepsi peluang kerja prasarana belajar yang cukup, ia akan
berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa mempunyai kesempatan lebih luas untuk
11
Hafid Nur Syawal / Economic Education Analysis Journal 3 (1) (2019)
12
Hafid Nur Syawal / Economic Education Analysis Journal 3 (1) (2019)
13
Hafid Nur Syawal / Economic Education Analysis Journal 3 (1) (2019)
Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan . Jakarta : PT Purwanta, E. 2012. Dukungan Orang Tua dalam
Bumi Aksara. Karir terhadap Perilaku Ekplorasi Karir
Dwi. 2014. Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Siswa SLTP. (Jurnal) . Jurnal Teknodika,
Tua dan Prestasi BelajarTerhadap Minat Vol.10 (127-140)
Mahasiswa Keguruan Untuk Mengikuti Prasetyo, B. 2008. Metode Penelitian Kuantitstif.
Pendidikan Profesi Guru.(skripsi). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Yogyakarta :Universitas Negeri Nasution,S. 2003.Berbagai Pendekatan Dalam
Yogyakarta. Proses Belajar Mengajar .Jakarta :Bumi
Friedman, M. M, . 2004. Keperawatan Keluarga. Aksara.
Jakarta: EGC. Republik Indonesia. 2013. Peraturan Menteri
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 87
Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. tahun 2013 tentang Program Pendidikan
Semarang: Badan Penerbit Universitas Profesi Guru. Lembar Edaran Negara RI
Diponegoro. Tahun 2013. Sekretaris Negara: Jakarta
Gilarso. 2015. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro. Republik Indonesia. 2017. SK MenteriRistek No
Yogyakarta : Kanisius. 280/M/KPT/2017 Tentang Kuota
Hapsari. 2017. Pengaruh Persepsi tentang Pendidikan Profesi Guru Tahun
Pendidikan Profesi Guru terhadap Minat 2018.Lembar Edaran RI Tahun 2017.
Mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) Sekretaris Negara: Jakarta
Pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Riansyah Wahyu. 2018. PPG Prajabatan
UniversitasNegeri Semarang.(skripsi). Gelombang Dua Tembus 25.793 Pendaftar.
Semarang :Universitas Negeri (online).http//profesiunm.com/2018/06
Semarang. /03/ppg prajabatan-gelombang-dua-
Irma . 2016. Pengaruh Bakat, Persepsi Peluang tembus25793-pendaftar/. pada 07
Kerja, Dukungan Orang Tua, Dan Pengaruh February 2019.
Teman Sebayu Terhadap Keputusan Santrock, Jhon. W . 2002. Perkembangan Anak.
Pemilihan Jurusan Akuntansi Pada Siswa Jakarta : Erlangga
Kelas X Akuntasi Di SMK Muhammadiyah Senitasari . 2011. Minat Mahasiswa Jurusan
Ajibarang Banyumas Tahun Ajaran Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan
2015/2016. (skripsi) . Semarang: Profesi Guru Ditinjau Dari Jenis Kelamin,
Universitas Negeri Semarang. IPK, Dan Pekerjaan Orangtua. (skripsi) .
Hackett, Gail. 2002. Social Cognitive Career Yogyakarta: Universitas Sanata
Theory (Article).Virginia:Virginia Dharma.
Commonwealth University. 750-75. Setiaji, Khasan. 2017. Minat melanjutkan studi
Hery. 2012. Mutu Pendidikan di Indonesia. (jurnal) perguruan tinggi siswa SMK N Kota
.Jurnal Pendidikan dan Riset Semarang. 2017 . article. vol.10, No.1.
Pendidikan. 67(1): 4. Semarang: Universitas Negeri
Hosnan, M. 2016. Etika Profesi Pendidik . Bogor:
Semarang
Ghalia Indonesia.
Setyowati, Aziza . 2016. Pengaruh Minat
James, R. 2007. Background and Higher
Mahsiswa Menjadi Guru Dan Pendapatan
Education Participation: An Analysis of
Orang tua Terhad-ap Motivasi Mengikuti
School Students’ Aspirations and
Pendidikan Profesi Guru (PPG) DiJurusan
Expectations. Centre for the Study of Higher
Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi
Education, University of Melbourne:
Universitas Negeri Yogyakarta. (skripsi) .
Melbourne.
Yogykarta: Universitas Negeri
Kainuwa, Ahmad. 2013. Influence of Socio-
Yogyakarta.
Economic and Educational Background
Sudjana. 2005. Metode Statistika . Bandung:
of Parents on their Childrens
Tarsito Bandung.
Educational in Nigeria .International
Sudremi, Yuliana. 2007. Pengetahuan Sosial
Journal of Scientific and Research
Ekonomi kelas X. Jakarta: Bumi Aksara.
Publication. (journal) 3(7): 6-10.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang
Lent, R. W., Brown, S, D., & Hackett, G. 1996.
Career Development from A Social Cognitive Mempengaruhinya. Jakarta :Rineka Cipta.
Perspective. In D. Brown, L Brooks, & Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan
Associates. Career choice and Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, Dan
development (3rd ed., pp. 373-422) San R&D. Bandung: Alfabeta.
Fransisco: Jossey-Bass. Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
14
Hafid Nur Syawal / Economic Education Analysis Journal 3 (1) (2019)
15