Anda di halaman 1dari 7

11

BAB III

KONSEP DASAR ASN

A. Indentifikasi Nilai-nilai dasar ASN


Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara tertuang dalam Undang- Undang
nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Nilai Dasar ASN
merupakan nilai- nilai yang menjadi dasar dalam menjalankan tugas
sebagai ASN yang profesional dalam rangka mencapai tujuan nasional
sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945 diperlukan Aparatur Sipil Negara yang
profesional,bebas dari intervensi Politik,bersih dari praktik korupsi, kolusi
dan nepotisme serta mampu menyelenggarakan pelayanan public bagi
masyarskat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat
persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan pancasila dan undang-
undang Dasar Negars Republik Indonesia tahun 1945.
Untuk mencapai terciptanya Aparatur Sipil Negara seperti yang
disebutkan diatas,maka perlu adanya penerapan nilai –nilai dasar
PROFESI ASN melalui pelatihan dasar CPNS Ada lima dasar profesi ASN
yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika public, komitmen mutu, anti
korupsi.Lima nilai dasar yang biasa disingkat ANEKA ini merupakan modal
awal ASN dalam menjalankan tugasnya.. Adapun penjelasan dari Nilai-
Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara tersebut adalah sebagai berikut
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab dan amanahnya. Amanah
seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.
Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku
pada setiap level/unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan
dalam memberikan pertanggungjawaban laporan kegaitan kepada
atasannya. PNS yang akuntabel adalah PNS yang mampu mengambil
pilihan yang tepat ketika kerjadi konflik kepentingan, tidak terlibat
dalam politik praktis, melayani warga secara adil dan konsisten dalam
12

menjalankan tugas dan fungsinya(Lembaga Administrasi Negara


Republik Indonesia, 2015).
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang
wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati
bangsa lain (Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia 2015).
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Setiap
pegawai ASN wajib memiliki orientasi berpikir mementingkan
kepentingan publik, bangsa, dan negara. Prinsip nasionalisme bangsa
Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa
Indonesia senantiasa :
a. Menempatkan persatuan dan kesatuan.
b. Kepentingan dan elamatan bangsa dan negara di
atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan;
b. Menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa
dan negara;
c. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air
Indonesia serta tidak merasa rendah diri;
d. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan
kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa;
e. Menumbuhkan sikap saling mencintai sesame
manusia;
f. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
3. Etika Publik
Etika merupakan refleksi atas standar norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan, perilaku untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik. Ada tiga fokus utama dalam pelayanan
publik, yakni :
a. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.
b. Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan
dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat
evaluasi.
13

c. Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan


tindakan faktual.
Aturan etika PNS diatur dalam kode etik PNS. Kode etik adalah
rumusan eksplisit tentang kaidah-kaidah atau norma yang harus
ditaati secara sukarela oleh para pegawai di dalam organisasi publik.
Para pegawai dan jabatan perlu terus diingatkan akan rujukan kode
etik PNS yang tersedia (Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia, 2015).
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik
dengan berorientasi pada nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan
kepada pelanggan (customer) sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya. Untuk menciptakan mutu pelayanan prima diperlukan
perubahan orientasi, sikap, dan cara kerja sebagai berikut :
a. Dari orientasi kepada peraturan menjadi orientasi
kepada masyarakat.
b. Dari cara kerja “asal bapak senang” dan asal-asalan
menjadi berorientasi kepada mutu.
c. Dari sikap pasif menjadi proaktif dan inovatif.
d. Dari cara kerja individualis dan egosentris (bekerja sendiri
dan berorientasi melayani pimpinan) menjadi cara kerja tim
(kolektif).
Aktualisasi nilai-nilai dasar komitmen mutu dalam pelaksanaan
tugas aparatur akan mendorong terciptanya iklim atau budaya kerja
unggul yang dapat menumbuhkan keberanian untuk menampilkan
kreativitas dan inovasi(Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia, 2015).
5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin “Coruptio dan Corruptus”
yang berarti kerusakan atau kebobrokan. Dalam bahasa Yunani yaitu
Corruptio berarti perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap,
tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma- norma
agama, material, mental, dan umum (Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia, 2015). Jadi, anti korupsi berarti tindakan atau
14

gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah atau


tindakan yang berhubungan dengan korupsi. Menurut UU No 31/1999,
tindak pidana korupsi terdiri dari kerugian keuangan negara, suap
menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan, benturan
kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.

B. Peran dan Kedudukan PNS


Peran dan kedudukan PNS menjadi hal penting bagi para PNS agar PNS
dapat menjalankan fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, dan perekat dan pemersatu bangsa sehingga mampu mengelola
tantangan dan masalah keragaman sosial-kultural dengan menggunakan
perspektif whole of government dalam mendukung pelaksanaan tugas
jabatannya dalam melayani publik (Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Provinsi Kalimantan Barat, 2019).
1. Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN)
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik koripsi, kolusi dan
nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan
profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber
daya aparatur sipil negara yang unggul selaras dengan
perkembangan zaman. Pegawai ASN berfungsi untuk pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa.
ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku.
Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat
dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku yang diatur dalam
UU ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan
birokrasi pemerintah (Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia, 2015).netralitas, akuntabilitas, efektif, efisien, keterbukaan,
nondiskriminatif, persatuan, kesatuan, keadilan dan kesetaraan, serta
kesejahteraan.
2. Whole of Government
Whole-of-Government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
15

kolaboratif pemerintahan dan keseluruhan sektor dalam ruang lingkup


koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program, dan pelayanan publik.
Oleh karenanya, WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency
yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait
dengan urusan-urusan yang relevan. WoG menekankan adanya
penyatuan keseluruhan (whole) elemen pemerintahan(Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia, 2015). Biasanya WoG
dipraktekkan dalam pelayanan publik dengan menyatukan seluruh
sektor yang terkait dengan pelayanan publik.. Di dalam whole of
government terdapat beberapa nilai indikator yaitu koordinasi,
komunikasi,integritas, sinkronisasi dan simplikasi.

Tabel I Nilai- Nilai Dasar Aneka

Akuntabilitas nasionalisme Etika publik Komitmen mutu Anti korupsi


Disiplin Cinta tanah air jujur Efektivitas Peduli
Penuh semangat Tidak diskriminatif cermat Efesiensi Mandiri
Profesional Menggunakan Hormat Inovasi Jujur
bahasa Indonesia
yang benar
Tepat waktu Musyawarah Taat Perintah Berorientasi Kerja keras
Atasan
Transparan Rela berkorban Sopan Mutu Tanggung
kepentingan jawab
bersama
Tanggung jawab Demokrasi Integritas Berani
Tinggi
Sesuai Tenggang Rasa Bertanggung Sederhana
ketentuan jawab
kepemimpinan Membela Menjaga Adil
kebenaran Rahasia
16

Integritas diskusi Disiplin


Keadilan Religi Tekun
Kejelasan Kode Etik
Konsitensi Santun
Kepercayaan

3. Pelayanan Publik
ASN sebagi sumber daya manusia yang dimiliki oleh pemerintah
untuk melaksanakan amanah UUD 1945 memiliki fungsi sebagai pelayan
publik yang bertanggung jawab untuk memiliki pelayanan prima kepada
masyarakat. Undang- undang No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik, pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan yang sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Terdapat 3 (tiga)
unsur dalam pelayanan publik yaitu organisasi penyelenggara
pelayanan publik, penerima layanan (pelanggan), kepuasan yang
diberikan atau diterima oleh penerima layanan (Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia, 2015).
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
jasa, barang dan atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh
penyelenggaraan publik. Di dalam pelayanan publik terdapat beberapa
nilai indikator yaitu kesederhanaan, kejelasan, kepastian waktu,
keamanan, kelengkapan sarana dan prasarana, kemudahan akses,
disiplin/ sapa/ ramah, dan kenyamanan.
17

Anda mungkin juga menyukai