“RANGKUMAN ANEKA”
OLEH:
LAIS MARATI,AMK
NIP : 19840624 201903 2001
1. AKUNTABILITAS
1) Definisi Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanahseorang ASN
adalah menjamin terwujudnya nilai – nilai publik.
2) Fungsi Akuntabilitas
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens, 2007), yaitu:
pertama, untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi). Kedua,
untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional).
Ketiga, untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).
3) Tingkatan Akuntabilitas
Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda yaitu akuntabilitas personal,
akuntabilitas individu, akuntabilitas kelompok, akuntabilitas organisasi, dan
akuntabilitas stakeholder.
4) Nilai-Nilai Dasar Akuntabilitas
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa aspek
yang harus diperhatikan yaitu:
a. Kepemimpinan: Memberi contoh kepada orang lain, memiliki komitmen yang
tinggi dalam melakukan pekerjaan.
b. Transparansi, tujuannya mendorong komunikasi dan kerjasama, meningkatkan
akuntabilitas dalam keputusan-keputusan dan meningkatkan kepercayaan dan
keyakinan kepada pimpinan.
c. Integritas, kesesuaian antara perkataan dan tindakan.
d. Tanggungjawab, kewajiban dari individu atau lembaga terhadap setiap tindakan
yang telah dilakukan.
e. Keadilan, merupakan landasan utama dari akuntabilitas.
f. Kepercayaan, lingkungan akuntabel ada dari hal-hal yang dapat
dipercaya.
g. Keseimbangan, kinerja yang baik harus disertai keseimbangan
kapasitas sumber daya dan keahlian yang dimiliki.
h. Kejelasan, mengetahui kewenangan, peran dan tanggung jawab, misi organisasi,
kinerja yang diharapkan organisasi.
i. Konsistensi, menjamin stabilitas untuk mencapai lingkungan yang
akuntabel.
2. NASIONALISME
1) Definisi
Nasionalisme merupakan suatu sikap politik atau pemahaman dari masyarakat
suatu bangsa yang memiliki keselarasan kebudayaan dan wilayah. Juga memiliki
kesamaan cita-cita dan tujuan sehingga timbul rasa ingin mempertahankan
negaranya, baik dari internal maupun eksternal.
2) ASN sebagai pelaksana kebijakan publik
Sebagai pelaksana kebijakan publik tentu setiap pegawai ASN harus memiliki
nilai-nilai kepublikan, berorientasi pada kepentingan publik dan senantiasa
menempatkan kepentingan publik, bangsa dan negara di atas kepentingan lainnya,
3) ASN sebagai pelayan publik
Sebagai pelayan publik, setiap ASN senantiasa bersikap adil dan tidak
diskriminasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Mereka
3.Bersikap tulus
6. Bersikap hormat
4. KOMITMEN MUTU
5) ANTI KORUPSI
1) Tindak pidana korupsi
Setiap negara mempunyai undang-undang yang berbeda terkait dengan Tindak
Pidana Korupsi. Menurut UU No. 31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7
kelompok tindak pidana korupsi yang terdiri dari: (1) Kerugian keuangan negara,
(2) Suap-menyuap, (3) Pemerasan, (4) Perbuatan Curang, (5) Penggelapan dalam
Jabatan, (6) Benturan Kepentingan dalam Pengadaan, (7) Gratifikasi. Semua jenis
tersebut merupakan delik- delik yang diadopsi dari KUHP (pasal 1 ayat 1 sub c UU
no.3/71).
2) Nilai-nilai dasar anti korupsi
KPK bersama dengan para pakar telah melakukan identifikasi nilai-nilai dasar
anti korupsi, dan dihasilkan sebanyak 9 nilai anti korupsi sebagai berikut:
1) Kejujuran: ucapan yang lurus, tidak berbohong dan tidak curang.
2) Kepedulian: mengindahkan, memperhatikan dan menghiraukan. Rasa kepedulian
dapat dilakukan terhadap lingkungan sekitar.
3) Kemandirian: berdiri di atas kaki sendiri, artinya tidak banyak bergantung
kepada orang lain dalam berbagai hal.
4) Kedisiplinan: ketaatan/kepatuhan kepada peraturan.
5) Tanggung Jawab: keadaan wajib menanggung segala sesuatu.
6) Kerja keras: adanya kemauan di dalam kemauan terkandung ketekadan,
ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian keberanian.
7) Kesederhanaan: gaya hidup yang sederhana yaitu dibiasakan untuk
tidak hidup boros.
8) Keberanian: Dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan membela
kebenaran.
9) Keadilan:sama berat, tidak berat sebelah dan tidak memihak.
Menempatkan segala sesuatu pada tempatnya.
PENUTUP
Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki peranan yang menentukan dalam mengelola
prakondisi tersebut.Sejumlah keputusan-keputusan sstrategis mulai dari memformulasi
kebijakan sampai pda penetapannya dalam bebagai sector pembangunan ditetapkan oleh
PNS.Untuk memainkan pernana tersebut diperlukan sosok PNS yang profewional,yaitu PNS
yang mampu melaksanakan tugas jaabtannya secara efektif dan efisien.
Dengan memahami dan melakukan Nilai-nilai dasar ASN yang dikenal dengan ANEKA dalam
mustahil.
DAFTAR PUSTAKA
Fatimah, E., & Irawati, E. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS “Manajemen ASN.” In
Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara RI. Haryatmoko. 2011. Etika Publik untuk Integritas Pejabat
Publik dan Politisi. e-book, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
LAN. 2021. Modul Pelatihan Dasar CPNS. E-book. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Nurdin, Ismail. 2017. Etika Pemerintahan. e-book, Yogyakarta: Lintang Rasi Aksara Books
Sutmasa, Y.G., 2019. Etika ASN Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan
Negara. Jurnal Ilmiah Cakrawarti, 2(1), pp.19-29.