1. Berorientasi Pelayanan
Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku Berorientasi
Pelayanan diantaranya:
1) mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
2) menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
3) membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian; dan
4) menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama.
2. Akuntabel
Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku ASN yang seharusnya adalah:
Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi
Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien
Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi
Hal-hal yang penting diperhatikan dalam membangun lingkungan kerja yang akuntabel
adalah:
1) kepemimpinan,
2) transparansi,
3) integritas,
4) tanggung jawab (responsibilitas),
5) keadilan,
6) kepercayaan,
7) keseimbangan,
8) kejelasan, dan
9) konsistensi.
3. Kompeten
Kompeten berarti terus belajar dan meningkatkan kapabilitas. mengaktualisasikan nilai
kompeten dalam pelaksanaan tugas jabatannya. Dengan semangat belajar terus menerus dengan
kepekaan yang relevan dengan melihat dinamika lingkungan strategis dan disrupsi teknologi serta aspek-
apsek lingkungan strategis lainnya. Semangat saling menguatkan melalui proses berbagi pengetahuan
dan pengalaman dalam memajukan dan meningkatkan kinerja individu dan organisasi. Demikian halnya
dengan semangat kompeten, setiap asn memiliki karakter yang adaptif sejalan dengan dinamika
lingkungannya. CPNS dalam menginisiasi perilaku penguatan kompetensinya, sehingga asn tetap
mutakhir dan kompetitif.
Seorang ASN sudah sepantasnya untuk :
Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
Membantu orang lain belajar
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
4. Harmonis
membentuk ASN yang mampu mengaktualisasikan nilai harmonis dalam pelaksanaan tugas dan
jabatannya. Indikator keberhasilan pelatihan sebagai berikut:
Memahami dan menjelaskan keanekaragaman bangsa Indonesia serta dampak, manfaat dan
potensi disharmonis didalamnya.
Menjelaskan dan menerapkan nilai harmonis sesuai kode etik ASN secara konseptual teoritis yang
meliputi saling peduli dan meghargai perbedaan, serta memberikan contoh perilaku dengan
menghargai setiap orang apapun latar belakangnya, suka menolong orang lain serta membangun
lingkungan kerja yang kondusiif.
Menganalisis kasus atau menilai contoh penerapan harmonis secara tepat.
5. Loyal
Loyal berarti berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai PNS, dengan indikator peserta mampu:
Menjelaskan loyal secara konseptual-teoritis yang berdedikasi dan mengutamakan kepentingan
Bangsa dan Negara
Menjelaskan panduan perilaku (kode etik) loyal
Mengaktualisasikan Loyal Dalam Konteks Organisasi Pemerintah dan
Menganalisis kasus dan/atau menilai contoh penerapan loyal secara tepat pada setiap materi
pokok.
6. Adaptif
Pembentukan nilai-nilai Adaptif kepada peserta melalui substansi pembelajaran yang terkait
dengan cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan lingkungan, terus berinovasi dan
mengembangkan kreativitas, berperilaku adaptif serta bertindak proaktif. Setelah mengikuti
pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat:
Memahami pentingnya mengapa nilai-nilai adaptif perlu diaktualisasikan dalam pelaksanaan tugas
jabatannya
Menjelaskan adaptif secara konseptual-teoritis yang terus berinovasi dan antusias dalam
menggerakan serta menghadapi perubahan
Menjelaskan panduan perilaku (kode etik) adaptif
Memberikan contoh perilaku dengan cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan, terus
berinovasi dan mengembangkan kreativitas, bertindak proaktif dan
Menganalisis kasus atau menilai contoh penerapan adaptif secara tepat.
Pegawainya harus terus berkomunikasi hingga memiliki persepsi yang sama atau gelombang yang
sama terhadap suatu visi atau cita-cita yang akan dicapai bersama (shared vision);
Pegawainya memiliki mental model yang mencerminkan realitas yang organisasi ingin wujudkan
(mental model);
Pegawainya perlu selalu sinergis dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk mewujudkan visinya
(team learning);
Pegawainya harus selalu berpikir sistemik, tidak kaca mata kuda, atau bermental silo (systems
thinking).
7. Kolaboratif