Nip : 199412262022032016
Angkatan : VI gol. II
Tugas : HARMONIS
1. Pengertian Harmonis
Salah satu kunci sukses kinerja suatu organisasi berawal dari suasana tempat kerja. Energi
positif yang ada di tempat kerja bisa memberikan dampak positif bagi karyawan yang
akhirnya memberikan efek domino bagi produktivitas, hubungan internal, dan kinerja secara
keseluruhan.
Ada tiga hal yang dapat menjadi acuan untuk membangun budaya tempat kerja nyaman
dan berenergi positif. Ketiga hal tersebut adalah:
2. Etika public
5. Perilaku ASN
Penerapan sikap perbertika ilaku yang menunjukkan ciri-ciri sikap harmonis Tidak hanya
saja berlaku untuk sesama ASN (lingkup kerja) namun juga berlaku bagi stakeholders
eksternal. Sikap perilaku ini bisa ditunjukkan dengan:
a. Toleransi
b. Empati
Oleh karena itu perlu ada perubahan mindset dari seluruh pejabat publik. Perubahan
mindset ini merupakan reformasi birokrasi yang paling penting, setidaknya mencakup
tiga aspek penting yakni:
a. Pertama, berubah dari penguasa menjadi pelayan;
b. Kedua, merubah dari ’wewenang’ menjadi ’peranan’;
c. Ketiga, menyadari bahwa jabatan publik adalah amanah,
Seperti telah sering diuraikan, norma etika yang berisi berbagai ketentuan dan kaidah
moralitas memiliki perbedaan dalam sistem sanksi jika dibandingkan dengan norma
hukum.
C. Peran ASN dalam Mewujudkan Suasana dan Budaya Harmonis
Dalam mewujudkan suasana harmoni maka ASN harus memiliki pengetahuan tentang
historisitas ke-Indonesia-an sejak awal Indonesia berdiri, sejarah proses perjuangan dalam
mewujudkan persatuan bangsa termasuk pula berbagai macam gerakan gerakan separatism dan
berbagai potensi yang menimbulkan perpecahaan dan menjadi ancaman bagi persatuan bangsa.
Secara umum, menurut Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 Pasal 11 tentang ASN, tugas
pegawai ASN adalah sebagai berikut.
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Beberapa peran ASN dalam kehidupan berbangsa dan menciptakan budaya harmoni dalam
pelaksanaan tugas dan kewajibannya adalah sebagai berikut:
a. Posisi PNS sebagai aparatur Negara
b. PNS juga harus bisa mengayomi kepentingan kelompok-kelompok minoritas
c. PNS juga harus memiliki sikap toleran atas perbedaan untuk menunjang sikap netral
dan adil karena tidak berpihak dalam memberikan layanan.
d. Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban PNS juga harus memiliki suka menolong
baik kepada pengguna layanan, juga membantu kolega PNS lainnya yang membutuhkan
pertolongan.
e. PNS menjadi figur dan teladan di lingkungan masyarakatnya.
2. Budaya Harmonis
Dalam dunia nyata upaya mewujudkan suasana harmonis tidak mudah. Realita
lingkungan selalu mengalami perubahan sehingga situasi dan kondisi juga mengikutinya.
KESIMPULAN DAN PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Keberagaman bangsa Indonesia selain memberikan banyak manfaat juga menjadi sebuah
tantangan bahkan ancaman, karena dengan kebhinekaan tersebut mudah menimbulkan
perbedaan pendapat dan lepas kendali, mudah tumbuhnya perasaan kedaerah yang amat sempit
yang sewaktu bisa menjadi ledakan yang akan mengancam integrasi nasional atau persatuan dan
kesatuan bangsa.
2. Terbentuknya NKRI merupakan penggabungan suku bangsa di nusantara disadari pendiri
bangsa dilandasi rasa persatuan Indonesia. Semboyan bangsa yang dicantumkan dalam
Lambang Negara yaitu Bhineka Tunggal Ika merupakan perwujudan kesadaran persatuan
berbangsa tersebut.
3. Etika publik merupakan refleksi kritis yang mengarahkan bagaimana nilai-nilai kejujuran,
solidaritas, keadilan, kesetaraan, dan lain-lain dipraktikkan dalam wujud keprihatinan dan
kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat. Adapun Kode Etik Profesi dimaksudkan untuk
mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-
ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu.
Oleh karena itu, dengan diterapkannya kode etik Aparatur Sipil Negara, perilaku pejabat publik
harus berubah,
a. Pertama, berubah dari penguasa menjadi pelayan;
b. Kedua, berubah dari ’wewenang’ menjadi ’peranan’;
c. Ketiga, menyadari bahwa jabatan publik adalah amanah
4. Membangun budaya harmonis tempat kerja yang harmonis sangat penting dalam suatu
organisasi. Suasana tempat kerja yang positif dan kondusif juga berdampak bagi berbagai
bentuk organisasi.
5. Identifikasi potensi disharmonis dan analisis strategi dalam mewujudkan susasana harmonis
harus dapat diterapkan dalam kehidupan ASN di lingkungan bekerja dan bermasyarakat.
B. Penutup
Dengan membaca dan memahami modul ini peserta dapat memiliki bekal menajdi ASN yang
melayani publik dengan memperhatikan kondisi yang harmonis dilingkungan bekerja.
Keharmonisan dapat tercipta secara individu, dalam keluarga, lingkungan bekerja dengan
sesama kolega dan pihak eksternal, serta dalam lingkup masyarakat yang lebih luas.
Semoga kita semua dapat menerapkan dan meciptakan keharmonisan tersebut bersama kolega
rekan sejawat, saat memberikan pelayanan public, dan kehidupan bermasyarakat.