Anda di halaman 1dari 13

Laporan Studi Lapangan

Pelayanan Publik pada Dinas Pendidikan


Kabupaten Tulang Bawang Barat
Disusun dalam rangka Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan

OLEH:
HELMI

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tulang Bawang Barat

1
Daftar Isi

A. Daftar lsi .......................................................................................... 2


B. rofil Lokus ....................................................................................... 5
C. Strategi/Terobosan Layanan Inovasi ................................................7
D. Lesson Learnt Hasil Studi Lapangan ................................................8
1. Peran Kepemimpinan ................................................................. 8
2. Inovasi Layanan ........................................................................... 8
3. Kompetensi Dan Pemberdayaan Masyarakat................................ 9
4. Pembangunan jejaring kerja dan kolaborasi pemangku kepentingan.
………………………………………………….............................10
5. Penerapan Manajemen Kinerja ..................................................... 10
6. Penerapan Manajemen Resiko ...................................................... 11
7. Planning dan Budgeting................................................................ 11
8. Pemanfaatan Teknologi ................................................................ 11
E. Adaptasi/Adopsi Dalam Rancangan Aksi Perubahan ....................... 12
F. Penutup ....................................................................................... 13

2
A. Latar Belakang
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud
dengan:
a. Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah Kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk
mentaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau
dilanggar dijatui hukuman.
b. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutkan disingkat PNS adalah PNS Pusat dan PNS
Daerah
c. Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yang
tidak mentaati kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan disiplin PNS,
baik yang dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja.
d. Hukuman disiplin adalah hukuman yang dijatuhkan kepada PNS karena
melanggar peraturan disiplin PNS.
e. Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat, dan Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah
Kabupaten/Kota adalah sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-
undangan yang mengatur wewenang pengangkatan, pemindahan, dan
pemberhentian PNS.
f. Upaya administratif adalah prosedur yang dapat ditempuh oleh PNS yang
tidak puas terhadap hukuman disiplin yang dijatuhkan kepadanya berupa
keberatan atau banding administratif.
g. Keberatan adalah upaya administratif yang dapat ditempuh oleh PNS yang tidak
puas terhadap hukuman disiplin yang dijatuhkan oleh pejabat yang berwenang
menghukum kepada atasan pejabat yang berwenang menghukum.
h. Banding administratif adalah upaya administratif yang dapat ditempuh oleh PNS
yang tidak puas terhadap hukuman disiplin berupa pemberhentian dengan hormat
tidak atas permintaan sendiri atau pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS
yang dijatuhkan oleh pejabat yang berwenang menghukum, kepada Badan
Pertimbangan Kepegawaian
i. Sertifikasi guru dan dosen merupakan tujuan pemerintah untuk meningkatkan mutu
pendidikan dan kesejahteraan guru, namun saat ini belum optimal dalam
peningkatan mutu pendidikan.

3
j. Kondisi saat sekarang Sumber Daya Manusia masih banyak yang belum standar
(S-1).
k. Sumber Daya Manusia perlu ditingkatkan melalui Workshop dan Diklat untuk
meningkatkan kualitas Guru dalam mencapai mutu pendidikan yang optimal atau
yang diharapkan.
l. Saat ini guru belum disiplin sesuai harapan pemerintah.
Contohnya: - Masih datang terlambat
- Pulang belum sesuai waktu yang ditentukan
- Belum melengkapi administrasi guru
- Masih ada yang tidak ijin apabila meninggalkan kedinasan
m. Jumlah pegawai yang ada di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Tulang Bawang Barat 3,656, jumlah laki-laki 1,481 dan perempuan 2,175. Yang
sudah sertifikasi ada 2042 guru.

Disiplin PNS bertujuan antara lain:


a. Mentaati kewajiban dan menghindari yang ditentukan oleh undang-undang.
b. Meningkatkan kinerja Pegawai Negeri yang diharapkan oleh Pemerintah.
c. Setia dan taat kepada Pancasila dan UUD 1945
d. Mentaati segala peraturan perundang-undangan.
e. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan
penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab.
f. Menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah dan martabat PNS.
g. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorangan
atau golongan.
h. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut pemerintah yang
harus dirahasiakan.
i. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk kepentingan negara.
j. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang
dapat membahayakan atau merugikan negara atau pemerintah terutama dibidang
keamanan, keuangan dan meteriil.
k. Menaati ketentuan jam kerja.
l. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan.
m. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan sebaik-
baiknya.

4
n. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat.
o. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas.
p. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karir.
q. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.
r. Melaksanakan undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang sistem pendidikan
nasional.
Dari uraian di atas maka disiplin pegawai sangat diwajibkan agar pelaksanaan
tugas yang dilakukan oleh masing-masing guru dapat berjalan dengan baik sesuai
dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di negara kesatuan Republik
Indonesia.
Dalam proses penyajian informasi agar pimpinan dapat membuat keputusan
dan merencanakan kebijakan, maka harus ada sistem dan prosedur kerja yang baik di
bidang peningkatan disiplin pegawai dapat dilaksanakan di Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Tulang Bawang Barat.
Dalam memberikan pelayanan kepada Guru PNS di Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Tulang Bawang Barat dengan jumlah personil 31 PNS dan
12 Non PNS terbagi dalam dua jabatan struktural dan fungsional dengan jumlah 5
struktural, 17 fungsional dan 21 staff.

B. Profil Lokus
Secara geografis Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak di: 104°55’
105°10’BT dan 3°35’- 4°15’ LS. Dinas Pendidikan Kabupaten Tulang Bawang
Barat terbentul melalui pada Tahaun 2016 melalui Peraturan Bupati Tulang Bawang
Barat Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Dinas Pendidikan Kabupaten Tulang Bawang Barat.
1. Struktur Organisasi:
Sebagai Unit Pelaksana Teknis dalam bidang pendidikan, DInas Pendidikan
Kabupaten Tulang Bawag Barat memiliki susunan Struktur berikut :

5
STRUKTUR ORGANISASI

2. Visi, Misi, Kebijakan dan Program Organisasi:


VISI : Sesuai dengan Renstra Dinas Pendidikan Kabupaten Tulang Bawang
Barat Tahun 2016-2021, Visi Dinas Pendidikan Kabupaten Tulang
Bawang Barat sesuai dengan Visi Kabupaten Tulang Bawang Barat yaitu
: “Nenemo (Nemen, Nedes, Nerimo)”
MISI : Sesuai dengan RPJM Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2016-
2021, Dinas Pendidikan Kabupaten Tulang Bawang Barat ada pada Misi
I yaitu : “MEMBENTUK SDM YANG NEMEN, NEDES, NERIMO
YAKNI Bekerja Keras, Tahan Banting, dan Siap Ikhlas Menerima
Ketentuan dari Allah SWT”
Kebijakan :
a. Pemerataan sarana prasarana pendidikan
b. Penyediaan sarana prasarana pendidikan dasar dalam rangka
memenuhi SPM pendidikan dasar
c. Permasalan pemuda dan olahraga

Program :
Sesuai dengan Renstra Dinas Pendidikan Kabupaten Tulang Bawang Barat
Tahun 2016-2021, kebijakan Dinas Pendidikan Kabupaten Tulang
Bawang Barat sebagai berikut :
6
1. Pendidikan Anak Usia Dini
2. Peningkatan Mutu Penyelenggaraan Pendidikan Sekolah Dasar dan
Sekolah Menengah Pertama
3. Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
4. Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan Sekolah Dasar dan
Sekolah Menengah Pertama
5. Pelayanan Manajemen Pendidikan
6. Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
7. Program Bantuan Operasional Sekolah

C. Strategi/Terobosan Layanan Inovasi.


Pelayanan publik merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat sesuai dengan hak-hak sipil setiap warga
Negara dan penduduk atas suatu barang dan jasa atau pelayanan administrasi yang
diselenggarakan oleh penyelenggara Negara.
Standar pelayanan publik merupakan suatu tolak ukur yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas
pelayanan sebagai komitmen atau janji dari penyelenggara pelayanan kepada
masyarakat untuk memberikan pelayanan yang berkualitas. Dinas Pendidikan
Kabupaten Tulang Bawang Barat dalam memberikan pelayanan bukan saja
melayani dirinya sendiri akan tetapi untuk melayani masyarakat serta menciptakan
kondisi masyarakat dalam mengembangkan kemampuan dan kreatifitasnya demi
mencapai kemajuan bersama. Dinas Pendidikan Kabupaten Tulang Bawang Barat
semakin merespon secara cepat terhadap kebutuhan masyarakat yang dinamis
terutama digitalisasi dan penggunaan teknologi informasi.
Dalam rangka pelayanan masyarakat dengan penyajian pelaporan
kedisiplinan Guru, Dinas Pendidikan Kabupaten Tulang Bawang Barat
menggunakan Teknologi Informasi berbasis system Data Kehadiran Guru dan
Tenaga Kependidikan (DHGTK). Data kehadiran guru nantinya diperlukan oleh
pengelola tunjangan profesi di Dinas Pendidikan Kabupaten Tulang Bawang Barat,
sebagai dasar penghitungan pemenuhan kehadrian mengajar guru yang
mensyaratkan kehadiran 24 jam perminggu. Dinas Pendidikan akan membaca
DHGTK yang proses pencatatannya dilakukan oleh sekolah negeri dan swasta yang
berada di bawah binaannya masing-masing.

7
Pencatatan Kehadiran Guru dilakukan secara online menggunakan aplikasi
Data Hadir Guru dan Tenaga Kependidikan (DHGTK) yang terdapat pada situs
http://hadir.gtk.kemdikbud.go.id/index.php.

D. Lesson Learnt Hasil Studi Lapangan


1. Peran Kepemimpinan
Kepemimpinan memainkan peranan yang penting dalam organisasi.
Berhasil tidaknya suatu organisasi salah satunya ditentukan oleh sumber daya
yang ada dalam organisasi tersebut. Di samping itu faktor yang sangat berperan
penting adalah faktor kepemimpinan. Peran utama kepemimpinan adalah
mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kunci dari suatu keberhasilan pelayanan publik adalah mendapatkan
kepercayaan dan kepuasan masyarakat atas kualitas pelayanan yang diberikan.
Karena itu dibutuhkan kualitas yang prima dan profesional pada pegawai.
Pemimpin harus selalu memberikan dukungan dan komitmen kepada bawahan
dlam pemberian pelayanan publik dan memberikan dukungan dan komitmennya
kepada para pengguna pelayanan publik. Organisasi publik harus selalu
mengedepankan kepentingan pelanggan (masyarakat) dan memeperhatikan
prinsip kerjasama dan partisipasi antar pegawai, organisasi publik juga dituntut
selalu melakukan perbaikan sistem dalam memepermudah suatu proses pelayanan.

2. Inovasi Layanan
Dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat, pelayanan
public dituntut untuk melakukan berbagai inovasi untuk pelayanan yang lebih
efektif, efisien dan cepat. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi akan
mejadi sangat penting dalam inovasi tersebut. Data yang akurat, cepat dan tepat
waktu merupakan nilai lebih dari sebuah pelayanan.
Maka dalam perannya di sector pendidikan, Dinas Pendidikan Kab. Tulang
Bawang Barat mengintegrasikan inovasi layanan tersebut melalui system aplikasi
Data Hadir Guru dan Tenaga Kependidikan (DHGTK) melalui
http://hadir.gtk.kemdikbud.go.id/index.php yang melakukan Pencatatan
kehadiran guru dilakukan secara online. Dengan demikian maka kehadiran guru
akan cepat terpantau untuk mengambil langkah dan kebijakan terkait
kedisiplinan guru.

8
Data Hadir Guru dan Tenaga Kependidikan (DHGTK)
(http://hadir.gtk.kemdikbud.go.id/index.php)

3. Kompetensi dan Pemberdayaan SDM


Manajemen Sumber Daya Manusia menjadi salah satu instrumen
penting bagi suatu organisasi dalam mencapai berbagai tujuannya dan berperan
sebagai pengelola sistem.
Dari hasil study lapangan menunjukan bahwa pelaksanaan Manajemen
Sumber Daya Manusia PNS Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Tulang Bawang Barat dalam rangka Reformasi Birokrasi sudah dilaksanakan
berdasarkan aspek-aspek yang ada yang meliputi dengan 8 indikator yang
meliputi : (1) penataan system rekrutmen, dilakukan dengan menggunakan sistem
CAT (Computer Asissted Test) yang dilaksanakan dengan transparan dan
akuntabel, (2) analisis jabatan, dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Tulang Bawang Barat, pada tahun 2020 belum dilaksanakan sehingga
belum tersedianya dokumen uraian jabatan (3) evaluasi jabatan, dilakukan setelah
analisis jabatan dan belum tersedianya job grading (4) penyusunan standar
kompetensi jabatan, pada tahun 2020 penyusunan standar kompetensi jabatan
untuk jabatan fungsional umum belum tersedia (5) assessment individu
berdasarkan kompetensi, dilaksanakan setiap tahun dengan menggunakan sasaran

9
kerja pegawai (SKP) (6) penerapan sistem penilaian kinerja individu,
pelaksanaannya sama dengan menggunakan SKP (7) pembangunan dan
pengembangan database pegawai, dilakukan oleh BKD Kabupaten Tulang
Bawang Barat (8) pengembangan pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi,
telah dilakukannya Analisis Kebutuhan Diklat (AKD).Walaupun masih ada
beberapa aspek yang masih terdapat kelemahan seperti analisis jabatan.

4. Pembangunan Jejaring Kerja dan Kolaborasi Pemangku Kepentingan


Dari studi membangun jejaring Kerja dan Kolaborasi Pemangku
Kepentingan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tulang Bawang
Barat maka diperoleh beberapa stakeholders dalam membangun jejaring kerja
berdasarkan karakteristik dan kebutuhan stakeholders lembaga atau organisasi di
antaranya :
a. Kantor Kementerian Agama Kabupaten tulang Bawang Barat
Dilakukan dalam bentuk Kerja sama dalam penyusunan bahan Kebijakan
Daerah dalam bidang Pendidikan Agama, penilaian hasil belajar peserta
didik, serta pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru.
b. Badan Pusat Statistik (BPS)
Dalam bentuk kerja sama survey, penentuan Angka Partisipasi Kasar (APK)
dan Angka Partisipasi Murni (APM) tingkat Kabupaten serta penyusunan
Buku Statistik Daerah.
c. Dinas Sosial
Dalam merekapitulasi angka anak putus sekolah, anak dari keluarga miskin.
d. Dinas Penanaman Modal dan PTSP.
Jejaring ini dilakukan dalam rangka penerbitan izin operasional sekolah dan
penutupan sekolah yang dilakukan oleh DPM-PTSP berdasarkan
rekomendasi dari dinas pendidikan.

5. Penerapan Manajemen Kinerja


Sistem teknologi informasi memiliki peran penting dalam mendukung
penerapan manajemen kinerja. Selain itu,ada beberapa prasyarat yang diperlukan
agar penerapan manajemen kinerja berjalan dengan baik, yaitu: adanya komitmen
pimpinan dan seluruh pegawai, pembagian beban kerja (workload) pegawai yang
proporsional, tidak adanya kesenjangan kompetensi antar pegawai, dan

10
kesesuaian antara tugas yang dilaksanakan dengan nomenklatur jabatan yang
diemban.
Dalam penerapan Manjemen Kinerja, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Tulang Bawang Barat belum menerapkan system elektronik, namun
dilakukan secara manual. Hal ini dibuktikan dengan Penilaian Sasaran Kinerja
(SKP) pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Tulang Bawang Barat dilakukan dengan formulir dan blangko manual.

6. Penerapan Manajamene Resiko


Manajemen Risiko merupakan perangkat manajemen yang ditujukan untuk
mengelola risiko dalam mencapai sasaran strategis organisasi pemerintah.
Manajemen risiko bertujuan meminimalkan kemungkinan terjadinya dan dampak
risiko yang dapat mengganggu pencapaian sasaran tersebut.
Dalam rangka penyelenggaraan pengelolaan keuangan dan kekayaan
negara serta untuk mendukung pencapaian tugas dan fungsi organisasi secara
efektif dan efisien di lembaga pemerintahan sudah menjadi keharusan adanya
pengendali internal berbasis resiko yang kemudian disebut dengan SPIP (Sistem
Pengendalian Internal Pemerintah).
Dalam hal ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tulang
Bawang Barat telah menerbitkan Panduan SPIP tahun 2016.

7. Planning dan Budgeting


Konsistensi perencanaan dan penganggaran merupakan bagian terpenting
dalamkegiatan pembangunan, khususnya bidang pendidikan oleh
pemerintah. Tidak konsistennya perencanaan dan penganggaran tentunya
menunujukkan buruknya siklus perencanaan dan penganggaran. Hal ini
tentunya peningkatan pembangunan bidang pendidikan tidak dapat terwujud
pembangunan pendidikan yang berkelanjutan.
Perencanaan dan penganggaran yang dimiliki oleh Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kabupaten Tulang Bawang Barat telah meliputi RPJMD,
RENSTRA SKPD, RKPD, RENJA, PPAS, RKA dan DPA.

8. Pemanfaatan Teknologi
Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini telah menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Berbagai aspek

11
kehidupan manusia telah dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi.
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam ketatalaksanaan
lembaga pendidikan berdampak pada meningkatnya sistem informasi manajemen
(SIM) pendidikan.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tulang Bawang Barat salah
satu lembaga pendidikan yang sudah menerapkan sistem informasi manajemen
berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Adapun program sistem
informasi manajemen yang sedang dilaksanakan adalah penerimaan peserta didik
baru (PPDB) online, pendataan ulang pegawai negeri sipil (PUPNS), data pokok
pendidikan dasar (DAPODIKNAS), data pokok pendidikan menengah
(DAPODIKMEN), system aplikasi Data Hadir Guru dan Tenaga Kependidikan
(DHGTK). Namun seringkali pelaksanaan program-program tersebut tidak
berjalan secara optimal yang disebabkan oleh keterbatasan sumber daya manusia.

E. Adaptasi/Adopsi Dalam Rancangan Aksi Perubahan


Dalam rangka peningkatan pelayanan khususnya dalam bidang Pendidikan,
sudah semestinya Kementerian Agama Kabupaten dan Dinas Pendidikan Kabupaten
bersinergi dan bersimbiosis mutualisme. Dimana program, kebijakan dan inovasi yang
dilakukan hendaknya dapat dilaksanakan bersama sehingga hasilnya akan sama-sama
dirasakan oleh siswa, guru atau stakeholder yang ada dalam suatu kabupaten. Akan
terasa janggal apabila dalam suatu daerah ada instansi yang dianggap lebih maju atau
tidak seimbang dibanding instansi yang lain padahal obyek dan item pelayanannya
sama.
Maka dari itu, Kementerian Agama kabupaten Tulang Bawang Barat
sebagai instansi peserta dituntut untuk dapat mengimbangi kemajuan pelayanan yang
telah dilakukan oleh instansi terkait lainnya. Seperti dalam hal rekapitulasi
Kedisiplinan Guru penerima sertifikasi, Kementerian Agama Kabupaten Tulang
Bawang Barat masih melakukannya secara manual, padahal untuk lebih akurat
penting dilakukan secara digital dan online seperti yang dilakukan Dinas Pendidikan
Kabupaten melalui aplikasi Data Hadir Guru dan Tenaga Kependidikan (DHGTK).
Maka sebagai langkah adopsi dan adaptasi peserta maupun stakeholder
pada instansi peserta, dipandang penting untuk mengadopsi system rekapitulasi
kehadiran guru sebagai upaya Peningkatan Disiplin Guru pada Kementerian Agama

12
Kabupaten Tulang Bawang Barat memlalui system aplikasi berbasis online yakni
smartpresense.

F. Penutup
Dari studi lapangan di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tulang Bawang
Barat dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan pelayanan pada prinsipnya
Pelayanan Publik pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tulang Bawang Barat belum
semuanya berbasis teknologi dan informasi, ada beberapa yang masih manual. Hal
ini tidak berbeda dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tulang Bawang
Barat.
Namun dari beberapa pelayanan, ada item pelayanan yang berbeda, yakni
Pembayaran Tunjangan Profesi Guru (Sertifikasi) yang berdasarkan
Absensi/Kehadiran. Dinas Pendidikan memakai aplikasi online sedangkan Kemenag
masih manual. Hal inilah yang mendorong Peserta diklat PIM III untuk melakukan
Aksi perubahan sebagai inovasi dalam pelayanan pada Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Tulang Bawang Barat.
Semoga Study Lapangan (STULA) ini bermanfaat.

13

Anda mungkin juga menyukai