NIP : 198808152023212037
TAHUN 2024
RESUME MATERI KEBIJAKAN
AGENDA 1
Wawasan Kebangsaan adalah konsepsi cara pandang yang dilandasi akan kesadaran
diri sebagai warga dari suatu negara akan diri dan lingkungannya di dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Adapun 4 konsensus dasar berbangsa dan bernegara dalam
persatuan dan kesatuan Indonesia yaitu : Pancasila, Undang-undang Dasar 1945,
Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain 4 konsensus
dasar yang disebutkan tadi adapun Bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu
kebangsaan Indonesia yang merupakan sarana pemersatu, identitas, dan wujud
eksistensi bangsa yang menjadi simbol kedaulatan dan kehormatan negara.
Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik
secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan
wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup
bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai Ancaman. Adapun nilai dasar bela negara
yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan
Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara Pasal 7 Ayat (3), nilai dasar Bela
Negara meliputi : cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, setia pada Pancasila
sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara, dan kemampuan awal
Bela Negara.
Isu Kontemporer adalah suatu pokok persoalan yang terjadi pada masa sekarang dan
menjadi permasalahan yang masih hangat dibicarakan. Isu kontemporer dapat
berkembang karena banyaknya masalah yang timbul akibat berbagai faktor baik dari
internal maupun eksternal. Adapun isu-isu kontemporer itu yaitu :
a) Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan obat terlarang. Selain
"narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan
RI adalah Napza yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat
adiktif.
c) Money laundering/ Pencucian Uang Pencucian uang adalah suatu upaya perbuatan
untuk menyembunyikan atau menyamarkan asal usul uang/dana atau Harta
Kekayaan hasil tindak pidana melalui berbagai transaksi keuangan agar uang atau
Harta Kekayaan tersebut tampak seolah-olah berasal dari kegiatan yang sah/lega.
AGENDA 2
1. BERORIENTASI PELAYANAN
Memberikan layanan yang bermutu tidak boleh berhenti ketika kebutuhan customer
sudah dapat terpenuhi, melainkan harus terus ditingkatkan dan diperbaiki agar mutu
layanan yang diberikan dapat melebihi harapan customer. Layanan hari ini harus lebih
baik dari hari kemarin, dan layanan hari esok akan menjadi lebih baik dari hari ini(doing
something better and better).” Pelayan public yang baik juga didasarkan pada prinsip-
prinsip yang digunkan untuk merespon berbagai kebutuhan dalam penyelenggaraan
pelayan public di lingkungan birokrasi. Berbagai literature administrasi public menyebut
bahwa pelayan public yang baik adalah : partisipatif, transparan, responsive, tidak
diskriminasi, mudah dan murah, efektif dan efisien, aksesibel dan berkeadilan.
Berorientasi Pelayanan merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values
ASN BerAKHLAK yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berkomitmen memberikan
pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Materi modul ini diharapkan dapat
memberikan gambaran bagaimana panduan perilaku Berorientasi Pelayanan yang
semestinya dipahami dan dimplementasikan oleh setiap ASN di instansi tempatnya
bertugas, yang terdiri dari:
2. AKUNTABEL
Akuntabilitas adalah kata yang seringkali kita dengar, tetapi tidak mudah untuk
dipahami. Ketika seseorang mendengar kata akuntabilitas, yang terlintas adalah sesuatu
yang sangat penting, tetapi tidak mengetahui bagaimana cara mencapainya. Dalam
banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung
jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda.
Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab yang berangkat dari moral
individu, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada
seseorang/organisasi yang memberikan amanat. Amanah seorang ASN menurut SE
Meneteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun
2021 adalah menjamin terwujudnya perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN
BerAKHLAK. Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah:
- Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin
dan berintegritas tinggi
- Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien
- Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi
Aspek - Aspek akuntabilitas mencakup beberapa hal berikut yaitu
akuntabilitas adalah sebuah hubungan, akuntabilitas, berorientasi pada hasil,
akuntabilitas membutuhkan adanya laporan, akuntabilitas memerlukan
konsekuensi, serta akuntabilitas memperbaiki kinerja. Akuntabilitas publik
memiliki tiga fungsi utama (Bovens, 2007), yaitu pertama, untuk menyediakan
kontrol demokratis (peran demokrasi); kedua, untuk mencegah korupsi dan
penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional); ketiga, untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas (peran belajar). Akuntabilitas publik terdiri atas dua
macam, yaitu: akuntabilitas vertical (vertical accountability), dan akuntabilitas
horizontal (horizontal accountability). Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang
berbeda yaitu akuntabilitas personal, akuntabilitas individu, akuntabilitas
kelompok, akuntabilitas organisasi, dan akuntabilitas stakeholder.
3. KOMPETEN
4. HARMONIS
7. KOLABORATIF
Kolaborasi adalah suatu proses dimana pihak-pihak yang memiliki keahlian
berbeda, yang melihat aspek-aspek berbeda dari sebuah permasalahan, dapat
mengeksplorasi perbedaan secara konstruktif dan menemukan solusi baru terhadap
permasalahan yang akan lebih sulit diselesaikan tanpa perspektif pihak lain (Gray, 1989).
Kolaborasi menjadi hal sangat penting di tengah tantang global yang dihadapi saat ini.
Banyak ahli merumuskan terkait tantangan-tantangan tersebut. Prasojo (2020)
mengungkapkan beberapa tantangan yang dihadapi saat ini yaitu disrupsi di semua
kehidupan, perkembangan teknologi informasi, tenaga kerja milenal Gen Y dan Z, serta
mobilitas dan fleksibilitas.
AGENDA 3
1. SMART ASN
a. Kegiatan Belajar 1 : Literasi Digital
Literasi digital berperan penting untuk meningkatkan kemampuan kognitif sumber
daya manusia di Indonesia agar keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan gawai.
Kerangka kerja literasi digital terdiri dari kurikulum digital skill, digital safety, digital
culture, dan digital ethics. Kerang kakurikulum literasi digital ini digunakan sebagai
metode pengukuran tingkat kompetensi kognitif dan afektif masyarakat dalam menguasai
teknologi digital.
b. Kegiatan Belajar 2 : Pilar Literasi Digital
Literasi digital adalah sebuah konsep dan praktik yang bukan sekadar
menitikberatkan pada kecakapan untuk menguasai teknologi. Ada empat pilar yang
menopang literasi digital yaitu etika, budaya, keamanan, dan kecakapan dalam bermedia
digital.
Manajemen ASN terdiri dari Manjemen PNS dan Manajemen PPPK. Manajemen
PNS meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan
jabatan,pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian
dan tunjangan,penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensisun dan hari tua, dan
perlindungan.
Pegawai ASN berhimpun dalam wadah korps profesi Pegawai ASN Republik
Indonesia. Korps profesi Pegawai ASN Republik Indonesia memiliki tujuan: menjaga
kode etik profesi dan standar pelayanan profesi ASN; dan mewujudkan jiwa korps ASN
sebagai pemersatu bangsa. Untuk menjamin efisiensi, efektivitas, dan akurasi pengambilan
keputusan dalam Manajemen ASN diperlukan Sistem Informasi ASN. Sistem Informasi
ASN diselenggarakan secara nasional dan terintegrasi antar- Instansi Pemerintah Sengketa
Pegawai ASN diselesaikan melalui upaya administratif. Upaya administratif terdiri dari
keberatan dan banding administratif.
ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan
kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik
dan kode perilaku yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam
penyelenggaraan birokrasi pemerintah.
f. Penggantian pejabat pimpinan tinggi utama dan madya sebelum 2 (dua) tahun dapat
dilakukan setelah mendapat persetujuan Presiden. Jabatan Pimpinan Tinggi hanya
dapat diduduki paling lama 5 (lima) tahun
i. Pegawai ASN berhimpun dalam wadah korps profesi Pegawai ASN Republik
Indonesia. Korps profesi Pegawai ASN Republik Indonesia memiliki tujuan:
menjaga kode etik profesi dan standar pelayanan profesi ASN; dan mewujudkan
jiwa korps ASN sebagai pemersatu bangsa.