Anda di halaman 1dari 8

RESUME

AGENDA 1

A. SIKAP PERILAKU BELA NEGARA


1. Analisis isu Kontemporer
Tujuan Reformasi Birokrasi pada tahun 2015 untuk mewujudkan birokrasi klas
dunia. Undang-undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara,
mendoraong kesadaran PNS untuk menjalankan profesinya sebagai ASN dengan
berlandaskan: a). Nilai dasar. b)kode etik dank ode perilaku. c) komitmen,
integritas moral dan tanggung jawab pada pelayanan public. d) kompetensi yang
diperlukan sesuai dengan bidang tugas, e) profesional jabatan.

Implementasi terhadap prinsip-prinsip tersebut diwujudkan dengan


meningkatkan kepedulian dan partisipasi serta memberikan penguatan strategi
sevcara komprehensif pada diri setiap PNS.

2. Perubahan Lingkungan Strategis


Dalam konteks PNS, berdasarkan UU ASN, setiap PNS perlu memahami dengan
baik fungsi dan tugasnya, yaitu :
a. melaksananakn kebijakan public yang dibuat oleh pejabat Pembina
kepegawaian sesuai peraturan perundang-undangan.
b. memberikan pelayana public yang professional dan berkualitas.
c. mempererat persatuan dan kesatuan Negara republic Indonesia.
PNS dituntut untuk bersikapkreatif dan melakukan terobosan (inovasi) dalam
melaksanakan pelayanankepada masyarakat.

Menjadi PNS yang professional memerlukan pemenuhan terhadap beberapa


syarat berikut :
a. Mengambil tanggungjawab (disiplin, akuntabilitas, memperbaiki kesalana dana
lain-lain)
b. menunjukkan sikap mental positif (tanggungajwab, suka menolong, tidak
diskriminarif)
c. mengutamakan keprimaan ( semangat member kontribusi, bisa lebih baik)
d. menunjukkan kompetensi (kesadaran dan keyakinan diri, bekerjasama)
e. memegang teguh kode etik.
Ada 4 level lingkungan strategis yang apat mempengaruhi kesiapan PNS dalam
melakukan pekeerjaannya : individu, keluarga (family), masyarakat level
localdan regional (community /culture), nasional (Society) dan duna (global).
3. Modal insani dalam menghaddapi perubahan lingkunag strategis.
Adalah modal atau kapital dalam konsep modal manusia (human capital concept)
yang berupa pengetahuan, gagasan(ide) kreatifitas, ketrampilan dan produktifitas
kerja.
6 komponen modal manusia :
a. Modal Intelektual
pegawai yang memiliki pengetahuan yang dapat beradaptasi dengan kondisi
perubahan lingkungan strategis.
b. Modal Emosional
kemampuan mengelola emosi dengan baik akan menentukan kesuksesan PNS
dalam melaksanakan tugas.
c. Modal Sosial
jaringan kerjasama diantara warga masyarakat yang menfasilitasi pencarian
dari masalah yang dihadapi.
d. Modal Ketabahan (adverity)
kekuatan pribadi ketika menghadapi suatu masalah, diantaranya :
- Quitter, orang yang ketika menghdapi masalah memilih melarikan diri dari
masalah
- Camper, orang yang berusaha tetapi tidak sepenuh hati
- Climber, pekerja yang produktif, memiliki semangat untuk menyelesaikan
masalah.
e. Modal Etika/moral
Kapasitas mental, kemampuan menerapkan nilai-nilai tujuan dan tindakan
/kemampuan membedakan baik dan benar.
f. Kesehatan/kekuatan jasmani
Merupakan modal amanusia agar bisa bekerja dan berpikir secara produktif.

B. KESIAP SIAGAAN BELA NEGAR


Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebahgaimana tercantum dalam
aline ke-4 Undang-Undang Dasar Negara RI 1945, diperlukan ASN yang
professional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi
dan nepotisme, mampu menjalankan peran sebagi perkat persatuan dan
kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Setiap ASN harus senantiasa menjunjung tinggi kehormatan Negara,
kehormatan dan martabat PNS< serta sennatiasa mengutamakan kepentingan
Negara dari padakepentingan sendiri, seseorang dan golongan.
Langkah-langkah agar kepentingan bangsa dan Negara dapat ditempatakan
diatas kepentingan lainnya :
1. menatapkan unsur kebangsaan
2. Menumbuhkembangkan kesadaran bela Negara
3. mengimplementasikan system administrasi NKRI

C. WAWASAN KEBANGSAAN
Wawasan kebangsaan adalah cara pandang Bangsa Indonesia dalam
rangka mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati
diri bangsa dan kesadaran terhadap system nasional yang bersumber dari
Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia , Bhineka Tunggal
Ika, guna memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan Negara
demi mencapai masyaakat yang aman, adil,makmur dan sejahtera.
Bendera, bahasa, lambang negara, lagu kebangsaan merupakan sarana
pemersatu, identitas dan wujud eksistensi bangsa yang menajdisimbol
kedaulatan dan kehormatan Negara, yang diamanatkan dalam UUD 1945.
Bendera, bahasa, lambang negara, lagu kebangsaan merupakan manifestasi
kebudayaan yang berakar pada sejarah perjuangan bangsa, kesatuan dan
kebragaman bdaya dan kesamaandalam mewujudkan cita-cita bangsa dan
NKRI.

AGENDA 2

A. NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL


1. Berorientasi pelayanan
Memberikan pelayanan yang bermutu tetap harus ditingkatkan meskipun
kebutuhan costumer sudah terpenuhi. Setiap ASN harus berkomitmen
memberikan orientasi pelayanan prima demi kepuasan masyarakat.
Orientasi pelayanan harus dipahami dan diimplementasikan oleh setiap ASN
di instansi bertugas yang meliputi :
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
b. ramah,cekatan, solutif dan dapat diandalkan
c. Melakukan perbaikan tiada henti.

Payung hukum layanan publik yang baik tertuang dalam UU No. 25 tahun
2019 tentang layanan publik. Asas layanan publik meliputi : Kepentingan umum,
kepastian hukum, kesamaan hak, keseimbangan hak, keprofesionalan,
partisipatif, persamaan perilaku/tidak diskriminatif,, keterbukaan, akuntabilitas,
fasilitas dan layanan khusus bagi kelompok rentan, ketepatan waktu, kecepatan,
kemudahan dan keterjangkuan.
Sebagai ASN bertugas untuk menjaga dan ikut berpartisipasi dalam menjaga dan
meningkatan kualitas layanan tersebut.

B. AKUNTABILITAS
Akuntabilitas adaalah kewajiban untuk bertanggungjawab kepaa seseorang/
organisasi yang memberikan amanat. dalam konteks ASN, akuntabilitas adalah
kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya
sebagai pelayan publik kepada atasan, lembaga Pembina, dan lebih luasnya
kepada publik.
Amanah sebagai ASN menurut SE Mentri Pedayagunaan aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi No. 20 tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya perilaku
yang sesuai dengan Core Values ASN BErAKhlak. Dalam konteks akuntabilitas,
perilaku terssbut adalah :
- Kemampuan melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggungjawab, cermat,
disiplin dan berintegritas tinggi
- Kemampuan menggunakan kekayaan dan bang milik Negara secra
bertanggungjawab, efektif dan efisien
- kemampuan menggunakan kewenangan jabatan dengan berintegritas
tinggi.
Akuntabilitas public memiliki 3 fungsi utama :
 untuk menyediakan control demokaratis
 Untuk mencegah korupsi dan penyakah gunaan kekuasan
 untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas.

C. KOMPETEN
Kompetensi menurut kamus Kompetensi dan standar kompetensi
International Lobor Organization (ILO) memiliki 3 aspek penting berkaitan
dengan perilaku kompetensi meliputi pengetahuan, ketarampilan dan sikap yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Pengembangan kompetensi dapat dilaksanakan sebagai berikut :
(Berdasarkan PEratuan Meteri No.11 tahun 2017 pasal 210-212)
1. Mandiri oleh internal instansi pemerintah yang bersangkutan
2. Bersama dengan ionstansi penerintah lain yang memiliki akreditasi untuk
melaksanakan pengembangan kompetensi tertentu.
3. Bersama lembaga pengembang kompetensi yang independen.
Pasal 214 Peraturan menteri yang sama menjelaskan bahwa :
1. Pelaksanaan pengembangan kompetensi teknis dilakukan malalui jalur
pelatihan
2. Pelatihan teknis dilaksanakan untuk mencapai persyaratan standar
kompetensi jabatan dan pengembangan diri
3. Pelaksanaan pengembangan kompetensi teknis dapat dilakukan secara
berjenjang.
4. Jenis dan jenajang pengembangan kompetensi teknis ditetapkan oleh
instansi teknis yang bersangkutan
5. Pelatihan teknis diselenggarakan oelh lembaga pelatihan berakreditasi
6. Akreditasi pelatihan teknisdilaksanakan oleh masing-amsing instansi teknis
dengan mengacu pada pedoman akreditasi yang ditetapkan oleh LAN.

D. HARMONIS
Harmonis adalah kerjasama antara berbagai faktor dengan sedemikan rupa
sehingga faktor-faktor tersebut bisa menghasilkan suatu kesatuan yang luhur.
lawan kata harmonis adalah disharmonis : kejanggalan, ketidak selarasan.
Saat menjalankan tugas sebagai ASN sebisa mungkin mengantisipasi situasi
dan kondisi agar situasi harmonis tercipta dan potensi disharmonis dapat
dihindari.
Ada 3 hal yang dapat menjadi acuan untuk membangun budaya tempat kerja
yang nyaman dan berenergi positif :
1. Membuat tempat kerja yang berenergi
2. Memberi keleluasaan untuk belajar dan member kontribusi
3. Berbagi kebahagiaan bersama seluruh anggota organisasi.

E. LOYAL
Loyal sebagai salah satu hal yang penting dan dimasukkan menjadi salah satu
core values (nilai-nilai dasar) yang harus dimiliki oleh setiap ASN.
Bagi seorang PNS/ASN kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan, paling tidak
terhadap cita-cita organisasi dan lebih lagi kapada NKRI. Beberapa
cirri/karakteristik yang dapat digunakan oleh organisasi untuk mengukur
loyalitas pegawainya dalah :
1. taat pada peraturan 6. Hubungan antar pribadi
2. Bekerjad engan integritas 7. Kesukaan terhadap pekerjaan
3. tanggungjawab pada organisasi 8. Keberanian mengutarakn ketidak sukaan
4. Kemauan untuk bekerjasama 9. Menjadi teladan bagi pegawai lain.
5. Rasa memiliki yang tinggi

Kata kunci yang dapat digunakan untuk mengaktualisasikan panduan perilaku


loyal tersebut :

1. Komitmen : keterikatan melakukan sesuatu, tanggungjawab


2. Dedikasi : Pengorbanan tenaga, waktu, pikiran untuk keberhasilan
3. Kontribusi : Keterlibatan
4. Nasionalisme
5. Pengabdian : perbuatan baik berupa pikiran, pendapat dan tenaga.

F. ADAFTIF
Adatif merupakan kemampuan mengubah diri sesuai dengan keadaan
lingkungan. Kebutuhan kemampuan beradaptasi berlaku bagi individu dan
organisasi dalam menjalankan fungsinya, kemampuan untuk menyesuaikan diri.
Adaptif berhubungan dengan sikap inovatif dan kraetif. Kreatif dipandang
sebagai sikap /attitude, yaitu kemampuan untuk menerima perubahan dan hal-
hal baru, kesediaan menerima ide baru, fleksibel dalam memandang suatu hal,
mencari sikap perbaikan.
Organisasi adaptif adalah organisasi yang terus malakukan perubahan,
menggeluti perubahan lingkungan strategisnya.
Ciri-ciri Penerapan budaya adaptif dalam Lembaga pemerintahan antara lain ;
1. Dapat mengatasi dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
2. Mendorong jiwa kewirausahaan
3. Memanfaatkan peluang yang berubah-ubah
4. Memperhatikan kepentingan-kepentingan yang diperlukan antara instansi
mitra, masyarakat
5. Terkait dengan kinerja instansi.
Ciri-ciri orang yang memiliki kemampuan dan karakter adaptif ;
1. Eksperimen yang beradaptasi [terbuka dalam perubahan, memiliki
kemapuan toleransi emosional, ketabhan mental menghadapi ketidak
pastian dan terus maju.
2. Melihat peluang dimana orang lain melihat kegagalan
3. Memiliki sumber daya
4. Selalu berpikir ke depan
5. Tidak mudah mengeluh
6. Tidak menyalahkan
7. Tidak mencari pupularitas
8. Memilikirasa ingin tau
9. Beradaptasi
10. Memperhtikan system
11. Membuka pikiran
12. Memahami yang sedang dipikirkan.

G. KOLABORATIF
Pada collaborative governance, pemeliharaan kepemimpinan arus tepat
yang mampu membantu mengarahkan kolaboratif dengan cara
mempertahankan tata kelolastrukur horizontal sambal mendorong
pembangunan hubungsn dan pembentukan ide.
Kolaboratif harus memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk
menghasilkan nilai tambah, serta memanfaatkan berbagai sumber daya untuk
tujuan Bersama. Proses yang harus dilalui dalam menjalin kolaborasi yaitu ;
1. Trust Building , membangun kepercayaan dengan steakholder mitra
kolaborasi
2. Face to face dialogue, melakukan negosiasi dengan baik dan bersungguh-
sungguh.
3. Komitmen terhadap proses, pengakuan saling ketergantungan,keterbukaan,
terkait keuntungan bersama
4. Pemahaman bersama, berkaitan dengan kejelasan misi, definisi bersama
terkait permasalahan, mengidentifikasi masalah bersama, menetapkan
outcome.
AGENDA 3

A. SMART ASN
Dunia digital saat ini sudah menjadi bagian dari keseharian kita,
berbagai fasilitas dan aplikasi yang tersedia pada gawai serig kita
gunakan utk mencari informasi bahakan solusi dari permasalahan sehari-
sehari.
Komunikasi yanag bersifat serba literasi digital sebagi salah atu
kebutuhan wajib di era teknologi. Berbagai tantangan di ruang digital
harus diimbangi dengan literasi digital yang mumpuni. Kompetensi
didgital diperlukan agar selurauh masyarakat dapat menggunakan media
digital secara bertanggungjawab.
Seorang pengguna yang memiliki kecakapan literasi digital yang
bagus tidak hanya mampu mengoperasikan alat, melainkan juga mampu
bermedia digital dengan penuh tanggungjawab.
Kominfo menjabarkan literasi digital kedalam 4 kompetensi yaitu,
1. Kecakapan menggunakan media [DIGITAL SKILLS]
2. Budaya menggunakan media [digital culture]
3. Etis menggunakan media [digitaletis]
4. Aman menggunakan digital [digital safety]
Guna mempercepat transformasi digital ada 5 langkah yang harus
digunakan;
1. Perluasan akses dan peningkatan infra structure digital
2. Mempersiapkan roadmap transportasi digital di sektor-sektor
strategis baik di pemerintahn, layanan public, bantuan sosial,
sector pendidkan, kesehatn,perdagangan, industridan penyiaran.
3. Percepat integrase pusat data asional
4. Persiapkan kebutuhan SDM tlenta digital
5. Persiapkanterkait regulasi, skema pendanaan, pembiayaan
transformasi digital dilakukan secepatnya.

B. MANAJEMEN ASN
Manajemen ASN terdiri Dri nmanajemen PNS dan PPPK.
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai
yang professional, memiliki nilai dasar, etika pegawai, bebas dari
implementasi politik, bersih dari praktik korupsi,kolusi dan nipotisme.
Manajemen ASN menekankan pada profesi pegawai sehingga
diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil negara yang
unggul selaras dengan perkembangan zaman.
 3 Pegawai ASN berperan sebagai berikut ;
1. Pelaksana kebijakan public
2. Pelayan public
3. Perekat dan pemersatu
 Tugas pegawai ASN ;
1. Melaksanakan kebijakn yang dibuat oleh pejabat Pembina
kepegawaian sesuai ketentuan perundang-undangan
2. Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas
3. Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI

ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku.
Kode etikd an kode perilaku bertujuan untuk menjaga martabat
dankehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku yang diatur dalam
UU ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam penyenggaraan birokrai
pemerintah.

Nur Ida Qomsiyah, S. Ag

NIP. 1975090252023212009

Anda mungkin juga menyukai