Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

“RANGKUMAN ANEKA”

OLEH:

LAIS MARATI,AMK
NIP : 19840624 201903 2001

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II


KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
TAHUN 2021
A.PENDAHULUAN

Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil


Negara merupakan babak baru bagi sistem kepegawaian di Indonesia, secara prinsipil
banyak muatan baru yang diatur dalam UU tersebut, dalam konsiderannya disebutkan
bahwa dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan Negara
sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki
integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi
masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan
bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 (Sudrajat & Karsona, 2016).
Menjadi seorang pelayan publik yang profesional diperlukan nilai-nilai dasar
profesi ASN yang dikenal dengan ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi). Masyarakat memiliki ekspektasi dan harapan
yang tinggi kepada ASN, sehingga Ketika ada ASN yang melakukan perbuatan tidak
terpuji akan menjadi bulan-bulanan, sindiran, bahkan caci makian. Lebih jauh lagi
masyarakat akan kehilangan kepercayaan terhadap aparat pemerintah.Oleh karena itu
sebagai ASN harus memiliki nilai-nilai dasar sebagai ASN atau dikenal dengan ANEKA.
B. PEMBAHASAN

1. AKUNTABILITAS
1) Definisi Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanahseorang ASN
adalah menjamin terwujudnya nilai – nilai publik.
2) Fungsi Akuntabilitas
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens, 2007), yaitu:
pertama, untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi). Kedua,
untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional).
Ketiga, untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).
3) Tingkatan Akuntabilitas
Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda yaitu akuntabilitas personal,
akuntabilitas individu, akuntabilitas kelompok, akuntabilitas organisasi, dan
akuntabilitas stakeholder.
4) Nilai-Nilai Dasar Akuntabilitas
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa aspek
yang harus diperhatikan yaitu:
a. Kepemimpinan: Memberi contoh kepada orang lain, memiliki komitmen yang
tinggi dalam melakukan pekerjaan.
b. Transparansi, tujuannya mendorong komunikasi dan kerjasama, meningkatkan
akuntabilitas dalam keputusan-keputusan dan meningkatkan kepercayaan dan
keyakinan kepada pimpinan.
c. Integritas, kesesuaian antara perkataan dan tindakan.
d. Tanggungjawab, kewajiban dari individu atau lembaga terhadap setiap tindakan
yang telah dilakukan.
e. Keadilan, merupakan landasan utama dari akuntabilitas.
f. Kepercayaan, lingkungan akuntabel ada dari hal-hal yang dapat
dipercaya.
g. Keseimbangan, kinerja yang baik harus disertai keseimbangan
kapasitas sumber daya dan keahlian yang dimiliki.
h. Kejelasan, mengetahui kewenangan, peran dan tanggung jawab, misi organisasi,
kinerja yang diharapkan organisasi.
i. Konsistensi, menjamin stabilitas untuk mencapai lingkungan yang
akuntabel.
2. NASIONALISME
1) Definisi
Nasionalisme merupakan suatu sikap politik atau pemahaman dari masyarakat
suatu bangsa yang memiliki keselarasan kebudayaan dan wilayah. Juga memiliki
kesamaan cita-cita dan tujuan sehingga timbul rasa ingin mempertahankan
negaranya, baik dari internal maupun eksternal.
2) ASN sebagai pelaksana kebijakan publik
Sebagai pelaksana kebijakan publik tentu setiap pegawai ASN harus memiliki
nilai-nilai kepublikan, berorientasi pada kepentingan publik dan senantiasa
menempatkan kepentingan publik, bangsa dan negara di atas kepentingan lainnya,
3) ASN sebagai pelayan publik
Sebagai pelayan publik, setiap ASN senantiasa bersikap adil dan tidak
diskriminasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Mereka

harus bersikap profesional dan berintegritas dalam memberikan pelayanan.


4) ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi juga sebagai perekat dan pemersatu bangsa dan negara. Dalam
fungsi ini, setiap ASN harus memiliki jiwa nasionalisme yang kuat, memiliki
kesadaran sebagai penjaga kedaulatan negara, menjadi pemersatu bangsa.
5) Nilai-nilai dasar nasionalisme
Seorang PNS dituntut untuk memiliki perilaku mencintai tanah air Indonesia
(nasionalisme) dan mengedepankan kepentingan nasional, senantiasa harus
mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa, dan
berpegang pada prinsip adil dan netral.
3. ETIKA PUBLIK
1) Definisi Etika dan Kode Etika
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/ buruk, benar/salah yang harus
dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar. Kode etik adalah
aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus. Sudut
pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan
tertulis.

2) Indikator Nilai Etika Publik

1.Jujur dalam memberikan informasi pelayanan public

2. Bersikap terbuka dalam pelayanan

3.Bersikap tulus

4.Bersikap sopan santun

5.Bisa menjaga informasi yang bersifat rahasia

6. Bersikap hormat

7. Bertanggung jawab dalam menggunakan BMN

8.Berlaku adil dalam memberikan pelayanan.

4. KOMITMEN MUTU

1) Konsep dasar dan pengertian mutu


Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur
capaian hasil kerja. Mutu juga dapat dijadikan sebagai alat pembeda atau
pembanding dengan produk/jasa sejenis lainnya, yang dihasilkan oleh lembaga
lain sebagai pesaing (competitors).

2) Indikator Nilai Komitmen Mutu


1.Efektif
2. Efisien
3. Inovatif
4. Mutu
5. Adaptif
6. Responsif
7. Perbaikan berkelanjutan

5) ANTI KORUPSI
1) Tindak pidana korupsi
Setiap negara mempunyai undang-undang yang berbeda terkait dengan Tindak
Pidana Korupsi. Menurut UU No. 31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7
kelompok tindak pidana korupsi yang terdiri dari: (1) Kerugian keuangan negara,
(2) Suap-menyuap, (3) Pemerasan, (4) Perbuatan Curang, (5) Penggelapan dalam
Jabatan, (6) Benturan Kepentingan dalam Pengadaan, (7) Gratifikasi. Semua jenis
tersebut merupakan delik- delik yang diadopsi dari KUHP (pasal 1 ayat 1 sub c UU
no.3/71).
2) Nilai-nilai dasar anti korupsi
KPK bersama dengan para pakar telah melakukan identifikasi nilai-nilai dasar
anti korupsi, dan dihasilkan sebanyak 9 nilai anti korupsi sebagai berikut:
1) Kejujuran: ucapan yang lurus, tidak berbohong dan tidak curang.
2) Kepedulian: mengindahkan, memperhatikan dan menghiraukan. Rasa kepedulian
dapat dilakukan terhadap lingkungan sekitar.
3) Kemandirian: berdiri di atas kaki sendiri, artinya tidak banyak bergantung
kepada orang lain dalam berbagai hal.
4) Kedisiplinan: ketaatan/kepatuhan kepada peraturan.
5) Tanggung Jawab: keadaan wajib menanggung segala sesuatu.
6) Kerja keras: adanya kemauan di dalam kemauan terkandung ketekadan,
ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian keberanian.
7) Kesederhanaan: gaya hidup yang sederhana yaitu dibiasakan untuk
tidak hidup boros.
8) Keberanian: Dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan membela
kebenaran.
9) Keadilan:sama berat, tidak berat sebelah dan tidak memihak.
Menempatkan segala sesuatu pada tempatnya.
PENUTUP

Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki peranan yang menentukan dalam mengelola
prakondisi tersebut.Sejumlah keputusan-keputusan sstrategis mulai dari memformulasi

kebijakan sampai pda penetapannya dalam bebagai sector pembangunan ditetapkan oleh

PNS.Untuk memainkan pernana tersebut diperlukan sosok PNS yang profewional,yaitu PNS
yang mampu melaksanakan tugas jaabtannya secara efektif dan efisien.

Dengan memahami dan melakukan Nilai-nilai dasar ASN yang dikenal dengan ANEKA dalam

setiap pelaksanaan tugas,wewenang dan Tanggung jawab ,maka mimpi-mimpi untuk


menciptakan ASN yang professional dan bertaraf internasional bukanlah suatu hal yang

mustahil.

DAFTAR PUSTAKA

Fatimah, E., & Irawati, E. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS “Manajemen ASN.” In
Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara RI. Haryatmoko. 2011. Etika Publik untuk Integritas Pejabat
Publik dan Politisi. e-book, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
LAN. 2021. Modul Pelatihan Dasar CPNS. E-book. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Nurdin, Ismail. 2017. Etika Pemerintahan. e-book, Yogyakarta: Lintang Rasi Aksara Books
Sutmasa, Y.G., 2019. Etika ASN Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan
Negara. Jurnal Ilmiah Cakrawarti, 2(1), pp.19-29.

Anda mungkin juga menyukai