Anda di halaman 1dari 21

“SOSIALISASI PENERAPAN

KODE ETIK PEGAWAI ASN


SESUAI UU NO.20 TAHUN 2023“
LATAR BELAKANG
1. adanya perbedaan penerjemahan terhadap nilai-nilai dasar serta kode etik dan kode
perilaku ASN yang tertuang pada Undang-Undang No. 5/2014 tentang Aparatur Sipil
Negara.
2. statemen Presiden RI dalam peluncuruan Core Values "BerAKHLAK" dan Employer
Branding ASN "Bangga Melayani Bangsa" oleh Kemenpan RB resmi dibuka oleh Presiden
Joko Widodo bahwa “ASN bukan pejabat yg meminta dilayani, yg bergaya sprt pejabat
kolonial dulu. ASN hrs memiliki jiwa melayani utk membantu masyarakat. ASN yg
bertugas sbg pegawai pusat maupun pegawai daerah harus mempunyai core values yg sama.
Saat ini dunia menjadi serba hybrid, serba kolaboratif. Tidak boleh lagi ada ego sektoral,
ego daerah, dan ego ilmu. (27 Juli 2021).
3. mewujudkan tujuan negara sebagaimana dalam pembukaan UUD 1945, ASN memiliki
integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat
dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa
harus memiliki core values yang sama dengan mengimplemantasikan Nilai Dasar
BerAkhlak yang dijabarkan dalam Kode Etik dan Kode Perilaku.

2
PERBEDAAN KODE ETIK
PP No. 42 Tahun 2004 UU No.2 Tahun 2023
1. Etika dalam bernegara 1. Berorientasi pelayanan
2. Etika dalam berorganisasi 2. Akuntabel
3. Etika dalam bermasyarakat 3. Kompeten
4. Etika terhadap diri sendiri 4. Harmonis
5. Etika terhadap sesame PNS 5. Loyal
6. Adaptif
7. Kolaboratif

3
LANDASAN HUKUM
● UU No. 20 Tahun 2023 tentang ASN (Pasal 3, Pasal 4 dan Pasal
39)

Nilai Dasar
Pasal 3:
(1) Pegawai ASN memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-
Undang Dasar Negara Republik lndonesia Tahun 1945, setia
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta
pemerintahan yang sah.

4
Lanjutan…

(2) Pegawai ASN mengimplementasikan nilai dasar ASN yang


terdiri atas:
a. berorientasi pelayanan;
b. Akuntabel;
c. kompeten;
d. Harmonis;
e. Loyal;
f. Adaptif; dan
g. kolaboratif

5
Lanjutan…
Kode Etik dan Kode Perilaku
Pasal 4 :
(1) Kode etik dan kode perilaku bertujuan untuk menjaga martabat dan
kehormatan ASN serta kepentingan bangsa dan negara.
(2) Nilai dasar ASN dijabarkan dalam kode etik dan kode perilaku
ASN.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kode etik dan kode
perilaku ASN diatur dalam Peraturan Pemerintah.

6
Lanjutan…
Penguatan Budaya Kerja dan Institusi
Pasal 39 :
(1) Nilai dasar ASN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan kode
etik dan kode perilaku ASN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
digunakan sebagai panduan Pegawai ASN dalam berperilaku dan
membangun budaya kerja dan citra institusi.
(2) Setiap Instansi Pemerintah wajib melakukan upaya internalisasi
nilai dasar ASN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan kode etik
dan kode perilaku ASN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 di
lingkungan instansinya.

7
Maksud
 Nilai Dasar:
esensi dari sila-sila Pancasila yang bersifat universal sehingga
dalam nilai dasar tersebut terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai-
nilai yang baik dan benar.
 Kode Etik ASN:
panduan perilaku dan perbuatan yang harus dilaksanakan ASN
(core values Berakhlak).
 Penguatan Budaya Kerja dan Citra Institusi:
upaya internalisasi nilai dasar ASN dan kode etik dan kode
perilaku ASN dalam membangun budaya kerja dan citra institusi.
Tujuan
Bertujuan untuk menjaga martabat, kehormatan ASN,
dan citra institusi serta kepentingan bangsa dan negara.
“ Nilai-nilai dasar ASN meliputi:
a. berorientasi pelayanan, yaitu komitmen
memberikan pelayanan prima demi kepuasan
masyarakat, meliputi:
1) memahami dan memenuhi kebutuhan
masyarakat;
2) ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan;
dan
3) melakukan perbaikan tiada henti;

10
Lanjutan…


b. akuntabel, yaitu bertanggung jawab atas kepercayaan
yang diberikan, meliputi:
1) melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung
jawab, cermat, disiplin, dan berintegritas tinggi;
2) menggunakan kekayaan dan barang milik negara
secara bertanggung jawab, efektif,dan efisien; dan
3) tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan;

11
Lanjutan…


c. Kompeten, yaitu terus belajar dan mengembangkan
kapabilitas, meliputi:
1) meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab
tantangan yang selalu berubah;
2) membantu orang lain belajar; dan
3) melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik;

12

Lanjutan…
d. harmonis, yaitu saling peduli dan menghargai perbedaan,
meliputi:
1) menghargai setiap orang tanpa membedakan latar
belakang;
2) suka menolong; dan
3) membangun lingkungan kerja yang kondusif;

13
Lanjutan…


e. loyal, yaitu berdedikasi dan mengutamakan kepentingan
bangsa dan negara, meliputi:
1) memegang teguh ideologi Pancasila, UndangUndang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, setia
kepada NKRI, dan pemerintahan yang sah;
2) menjaga nama baik ASN, instansi, dan negara; dan
3) menjaga rahasia jabatan dan negara;

14
Lanjutan…


f. adaptif, yaitu terus berinovasi dan antusias dalam
menggerakkan serta menghadapi perubahan, meliputi:
1) cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
2) terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas; dan
3) bertindak proaktif;

15
Lanjutan…


g. kolaboratif, yaitu membangun kerja sama yang sinergis,
meliputi:
1) memberi kesempatan kepada berbagai pihak
untuk berkontribusi;
2) terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan
nilai tambah; dan
3) menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber
daya untuk tujuan bersama.

16
Tata Cara Penegakan Kode Etik
● Penegakan dugaan pelanggaran kode etik didasari atas adanya
laporan dan/atau pengaduan yang diajukan secara tertulis yang
ditandatangani disertai dengan identitas yang jelas dari
pelapor/pengadu;
● Laporan dan/atau pengaduan yang dapat ditindaklanjuti harus
didukung dengan bukti yang diperlukan.
● Laporan dan/atau pengaduan disampaikan kepada Majelis Kode
Etik Unit Kerja untuk ditindaklanjuti sampai kepada PPK;

17
Lanjutan
● Pegawai ASN yang melakukan pelanggaran Kode Etik
dikenakan sanksi moral dan/atau Tindakan administratif.
● Sanksi moral dibuat secara tertulis dan dinyatakan oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian.
● Sanksi moral sebagaimana dimaksud berupa:
a. pernyataan secara tertutup; atau
b. pernyataan secara terbuka.
● Dalam Pemberian sanksi moral harus disebutkan jenis
pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh Pegawai ASN.

18
Majelis Kode Etik
● Susunan Majelis Kode Etik terdiri dari :
a. Ketua merangkap anggota;
b. Sekretaris merangkap anggota;dan
c. Sekurang – kurangnya 3 (tiga) orang anggota.
● Pembentukan Majelis Kode Etik, bersifat temporer;
● Jumlah anggota Majelis Kode Etik, lebih dari 5 (lima) orang,
maka jumlahnya harus ganjil.

19
Tugas Pokok Majelis Kode Etik
● melakukan persidangan dan menetapkan jenis pelanggaran kode etik;
● membuat rekomendasi pemberian sanksi moral dan tindakan
administratif kepada PPK;
● menindaklanjuti sanksi moral dengan merekomendasikan untuk
mendapat hukuman disiplin apabila pelanggaran kode etik termasuk
juga pelanggaran disiplin; dan
● menyampaikan keputusan sidang kepada PPK.
● PPK dapat mendelegasikan wewenangnya kepada pejabat lain di
lingkungannya sekurang-kurangnya pejabat struktural eselon
IV.
20
Sekian
Terimakasih

21

Anda mungkin juga menyukai