JUDUL
OPTIMALISASI SISTEM APLIKASI WAKAF (SIWAK) PADA
KEMENTERIAN AGAMA KOTA BOGOR MELALUI
PENINGKATAN SDM
Oleh:
Drs. H. KOMARUDIN, MM
NIP. 196902042005011004
PENATA TK. 1 / III D PENYELENGGARA ZAKAT DAN
WAKAF
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA BOGOR
A. Latar Belakang
Dalam Undang Undang Nomor 41 Tahun 2004, disebutkan bahwa fungsiwakaf
adalah mewujudkan potensi dan manfaat ekonomis harta benda wakaf untuk kepentingan
ibadah dan untuk kesejahteraan umum. Lembaga wakaf sebagaipranata keagamaan yang
memiliki potensi dan manfaat ekonomi itu perlu dikelola secara efektif dan efisien. Wakaf
terbukti telah banyak berkontribusi terhadap pembangunan pendidikan, kesehatan dan
ekonomi lainnya.
Sumber Daya Manusia (SDM) merujuk pada semua individu yang menjadi
bagian dari suatu organisasi, masyarakat, atau negara dan memiliki potensi untuk
berkontribusi dalam pencapaian tujuan-tujuan yang ditetapkan. Pengertian SDM
tidak hanya mencakup jumlah orang dalam suatu entitas, tetapi juga melibatkan
kualitas, keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan mereka.
1. Individu : SDM mencakup individu-individu dengan berbagai latar
belakang, kualifikasi, dan pengalaman yang berbeda.
2. Keterampilan dan Kompetensi : Ini merujuk pada keterampilan,
pengetahuan, dan kemampuan yang dimiliki individu untuk menjalankan
tugas-tugas tertentu. Keterampilan dapat bersifat teknis (misalnya
keterampilan dalam bidang teknologi, manufaktur, atau jasa) atau bersifat
soft skills (seperti keterampilan interpersonal, kepemimpinan, dan
manajemen waktu).
3. Potensi : SDM juga mencakup potensi yang dimiliki individu untuk
berkembang dan tumbuh baik secara pribadi maupun profesional. Ini
mencakup kemampuan belajar, adaptasi, dan inovasi.
4. Motivasi dan Kepuasan Kerja : Aspek-aspek psikologis seperti motivasi,
kepuasan kerja, dan komitmen terhadap organisasi juga merupakan bagian
dari SDM. Individu yang termotivasi dan merasa puas dengan pekerjaannya
cenderung lebih produktif dan berkontribusi secara positif terhadap tujuan
organisasi.
5. Kesehatan dan Kesejahteraan : Kesehatan fisik, mental, dan emosional
individu juga penting dalam pengertian SDM. Individu yang sehat dan
sejahtera cenderung lebih produktif, kreatif, dan berkontribusi secara positif
terhadap lingkungan kerja.
6. Peran dalam Pengembangan Organisasi : SDM juga mencakup peran
individu dalam mengembangkan organisasi atau entitas tempat mereka
bekerja. Ini termasuk kemampuan untuk berkolaborasi, berinovasi, dan
berkontribusi pada pertumbuhan dan kesuksesan organisasi.
B. TUJUAN
1. Jangka pendek (1 – 2 bulan)
Terlaksananya pembinaan dan pelatihan bagi staff dan operator KUA yang
khusus menangani wakaf.
2. Jangka menengah (3 – 12 bulan)
Diterapakanya SIWAK pada setiap KUA di lingkungan Kementerian
Agama Kota Bogor.
3. Jangka Panjang (1 – 2 tahun)
Tercapainya target proses Akta ikrar wakaf (AIW) dengan menggunakan
SIWAK diseluruh KUA Kementerian Agama Kota Bogor.
C. MANFAAT
1. Terwujudnya kemudahan bagi Masyarakat dalam proses pengurusan Akta Ikrar
Wakaf (AIW) dan Sertifikasi Tanah Wakaf.
2. Terwujudnya keamanan asset wakaf dengan melalui digitalisasi.
3. Peningkatan SDM yang unggul pada staff dan operator KUA di lingkungan
Kementerian Agama Kota Bogor.
BAB II
PROFIL KINERJA ORGANISASI
KEPALAKANTOR
SUBBAG TU
ANALISIS MASALAH
B. Analisis Stakeholders
Identifikasi stakeholder terdiri dari:
1. Promoters memiliki kepentingan besar terhadap program dan juga kekuatan
untuk membantu membuatnya berhasil (atau menggagalkannya).
2. Defenders memiliki kepentingan pribadi dan dapat menyuarakan dukungannya
dalam komunitas, tetapi kekuatannya kecil untuk mempengaruhi program.
3. Latents tidak memiliki kepentingan khusus maupun terlibat dalam program,
tetapi memiliki kekuatan besar untuk mempengaruhiprogram jika mereka
menjadi tertarik.
4. Apathetics kurang memiliki kepentingan maupun kekuatan, bahkan mungkin
tidak mengetahui adanya program.
A. Terobosan Inovasi
Inovasi yang penyusun akan lakukan adalah Optimalisasi Sistem Aplikasi
Wakaf (SIWAK) pada Kementerian Agama Kota Bogor Melalui Peningkatan SDM
Aksi tersebut dimaksudkan untuk menjawab masalah yang sangat mendesak untuk
diselesaikan segera, yaitu banyaknya tanah wakaf yang belum AIW dan bersertifikat maka
dibutuhkan SDM yang terampil dan memadai untuk melayani masyarakata secara cepat dan
tepat dengan melalui Sistem Apliksdi Wakaf (SIWAK).
Aksi perubahan ini akan dapat terus dilanjutkan, karena infrastruktur
kelembagaannya sudah ada. Aksi ini hanya perlu kolaborasi dengan melakukan komitmen
bersama antara Kementerian Agama, KUA, dan Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Kementerian Agama melalui Kantor Urusan Agama menerbitkan Akta Ikrar Wakaf.
Para penyuluh agama dan para petugas wakaf di KUA Kecamatan bergerak proaktif
mendatangi objek wakaf. Dan selanjutnya kementerian agama kota bogor melalui
penyelenggara zakat dan wakaf mengadakan pembinaan dan pelatihan sdm, diklat, dan
sharing diantara operator KUA di lingkungan kementerian agama kota bogor.
Dan selanjutnya
No Stakeholders Peran
Stakeholders internal
1. Kepala Kantor Mentor
2. Kasi Bimas Islam Pembina KUA dan penyuluh
3. Kepala KUA Sebagai PPAIW
4. Penyuluh Petugas lapangan
Stakeholders eksternal
5. Ketua BWI Pembina nazhir wakaf
6. Kepala Kantah Penerbit sertifikat wakaf
7. Nazhir Pengelola wakaf
8. Wakif Orang yang berwakaf
9. Masyarakat Penerima manfaat wakaf
10. Pemda Pemangku kebijakan
Tabel 4
Analisis Kuadran Stakeholders
PENGARUH
LATENTS PROMOTERS
Kasi Bimas Islam Kepala Kemenag
Kepala KUA Kepala Kantah
Penyuluh Ketua BWI
Pemda
KEPENTINGAN
DEFENDERS
APATHETICS
Nazhir
Masyarakat
Wakif
Membuat jadwal
8 Pengukuran II Petugasnya sibuk
pengukuran
Membentuk tim
Proses sertifikasi di Saling lempar tugas
9 khusus wakaf di
Kantah II sesama pegawai
Kantah
Mengumpulkan
Pembuatan Laporan Berkas dan eviden
10 eviden secara
AksiPerubahan terserak
khusus
Seminar Aksi
Dibuatkan time
11 Perubahan di BDK Target tak tercapai
schedule
Bandung
BAB V
PENUTUP