Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu tugas pokok seorang Analis Jabatan adalah menyusun
konsep uraian tugas pekerjaan jabatan di lingkungan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, dimana hasil dari konsep uraian tugas dan pekerjaan jabatan
yang sudah disempurnakan akan digunakan sebagai informasi mengenai
uraian jabatan yang ada di seluruh lingkungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.

Pemerintah saat ini telah menerbitkan Peraturan Menteri PANRB Nomor


25 Tahun 2016 tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana bagi Pegawai Negeri
Sipil di Lingkungan Instansi Pemerintah. Penyempurnaan nomenklatur jabatan
pelaksana PNS ini digunakan sebagai acuan bagi setiap instansi pemerintah
dalam penyusunan dan penetapan kebutuhan, penentuan pangkat dan jabatan,
pengembangan karir, pengembangan kompetensi, penilaian kinerja,
penggajian, pemberian tunjangan, serta pemberhentian PNS.

Di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sendiri setelah


melakukan penyesuaian jabatan berdasarkan PermenPANRB Nomor 25 Tahun
2016 tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana bagi Pegawai Negeri Sipil di
Lingkungan Instansi Pemerintah, maka saat ini terdapat perubahan nama-nama
jabatan yang ada di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
sehingga uraian tugas atau pekerjaan masing-masing jabatan baru tersebut
masih belum teridentifikasi.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka unit kerja Subbagian


Analisis Jabatan di Biro Hukum dan Organisasi yang ada di Sekretariat
Jenderal berusaha melakukan penyesuaian uraian jabatan pada jabatan-
jabatan pelaksana berdasarkan PermenPANRB Nomor 25 Tahun 2016 tentang
Nomenklatur Jabatan Pelaksana bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan

1
Instansi Pemerintah secepatnya. Sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil di unit
kerja Subbagian Analisis Jabatan sudah sewajarnya saya membantu untuk
menyelesaikan isu yang ada di unit kerja saya.

Maka dari itu untuk terus meningkatkan kompetensi Calon Pegawai


Negeri Sipil (CPNS) saat ini terbitlah Peraturan Kepala LAN Nomor 25 Tahun
2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
bahwa calon PNS dituntut untuk menjalankan tugas dan perannya secara
profesional sebagai pelayan masyarakat. CPNS wajib menjalani masa
percobaan yang dilaksanakan melalui proses diklat terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme
dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab.
Diperlukan sebuah penyelenggaraan pelatihan yang inovatif dan terintegrasi,
yaitu penyelenggaraan pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan
non klasikal di tempat pelatihan dan di tempat kerja sehingga memungkinkan
CPNS mampu menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan, serta
membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan manfaatnya,
sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter PNS yang professional.

Berdasarkan hal di atas, penyempurnaan dan pengayaan konsep


Pelatihan Dasar CPNS dilakukan dengan mengembangkan desain diklat
terintegrasi sejalan dengan perkembangan dinamika tuntutan jabatan dan
penguatan terhadap kompetensi bidang sesuai dengan formasi jabatan yang
ditetapkan. Nomen klatur Diklat Prajabatan diubah menjadi Pelatihan Dasar
Calon PNS, sebagai salah satu jenis pelatihan yang strategis dalam rangka
pembentukan kemampuan bersikap dan bertindak professional mengelola
tantangan dan masalah keragaman sosial kultural dengan menggunakan
perspektif whole of government atau one government yang didasari nilai-nilai
dasar PNS berdasarkan kedudukan dan peran PNS dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) pada setiap pelaksanaan tugas jabatannya sebagai
pelayan masyarakat.

2
Terdapat 3 tahapan Latsar CPNS dengan pola 30 hari kerja on campus,
80 hari kerja off campus, dan 3 hari untuk Evaluasi Akhir. Pada tahap 30 hari
on campus merupakan pelajaran klasikal. Pada tahap ini para peserta
mendapatkan materi yang terkait dengan Kompetensi dasar PNS meliputi:
Sikap Perilaku Bela Negara PNS, Nilai nilai dasar PNS, Kedudukan dan Peran
PNS dalam kerangka NKRI. Kemudian pada tahap 80 hari off campus
merupakan pembelajaran non klasikal. Pembelajaran dilakukan melalui magang
di unit kerja lain selama 40 hari dan habituasi di unit kerja masing-masing dari
para peserta selama 40 hari. Pada tahap ini para peserta diminta untuk
menunjukan sikap dan perilaku yang baik dan disiplin sesuai dengan apa yang
telah diperoleh selama kegiatan on campus, kemudian mengaktualisasikan nilai
nilai dasar PNS selama kegiatan on campus, kemudian mengaktualisasikan
nilai nilai dasar PNS yakni : Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi dalam menjalankan setiap kegiatan di
instansi peserta sesuai dengan tugas pokok fungsi (Tupoksi) masing-masing,
oleh karena itu dalam agenda Habituasi peserta dituntut untuk membuat
Rancangan Aktualiasi.

Rancangan Aktualisasi ini diperlukan sebagai panduan untuk


melaksanakan tahapan-tahapan dari kegiatan yang harus dilakukan, dimana
kegiatan-kegiatan tersebut mengacu pada substansi nilai-nilai ANEKA dan
peran serta kedudukan PNS. Dengan demikian rancangan aktualisasi
diharapan dapat membantu penulis sebagai peserta Latsar CPNS Golongan III
untuk melaksanakan serangkaian kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan
dengan baik sebagai pemecahan isu atau masalah di unit kerja.

3
B. Visi, Misi, Tujuan Organisasi, dan Nilai-nilai Organisasi
1. Visi Biro Hukum dan Organisasi
Merujuk pada visi Sekretariat Jenderal yaitu “terwujudnya
peningkatan tatakelola pendidikan dan kebudayaan yang efektif, efisien,
transparan, dan akuntabel dengan penguatan pelibatan publik
berlandaskan gotong royong”, maka Biro Hukum dan Organisasi sebagai
unit kerja eselon II di Sekretariat Jenderal menetapkan visi sebagai
berikut: Pada Tahun 2019 menjadi pusat kajian layanan hukum dan
organisasi yang dinamis dan akuntabel.
Visi Biro Hukum dan Organisasi ini ditetapkan untuk mendukung
visi Sekretariat Jenderal, khususnya yang terkait dengan visi dalam
peningkatan tata kelola pendidikan dan kebudayaan. Visi yang
ditetapkan tersebut merupakan arah kebijakan dalam penyusunan
program dan kegiatan strategis sesuai kondisi obyektif dalam lima Tahun
ke depan.
Dengan visi tersebut diharapkan Biro Hukum dan Organisasi
mampu melaksanakan tugas dan fungsinya secara efektif, efisien,
transparan, dan akuntabel. Makna dari Visi Biro Hukum dan Organisasi
adalah sebagai berikut:
1) Pusat kajian layanan hukum dan organisasi yang dinamis dan
akuntabel dapat dimaknai sebagai suatu acuan utama untuk
kajian regulasi/peraturan perundang-undangan dan layanan
advokasi dan bantuan hukum di bidang pendidikan dan
kebudayaan yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan
jaman serta dapat dipertanggungjawabkan dan tepat sasaran;
2) Pusat kajian Organisasi yang dinamis dan akuntabel dapat
dimaknai sebagai suatu acuan utama untuk kajian
organisasi/ketatalaksanaan yang efektif dan efisien serta dapat
dipertanggungjawabkan dan tepat sasaran.

4
2. Misi Biro Hukum dan Organisasi
Untuk mewujudkan visi tersebut, Biro Hukum dan Organisasi
menetapkan misi yang akan dilaksanakan kurun waktu 2015-2019
sebagai berikut:

1) Mengembangkan mekanisme dan koordinasi penyusunan


peraturan perundangundangan bidang pendidikan dan
kebudayaan;
2) Meningkatkan kajian masalah hukum, advokasi, dan pemberian
fasilitasi bantuan hukum;
3) Mengembangkan organisasi Kementerian yang sehat, dinamis,
dan tepat ukuran;
4) Menguatkan kapasitas organisasi pengelola pendidikan dan
kebudayaan di daerah melalui pemberian fasilitasi;
5) Mengembangkan ketatalaksanaan Kementerian yang aplikatif
dan efektif; dan
6) Mengembangkan penataan jabatan fungsional di lingkungan
Kementerian.

3. Tujuan Strategis Biro Hukum dan Organisasi


Untuk mewujudkan visi dan misi yang ditetapkan serta untuk
mendukung pencapaian tujuan strategis Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Biro Hukum dan Organisasi
mempunyai tujuan strategis yang akan dicapai sampai dengan Tahun
2019, yaitu: Peningkatan Pembinaan dan Koordinasi Penyusunan
Peraturan Perundang-Undangan, Advokasi dan Layanan Bantuan
Hukum, dan Tertatanya Kelembagaan Unit Organisasi dan
Tatalaksana yang Efektif di Lingkungan Kementerian.

Penjelasan dari masing-masing tujuan strategis Biro Hukum dan


Organisasi yang akan dicapai dalam periode 2015-2019 adalah sebagai
berikut: Peningkatan pembinaan dan koordinasi penyusunan peraturan

5
perundang-undangan, advokasi dan layanan bantuan hukum, organisasi,
dan tatalaksana yang efektif di lingkungan Kementerian bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pengkajian peraturan perundangundangan,
penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan serta
penyusunan peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan
kebudayaan sebagai pelaksanaan dari peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi. Untuk membentuk dan menyusun tugas, fungsi, dan
susunan organisasi yang mencerminkan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan yang bersih, dan bebas KKN serta meningkatkan kualitas
layanan agar lebih efisien dan lebih cepat dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sehingga lebih responsif,
informatif, accesible, koordinatif, terbuka dan akuntabel, serta lebih
sederhana dan murah.

Upaya pencapaian tujuan strategis tersebut dilakukan melalui


pembinaan dalam bidang hukum dan organisasi kepada seluruh unit
kerja di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Agar
tujuan strategis dapat dicapai dengan maksimal, maka perlu koordinasi
dan dukungan dari pihak-pihak terkait.

4. Tata Nilai Organisasi

Pelaksanaan misi dan pencapaian visi memerlukan penerapan


tata nilai yang sesuai dan konsisten bagi seluruh pegawai di lingkungan
Biro Hukum dan Organisasi guna mendukung pencapaian tujuan dan
sasaran strategis. Tata nilai merupakan dasar sekaligus arah bagi sikap
dan perilaku seluruh pegawai dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Tata nilai Biro Hukum dan Organisasi mengadopsi tata nilai yang
diutamakan pada Renstra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2015 – 2019 yang meliputi

6
1) Memiliki Integritas
Konsisten dan teguh dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan
keyakinan, terutama dalam hal kejujuran dan kebenaran dalam
tindakan, memiliki integritas, bersikap jujur, dan mampu
mengemban kepercayaan.
2) Kreatif dan Inovatif
Memiliki pola pikir, cara pandang, dan pendekatan yang variatif
terhadap setiap permasalahan, serta mampu menghasilkan karya
baru.
3) Inisiatif
Inisiatif adalah kemampuan bertindak melebihi yang dibutuhkan
atau yang dituntut dari pekerjaan, melakukan sesuatu tanpa
menunggu perintah lebih dahulu dengan tujuan untuk
memperbaiki atau meningkatkan hasil pekerjaan, dan
menciptakan peluang baru atau untuk menghindari timbulnya
masalah.
4) Pembelajar
Berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan
memperluas wawasan, pengetahuan dan pengalaman serta
mampu mengambil hikmah dan mejadikan pelajaran atas setiap
kejadian.
5) Menjunjung Meritokrasi
Memiliki pandangan yang memberi peluang kepada orang untuk
maju berdasarkan kelayakan dan kecakapannya.
6) Terlibat Aktif
Suka berusaha mencapai tujuan bersama serta memberikan
dorongan agar pihak lain tergerak untuk menghasilkan karya
terbaiknya.
7) Tanpa Pamrih

7
Tidak memiliki maksud yang tersembunyi untuk memenuhi
keinginan dan memperoleh keuntungan pribadi, memberikan
dorongan dan semangat bagi pihak lain untuk suka berusaha
mencapai tujuan bersama, memberikan inspirasi, dan
memberikan dorongan agar pihak lain tergerak untuk
menghasilkan karya terbaiknya.

C. Tugas dan Fungsi Unit Kerja


Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 11 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, Biro Hukum dan Organisasi mempunyai
tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-
undangan dan advokasi hukum serta pembinaan dan penataan
organisasi dan tata laksana di lingkungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Dalam melaksanakan tugas tersebut Biro Hukum dan Organisasi
menyelenggarakan fungsi sebagai berkut:
1. penyiapan koordinasi penyusunan rancangan peraturan perundang-
undangan;
2. penelaahan dan penyusunan rancangan peraturan perundang-
undangan;
3. penelaahan kasus dan masalah hukum serta pemberian advokasi
hukum kepada satuan organisasi dan pegawai di lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
4. penyiapan koordinasi dan penyusunan nota kesepahaman dan
perjanjian kerja sama;
5. penyusunan bahan pembinaan, penelaahan, dan penataan organisasi;
6. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi organisasi;

8
7. penyusunan bahan pembinaan, penelaahan, penataan, dan evaluasi
ketatalaksanaan dan pelayanan publik;
8. pelaksanaan analisis dan evaluasi jabatan; dan
9. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Biro.

Biro Hukum dan Organisasi terdiri dari beberapa unit kerja


pendukung salah satunya ialah Bagian Ketatalaksanaan. Bagian
Ketatalaksanaan mempunyai tugas Melaksanakan pengkajian,
pengembangan, penyusunan bahan pembinaan ketatalaksanaan,
analisis jabatan, dan penyajian informasi jabatan di lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta penyusunan
kompetensi jabatan teknis pada unit pengelola pendidikan dan
kebudayaan di daerah. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bagian
Ketatalaksanaan mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Pelaksanaan pengkajian dan pengembangan ketatalaksanaan di
lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
2. Penyusunan bahan dan pelaksanaan pembinaan ketatalaksanaan di
lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
3. Pelaksanaan dan fasilitasi analisis jabatan serta analisis beban
kerja;
4. Penyusunan bahan penetapan jabatan fungsional di lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
5. Penyusunan kompetensi jabatan teknis pada unit pengelola
pendidikan dan kebudayaan di daerah;
6. Penyusunan peta bisnis proses serta sistem dan prosedur kerja di
lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
7. Pengkajian, pembinaan, dan pelaksanaan pelayanan publik di
lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
8. Evaluasi pelaksanaan pembinaan ketatalaksanaan di lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

9
9. Pengadministrasian dan pendokumentasian peraturan perundang-
undangan; dan
10. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Biro.

D. Jabatan dan Uraian Tugas Peserta


1. Jabatan Menurut SK CPNS : Analis Jabatan, Biro hukum dan
Organisasi, Sekretariat Jenderal
2. Jabatan Menurut SK Pimpinan : Analis Jabatan, Bagian
Ketatalaksanaan, Biro hukum dan Organisasi, Sekretariat Jenderal
3. Uraian Tugas Berdasarkan Jabatan Sekarang:
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.
8 Tahun 2015 tentang Uraian Jabatan di Lingkungan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, tugas pokok Analis Jabatan adalah
Menganalisis jabatan, melakukan perhitungan beban kerja, dan
menyajikan informasi jabatan sesuai dengan ketentuan dalam rangka
menyusun informasi jabatan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Adapun rincian tugasnya, terdiri dari:

1) Menyiapkan bahan penyusunan program kerja sesuai dengan tugas


dan fungsi dan hasil evaluasi Tahun sebelumnya

2) Menyusun konsep instrumen pengumpulan dan pengolahan data


jabatan

3) Menganalisis data jabatan sesuai dengan tugas dan fungsi unit kerja

4) Mengidentifikasi nama jabatan di lingkungan Kementerian Pendidikan


dan Kebudayaan

5) Merumuskan konsep uraian jabatan di lingkungan Kementerian


Pendidikan dan Kebudayaan

6) Melakukan konfirmasi konsep uraian jabatan

10
7) Melakukan perhitungan beban kerja jabatan di lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

8) Menyiapkan bahan evaluasi jabatan di lingkungan Kementerian


Pendidikan dan Kebudayaan

9) Menyusun konsep standar kompetensi jabatan sesuai dengan hasil


analisis jabatan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan

10)Menyusun konsep uraian tugas pekerjaan jabatan di lingkungan


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

11)Menyusun bahan fasilitasi penerapan pedoman analisis jabatan di


lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

12)Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas kepada pimpinan sebagai


bahan evaluasi dan pertanggungjawaban

13)Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh


pimpinan

11
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu
1. Isu Aktual
Setelah melakukan pengamatan dan analisis mengenai
permasalahan di tempat bekerja yakni di Subbagian Analisis Jabatan
Bagian Ketatalaksanaan Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Jenderal
dilanjutkan dengan konsultasi dengan Coach dan Mentor, maka terpilih
beberapa isu aktual yaitu sebagai berikut:

1. Belum ditetapkannya uraian jabatan untuk jabatan struktural di


lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Belum ditetapkannya standar kompetensi teknis di lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Belum disesuaikannya uraian jabatan untuk jabatan baru
berdasarkan PermenPANRB Nomor 25 Tahun 2016 tentang
Nomenklatur Jabatan Pelaksana bagi Pegawai Negeri SIpil di
Lingkungan Instansi Pemerintah.

Isu-isu di atas dapat digolongkan berdasarkan peran dan kedudukan


ASN yang meliputi; Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of
Government.

Tabel 1. Penggolongan Isu

No. Sumber Isu Identifikasi Isu Dampak


1. Manajemen Belum ditetapkannya - Jabatan struktural yang ada
ASN uraian jabatan pada di lingkungan Kementerian
jabatan struktural di Pendidikan dan

12
lingkungan Kebudayaan belum
Kementerian memiliki uraian jabatan
Pendidikan dan sehingga saat ini pejabat di
Kebudayaan. jabatan struktural dalam
melaksanakan tugas nya
hanya berdasarkan dari
rincian unit tugas di unit
kerja masing masing.
2. Manajemen Belum ditetapkannya - Standar kompetensi teknis
ASN standar kompetensi berguna untuk menentukan
teknis di lingkungan penempatan pegawai
Kementerian berdasarkan kompetensi
Pendidikan dan yang dimiliki masing-
Kebudayaan. masing individu, sehingga
saat ini penempatan yang
ada di lingkungan
Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan belum
sesuai dengan kompetensi
masing masing individu.
3. Manajemen Belum disesuaikannya - Dampak dari belum
ASN uraian jabatan untuk disesuaikannya uraian
jabatan baru jabatan pada jabatan
berdasarkan pelaksana, maka uraian
PermenPANRB pekerjaan yang harus
Nomor 25 Tahun dilaksanakan oleh pegawai
2016 tentang tersebut menjadi tidak jelas
Nomenklatur Jabatan dan penilaian SKP belum
Pelaksana bagi bisa dilaksanakan.
Pegawai Negeri SIpil

13
di Lingkungan Instansi
Pemerintah.

Keterkaitan isu-isu aktual tersebut dengan manajemen ASN,


Pelayanan Publik dan Whole of Government dapat dideskripsikan sebagai
berikut.

1. Belum ditetapkannya uraian jabatan pada jabatan struktural di


lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Isu ini
berkaitan dengan manajemen ASN karena dalam hal ini ASN
yang menjabat di jabatan strukural belum bisa optimal dalam
melaksanakan tugasnya dikarenakan belum adanya uraian
jabatan,
2. Isu kedua tentang belum ditetapkannya standar kompetensi
teknis di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
berkaitan dengan manajemen ASN karena Standar
kompetensi teknis berguna untuk menentukan penempatan
pegawai berdasarkan kompetensi yang dimiliki masing-masing
individu, sehingga saat ini penempatan yang ada di lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan belum sesuai
dengan kompetensi masing masing individu.
3. Isu terakhir tentang belum disesuaikannya uraian jabatan
untuk jabatan baru berdasarkan PermenPANRB Nomor 25
Tahun 2016 tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana bagi
Pegawai Negeri SIpil di Lingkungan Instansi Pemerintah. juga
berkaitan dengan manajemen ASN karena dengan belum
disesuaikannya uraian jabatan maka pegawai yang berada di
jabatan pelaksana belum dapat dinilai skp nya dan belum
mengetahui uraian tugas yang harus mereka laksanakan.

14
Dari isu aktual yang telah terkumpul, selanjutnya dilakukan proses
pemilihan isu terpilih dengan analisis kriteria Aktual, Problematik,
Kekhalayakan dan Kelayakan (APKL), setelah itu dilanjutkan pada proses
identifikasi isu prioritas dengan teknik analisis USG yaitu pemilihan isu yang
didasarkan pada kriteria pemilihan isu yang berdasar pada unsur unsur
sebagai berikut:

1. mendesaknya masalah tersebut untuk diselesaikan berkaitan dengan


dimensi waktu (Urgency)
2. penyelesaian masalah dikaitkan dengan akibat, bisa menimbulkan
masalah baru (Seriousness), dan
3. kemungkinan berkembang memburuk kalau tidak diselesaikan
(Growth)

Tabel 2. Identifikasi isu berdasarkan Kriteria APKL.

N Kriteria
Isu Aktual Keterangan
o A P K L
1 Belum ditetapkannya uraian jabatan untuk     Memenuhi
jabatan struktural di lingkungan Kriteria
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.

2 Belum ditetapkannya standar kompetensi     Memenuhi


teknis di lingkungan Kementerian Kriteria

Pendidikan dan Kebudayaan

3 Belum disesuaikannya uraian jabatan     Memenuhi


untuk jabatan baru berdasarkan Kriteria

PermenPANRB Nomor 25 Tahun 2016


tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana
bagi Pegawai Negeri SIpil di Lingkungan
Instansi Pemerintah.

15
Setelah melakukan identifikasi terhadap isu aktual, tidak terdapat isu
yang tereliminasi dengan pertimbangan:

1. Belum ditetapkannya uraian jabatan untuk jabatan struktural di


lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Belum ditetapkannya uraian jabatan pada jabatan struktural di


lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Isu ini memenuhi
kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan (APKL),
karena dalam hal ini ASN yang menjabat di jabatan strukural berjumlah
ribuan orang sehingga mereka belum bisa optimal dalam melaksanakan
tugasnya dikarenakan belum adanya uraian jabatan,

2. Belum ditetapkannya standar kompetensi teknis di lingkungan


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Isu ini memenui kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan


Kelayakan (APKL), karena karena Standar kompetensi teknis berguna
untuk menentukan penempatan pegawai berdasarkan kompetensi yang
dimiliki masing-masing individu, sehingga saat ini penempatan yang ada
di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan belum sesuai
dengan kompetensi masing masing individu

Setelah melakukan identifikasi kriteria menggunakan APKL, tahap


selanjutnya adalah melakukan kembali identifikasi terhadap isu yang ada untuk
mengetahui isu mana yang menjadi paling prioritas dengan menggunakan
menggunakan kriteria Urgency (U), Seriousness (S), Growth (G) atau yang
biasa disebut identifikasi USG.

16
Tabel 3. Identifikasi isu berdasarkan Kriteria USG.

N Kriteria
Isu Aktual Skor Keterangan
o U S G
1 Belum ditetapkannya 4 4 3 11 Isu ini dinilai penuls cukup
uraian jabatan untuk mendesak dan serius karena
berguna untuk
jabatan struktural di mengoptimalkan kinerja
lingkungan Kementerian pegawai yang ada di jabatan
structural, dan juga berguna
Pendidikan dan
bagi penilaian SKP mereka
Kebudayaan.

2 Belum ditetapkannya 4 4 4 12 Isu ini dinilai cukup


standar kompetensi teknis mendesak dan cukup serius
di lingkungan Kementerian karena isu ini mencakup
Pendidikan dan seluruh jabatan yang ada di
Kebudayaan lingkungan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
3 Belum disesuaikannya 5 5 5 15 Isu ini dinilai peulis sangat
uraian jabatan untuk mendesak karena bagi
jabatan baru berdasarkan jabatan pelaksana uraian
PermenPANRB Nomor 25 jabatan sangat lah penting
Tahun 2016 tentang agar pekerjaan yang harus
Nomenklatur Jabatan mereka lakukan menjadi
Pelaksana bagi Pegawai jelas
Negeri SIpil di Lingkungan
Instansi Pemerintah

Keterangan :

U: Urgency; S=Seriousness; G: Growth.

Interval penentuan prioritas:

Angka 1: sangat tidak mendesak/gawat dan dampak;

17
Angka 2: tidak mendesak/gawat dan dampak

Angka 3: cukup mendesak/gawat dan dampak;

Angka 4: mendesak/gawat dan dampak

Angka 5: sangat mendesak/gawat dan dampak


2. Isu Terpilih
Setelah melewati proses identifikasi isu menggunakan kriteria APKL dan
USG didapatkan 1 isu prioritas yang akan yang akan dicari penyelesaiannya,
yaitu:

“Belum disesuaikannya uraian jabatan untuk jabatan baru berdasarkan


PermenPANRB Nomor 25 Tahun 2016 tentang Nomenklatur Jabatan
Pelaksana bagi Pegawai Negeri SIpil di Lingkungan Instansi Pemerintah

Untuk mencari akar permasalahan dari isu prioritas diatas, maka


dilakukan teknik analisis isu dengan ,menggunakan mind map.

Gambar 1.Diagram Mind Map Isu terpilih

Isu :
Belum disesuaikannya uraian jabatan untuk
jabatan baru berdasarkan PermenPANRB
Nomor 25 Tahun 2016 tentang
Nomenklatur Jabatan Pelaksana bagi
Pegawai Negeri SIpil di Lingkungan
Instansi Pemerintah.

Belum
terinventarisasinya
Belum terlaksananya
jabatan jabatan baru
penyandingan antara
yang ada dilingkungan
Permendikbud no 08
Kementerian
Tahun 2015 dengan
Pendidikan dan
Permenpan RB no 25
Kebudayaan
Tahun 2016

Solusi :
Penyesuaian uraian jabatan untuk jabatan baru
berdasarkan PermenPANRB Nomor 25 Tahun 2016
18
tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana bagi Pegawai
Negeri SIpil di Lingkungan Instansi Pemerintah.
Dari hasil analisa mengunakan diagram Mind Map, akar permasalahan
dari isu yang terpilih belum disesuaikannya uraian jabatan untuk jabatan baru
berdasarkan PermenPANRB Nomor 25 Tahun 2016 tentang Nomenklatur
Jabatan Pelaksana bagi Pegawai Negeri SIpil di Lingkungan Instansi
Pemerintah, terdapat 2 kategori permasalahan yang menyebabkan terjadinya
isu yaitu belum terinventarisasinya jabatan jabatan baru yang ada di lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan belum terlaksananya
penyandingan antara Permendikbud no 08 Tahun 2015 dengan PermenPANRB
NO 25 Tahun 2016.

3. Gagasan Pemecahan Isu

Setelah melakukan Indentifikasi dan mendapatkan isu terpilih maka


muncul gagasan untuk menyelesaikan Isu terpilih, yaitu:

“Penyesuaian uraian jabatan untuk jabatan baru berdasarkan


PermenPANRB Nomor 25 Tahun 2016 tentang Nomenklatur Jabatan
Pelaksana bagi Pegawai Negeri SIpil di Lingkungan Instansi Pemerintah”

19
B. Bagan Rancangan Aktualisasi

Nama Peserta : Aditya Rachmat Tri P.


Angkatan / Kelompok : Angkatan I / Kelompok III
Jabatan : Analis Jabatan
Unit Kerja : Biro Hukum dan Organisasi
Sumber Kegiatan : SKP / Penugasan Atasan Langsung / Inisiatif Sendiri
Isu yang Diangkat : Belum disesuaikannya uraian jabatan untuk jabatan baru berdasarkan PermenPANRB Nomor 25
Tahun 2016 tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana bagi Pegawai Negeri SIpil di Lingkungan
Instansi Pemerintah.
Gagasan Pemecahan Isu : Penyesuaian uraian jabatan untuk jabatan baru berdasarkan PermenPANRB Nomor 25 Tahun
2016 tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana bagi Pegawai Negeri SIpil di Lingkungan Instansi
Pemerintah.

20
.Tabel. 4. Rincian Kegiatan Pemecahan Isu
Keterkaitan Kontribusi Terhadap
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Output Substansi Mata Visi, Misi, dan Tujuan
Organisasi
Pelatihan Organisasi

1. Mempersiapkan data 1. Berdoa sebelum Tersiapkannya bahan Agenda III : Mempersiapkan data data Mempersiapkan data
data guna memulai kegiatan bahan yang diperlukan Pelayanan Publik dan guna menyesuaikan data guna
menyesuaikan uraian guna mempermudah Manajemen ASN uraian jabatan menyesuaikan uraian
jabatan Sebelum proses identifikasi merupakan salah satu jabatan
mempersiapkan uraian jabatan Agenda II : STRATEGI agar membutuhkan
(Rencana bahan bahan yang Akuntabilitas: organisasi/ketatalaksanaa berbagai referensi dan
saya perlukan saya Bukti fisik : Tanggung jawab n yang ada di Kementerian diskusi dengan
Pelaksanaan: 16 memulai dengan 2. Video saat meminta Pendidikan dan berbagai pihak untuk
Agustus 2018) berdoa agar bahan kepada rekan Nasionalisme : Kebudayaan mejadi efektif menambah dan
dimudahkan oleh kerja Saling menghormati dan efisien serta dapat memperluas wawasan.
Allah Swt sebagai 3. File Permendikbud Religiusitas dipertanggung jawabkan Sehingga kegiatan ini
bentuk bahwa saya no 08 Tahun 2015 dan Kerja sama dan tepat sasaran, merupakan
memliki keimanan PermenPAN RB sehingga memberi perwujudan dari nilai
kepada Tuhan. Nomor 25 Tahun 2016 Etika Publik : kontribusi bagi VISI Biro Integritas,
Religiusitas Cermat Hukum dan Organisasi Aktif, Pembelajar,
yaitu “Pada Tahun 2019 Meritokrasi
2. Meminta kepada Komitmen Mutu : menjadi pusat kajian
rekan kerja data Orientasi Mutu layanan hukum dan
data yang organisasi yang dinamis
dibutuhkan Anti Korupsi : dan akuntabel. Pusat
Mandiri kajian Organisasi yang
Setelah itu saya mulai dinamis dan akuntabel
meminta dengan dapat dimaknai sebagai
sopan dan suatu acuan utama untuk
Menghormati kepada kajian
rekan kerja bahan organisasi/ketatalaksanaa
bahan yang beliau n yang efektif dan efisien
miliki guna serta dapat
melengkapi data yang dipertanggungjawabkan
saya perlukan untuk dan tepat sasaran”. Hal ini
memulai pekerjaan sejalan dengan MISI Biro
saya karena dalam Hukum dan Organisasi
bekerja kita yaitu “Mengembangkan

21
Keterkaitan Kontribusi Terhadap
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Output Substansi Mata Visi, Misi, dan Tujuan
Organisasi
Pelatihan Organisasi

membutuhkan Kerja ketatalaksanaan


sama, dan tidak lah Kementerian yang aplikatif
lupa saya dan efektif” serta TUJUAN
mengucapkan Biro Hukum dan
terimakasih kepada Organisasi yaitu
rekan kerja saya “Peningkatan pembinaan
karena bersedia dan koordinasi
membantu pekerjaan penyusunan peraturan
saya perundang-undangan
yang efektif di lingkungan
3. Menyiapkan secara Kementerian yang
mandiri data data bertujuan untuk
secara lengkap mengembangkan
ketatalaksanaan
Selain meminta Kementerian yang aplikatif
bahan atau data yang dan efektif”
dimiliki oleh rekan
kerja, saya juga
berusaha mencari
dengan Mandiri dan
Cermat data-data
yang saya perlukan
demi kelancaran
pekerjaan saya
nantinya. Dalam
memilih data saya
harus memilih dengan
berorientasi pada
mutu dan
bertanggung jawab
agar data yang saya
kumpulkan benar-
benar saya gunakan
dengan sebaiknya.

22
Keterkaitan Kontribusi Terhadap
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Output Substansi Mata Visi, Misi, dan Tujuan
Organisasi
Pelatihan Organisasi

2. Menginventarisasi 1. Membaca isi dari Terlaksananya Agenda III : Menginventarisasi jabatan Menginventarisasi
jabatan baru yang PermenPANRB inventarisasi semua Pelayanan Publik baru yang telah jabatan baru yang
telah disesuaikan Nomor 25 Tahun jabatan jabatan baru Manajemen ASN disesuaikan dengan telah disesuaikan
dengan 2016 yang belum PermenPANRB Nomor 25 dengan
PermenPANRB tersesuaikan Tahun 2016 untuk PermenPANRB Nomor
Nomor 25 Tahun 2016 Hal yang pertama Agenda II : mendata seberapa banyak 25 Tahun 2016 untuk
untuk mendata harus saya lakukan Bukti fisik : Akuntabilitas : uraian jabatan yang belum mendata seberapa
seberapa banyak sebelum 1.Catatan catatan saat Tanggung jawab tersesuaikan banyak uraian jabatan
uraian jabatan yang menginventarisasi membaca merupakan salah satu yang belum
belum tersesuaikan jabatan jabatan baru PermenPANRB Nomor Nasionalisme: STRATEGI agar tersesuaikan
yang telah 25 Tahun 2016 Disiplin organisasi/ketatalaksanaa memerlukan referensi
(Rencana disesuaikan dengan 2.Foto hasil pekerjaan n yang ada di Kementerian dan diskusi dengan
PermenPANRB beserta data jabatan Etika Publik : Pendidikan dan berbagai pihak untuk
Pelaksanaan: 20 - Nomor 25 Tahun jabatan baru yang Cermat Kebudayaan mejadi efektif menambah dan
24 Agustus 2018) 2016 adalah perlu disesuaikan dan efisien serta dapat memperluas wawasan.
membaca dengan uraian jabatannya Komitmen Mutu : dipertanggung jawabkan Sehingga kegiatan ini
cermat dan teliti Efektivitas dan tepat sasaran,
terlebih dahulu isi dari merupakan
sehingga memberi
PermenPANRB perwujudan dari nilai
Anti Korupsi : kontribusi bagi VISI Biro
Nomor 25 Tahun Kerja keras Hukum dan Organisasi Aktif, Meritokrasi,
2016. yaitu “Pada Tahun 2019 Pembelajar,
menjadi pusat kajian Integritas, Tanpa
2. Menginventarisasi layanan hukum dan Pamrih
jabatan jabatan organisasi yang dinamis
yang baru dan akuntabel. Pusat
kajian Organisasi yang
Setelah itu baru saya dinamis dan akuntabel
bisa dapat dimaknai sebagai
menginventarisasi suatu acuan utama untuk
atau mendata apa kajian
saja jabatan jabatan organisasi/ketatalaksanaa
baru yang telah n yang efektif dan efisien
disesuaikan dengan serta dapat
PermenPANRB dipertanggungjawabkan
Nomor 25 Tahun dan tepat sasaran”. Hal ini

23
Keterkaitan Kontribusi Terhadap
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Output Substansi Mata Visi, Misi, dan Tujuan
Organisasi
Pelatihan Organisasi

2016 sesuai dengan sejalan dengan MISI Biro


waktu yang telah Hukum dan Organisasi
ditentukan sebagai yaitu “Mengembangkan
bentuk Efektivitas ketatalaksanaan
dan Disiplin Kementerian yang aplikatif
dan efektif” serta TUJUAN
3. Memastikan ulang Biro Hukum dan
semua jabatan baru Organisasi yaitu
sudah “Peningkatan pembinaan
terinventarisasi dan koordinasi
penyusunan peraturan
Dan yang terakhir perundang-undangan
saya wajib untuk yang efektif di lingkungan
memastikan ulang Kementerian yang
bahwa semua jabatan bertujuan untuk
jabatan baru telah mengembangkan
terdata dan tidak ada ketatalaksanaan
yang terlewati Kementerian yang aplikatif
sebagai bentuk kerja dan efektif”
keras dan tanggung
jawab saya pada
pekerjaan.

3. Menyandingkan 1. Penyandingan Terlaksananya analisis Agenda III : Menyandingkan jabatan Menyandingkan


jabatan baru dan yang antara uraian jabatan pada Pelayanan Publik baru dan yang lama jabatan baru dan yang
lama dengan Permendikbud no 08 jabatan jabatan baru di Manajemen ASN dengan beracuan pada lama dengan beracuan
beracuan pada Tahun 2015 dan lingkungan Permendikbud no 08 pada Permendikbud no
Permendikbud no 08 PermenPANRB Kementerian Tahun 2015 dan 08 Tahun 2015 dan
Tahun 2015 dan Nomor 25 Tahun Pendidikan dan PermenPANRB Nomor 25 PermenPANRB Nomor
PermenPANRB Tahun 2016 guna 25 Tahun 2016 guna

24
Keterkaitan Kontribusi Terhadap
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Output Substansi Mata Visi, Misi, dan Tujuan
Organisasi
Pelatihan Organisasi

Nomor 25 Tahun 2016 2016 Kebudayaan Agenda II : mengidentifikasi uraian mengidentifikasi uraian
guna mengidentifikasi Akuntabilitas : jabatan yang sesuai untuk jabatan yang sesuai
uraian jabatan yang Yang pertama saya Bukti fisik : Kejelasan target jabatan jabatan baru untuk jabatan jabatan
sesuai untuk jabatan lakukan adalah 1.Catatan hasil Tanggung jawab merupakan salah satu baru membutuhkan
jabatan baru menyandingkan sandingan antara STRATEGI agar pola pikir, cara
Permendikbud no 08 Permendikbud no 08 Nasionalisme: organisasi/ketatalaksanaa pandang, dan
(Rencana Tahun 2015 dan Tahun 2015 dan Hormat Menghormati n yang ada di Kementerian pendekatan yang
Pelaksanaan: 27 PermenPANRB PermenPANRB Nomor Pendidikan dan variatif. Selain itu
Nomor 25 Tahun 25 Tahun 2016 Etika Publik : Kebudayaan mejadi efektif memerlukan referensi
Agustus - 14
2016 secara Cermat 2.Hasil penyusunan Cermat dan efisien serta dapat dan diskusi dengan
September 2018) guna mengidentifikasi uraian jabatan baru di dipertanggung jawabkan berbagai pihak untuk
padanan jabatan lingkungan Komitmen Mutu: dan tepat sasaran, menambah dan
jabatan baru dengan Kementerian Berorientasi pada sehingga memberi memperluas wawasan.
jabatan lama Pendidikan dan mutu kontribusi bagi VISI Biro Sehingga kegiatan ini
Kebudayaan Hukum dan Organisasi merupakan
2. Penyusunan uraian 3.Foto saat meminta Anti Korupsi : yaitu “Pada Tahun 2019 perwujudan dari nilai
jabatan untuk tolong rekan kerja Kerja keras menjadi pusat kajian Aktif, Kreatif dan
jabatan jabatan untuk mengecek hasil . layanan hukum dan Inovatif, Meritokrasi,
baru. kerja saya organisasi yang dinamis Pembelajar,
dan akuntabel. Pusat Integritas, Tanpa
Setelah muncul hasil kajian Organisasi yang Pamrih
dari penyandingan, dinamis dan akuntabel
maka langkah dapat dimaknai sebagai
selanjutnya adalah suatu acuan utama untuk
menyusun uraian kajian
jabatan yang sesuai organisasi/ketatalaksanaa
untuk jabatan jabatan n yang efektif dan efisien
baru. Hasil serta dapat
penyusunan uraian dipertanggungjawabkan
jabatan yang dibuat dan tepat sasaran”. Hal ini
tentu harus sejalan dengan MISI Biro
berorientasi pada Hukum dan Organisasi
mutu dan dapat yaitu “Mengembangkan
dipertanggungjawab ketatalaksanaan
kan. Kementerian yang aplikatif

25
Keterkaitan Kontribusi Terhadap
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Output Substansi Mata Visi, Misi, dan Tujuan
Organisasi
Pelatihan Organisasi

dan efektif” serta TUJUAN


3. Meminta tolong Biro Hukum dan
rekan kerja untuk Organisasi yaitu
pengecekan hasil “Peningkatan pembinaan
kerja dan koordinasi
penyusunan peraturan
Dan langkah yang perundang-undangan
terakhir adalah yang efektif di lingkungan
meminta tolong Kementerian yang
dengan sopan dan bertujuan untuk
hormat kepada rekan mengembangkan
kerja guna mengecek ketatalaksanaan
ulang hasil kerja saya Kementerian yang aplikatif
sebelum saya dan efektif”
laporkan ke atasan
sebagai bentuk
kerjasama dalam
suatu organisasi.
4. Melaporkan dan 1. Menghubungi Terlaksananya diskusi Agenda III : Melaporkan dan konsultasi Melaporkan dan
konsultasi kepada atasan terkait dengan atasan dan Pelayanan Publik kepada atasan mengenai konsultasi kepada
atasan mengenai hasil kesediaan atasan menerima segala Manajemen ASN hasil identifikasi dan atasan mengenai hasil
identifikasi dan untuk memberikan bentuk kritik dan saran penyesuaian uraian identifikasi dan
penyesuaian uraian konsultasi jabatan merupakan salah penyesuaian uraian
jabatan. Bukti fisik : Agenda II : satu STRATEGI agar
1.Screenshot jabatan memerlukan
Sebelum melaporkan Akuntabilitas : organisasi/ketatalaksanaa
percakapan mengenai diskusi dengan
(Rencana hasil analisis, terlebih Transparan n yang ada di Kementerian
berbagai pihak untuk
dahulu saya kesediaan atasan Tanggung jawab Pendidikan dan
Pelaksanaan: 17 untuk membimbing dan menambah dan
menghubungi atasan Kebudayaan mejadi efektif
September - 21 dan menanyakan member masukan atas Nasionalisme : dan efisien serta dapat memperluas wawasan.
September 2018) waktu yang tepat hasil pekerjaan saya Hormat Menghormati dipertanggung jawabkan Sehingga kegiatan ini
untuk melakukan Tidak memaksakan dan tepat sasaran, merupakan
diskusi sebagai 3.Foto saat berdiskusi kehendak sehingga memberi perwujudan dari nilai
bentuk hormat, dan dengan atasan kontribusi bagi VISI Biro Aktif, Meritokrasi,
tidak memaksakan Hukum dan Organisasi Pembelajar,

26
Keterkaitan Kontribusi Terhadap
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Output Substansi Mata Visi, Misi, dan Tujuan
Organisasi
Pelatihan Organisasi

kehendak. 4.Hasil diskusi beserta Etika Publik : yaitu “Pada Tahun 2019 Integritas, Tanpa
masukan dan saran Cermat menjadi pusat kajian Pamrih
2. Menghadap ke dari atasan Taat perintah layanan hukum dan
atasan organisasi yang dinamis
Komitmen Mutu: dan akuntabel. Pusat
Lalu saya menghadap Orientasi Mutu kajian Organisasi yang
ke atasan sesuai dinamis dan akuntabel
dengan waktu yang Anti Korupsi : dapat dimaknai sebagai
telah ditentukan oleh Disiplin suatu acuan utama untuk
atasan sebagai kajian
bentuk disiplin. organisasi/ketatalaksanaa
n yang efektif dan efisien
3. Mengikuti kegiatan serta dapat
konsultasi dipertanggungjawabkan
dan tepat sasaran”. Hal ini
Pada saat konsultasi sejalan dengan MISI Biro
dimulai, saya Hukum dan Organisasi
melaporkan dan yaitu “Mengembangkan
menjelaskan secara ketatalaksanaan
transparan kepada Kementerian yang aplikatif
atasan mengenai dan efektif” serta TUJUAN
hasil pekerjaan saya Biro Hukum dan
Organisasi yaitu
4. Mencatat hasil “Peningkatan pembinaan
konsultasi dan koordinasi
penyusunan peraturan
Dan yang terakhir perundang-undangan
saya mencatat semua yang efektif di lingkungan
masukan secara Kementerian yang
Cermat dan taat bertujuan untuk
pada semua mengembangkan
perintah dari atasan ketatalaksanaan
lalu memperbaiki Kementerian yang aplikatif
hasil kerja saya dan efektif”
dengan Berorientasi

27
Keterkaitan Kontribusi Terhadap
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Output Substansi Mata Visi, Misi, dan Tujuan
Organisasi
Pelatihan Organisasi

pada Mutu

5. Melakukan uji 1. Menanyakan Terlaksananya uji Agenda III : Melakukan uji keterbacaan Melakukan uji
keterbacaan atas kesediaan rekan keterbacaan sebagai Pelayanan Publik atas uraian jabatan keterbacaan atas
uraian jabatan dengan kerja guna hasil evaluasi untuk Manajemen ASN dengan meminta respons uraian jabatan dengan
meminta respons dari membantu uji pekerjaan saya dari rekan-rekan kerja meminta respons dari
rekan-rekan kerja keterbacaan merupakan salah satu rekan-rekan kerja
Bukti fisik: Agenda II : STRATEGI agar memerlukan diskusi
(Rencana Sebelum melakukan 1.Foto saat meminta Akuntabilitas : organisasi/ketatalaksanaa
dengan berbagai pihak
uji keterlaksanaan, Transparan n yang ada di Kementerian
Pelaksanaan: 24 kesediaan rekan kerja untuk menambah dan
saya menanyakan untuk berpartisipasi Tanggung jawab Pendidikan dan
September - 28 dahulu kepada rekan Kebudayaan mejadi efektif memperluas wawasan.
dalam uji keterbacaan Sehingga kegiatan ini
September 2018) kerja atas Nasionalisme : dan efisien serta dapat
ketersediaannya 2.Cetakan hasil kerja Hormat Menghormati dipertanggung jawabkan merupakan
untuk membantu saya Tidak memaksakan dan tepat sasaran, perwujudan dari nilai
sebagai pembaca dan kehendak sehingga memberi Aktif, Meritokrasi,
dimintai responnya 3.Foto saat Kerjasama kontribusi bagi VISI Biro Pembelajar,
dalam uji keterbacaan membagikan cetakan Menghormati Hukum dan Organisasi Integritas, Tanpa
dengan tidak hasil kerja kepada keputusan yaitu “Pada Tahun 2019 Pamrih
memaksakan rekan kerja Adil menjadi pusat kajian
kehendak, dan layanan hukum dan
4. Foto saat rekan
sebagai bentuk Etika Publik : organisasi yang dinamis
kerja membaca hasil
kerjasama. Cermat dan akuntabel. Pusat
kerja saya
Taat perintah kajian Organisasi yang
5.Foto saat saya Sopan dinamis dan akuntabel
2. Mencetak hasil kerja memberikan dapat dimaknai sebagai
penjelasan didalam uji Komitmen Mutu: suatu acuan utama untuk
Lalu saya mencetak keterbacaan Efektivitas kajian
hasil kerja yang organisasi/ketatalaksanaa
diperlukan untuk uji 6.Catatan dan Anti Korupsi : n yang efektif dan efisien
keterbacaan sesuai masukan dari hasil uji Disiplin serta dapat
dengan kebutuhan keterbacaan dipertanggungjawabkan
secara cermat dan dan tepat sasaran”. Hal ini
efektif. sejalan dengan MISI Biro
Hukum dan Organisasi

28
Keterkaitan Kontribusi Terhadap
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Output Substansi Mata Visi, Misi, dan Tujuan
Organisasi
Pelatihan Organisasi

yaitu “Mengembangkan
ketatalaksanaan
3. Membagikan hasil Kementerian yang aplikatif
kerja pada rekan dan efektif” serta TUJUAN
Biro Hukum dan
Membagikan hasil Organisasi yaitu
cetakan kepada rekan “Peningkatan pembinaan
rekan kerja dengan dan koordinasi
adil secara merata penyusunan peraturan
perundang-undangan
4. Mempersilahkan yang efektif di lingkungan
rekan kerja untuk Kementerian yang
membaca hasil kerja bertujuan untuk
saya mengembangkan
ketatalaksanaan
Mempersilahkan Kementerian yang aplikatif
rekan kerja untuk dan efektif”
membaca hasil
cetakan kerja saya
dengan sopan dan
hormat.

5. Memberikan
penjelasan dan
jawaban pada rekan
kerja

Menjelaskan kepada
rekan kerja apabila
ada yang kurang jelas
secara transparan
sebagai bentuk
tanggung jawab.

6. Mencatat semua

29
Keterkaitan Kontribusi Terhadap
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Output Substansi Mata Visi, Misi, dan Tujuan
Organisasi
Pelatihan Organisasi

masukan saat uji


keterbacaan
dilaksanakan

Mencatat semua
masukan saran dari
hasil uji keterbacaan
tersebut, dan
menghormati segala
keputusan, serta
tidak lupa
mengucapkan
terimakasih atas
partisipasi dari rekan
rekan kerja sebagai
bentuk hormat dan
sopan.

6. Menyempurnakan 1. Mengumpulkan Sempurnanya uraian Agenda III : Menyempurnakan uraian Menyempurnakan


uraian jabatan dengan semua masukan jabatan untuk jabatan Pelayanan Publik jabatan dengan berfokus uraian jabatan dengan
berfokus dari saran baru berdasarkan Manajemen ASN dari saran yang telah berfokus dari saran
yang telah didapatkan Yang pertama saya Nomenklatur Agenda II : didapatkan dari hasil uji yang telah didapatkan
dari hasil uji lakukan adalah PermenPANRB Nomor Akuntabilitas : keterbacaan merupakan dari hasil uji
keterbacaan mengumpulkan 25 Tahun 2016 Transparan salah satu STRATEGI keterbacaan
semua masukan dan Tanggung jawab agar memerlukan diskusi
(Rencana mengelompokkan Bukti fisik : organisasi/ketatalaksanaa dengan berbagai pihak
masukan 1.Foto hasil
Pelaksanaan: 01 Nasionalisme : n yang ada di Kementerian untuk menambah dan
berdasarkan setiap pengumpulan dan Amanah Pendidikan dan memperluas wawasan.
Oktober - 12 uraian jabatan pengelompokan semua Hormat Menghormati Kebudayaan mejadi efektif Sehingga kegiatan ini
Oktober 2018) cermat) masukan dan saran Kerjasama dan efisien serta dapat merupakan
Religius dipertanggung jawabkan perwujudan dari nilai
2. Melakukan 2.Foto hasil dan tepat sasaran, Aktif, Meritokrasi,
penyempurnaan penyempurnaan Etika Publik : sehingga memberi Pembelajar,
Cermat kontribusi bagi VISI Biro Integritas, Tanpa
Setelah itu baru saya 3.Foto saat Taat perintah Hukum dan Organisasi Pamrih

30
Keterkaitan Kontribusi Terhadap
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Output Substansi Mata Visi, Misi, dan Tujuan
Organisasi
Pelatihan Organisasi

melakukan melaporkan hasil Sopan yaitu “Pada Tahun 2019


penyempurnaan penyempurnaan pada menjadi pusat kajian
berdasarkan dari atasan Komitmen Mutu: layanan hukum dan
masukan dan saran Efektivitas organisasi yang dinamis
tersebut sebagai dan akuntabel. Pusat
wujud amanah dan Anti Korupsi : kajian Organisasi yang
taat pada perintah Disiplin dinamis dan akuntabel
dapat dimaknai sebagai
suatu acuan utama untuk
kajian
3. Mengumpulkan dan organisasi/ketatalaksanaa
melaporkan hasil n yang efektif dan efisien
penyempurnaan serta dapat
uraian jabatan dipertanggungjawabkan
dan tepat sasaran”. Hal ini
Yang terakhir saya sejalan dengan MISI Biro
mengumpulkan dan Hukum dan Organisasi
melaporkan hasil yaitu “Mengembangkan
penyempurnaan ketatalaksanaan
tersebut kepada Kementerian yang aplikatif
atasan dengan sopan dan efektif” serta TUJUAN
hormat, dan efektif Biro Hukum dan
Organisasi yaitu
4. Bersyukur kepada
“Peningkatan pembinaan
Allah
dan koordinasi
Serta tidak lupa untuk penyusunan peraturan
bersyukur dan berdoa perundang-undangan
kepada Allah karena yang efektif di lingkungan
telah dimudahkan Kementerian yang
dalam mengerjakan bertujuan untuk
tugas ini sebagai mengembangkan
bentuk keimanan dan ketatalaksanaan
religius. Kementerian yang aplikatif
dan efektif”

31
BAB III

PENUTUP

Penyusunan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS Analis


Jabatan merupakan panduan dalam mengaktualisasi nilai-nilai Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).
Kegiatan aktualisasi dilaksanakan mulai tanggal 16 Agustus 2018 sampai
dengan 15 Oktober 2018 dan dilakukan pada Biro Hukum dan Organisasi di
Sekretariat Jenderal.

Isu terpilih yang telah diidentifikasi di unit kerja adalah belum


disesuaikannya uraian jabatan untuk jabatan baru berdasarkan PermenPANRB
Nomor 25 Tahun 2016 tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana bagi Pegawai
Negeri SIpil di Lingkungan Instansi Pemerintah. Terdapat 2 kategori
permasalahan yang menyebabkan terjadinya isu yaitu belum
terinventarisasinya jabatan jabatan baru yang ada di lingkungan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan dan belum terlaksananya penyandingan antara
Permendikbud no 08 Tahun 2015 dengan PermenPANRB Nomor 25 Tahun
2016.

Terdapat 6 rancangan kegiatan untuk mencapai pemecahan isu, yaitu; 1)


Mempersiapkan data-data guna menyesuaikan uraian jabatan; 2)
Menginventarisasi jabatan baru yang telah disesuaikan dengan PermenPANRB
Nomor 25 Tahun 2016 jabatan pelaksana untuk mendata seberapa banyak
uraian jabatan yang belum tersesuaikan; 3) Menyandingkan jabatan baru dan
yang lama dengan beracuan pada Permendikbud no 08 Tahun 2015 dan
PermenPANRB Nomor 25 Tahun 2016 guna mengidentifikasi uraian jabatan
yang sesuai untuk jabatan jabatan yang baru; 4) Melaporkan dan konsultasi
kepada atasan mengenai hasil identifikasi dan penyesuaian uraian jabatan; 5)
Melakukan uji keterbacaan atas uraian jabatan dengan meminta respons dari
rekan rekan kerja; 6) Menyempurnakan uraian jabatan dengan berfokus dari
saran yang telah didapatkan dari hasil uji keterbacaan. Kegiatan-kegiatan di

32
atas kemudian menjadi saluran implementasi nilai-nilai ANEKA berdasarkan
pada peran dan kedudukan PNS di lingkungan kerja.

33
DAFTAR PUSTAKA

Buku-buku:
LAN RI. 2018. Agenda II (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi): Modul pendidikan dan pelatihan dasar CPNS
golongan III. Jakarta: LAN RI.
LAN RI. 2018. Agenda III (Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI): Modul
pendidikan dan pelatihan dasar CPNS golongan III. Jakarta: LAN RI.
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan 2015 –
2019.
Rencana Strategis Biro Hukum dan Organisasi 2015 – 2019.

Undang-undang:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara.

Peraturan-peraturan:
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8
Tahun 2015 tentang Uraian Jabatan di Lingkungan Kementerian
Pendidikan Dan Kebudayaan.
Peraturan Kepala LAN Nomor 21 Tahun 2016 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2018 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

34

Anda mungkin juga menyukai