Anda di halaman 1dari 9

Peserta Latsar CPNS Gelombang III Angkatan LXI Kelompok 1

Nama : Adilah Nur Wifaq, A.Md. Kep

NIP : 199906052022032002

UPT : Rutan Kelas IIB Rantau

Absen : 01

REVIEW AGENDA II (NILAI BERAKHLAK)

1. Berorientasi Pada Pelayanan


a. Definisi
Definisi dari pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU Pelayanan Publik adalah
kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan public

b. Prinsip Pelayanan Publik


1) Partisipatif
2) Transparan
3) Responsive
4) Tidak diskriminatif
5) Mudah dan Murah
6) Efektif dan efisien
7) Aksesibel
8) Akuntabel
9) Berkeadilan

c. Tiga Unsur Penting Dalam Pelayanan Publik


Terdapat tiga unsur penting dalam pelayanan publik khususnya dalam konteks ASN, yaitu :
1) penyelenggara pelayanan publik yaitu ASN/Birokrasi
2) penerima layanan yaitu masyarakat, stakeholders, atau sektor privat, dan
3) kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan
2. Akuntabel
a. Definisi
akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi yang
memberikan amanat.

b. Aspek Akuntabilitas
1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship)
2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results-oriented)
3) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers reporting)
4) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers reporting)
5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance)

c. Core Values Akuntabilitas


1) Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi
2) Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien
3) Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi

d. Perilaku Akuntabel
Dalam perilaku akuntabel harus menciptakan perilaku akuntabel yaitu :
1) Kepemimpinan
2) Transparansi
3) Integritas
4) Tanggung Jawab
5) Keadilan
6) Kepercayaan
7) Keseimbangan
8) Kejelasan
9) Konsistensi
3. Kompeten
a. Definisi
Kompetensi merupakan perpaduan aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
terindikasikan dalam kemampuan dan perilaku seseorang sesuai tuntutan pekerjaan.

b. Pendekatan Pengembangan Kompetensi


Optimalisasi hak akses pengembangan kompetensi dapat dilakukan dengan pendekatan
pelatihan non klasikal, diantaranya e-learning, job enrichment dan job enlargement termasuk
coaching dan mentoring. Coaching dan Mentoring selain efesien karena dapat dilakukan secara
masif, dengan melibatkan antara lain atasan peserta pelatihan sebagai mentor sekaligus sebagai
coach.

c. Perilaku Berkompeten
1) Berkinerja yang berakhlak
2) Meningkatkan kompetensi diri
3) Membantu orang lain belajar
4. Harmonis
a. Definisi
Harmoni adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor-faktor
tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur.

b. Dasar-dasar Nilai Etika ASN


Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-UndangASN, yakni
sebagai berikut:
1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
2) Setia dan mempertahankan Undang-UndangDasar Negara Kesatuan Republik Indonesia
1945.
3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan.
9) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna,
berhasil guna, dan santun.
10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem
karir.

c. Penegakkan etika ASN


1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi
2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
3) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang Berwenang sejauh
tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan
6) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara
7) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,efektif, dan
efisien.
8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya
9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.

d. ASN Harmonis
Secara umum, menurut Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 Pasal 11 tentang ASN, tugas
pegawai ASN adalah sebagai berikut
1) Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
2) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

e. Peran ASN Harmonis


1) Posisi PNS sebagaiaparatur Negara, dia harus bersikap netral dan adil. Netral dalam artian
tidak memihak kepada salah satu kelompok atau golongan yang ada. Adil, berartiPNS
dalammelaksanakantugasnyatidak boleh berlakudiskriminatifdan harus obyektif, jujur,
transparan
2) PNS juga harus bisa mengayomikepentingankelompokkelompokminoritas,dengan tidak
membuat kebijakan, peraturan yang mendiskriminasi keberadaan kelompok tersebut
3) PNS juga harus memiliki sikap toleran atas perbedaan
4) Dalam melaksanakantugas dan kewajibanPNS juga harus memilikisuka menolong baik
kepada pengguna layanan, juga membantu kolega PNS lainnya yang membutuhkan
pertolongan
5) PNS menjadi figur dan teladan di lingkungan masyarakatnya
5. Loyal
a. Definisi
Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu “Loial” yang artinya mutu
dari sikap setia. Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan,
paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).

b. Karakteristik Loyal
1) Taat pada Peraturan.
2) Bekerja dengan Integritas
3) Tanggung Jawab pada Organisasi
4) Kemauan untuk Bekerja Sama.
5) Rasa Memiliki yang Tinggi
6) Hubungan Antar Pribadi
7) Kesukaan Terhadap Pekerjaan
8) Keberanian Mengutarakan Ketidaksetujuan
9) Menjadi teladan bagi Pegawai lain

c. Core Value ASN dalam Hal Loyal


1) Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah
2) Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta
3) Menjaga rahasia jabatan dan negara

d. Membangun Rasa Loyal


1. Membangun Rasa Kecintaaan dan Memiliki
2. Meningkatkan Kesejahteraan
3. Memenuhi Kebutuhan Rohani
4. Memberikan Kesempatan Peningkatan Karir
5. Melakukan Evaluasi secara Berkala
6. Adaftif
a. Definisi
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan hidup dan
menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul. Dengan demikian adaptasi
merupakan kemampuan mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan tetapi juga mengubah
lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan diri).

b. Organisasi Adaftif
Fondasi organisasi adaptif dibentuk dari tiga unsur dasar yaitu lanskap (landscape),
pembelajaran (learning), dan kepemimpinan (leadership).

c. Sembilan elemen budaya adaptif


Menurut Management Advisory Service UK yang perlu menjadi fondasi ketika sebuah
organisasi akan mempraktekkannya, yaitu :
1) Purpose
2) Cultural Values
3) Vision
4) Corporate Values
5) Coporate Strategy
6) Structure
7) Problem Solving
8) Prtnership working
9) Rules

d. Ciri-ciri budaya adaftif


Ciri-ciri penerapan budaya adaptif dalam lembaga pemerintahan antara lain sebagai berikut:
1) Dapat mengantisipasi dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan
2) Mendorong jiwa kewirausahaan
3) Memanfaatkan peluang-peluang yang berubah-ubah
4) Memperhatikan kepentingan-kepentingan yang diperlukan antara instansi mitra, masyarakat
dan sebagainya.
5) Terkait dengan kinerja instansi.
7. Kolaboratif
a. Definisi
Irawan (2017) mengungkapkanbahwa “ Collaborative governance“sebagaisebuah proses yang
melibatkan norma bersama dan interaksi saling menguntungkan antar aktor governance.

b. Kriteria Penting Untuk Kolaborasi


1) Forum Yang Diprakarsai Oleh Lembaga Publik Atau Lembaga;
2) Peserta Dalam Forum Termasuk Aktor Nonstate;
3) Peserta Terlibat Langsung Dalam Pengambilan Keputusan Dan Bukan Hanya
'‘Dikonsultasikan’ Oleh Agensi Publik;
4) Forum Secara Resmi Diatur Dan Bertemu Secara Kolektif;
5) Forum Ini Bertujuan Untuk Membuat Keputusan Dengan Konsensus (Bahkan Jika
Konsensus Tidak Tercapai Dalam Praktik);
6) Fokus Kolaborasi Adalah Kebijakan Publik Atau Manajemen.

c. Tahapan Dalam Melakukan Assessment Terhadap Tata Kelola Kolaborasi


1) Mengidentifikasi permasalahan dan peluang;
2) Merencanakan aksi kolaborasi;
3) Mendiskusikan strategi untuk mempengaruh

d. Proses Yang Harus Dilalui Dalam Menjalani Kolaborasi


1) Trust building
2) Face tof face Dialogue
3) Komitmen terhadap proses
4) Pemahaman Bersama
5) Menetapkan outcome antara
8. Hal yang Ingin Dipelajari
Semua poin ber Akhlak ingin lebih dipelajari secara mendalam agar lebih dapat menerapkan dengan
baik.
9. Saran
Pada pembelajaran agenda II untuk semua materi yang dipaparkan cukup jelas dan dapat dipahami
oleh saya sebagai peserta latsar. Tetapi terdapat beberapa hal yang harus lebih dijelaskan rinci dari
setiap point yang dipaparkan

Anda mungkin juga menyukai