Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KEGIATAN KEIKUTSERTAAN

PROGRAM PELATIHAN BUDAYA KERJA PEGAWAI KEMENTERIAN KELAUTAN DAN


PERIKANAN ANGKATAN II TAHUN 2021
METODE PEMBELAJARAN JARAK JAUH

Oleh:
Nama : Fitri Maharani, S.Pi
NIP : 19950306 202012 2 001
Unit Kerja : BPSPL Pontianak
Jabatan : Ahli Pertama – Pengelola Ekosistem Laut
dan Pesisir

I. PENDAHULUAN
Dalam rangka penguatan kompetensi Teknis Bidang Tugas Administratif Calon PNS
lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan sesuai dengan Peraturan LAN Nomor 12
Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, seluruh pegawai Calon
PNS lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2019 diwajibkan mengikuti
rangkaian kegiatan Pelatihan Budaya Kerja sesuai jadwal dan ketentuan yang telah
ditetapkan.
Adapun tujuan dari pelaksanaan pelatihan ini diharapkan peserta mampu memahami
pengertian dan peraturan terkait budaya kerja organisasi pemerintah, tujuan dan manfaat
diterapkannya budaya kerja serta mampu menerapkan pemantauan dan evaluasi penerapan
nilai-nilai budaya kerja di organisasi pemerintah.

II. PELAKSANAAN
Kegiatan Pelatihan Budaya Kerja Pegawai Kementerian Kelautan dan Perikanan
Angkatan II Tahun 2021 Metode Pembelajaran Jarak Jauh ini telah dilaksanakan dan
berjalan dengan lancar sebagaimana mestinya, terdiri dari:

1. Waktu dan Tempat


Pelatihan Budaya Kerja ini dilaksanakan sesuai jadwal dengan menggunakan metode
distance learning. Adapun waktu dan tempat pelaksanaan pelatihan ini adalah sebagai
berikut:
Hari, tanggal : Senin - Kamis, 8 – 11 Februari 2021
Waktu : Pukul 08.00 WIB - selesai
Tempat : Bertempat di lokasi masing-masing (dilakukan secara daring)
2. Peserta
Calon peserta Pelatihan Budaya Kerja lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan ini
sebanyak 173 orang dengan persyaratan sebagai berikut:
a. Calon PNS KKP
b. Memiliki Email KKP
c. Mendapat penugasan dari pimpinan instansi
d. Sehat jasmani dan rohani
Adapun peserta yang mengikuti kegiatan Pelatihan Budaya Kerja Pegawai
Kementerian Kelautan dan Perikanan Angkatan II Tahun 2021 Metode Pembelajaran Jarak
Jauh sejumlah 35 orang (daftar nama peserta terlampir).

3. Susunan Acara
Susunan acara kegiatan Pelatihan Budaya Kerja Pegawai Kementerian Kelautan dan
Perikanan Angkatan II Tahun 2021 Metode Pembelajaran Jarak Jauh yang dilaksanakan
selama 4 hari tersebut, dimulai dari Pembukaan: Kebijakan Pengembangan SDM Aparatur
dan Nilai-nilai ASN oleh Kepala Puslatluh KP, dilanjutkan dengan Penjelasan Program
Pelatihan oleh Bapak Suhana, S.E, Pemaparan materi Mitigasi Resiko oleh Bapak Aris
Suyono, S.E., M.Ak, kegiatan pelatihan materi I-III oleh para pengajar (widyaiswara muda)
BDA Sukamandi hingga penutupan pelatihan oleh Bapak R. Hernan Mahardhika, S.St.Pi,
M.M (jadwal selengkapnya terlampir).

4. Materi dalam Pelatihan


Adapun beberapa materi yang telah disampaikan dalam kegiatan Pelatihan Budaya
Kerja Pegawai Kementerian Kelautan dan Perikanan Angkatan II Tahun 2021 Metode
Pembelajaran Jarak Jauh adalah sebagai berikut:

Pengantar Budaya Kerja

Budaya Kerja merupakan sikap dan perilaku individu dan kelompok yang didasari
nilai-nilai yang diyakini kebenarannya dan telah menjadi sifat dan kebiasaan dalam
melaksanakan tugas dan pekerjaan sehari-hari

Budaya organisasi merupakan sistem nilai bersama dalam suatu organisasi yang
menjadi acuan bagaimana para pegawai melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan dan
cita-cita organisasi. Budaya organisasi adalah sistem nilai bersama dalam suatu organisasi
yang menjadi acuan bagaimana para pegawai melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan
atau cita-cita organisasi. Hal ini biasanya dinyatakan sebagai visi, misi dan tujuan organisasi.
Budaya organisasi dikembangkan dari kumpulan norma-norma, nilai, keyakinan, harapan,
asumsi, dan filsafat dari orang-orang di dalamnya. Oleh karenanya tidak mengherankan bila
kemudian terlihat jelas dalam perilaku individu dan kelompok

Latar belakang dari budaya kerja yaitu untuk mewujudkan pemerintah kelas dunia,
profesional, integritas pelayanan prima, manajemen pemerintahan yang demokratis dan
mampu menghadapi tantangan.

Tujuan dibentuknya Budaya Kerja yaitu:

a. Fundamental
Membangun sumber daya manusia seutuhnya agar setiap orang sadar bahwa
mereka berada dalam suatu hubungan dimana sifat, peran dan komunikasi yang
saling bergantungan 1 sama lain.
b. Lingkup KKP
Untuk membangun budaya kerja agar setiap pejabat dan staf sadar bahwa mereka
berada dalam suatu hubungan dimana sifat, peran dan komunikasi yang saling
bergantungan 1 sama lain untuk mensukseskan program KKP.

Manfaat budaya kerja:

a. Manfaat secara umum


 Menterjemahkan peran yang membedakan satu organisasi dengan organisasi
lain
 Menjadi identitas bagi anggota organisasi
 Mendorong anggota untuk mementingkan tujuan bersama
 Menjaga stabilitas organisasi
b. Manfaat untuk KKP
 Meningkatkan kerjasama dan koordinasi
 Mengefektifkan integrasi, keselarasan dan dan dinamika organisasi
 Memperlancar komunikasi dan hubungan kerja
 Menumbuhkan kepemimpinan yang partisipatif
 Menciptakan suasana kerja yang menyenangkan

Permasalahan yang ada di lingkup birokrasi pemerintahan yaitu:

a. Belum tepat fungsi dan sasaran organisasi


b. Peraturan perundangan masih tumpang tindih, inkosisten, tidak jelas dan multitafsir
c. Alokasi dalam kuantitas, kualitas dan distribusi ASN tidak seimbang, serta tingkat
produktivitas ASN masih rendah.
d. Adanya praktik penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang dalam proses
penyelenggaraan pemerintahan.
e. Pelayanan publik belum dapat mengakomodasi kepentingan seluruh lapisan
masyarakat
f. Pola pikir dan budaya kerja belum sepenuhnya mendukung birokrasi yang efisien,
efektif, produktif dan profesional.

Peraturan-peraturan tentang Budaya Kerja

 Undang-undang No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara


 Peraturan Permerintah no 42 tahun 2014 tentang pembinaan jiwa korps dan kode
etik
 Peraturan Pemerintah no 46 tahun 2011 tentang penilaian SKP
 Peraturan Pemerintah no 53 tahun 2010 tentang disiplin pegawai
 Peraturan Presiden no 81 tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi
 Permen KP no 43 tahun 2018 tentang Kode etik dan perilaku bagi ASN
 Permen KP no 3 tahun 2016 tentang hari dan jam kerja pegawai
 PermenPANRB no 39 tahun 2012 tentang Pedoman pengembangan budaya kerja,
reformasi dan birokrasi
 Keputusan Kepala BKN no 7 tahun 2013 tentang pedoman penyusunan standar
kompetensi manajerial PNS

Dalam Permen KP no 43 tahun 2018 tentang Kode etik dan kode perilaku ASN di
lingkungan KKP, nilai-nilai dasar yang harus dijunjung tinggi oleh setiap ASN dilingkungan
KKP yaitu singkatan dari SAIL INI KKP, adapun penjelasannya sebagai berikut:

a. Smart :untuk mewujudkan ASN di lingkungan Kementerian yang berpikir


positif
optimis dan berwawasan luas serta mampu menyelesaikan tugas-
tugas pekerjaan/kedinasan yang diberikan, dan mampu mengambil
keputusan dengan cepat dan akurat.
Perilaku yang diharapkan :
 Jujur dalam setiap perkataan dan perbuatan;
 Senantiasa dapat dipercaya dan bertanggungjawab atas
pekerjaan yang ditugaskan selesai tuntas sesuai target;
 Konsisten dan berkemauan keras dalam melaksanakan Visi dan
Misi KKP;
 Patuh dan taat dalam menjalankan tugas;
 Terbuka serta menerima saran dan kritik untuk kemajuan dengan
positif.
b. Akuntabel : untuk mewujudkan ASN di Kementerian yang jujur, tanggung
jawab, dan dapat dipercaya.
c. Integritas : untuk mewujudkan ASN lingkungan Kementerian yang patuh
pada
peraturan perundang-undangan dan moral yang berlaku dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
d. Loyalitas : untuk mewujudkan ASN lingkungan Kementerian yang setia dan
taat
kepada unit kerja, Kementerian, dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
e. Inovatif : untuk mewujudkan ASN lingkungan Kementerian yang mampu
berfikir
kreatif dan berdaya guna demi kemajuan unit kerja, Kementerian, dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Perilaku yang diharapkan :
 Orientasi jauh ke depan tanpa dibatasi ruang dan waktu, serta
menciptakan langkah-langkah untuk mencapai visi tersebut
(Visioner);
 Bekerja tangguh dan pantang menyerah dalam situasi dan
kondisi yang paling sulit sekalipun (Gigih);
 Melahirkan dan mewujudkan ide-ide dan gagasan baru yang
dapat diterapkan (Kreatif);
 Mengembangkan budaya ingin mengetahui kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi (Selalu Belajar).
f. Kerja sama : untuk mewujudkan ASN lingkungan Kementerian yang mampu
bekerja
sama dengan baik antara atasan, bawahan, dan sesama, mempunyai
solidaritas, serta berorientasi pada kemanfaatan.
Perilaku yang diharapkan :
 Menghargai serta mempertimbangkan pendapat orang lain;
 Pencapaian dilakukan dalam semangat kerjasama tim bukan
prestasi pribadi;
 Mendorong komunikasi dan koordinasi baik internal maupun
eksternal secara terbuka;
 Bersinergi dengan rekan sekerja demi mencapai tujuan
organisasi;
 Menjaga hubungan baik dan mengembangkan networking.
g. Kedisiplin : merupakan perwujudan sikap mental & perilaku ASN lingkungan
yang
mencerminkan ketaatan dan kepatuhan kepada peraturan
perundang-undangan.
Perilaku yang diharapkan :
 Menjalankan tugas sesuai dengan aturan jam kerja yang berlaku;
 Menyelesaikan pekerjaan dengan tuntas, tepat waktu, dan sesuai
target;
 Menepati janji tepat waktu dan tepat sasaran;
 Melaksanakan tugas/pekerjaan sesuai standar prosedur kerja
yang berlaku;
 Menjaga dan memelihara kenyamanan dan kebersihan
lingkungan kerja; f) Menjaga citra positif.
h. Profesional : merupakan keahlian di lingkungan Kementerian dalam
menyelesaikan
tugasnya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Perilaku yang diharapkan :
 Konsisten memberikan pelayanan prima;
 Inisiatif dan responsif menyelesaikan kendala berpotensi
masalah;
 Melaksanakan tugas sesuai SOP, dengan perencanaan strategis
yang meminimalkan risiko;
 Bekerja efisien dengan memanfaatkan waktu secara optimal;
 Menolak melakukan KKN, Korupsi, dan menerima gratifikasi
dengan tujuan tertentu.
i. Pelayanan Prima : untuk memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya kepada
pihak terkait yang membutuhkan pelayanan.

Nilai – Nilai Budaya Kerja

Nilai-nilai organisasi merupakan dasar acuan dan motor penggerak motivasi, sikap
dan tindakan. Dalam konteks organisasi, nilai-nilai organisasi harus dikembangkan atau
sejalan dengan visi dan misi organisasi.
Kode etik dan perilaku pegawai KKP merupakan pedoman dan acuan bagi seluruh
pejabat/pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsi serta kewenangannya sehingga bisa
memberikan kontribusi secara optimal bagi unit organisasi. Keberhasilan Visi dan Misi
Kementerian Kelautan dan Perikanan akan tercapai apabila dilandasi dengan niat serta
upaya untuk melaksanakan Nilai budaya Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Butir arahan Menteri Kelautan dan dan Perikanan (2015) adalah sebagai berikut:

1. Ini era perubahan. Menteri Kelautan dan Perikanan siap memimpin perubahan. Mindset
harus dirubah, tidak ada tempat bagi pikiran sempit dan picik.
2. KKP adalah Integritas. Setiap karyawan harus selalu menunjukkan sikap dan perilaku
yang terpuji dan bermartabat.
3. Menteri Kelautan dan Perikanan mengajak seluruh jajarannya sebagai pejabat publik
agar menjaga akuntabilitas dengan bersikap dan berperilaku pantas (good attitude dan
appropriate manner).
4. KKP telah bertranformasi menjadi kementerian yang disegani dan diperhitungkan. Mental
positif dan sikap sportif harus terus ditingkatkan.
5. Bekerja di KKP adalah pengabdian panjang. Tidak akan selesai begitu menteri atau
pejabatnya tidak bertugas lagi. Komitmen dan dedikasi ditunjukkan melalui ketaatan
pada proses dan sistem bukan tergantung orang.
6. Semua program KKP harus transparan, bersih, bebas, kick back dan dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat.
7. Pengalokasi dan penggunaan anggaran harus jelas, efisien dan tepat sasaran.
8. Seluruh jajaran KKP arus memiliki perhatian dan kepedulian yang tinggi dalam
menjalankan tugasnya.
9. Lakukan studi, perbandingan dan evaluasi yang jujur untuk memastikan kemanfaatan
program.
10. KKP siap membantu stakeholder-nya untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang
baik, bersih, dan transparan.
11. Indonesia tidak sedang ada dalam situasi menguntungkan akibat perilaku tidak efisien
dan sikap berlebihan selama bertahun-tahun. Kondisi ini harus diubah.
12. Menteri Kelautan dan Perikanan akan perjuangkan tunjangan kinerja dan remunerasi
karyawan KKP tapi tidak akan meneruskan praktek in-efficiency dan in-sufficiency.
13. Bangkitkan kesadaran dan semangat untuk membantu Negara. Tunjukkan dan buktikan
bahwa seluruh jajaran punya kepemilikan (ownership) terhadap KKP dan sektor kelautan
dan perikanan Indonesia.

Suatu keberhasilan kerja, berakar pada nilai-nilai yang dimiliki dan perilaku yang menjadi
kebiasaannya. Nilai-nilai tersebut bermula dari adat kebiasaan, agama, norma dan kaidah
yang menjadi keyakinannya menjadi kebiasaan dalam perilaku kerja atau organisasi. Nilai-
nilai yang telah menjadi kebiasaan tersebut dinamakan budaya. Oleh karena budaya
dikaitkan dengan mutu atau kualitas kerja, maka dinamakan budaya kerja. Kekuatan,
kelemahan, peluang dan tantangan dari nilai budaya kerja akan diuraikan sebagai berikut:

 Organisasi
a. Kekuatan, adalah sebagai berikut:
 Tugas dan fungsi yang telah ditetapkan berdasarkan Kepmen KP No 23 Tahun
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lingkup Kementerian Kelautan dan
Perikanan.
 SDM yang memadai (Kompeten, mempunyai karakter yang baik, bisa
berkomunikasi dengan baik).
 Lingkungan kerja yang kondusif.
 Sarana dan prasarana yang sesuai kebutuhan.
b. Kelemahan, adalah sebagai berikut:
 Peraturan yang masih tumpang tindih.
 SDM yang tidak memadai.
 Lingkungan kerja yang tidak kondusif.
 Sarana dan prasarana yang tidak sesuai kebutuhan.
c. Peluang, adalah sebagai berikut:
 Terbukanya kebebasan yang proporsional.
 Adanya evaluasi dan penilaian atasan.
 Tersedianya media komunikasi yang semakin efisien dan efektif.
 Meningkatnya tunjangan kinerja dan remunerasi.
d. Tantangan dan Hambatan, adalah sebagai berikut:
 SDM belum berkualitas (kompeten).
 Sarana dan prasarana belum sesuai kebutuan.
 Program kerja yang belum terarah dengan baik.
 Jumlah pegawai yang tidak sebanding dengan volume pekejaan.

 Individu
a. Kekuatan, Kekuatan adalah sebagai berikut:
 Tugas dan fungsi yang telah ditetapkan berdasarkan Kepmen KP No 23 Tahun
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lingkup Kementerian Kelautan dan
Perikanan.
 SDM yang memadai (Kompeten, mempunyai karakter yang baik, bisa
berkomunikasi dengan baik).
 Lingkungan kerja yang kondusif.
 Sarana dan prasarana yang sesuai kebutuhan.
b. Kelemahan Kelemahannya adalah sebagai berikut:
 Peraturan yang masih tumpang tindih.
 SDM yang tidak memadai.
 Lingkungan kerja yang tidak kondusif.
 Sarana dan prasarana yang tidak sesuai kebutuhan.
c. Peluang Peluang adalah sebagai berikut:
 Terbukanya kebebasan yang proporsional.
 Adanya evaluasi dan penilaian atasan.
 Tersedianya media komunikasi yang semakin efisien dan efektif.
 Meningkatnya tunjangan kinerja dan remunerasi.
d. Tantangan dan Hambatan Tantangan dan hambatan adalah sebagai berikut:
 SDM belum berkualitas (kompeten).
 Sarana dan prasarana belum sesuai kebutuan.
 Program kerja yang belum terarah dengan baik.
 Jumlah pegawai yang tidak sebanding dengan volume pekejaan.

Pada akhirnya nilai–nilai budaya yang telah dipahami, belum tentu dapat dilaksanakan,
sehingga diperlukan arahan dan upaya untuk dijadikan strategi serta target-target
pencapaiannya baik jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang. Karena jika
tidak demikian, sulit untuk mengukur pencapaian penerapan nilai–nilai budaya kerja
tersebut.

1. Target jangka pendek


Penerapan nila-nilai budaya kerja, hendaknya dapat diukur, untuk jangka pendek,
perlu dilakukan kesepakatan bahwa target jangka pendeknya adalah 3 (tiga) bulan, di
mana baik untuk individu maupun organisasi, harus membuat target penerapan nilai–nilai
budaya kerja dalam 3 (tiga) bulan tersebut, misalnya, apakah yang akan dilakukan
selama 3 (tiga) bulan terkait dengan komitmen, tanggung jawab, kejujuran, integritas,
profesionalitas, kreativitas, keteladanan, kecepatan, dan keteraturan kerjanya. Semua itu
harus dituangkan dalam target-target yang direncanakan dengan baik, tidak asal-asalan.

2. Target jangka menengah


Penerapan nilai–nilai budaya kerja, hendaknya dapat diukur, untuk jangka menengah
perlu dilakukan kesepakatan bahwa target jangka menengahnya adalah 6 (enam) bulan,
dimana baik untuk individu maupun organisasi, harus membuat target penerapan nilai–
nilai budaya kerja dalam 6 (enam) bulan tersebut, misalnya, apakah yang akan dilakukan
selama 6 (enam) bulan terkait dengan komitmen, tanggung jawab, kejujuran, integritas,
profesionalitas, kreativitas, keteladanan, kecepatan, dan keteraturan kerjanya. Semua itu
harus dituangkan dalam target-target yang direncanakan dengan baik, tidak asal-asalan.

3. Target jangka panjang


Penerapan nilai–nilai budaya kerja, hendaknya dapat diukur, untuk jangka panjang
perlu dilakukan kesepakatan bahwa target jangka panjangnya adalah 1 (satu) tahun,
dimana baik untuk individu maupun organisasi, harus membuat target penerapan nilai–
nilai budaya kerja dalam 1 (satu) tahun tersebut, misalnya, apakah yang akan dilakukan
selama 1 (satu) tahun terkait dengan komitmen, tanggung jawab, kejujuran, integritas,
profesionalitas, kreativitas, keteladanan, kecepatan, dan keteraturan kerjanya. Semua itu
harus dituangkan dalam target-target yang direncanakan dengan baik, tidak asal-asalan.
Melalui target–target tersebutlah, diharapkan nilai–nilai budaya kerja dapat benar–benar
dilaksanakan dan terukur, baik untuk individu maupun organisasi

Salah satu upaya yang dapat dilakukan terhadap Aparatur Sipil Negara adalah
memberikan pemahaman kembali mengenai hal–hal sifatnya renungan dan motivasi, di
bawah ini beberapa formulasi sebagai renungan dan motivasi bagi Aparatur Sipil Negara
agar kembali memahami jatidirinya yang selama ini hampir ditinggalkan:

a. Sumpah Aparatur Sipil Negara


Sumpah merupakan janji setia yang mutlak harus dilaksanakan oleh Aparatur Sipil
Negara yang dengan sadar mengucapkan ikrar tersebut, artinya seorang Aparatur Sipil
Negara yang dengan sengaja melanggar sumpahnya, berarti ia telah berkhianat
terhadap bangsa dan negaranya, ia telah berkhianat kepada ibu pertiwi yang telah
melahirkan serta membesarkannya, yang sungguh sangat mengerikan adalah bahwa ia
telah berkhianat kepada Tuhannya, seseorang yang telah mengkhianati sumpahnya ia
berarti seorang pengkhianat, jika Aparatur Sipil Negara memahami makna Sumpah
atau Janji Aparatur Sipil Negara tersebut, pasti ia tidak akan mau bila disebut seorang
pengkhianat.

b. Mencintai Pekerjaan
bekerja saja tidak cukup. Paling tidak, pekerjaan yang dikerjakan dengan terpaksa tidak
akan membuahkan kesuksesan. Bekerja pada dasarnya juga membutuhkan rasa cinta
dan sebuah kesanggupan untuk bersikap profesional.
Kadang–kadang terlintas pertanyaan dalam benak pemikiran kita yaitu “bagaimana
mungkin kita dapat mencintai pekerjaan, padahal pekerjaan tersebut tidak sesuai
dengan keinginan kita”. Pertanyaan semacam itu sangat manusiawi, dan bagi Aparatur
Sipil Negara, bukan merupakan suatu hal yang aneh, namun jika kita resapi lebih jauh,
manakala hal ini terjadi pada diri kita, artinya kita berada pada posisi yang tidak kita
cintai, maka tetaplah bekerja dengan semangat, mengapa demikian, karena lambat
laun cinta pada pekerjaan akan tumbuh juga di sana. Jadi bekerjalah secara total, di
manapun kita berada, sehingga cinta akan datang pada kehidupan pekerjaan kita.

c. Bersyukur
Sesungguhnya bersyukur adalah suatu kewajiban yang harus dilakukan manusia
sebagai bentuk ucapan terima kasih kita kepada Tuhan YME atas segala nikmat-Nya.
Cara bersyukur yang paling tepat untuk direfleksikan bagi ASN adalah dengan
mengoptimalkan budaya kerjanya, tentunya melalui optimalisasi pelayanannya kepada
masyarakat.

d. Memahami Fungsi ASN


Menurut undang–undang nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Bab IV
Pasal 10, Pegawai ASN berfungsi sebagai: - Pelaksana kebijakan publik; - Pelayan
publik; dan - Perekat dan pemersatu bangsa.

Pemantauan dan Evaluasi Budaya Kerja

Dalam kegiatan pengelolaan organisasi pemerintah, kegiatan monitoring dan


evaluasi atau biasa dikenal dengan istilah “monev” merupakan salah satu tahapan kegiatan
yang tidak dapat dipisahkan dari siklus proses manajemen.
Monitoring, atau pemantauan adalah proses rutin pengumpulan data untuk mengukur
kemajuan atas pencapaian sasaran program/kegiatan. Pelaksanaan pemantauan
dimaksudkan untuk menyediakan data untuk menjawab permasalahan.
Yang dimaksud dengan “evaluasi” adalah mempelajari kejadian, melakukan analisis
data dan permasalahan untuk memberikan solusi atas suatu masalah, serta memberikan
rekomendasi untuk perbaikan upaya pencapaian tujuan dan sasaran suatu program dan
kegiatan.
Evaluasi pengembangan budaya kerja perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat
kemajuan, tingkat perubahan, tingkat kemanfaatan, dan tingkat kesadaran terhadap nilai-
nilai budaya kerja aparatur. Secara garis besar, cakupan pemantauan dan evaluasi
pengembangan budaya kerja meliputi:

 Tingkat kemajuan,
 Tingkat perubahan,
 Tingkat kemanfaatan,
 Tingkat kesadaran dalam pelaksanaan pengembangan budaya kerja aparatur.

Berbagai teknik pemantauan dan evaluasi dapat dilakukan, diantaranya adalah


menggunakan scorecard serta cara lain yang dapat dikembangkan secara kreatif dan
inovatif dalam rangka mempercepat pencapaian hasil dan mempertahankan motivasi
pegawai untuk membangun budaya kerja.
Contoh teknik pemantauan budaya kerja kerja antara:
1) In-dept interview dengan level management,
2) Focus Group Discussion (FGD) dengan Kelompok Budaya Kerja (KBK),
3) Kuisioner dan Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) terhadap pegawai.

Pemantauan dan Evaluasi Budaya Kerja Manajemen dan Kepemimpinan

Dalam budaya organisasi yang sehat, para pimpinan menerapkan pendekatan


memberdayakan orang lain dengan membina peningkatan kemampuan untuk memikul
tanggung jawab yang makin besar. Selain itu, pimpinan peduli dengan kesejahteraan orang
lain seperti halnya kepeduliannya atas kesejahteraannya sendiri, baik dalam situasi krisis
maupun tidak (empati).

Kuisioner Pemantauan dan Evaluasi Penerapan Nilai-nilai Dasar Budidaya Kerja dalam
Kepemimpinan dan Manajemen, dinilai dengan kategori 1. Ya; 2. Sering ; 3. Kurang ; 4.
Tidak. Dimana hal-hal yang dinilai yaitu :

1. Visi dan misi telah dipahami secara jelas oleh setiap anggota organisasi dan dijabarkan
secara fokus dalam kebijakan dan program kerja sehari-hari.
2. Pimpinan menunjukkan komitmen dan keteladanan dalam melaksanakan secara
konsisten visi misi serta nilai-nilai budaya kerja.
3. Pimpinan melaksanakan dialog dua arah secara konsisten dengan seluruh jajaran untuk
mengevaluasi kinerja, strategi, kebijakan dan program kerja dalam pencapaian visi misi
organisasi?
4. Pimpinan bersifat terbuka dan menerima perubahan kebijakan serta metode kerja baru
yang lebih efisien.
5. Ada tindak lanjut yang nyata atas hasil evaluasi terhadap kebijakan dan program kerja
selama ini dalam meningkatkan kinerja dan pelayanan publik.
6. Penerapan nilai-nilai budaya kerja telah dilaksanakan secara berkelanjutan dalam suatu
sistem kebijakan publik yang nyata sampai dengan implementasi kebijakan publik dalam
pelayanan masyarakat.
7. Sistem kebijakan yang diterapkan telah mencapai tujuan dan sasarannya secara efektif
dan efisien.
8. Organisasi telah menerapkan standar kualitas pelayanan masyarakat yang sesuai
dengan tuntutan/kebutuhan masyarakat.
9. Organisasi telah menerapkan sistem pengendalian mutu kinerja untuk meningkatkan
kinerja penyelenggaraan kepemimpinan dan pelayanan masyarakat.
10. Upaya pengembangan SDM dalam membentuk pola pikir, sikap dan cara kerja yang
produktif telah dilaksanakan secara komprehensif dan berkelanjutan.

Kategori Penilaian

Penerapan nilai-nilai dasar budaya kerja dalam kepemimpinan dan manajemen

Pemantauan dan Evaluasi Budaya Kerja dalam Pola Pikir dan Cara Kerja

Budaya kerja terbentuk dari nilai-nilai yang telah disepakati secara konsisten, dan
telah disosialisasikan di lingkungan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. Hasil
dari terinternalisasi nilai-nilai tersebut diekspresikan dalam perilaku kerja sehari-hari pada
setiap pegawai.

Budaya kerja yang telah terinternalisasi tersebut dapat dilihat dari etos kerja yang
ditampilkan. Proses dari nilai-nilai menjadi budaya kerja dan kemudian muncul sebagai etos
kerja, akan bisa menjadi daya ungkit perubahan pola pikir bagi setiap pegawai di lingkungan
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah.

Kuisioner Pemantauan dan Evaluasi Penerapan Nilai-nilai Dasar Budidaya Kerja dalam
pola pikir dan cara kerja, dinilai dengan kategori 1. Ya; 2. Sering ; 3. Kurang ; 4. Tidak.
Dimana hal-hal yang dinilai yaitu :

1. Telah terjadi perubahan pola pikir dan cara kerja dari yang selama ini bersifat terkota-
kotak menjadi sinergis.
2. Telah terjadi perubahan pola pikir dan cara kerja dari yang hanya menjalankan
wewenang menjadi menjalankan peran.
3. Telah terjadi perubahan pola pikir dan cara kerja dari yang hanya berpikir jangka
pendek/sesaat menjadi berpikir jangka panjang/strategis.
4. Telah terjadi perubahan pola pikir dan cara kerja dari yang bersifat memerintah
menjadi bersifat melayani.
5. Telah terjadi perubahan pola pikir dan cara kerja dari yang bersifat melaksanakan
rutinitas selama ini menjadi bersifat melakukan perbaikan dan peningkatan terus
menerus.

Kategori Penilaian Penerapan nilai-nilai dasar budaya kerja dalam pola pikir dan cara kerja
adalah sebagai berikut :

Pemantauan dan Evaluasi Budaya Kerja dalam Perilaku Kerja

Sesuai dengan Permenpan No.39 Tahun 2012, Kementerian Aparatur Negara telah
merumuskan 17 unsur nilai budaya kerja. Dalam kaitannya dengan perilaku bekerja,
keseluruhan unsur nilai budaya kerja tersebut merupakan perilaku-perilaku yang dianggap
perlu ditingkatkan untuk meningkatkan fungsi pelayanan aparatur Negara baik kepada
masyarakat, maupun ke dalam instansi sendiri dan antar instansi pemerintah.

Kuisioner Pemantauan dan Evaluasi Penerapan Nilai-nilai Dasar Budidaya Kerja


dalam perilaku kerja, dinilai dengan kategori 1. Sangat Tinggi; 2. Tinggi ; 3. Cukup ; 4.
Kurang. Dimana hal-hal yang dinilai yaitu :

1. Komitmen dan konsistensi


2. Wewenang dan tanggung jawab
3. Keihlasan dan kejujuran
4. Integritas dan profesionalisme
5. Kreativitas dan kepekaan terhadap lingkungan tugas
6. Kepemimpinan dan keteladanan
7. Kebersamaan dan dinamika kelompok kerja
8. Ketepatan/keakurasian dan kecepatan
9. Rasionalitas dan kecerdasan emosi
10. Keteguhan dan ketegasan
11. Disiplin dan keteraturan bekerja
12. Keberanian dan kearifan dalam mengambil keputusan dan menangani konflik
13. Dedikasi dan loyalitas
14. Semangat dan motivasi
15. Ketekunan dan kesabaran
16. Keadilan dan keterbukaan
17. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi

Kategori Penilaian Penerapan nilai-nilai dasar budidaya kerja dalam perilaku bekerja
III. PENUTUP
Demikian laporan kegiatan keikutsertaan dalam Pelatihan Budaya Kerja Pegawai
Kementerian Kelautan dan Perikanan Angkatan II Tahun 2021 Metode Pembelajaran Jarak
Jauh ini saya buat atas tugas yang telah diberikan. Permohonan maaf saya sampaikan atas
segala kekurangan dalam penulisan laporan ini. Atas perhatian dan dukungan Ibu, saya
mengucapkan terima kasih.

Pontianak, 15 Februari 2021


Mengetahui, Hormat saya,
Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Peserta Pelatihan
Pesisir dan Laut Pontianak

Getreda Melsina Hehanussa, S.Pi, M.Si Fitri Maharani, S.Pi


NIP. 19750303 200212 2 003 NIP. 19950306 202012 2 001
Lampiran 1. Daftar Nama Peserta Pelatihan
DAFTAR CALON PESERTA
PELATIHAN BUDAYA KERJA ANGKATAN II
NO NAMA INSTANSI
1 DYAH KESWARA MULYANINGTYAS, S.Pi Direktorat Pakan Dan Obat Ikan
2 FAUZY AHMED PUTRA ABU BAKAR, S.Tr.Pi. Direktorat Pakan Dan Obat Ikan
3 MUHAMMAD SYARIFUDDIN SANDI, S.Pi Direktorat Pakan Dan Obat Ikan
4 SY. ZUMRI ARZA, S.Si. Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir Dan
Laut Pontianak
5 FITRI MAHARANI, S.Pi Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir Dan
Laut Pontianak
6 MOH. REZHA SABDA FIRDAUS, S.I.K Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir Dan
Laut Pontianak
7 YULIANTI SRI REJEKI, S.Pi. Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir Dan
Laut Pontianak
8 HERI SETIAWAN, S.Pi. Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir Dan
Laut Pontianak
9 LEO OSCAR, S.Pi. Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir Dan
Laut Pontianak
10 LINTANG MURPRATIWI, S.Si Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir Dan
Laut Pontianak
11 VITO DHARMAWAN, S.Si Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir Dan
Laut Pontianak
12 ANANG KURNIANTO, S.Kel. Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir Dan
Laut Padang
13 AZZAMI RASYID, S.Si. Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir Dan
Laut Padang
14 FADEL MUHAMMAD, S.Kel. Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir Dan
Laut Padang
15 BARKAHADI KAMIL, S.Pi Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir Dan
Laut Padang
16 CINDI MAISELA, S.Pi Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir Dan
Laut Padang
17 INTAN NURZAHRA KASWANTO, S.Pi Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir Dan
Laut Padang
18 MELI ANISA, S.Si Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir Dan
Laut Padang
19 NAVILA ULFI FAUZIYANTI, S.Si Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir Dan
Laut Padang
20 EDDY HANDOKO, S.Pi Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional
Pekanbaru
21 LEONARD UNDUK MARDOHAR Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional
SIMBOLON, S.I.K. Pekanbaru
22 ANUGRAH RISKEL SHABARI, S.Si. Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional
Pekanbaru
23 GITA ENDANG PALUFI, S.Pi. Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional
Pekanbaru
24 ROSYITA ALIFIYA, S.Si. Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional
Pekanbaru
25 IGNATIUS TRI HANTORO, S.E. Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional
Pekanbaru
26 SATRIA PUTRA ANGGARA, S.Pi. Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional
Pekanbaru
27 HUSAIN , S.Kom Direktorat Pemantauan Dan Operasi Armada
NO NAMA INSTANSI
28 VENNY RIZKI FHATRICIA, S.M Direktorat Pemantauan Dan Operasi Armada
29 NUR RAKHMA NOVIKA, S.I.P. Sekretariat Direktorat Jenderal Pengawasan
Sumber Daya Kelautan Dan Perikanan
30 ALINNA IZMI RIYANTO, S.Sos Sekretariat Direktorat Jenderal Pengawasan
Sumber Daya Kelautan Dan Perikanan
31 YULIA PUSPITA SARI, S.Kom. Pusat Data, Statistik, Dan Informasi
32 MUTIAH KURNIASIH FITRIYANI, S.Si. Pusat Data, Statistik, Dan Informasi
33 RINI PEBRIANI, S.Kom. Pusat Data, Statistik, Dan Informasi
34 TANTI KUSUMA WARDANI, S.Kom. Pusat Data, Statistik, Dan Informasi
35 NURDIN FARIZ, S.Kom. Pusat Data, Statistik, Dan Informasi
Lampiran 2. Susunan Acara Kegiatan Pelatihan

JADWAL PELATIHAN BUDAYA KERJA


Penanggung Jawab/
No Hari / Waktu Materi JP
Fasilitator
1 Hari Pertama
08.00 - 10.00 Pembukaan Kegiatan: Kebijakan 2 Dr. Lilly Aprilya
Pengembangan SDM KKP (Zooming) Pregiwati, S.Pi, M.Si
10.00 - 12.00 Mitigasi Resiko (Zooming) 2 Drs. Cipto Hadi
Prayitno
12.00 - 13.00 Ishoma
13.00 - 14.00 Penjelasan Program Pembelajaran dan 1 Penyelenggara
pedoman E-learning Milea KKP (Zooming)
14.00 - 14.45 Peserta belajar mandiri materi 1. Pengantar Fajar Nugroho, S.Kel,
Budaya Kerja Organisasi Pemerintah M.Si.
1. Menyaksikan tayangan multimedia
-penjelasan ruang lingkup pembelajaran
materi 1
2. Membaca modul/bahan ajar/materi
pengaya modul
3. Membuat Ringkasan/catatan materi
14.45 -15.30 Sesi 1. Menyaksikan multimedia Pendalaman 3 Fajar Nugroho, S.Kel,
Materi 1. Pengantar Budaya Kerja Organisasi M.Si.
Pemerintah (tayangan multimedia/ bahan
tayang/rekaman video fasilitator/ Zooming)
15.30 - 15.45 Break
15.45 - 16.30 Peserta mengerjakan Kuiz
16.30 - 17.00 Sesi 2. lanjutan Pendalaman Materi 1. Fajar Nugroho, S.Kel,
Pengantar Budaya Kerja Organisasi M.Si.
Pemerintah serta pendampingan penugasan
(melalui fasilitas live chat/zooming/fasilitas
video conference lainnya)

Peserta mengerjakan penugasan mandiri


didampingi oleh fasilitator melalui (melalui
fasilitas live chat/zooming/fasilitas video
conference lainnya)
17.00 - selesai Pemeriksaan hasil penugasan mandiri dan Fajar Nugroho, S.Kel,
memberikan feedback* M.Si.
*peserta yang telah memenui syarat penilaian
dapat mengikuti materi selanjutnya
2 Hari Kedua
08.00 - 09.45 Peserta belajar mandiri materi 2. Nilai-Nilai Yudistira Adi
Budaya Kerja Organisasi Pemerintah Nugroho,S.St.Pi,M.M
1. Menyaksikan tayangan multimedia
-penjelasan ruang lingkup pembelajaran
materi 2
2. Membaca modul/bahan ajar/materi
pengaya modul
3. Membuat Ringkasan/catatan materi
09.45 - 10.00 Rehat
10.00 -10.45 Sesi 1. Menyaksikan multimedia Pendalaman 3 Yudistira Adi
materi 2. Nilai-Nilai Budaya Kerja Organisasi Nugroho,S.St.Pi,M.M
Penanggung Jawab/
No Hari / Waktu Materi JP
Fasilitator
Pemerintah (tayangan multimedia/ bahan
tayang/rekaman video fasilitator/ Zooming)
10.45 - 11.00 Rehat
11.00 - 12.00 Peserta mengerjakan Kuiz
12.00 - 13.00 Ishoma
13.00 - 15.00 Sesi 2. lanjutan Pendalaman materi 2. Nilai- Yudistira Adi
Nilai Budaya Kerja Organisasi Pemerintah Nugroho,S.St.Pi,M.M
serta pendampingan penugasan (melalui
fasilitas live chat/zooming/fasilitas video
conference lainnya)

Peserta mengerjakan penugasan mandiri


didampingi oleh fasilitator melalui (melalui
fasilitas live chat/zooming/fasilitas video
conference lainnya)
15.00 - selesai Pemeriksaan hasil penugasan mandiri dan Yudistira Adi
memberikan feedback* Nugroho,S.St.Pi,M.M

*peserta yang telah memenui syarat penilaian


dapat mengikuti materi selanjutnya
3 Hari Ketiga
08.00 - 09.45 Peserta belajar mandiri materi 3. Pemantauan Ady Sabana, S.Pi.,
dan Evaluasi Nilai-Nilai Budaya Kerja M.Sc.
1. Menyaksikan tayangan multimedia
-penjelasan ruang lingkup pembelajaran
materi 3
2. Membaca modul/bahan ajar/materi
pengaya modul
3. Membuat Ringkasan/catatan materi
09.45 - 10.00 Rehat
10.00 -10.45 Sesi 1. Menyaksikan multimedia Pendalaman 3 Ady Sabana, S.Pi.,
materi 3. Pemantauan dan Evaluasi Nilai-Nilai M.Sc.
Budaya Kerja (tayangan multimedia/ bahan
tayang/rekaman video fasilitator/ Zooming)
10.45 - 11.00 Rehat
11.00 - 12.00 Peserta mengerjakan Kuiz
12.00 - 13.00 Ishoma
13.00 - 15.00 Sesi 2. lanjutan Pendalaman materi 3. Ady Sabana, S.Pi.,
Pemantauan dan Evaluasi Nilai-Nilai Budaya M.Sc.
Kerja serta pendampingan penugasan
(melalui
fasilitas live chat/zooming/fasilitas video
conference lainnya)

Peserta mengerjakan penugasan mandiri


didampingi oleh fasilitator melalui (melalui
fasilitas live chat/zooming/fasilitas video
conference lainnya)
15.00 - selesai Pemeriksaan tahap 1 hasil penugasan mandiri Ady Sabana, S.Pi.,
dan memberikan feedback* M.Sc
4 Hari Keempat
08.00 - 09.00 Peserta mengerjakan penugasan mandiri Ady Sabana, S.Pi.,
Penanggung Jawab/
No Hari / Waktu Materi JP
Fasilitator
(mengumpulkan data melalui kuisioner) M.Sc.
09.00 - 10.00 Pemeriksaan tahap 2 hasil penugasan mandiri
dan memberikan feedback*
11.00 - 12.00 Penutupan Kegiatan (Zooming) Penyelenggara
12.00 - selesai Peniliaian akhir peserta/ Administrasi Peserta/ Penyelenggara
Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan dst nya
Jumlah JP 9
Lampiran 3. Dokumentasi Kegiatan

Dokumentasi hari ke-1 Pengantar Budaya Kerja


Dokumentasi hari ke-2 Nilai – Nilai Budaya Kerja
Dokumentasi hari ke-3 Evaluasi Nilai Budaya Kerja
Dokumentasi hari ke-4 Penutupan

Anda mungkin juga menyukai