ME
Dibuat oleh :
SYAHRUNI. M, S.Pd
No. Urut : 177
NIP. 19800308 202221 2 009
Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik
secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan
wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UndangUndang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup
bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai Ancaman.
Perubahan adalah sesuatu keniscayaan yang tidak bisa dihindari, menjadi bagian
yang selalu menyertai perjalanan peradaban manusia. Cara kita menyikapi terhadap
perubahan adalah hal yang menjadi faktor pembeda yang akan menentukan seberapa
dekat kita dengan perubahan tersebut, baik pada perubahan lingkungan individu, keluarga
(family), Masyarakat pada level lokal dan regional (Community/ Culture), Nasional
(Society), dan Dunia (Global).
Perubahan lingkungan stratejik yang begitu cepat, massif, dan complicated saat ini
menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia dalam percaturan global untuk meningatkan
daya saing sekaligus mensejahterakan kehidupan bangsa. Pada perubahan ini perlu
disadari bahwa globalisasi baik dari sisi positif apalagi sisi negatif sebenarnya adalah
sesuatu yang tidak terhindarkan dan bentuk dari konsekuensi logis dari interaksi
peradaban antar bangsa. Terdapat beberapa isu-isu strategis kontemporer yang telah
menyita ruang publik harus dipahami dan diwaspadai serta menunjukan sikap
perlawanan terhadap isu-isu tersebut. Isu-isu strategis kontemporer yang dimaksud yaitu:
korupsi, narkoba, terorisme dan radikalisasi, tindak pencucian uang (money laundring),
dan proxy war dan isu Mass Communication dalam bentuk Cyber Crime, Hate Speech, dan
Hoax.
Strategi bersikap yang harus ditunjukan adalah dengan cara-cara objektif dan dapat
dipertanggungjawabkan serta terintegrasi/komprehensif. Oleh karena itu dibutuhkan
kemampuan berpikir kritis, analitis, dan objektif terhadap satu persoalan, sehingga dapat
merumuskan alternatif pemecahan masalah yang lebih baik dengan dasar analisa yang
matang
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebagai calon aparatur pemerintahan sudah
seharusnya mengambil bagian di lini terdepan dalam setiap upaya bela negara, sesuai
bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing. Kesiapsiagaan bela negara bagi CPNS
adalah kesiapan untuk mengabdikan diri secara total kepada negara dan bangsa dan
kesiagaan untuk menghadapi berbagi ancaman multidimensional yang bisa saja terjadi di
masa yang akan dating, Kesiapsiagaan bela negara bagi CPNS menjadi titik awal langkah
penjang pengabdian yang didasari oleh nilai-nilai dasar negara. Ketangguhan mental yang
didasarkan pada nilai-nilai cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin
Pancasila sebagai idiologi negara, kerelaan berkorban demi bangsa dan negara akan
menjadi sumber energi yang luar biasa dalam pengabian sebagai abdi negara dan abdi
rakyat.
Citra positif ASN sebagai pelayan publik terlihat dengan perilaku melayani dengan
senyum, menyapa dan memberi salam, serta berpenampilan rapih; melayani dengan cepat
dan tepat waktu; melayani dengan memberikan kemudahan bagi Anda untuk memilih
layanan yang tersedia; serta melayani dengan dengan kemampuan, keinginan dan tekad
memberikan pelayanan yang prima. Pemberian layanan bermutu tidak boleh berhenti
ketika kebutuhan masyarakat sudah dapat terpenuhi, melainkan harus terus ditingkatkan
dan diperbaiki agar mutu layanan yang diberikan dapat melebihi harapan pengguna
layanan. Layanan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan layanan hari esok akan
menjadi lebih baik dari hari ini (doing something better and better).
Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau
tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang
berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan
akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Aspek - Aspek
akuntabilitas mencakup beberapa hal berikut yaitu akuntabilitas adalah sebuah hubungan,
akuntabilitas berorientasi pada hasil, akuntabilitas membutuhkan adanya laporan,
akuntabilitas memerlukan konsekuensi, serta akuntabilitas memperbaiki kinerja.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens, 2007), yaitu pertama,
untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi); kedua, untuk mencegah
korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional); ketiga, untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar). Akuntabilitas publik terdiri atas
dua macam, yaitu: akuntabilitas vertical (vertical accountability), dan akuntabilitas
horizontal (horizontal accountability). Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda
yaitu akuntabilitas personal, akuntabilitas individu, akuntabilitas kelompok, akuntabilitas
organisasi, dan akuntabilitas stakeholder.
Didasari isu penguatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) termasuk aspek
pengembangan SDM memanglah penting. Hal ini tercermin dari prioritas pembangunan
nasional jangka menengah ke 4, tahun 2020-2024, berfokus pada penguatan kualitas SDM,
untuk sektor keAparaturan, pembangunan diarahkan untuk mewujudkan birokrasi
berkelas dunia. Wujud birokrasi berkelas dunia tersebut dicirikan dengan apa yang
disebut dengan SMART ASN, yaitu ASN yang memiliki kemampuan dan karakter meliputi:
integritas, profesinal, hospitality, networking, enterprenership, berwawasan global, dan
penguasaan IT dan Bahasa asing.
Kolaborasi menjadi hal sangat penting di tengah tantang global yang dihadapi
saat ini. Banyak ahli merumuskan terkait tantangantantangan tersebut. Prasojo
(2020) mengungkapkan beberapa tantangan yang dihadapi saat ini yaitu disrupsi
di semua kehidupan, perkembangan teknologi informasi, tenaga kerja milenal Gen
Y dan Z, serta mobilitas dan fleksibilitas. Morgan (2020) mengungkapkan lima
tantangan yang dihadapi yaitu new behaviour, perkembangan teknologi, tenaga
kerja milenial, mobilitas tinggi, serta globalisasi. Vielmetter dan Sell (2014)
mengungkapkan tentang global mega trend 2013 yaitu Globalization 2.0,
environmental crisis, individualization and value pluralism, the digital era,
demographic change, and technological convergence. Pada tahun 2020, Berger
(2020) melakukan forecasting yang lebih panjang dengan mengeluarkan konsep
tentang global mega trend untill 2050 diantaranya people and society, health and
care, environment and resources, economic and business, technology and
Innovation, serta politic and democracy. World Economic Forum (WEF) (2021)
juga ambil bagian dalam menganalisis tantangan global yang akan dihadapi yaitu
adanya serangan cyber, perubahan iklim secara global, ketimpangan digitalisasi,
kegagalan iklim, adanya senjata pemusnah masal, krisis mata pencaharian
penyakit menular , serta kerusakan lingkungan yang diakibatkan manusia.
Kolaboratif merupakan nilai dasar yang harus dimiliki oleh CPNS. Sekat-sekat
birokrasi yang mengkungkung birokrasi pemerintah saat ini dapat dihilangkan.
Calon ASN muda diharapkan nantinya menjadi agen perubahan yang dapat
mewujudkan harapan tersebut. Pendekatan WoG yang telah berhasil diterapkan di
beberapa negara lainnya diharapkan dapat juga terwujud di Indonesia. Semua ASN
Kementerian/Lembaga /Pemerintah Daerah kemudian akan bekerja dengan satu
tujuan yaitu kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
Kedudukan dan Peran ASN PPPK : Smart ASN
Keempat pilar yang menopang literasi digital yaitu etika, budaya, keamanan,
dan kecakapan dalam bermedia digital. Etika bermedia digital meliputi
kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri,
merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital
(netiquette) dalam kehidupan sehari-hari. Budaya bermedia digital meliputi
kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa,
dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika
dalam kehidupan sehari-hari. Keamanan bermedia digital meliputi kemampuan
individu dalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang
dan meningkatkan kesadaran keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, kecakapan bermedia digital meliputi Kemampuan individu dalam
mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK
serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari.