Anda di halaman 1dari 4

Annisa Rahmawati, A.Md.Ak.

Angkatan : Magelang 21
NDH : 40

Tugas 1 Agenda 2 Hari 6


Personalizing Values

Tugas : Merancang upaya membangun budaya BerAKHLAK dalam melaksanakan tugas sehari-
hari sebagai seorang ASN yang professional di tempat saudara bekerja.

ASN menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 memiliki tugas melaksanakan


kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, dan
mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pada 27 Juli 2021, Presiden Joko Widodo meluncurkan core values ASN BerAKHLAK
dengan tujuan untuk menyeragamkan nilai-nilai dasar bagi seluruh ASN di Indonesia sehingga
dapat menjadi fondasi budaya kerja ASN yang profesional. Adanya Core Value ASN yang baru
ini diharapkan setiap ASN baik di pusat maupun di daerah memiliki semboyan dan semangat
yang sama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. ASN jangan lagi minta untuk
dilayani melainkan memberikan pelayanan yang prima dalam membantu masyarakat.
Harapan ini juga didukung dengan diresmikannya employer branding ASN “Bangga Melayani
Bangsa”. Core values BerAKHLAK merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif.
1. Berorientasi Pelayanan.
Pelayanan publik yang berkualitas harus berorientasi kepada pemenuhan
kepuasan pengguna layanan. Apabila dikaitkan dengan tugas ASN dalam melayani
masyarakat, pelayanan yang berorientasi pada customer satisfation adalah wujud
pelayanan yang terbaik kepada masyarakat atau dikenal dengan sebutan pelayanan
prima. Pelayanan prima didasarkan pada implementasi standar pelayanan yang
dimiliki oleh penyelenggara. Penilaian positif dari masyarakat menjadi semakin
penting karena saat ini mereka turut menjadi penilai utama organisasi penyedia
pelayanan publik. Keberhasilan pelayanan publik akan bermuara pada kepercayaan
masyarakat sebagai subjek pelayanan publik.
Dalam menerapkan nilai dasar Berorientasi Pelayanan, ASN dapat melakukan
beberapa hal, diantaranya :
 Melayani masyarakat dengan mengedepankan standar pelayanan publik
(senyum, salam, sopan, santun).
 Memahami apa yang dibutuhkan masyarakat, memfasilitasi kebutuhannya,
membuat akses pelayanan yang mudah.
 Saling tolong menolong antar sesama pegawai untuk mencapai tujuan
pemerintahan.
 Bekoordinasi dan bekerjasama dengan antar pegawai dalam tugas-tugas yang
saling berkaitan agar meminimalisir misinformasi.
 Meningkatkan mutu pelayanan di instansi agar mendapat nilai positif yang
pada akhirnya masyarakat akan lebih percaya dengan instansi kami.

2. Akuntabel.
Dalam konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik
kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada publik. untuk
membangun budaya ini, ASN dapat melakukan beberapa hal diantaranya :
 Menyelesaikan tugas dan pekerjaan dengan jujur, cermat dan teliti
 Kesadaran untuk hadir tepat waktu sesuai aturan jam kerja
 Bertanggungjawab terhadap barang-barang milik negara ataupun milik daerah
yang telah diamanahkan,
 Memanfaatkan sumber daya yang ada di instansi untuk kepentingan pekerjaan
dengan sebaik-baiknya, misal cerdas dalam penggunaan listrik dan air.
 Saling mengingatkan sesama pegawai yang mungkin lalai dengan pekerjaannya
 Menolak segala bentuk korupsi, gratifikasi dan segala bentuk tindak kejahatan
lainnya karena sadar sepenuhnya bahwa segala yang kita lakukan diawasi oleh
Tuhan Yang Maha Esa.

3. Kompeten
ASN yang berkompeten adalah ASN yang mampu melaksanakan tugas dan
kewajibannya untuk mewujudkan pegawai yang profesional, kompetitif serta dapat
diandalkan. hal ini juga diselaraskan dengan kemauan ASN untuk selalu belajar hal-hal
baru baik secara formal maupun informal yang dapat mendukung optimalisai kinerja
pegawai. untuk meningkatkan budaya Kompeten, dapat dilakukan :
 Mengikuti bimbingan dan pelatihan yang dapat mendukung perbaikan
kinerjanya.
 Mengimplementasikan ilmu yang dimiliki dalam kegiatan sehari-hari
 Tidak menunda-nunda pekerjaan
 Tidak mudah mengeluh dengan apa yang telah menjadi tupoksinya.

4. Harmonis
Salah satu kunci sukses kinerja ASN berawal dari suasana tempat kerja. Energi
positif dan keharmonisasian yang ada di tempat kerja bisa memberikan dampak positif
bagi karyawan yang akhirnya memberikan efek domino bagi produktivitas, hubungan
internal, dan kinerja secara keseluruhan. Nilai harmonis dalam diri ASN dapat
dibangun melalui beberapa sikap berikut :
 Meningkatkan toleransi dan menghargai perbedaan latar belakang pegawai
 Menghargai perbedaan pendapat, berkoordinasi dan berkomunikasi yang baik
dengan sesama pegawai (senyum, salam, sapa, sopan, santun)
 Peka terhadap situasi dan saling membantu jika ada yang membutuhkan
bantuan
 Dapat mengontrol emosi dengan baik, dengan cara tidak membawa urusan
pribadi di lingkungan pekerjaan.

5. Loyal
Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang ASN ideal adalah sifat loyal
atau setia kepada bangsa dan negara. Sifat dan sikap loyal terhadap bangsa dan
negara dapat diwujudkan dengan sifat dan sikap loyal ASN kepada pemerintahan yang
sah sejauh pemerintahan tersebut bekerja sesuai dengan peraturan perundang -
undangan yang berlaku, karena ASN merupakan bagian atau komponen dari
pemerintahan itu sendiri. Upaya untuk membangun nilai loyal yaitu :
 Mengembangkan sikap dan rasa cinta terhadap pekerjaannya
 Mengedepankan kepentingan pekerjaan terutama saat di jam kerja agar lebih
fokus dan pekerjaan dapat diselesaikan dengan maksimal
 Berani menyampaikan pendapat demi kemajuan bersama
 Bangga terhadap budaya Indonesia yang diaplikasikan di lingkungan kerja
(misalnya penggunaan baju adat dan baju batik di hari-hari tertentu sesuai
jadwal)
 Menjaga nama baik dan rahasia instansi tempat kerja.

6. Adaptif
Budaya adaptif adalah budaya organisasi di mana karyawan menerima
perubahan, termasuk organisasi penyelamatan yang memelihara lingkungan dan
perbaikan proses internal yang berkelanjutan (McShane & Von Glinow, 2010) dalam
Safitri (2019). Membangun organisasi adaptif menjadi sebuah keharusan bagi instansi
pemerintah agar dapat menghasilkan kinerja terbaik dalam memberikan pelayanan
publik. upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk membangun budaya adaptif antara
lain :
 Mampu beradaptasi dengan cepat dan tanggap pada perkembangan jaman,
misalnya dengan penerapan penggunakan teknologi digital untuk menunjang
kinerja ASN.
 Mampu berpikir secara visioner atau berpikir tentang rencana masa depan.

7. Kolaboratif
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam kolaborasi antar lembaga
pemerintah adalah kepercayaan, pembagian kekuasaan, gaya kepemimpinan, strategi
manajemen dan formalisasi pada pencapaian kolaborasi yang efisien dan efektif
antara entitas publik. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk membangun nilai
dasar Kolaboratif :
 Menjalin kerjasama baik antar pegawai atau antar instansi pemerintah guna
mencapai tujuan pemerintahan
 Membangun kepercayaan yang berhubungan dengan terselesaikannya
tanggungjawab yang diamanahkan

Anda mungkin juga menyukai