Anda di halaman 1dari 5

TUGAS SELF ACTIVITY

AGENDA II : NILAI DASAR


ASN HARMONIS DAN LOYAL

ASRI
RACHMAWATI
LATSAR 2022
Kelompok 2
Angkatan XXX,
Gelombang VII

RSUD dr. Slamet


Kabupaten Garut
Komponen   Deskripsi / Uraian
Mata Pelatihan : RESUME MATERI HARMONIS DAN LOYAL
Deskripsi Mata :  Mata Pelatihan Harmonis dalam Latsar BerAKHLAK ini mengembangkan
Pelatihan Pokok pengetahuan dan pemahaman kepada setiap CPNS dalam Latsar ASN
1 mengenai keberagaman berbangsa, rasa saling menghormati, dan
bagaimana menjadi pelayan dan abdi masyarakat yang baik sehingga dapat
menunjukkan kemampuan menciptakan suasana harmonis dilingkungan
bekerja, memberikan layanan yang berkeadilan kepada masyarakat, serta
dapat menunjukkan perilaku yang beretika dan menjadi perekat bangsa
dalam segala aspek kehidupan sebagai warga negara.

Deskripsi Mata  Mata pelatihan ini diberikan untuk memfasilitasi pembentukan nilai Loyal,
Pelatihan Pokok sehingga peserta memiliki dedikasi yang tinggi dan senantiasa
2 mengutamakan kepentingan bangsa dan negara pada saat melaksanakan
tugas dan fungsinya sebagai PNS. Materi didalamnya terdiri dari 1) Konsep
Loyal; 2) Panduan Perilaku Loyal; dan 3) Loyal Dalam Konteks Organisasi
Pemerintah

Tujuan/Hasil :  Mata pelatihan ini bertujuan membentuk ASN yang mampu


Belajar Pokok 1 mengaktualisasikan nilai harmonis dalam pelaksanaan tugas dan
jabatannya.

Tujuan/Hasil  Mampu mengaktualisasikan nilai loyal (berdedikasi dan mengutamakan


Belajar Pokok 2 kepentingan bangsa dan negara) dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
sebagai ASN

Indikator Hasil : 1. Memahami dan menjelaskan keanekaragaman bangsa Indonesia serta


Belajar Pokok 1 dampak, manfaat dan potensi disharmonis di dalamnya
2. Menjelaskan dan menerapkan nilai harmonis sesuai kode etik ASN secara
konseptual teoritis yang meliputi saling peduli dan menghargai perbedaan,
serta memberikan contoh perilaku dengan menghargai setiap orang apapun
latar belakangnya, suka menolong orang lain serta membangun lingkungan
kerja yang kondusif
3. Menganalisis kasus atau menilai contoh penerapan harmonis secara tepat.

Indikator Hasil 1. Mampu menjelaskan loyal secara konseptual-teoritis yang berdedikasi dan
Belajar Pokok 2 mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara;
2. Mampu menjelaskan panduan perilaku (kode etik) loyal;
3. Mampu mengaktualisasikan Loyal Dalam Konteks Organisasi Pemerintah;
dan
4. Mampu menganalisis kasus dan/atau menilai contoh penerapan loyal secara
tepat pada setiap materi pokok.

Ringkasan :  Indonesia memiliki keanekaragaman suku bangsa dan budaya yang


Materi Pokok 1 membawa dampak terhadap berbagai aspek kehidupan seperti kesenian,
religi, sistem pengetahuan, organisasi sosial, sistem ekonomi, sistem
teknologi dan bahasa. Maka arti nasionalisme secara politis merupakan
manifestasi kesadaran nasional yang mengandung citacita dan pendorong
bagi suatu bangsa, baik untuk merebut kemerdekaan atau mengenyahkan
penjajahan maupun sebagai pendorong untuk membangun dirinya maupun
lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya. Prinsip Nasionalisme ini
harus tetap dilandasi nilai-nilai Pancasila.
 Seorang ASN senantiasa bersikap adil dan tidak diskriminasi dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat. Mereka harus bersikap
profesional dan berintegritas dalam memberikan pelayanan. Sehingga
integritas penting bagi setiap ASN dan senantiasa menjunjung tinggi nilai-
nilai kejujuran, keadilan, tidak korupsi,transparan, akuntabel, dan
memuaskan publik.
 Harmoni adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa
hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang
luhur. Harmoni adalah ketertiban alam dan prinsip/hukum alam semesta
 Suasana harmoni dalam lingkungan bekerja akan membuat seorang
individu tenang dan memmungkinkan untuk saling berkolaborasi dan
bekerja sama sehingga dapat meningkatkan produktifitas bekerja dan
kualitas pelayanan yang optimal.
 Kode Etik Profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu
kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis
yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional
tertentu.
 Etika Publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik.
 Tuntutan bahwa ASN harus berintegritas tinggi adalah bagian dari kode etik
dan kode perilaku yang telah diatur di dalam UU ASN. Berdasarkan pasal 5
UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN ada dua belas kode etik dan kode
perilaku ASN itu, yaitu:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi;
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang
Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan;
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien;
h. Menjaga agar tidak terjadi disharmonis kepentingan
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
 Dalam menciptakan budaya harmoni, seorang ASN harus bersikap netral
dan adil, seorang ASN harus bisa mengayomi kepentingan kelompok
minoritas, harus memiliki sikap toleran atas perbedaan dan memiliki sikap
saling menolong. Seorang ASN juga harus menjadi figur dan teladan di
lingkungan masyarakatnya.
 Upaya menciptakan budaya harmonis di lingkungan bekerja dapat menjadi
salah satu kegiatan dalam rangka aktualisasi penerapan.
 
Ringkasan :  Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang ASN ideal adalah sifat
Materi Pokok 2 loyal atau setia kepada bangsa dan negara. Sifat ini dapat diwujudkan
dengan sifat dan sikap loyal ASN kepada pemerintahan yang sah sejauh
pemerintahan tersebut bekerja sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, karena ASN merupakan bagian atau komponen
dari pemerintahan itu sendiri.
 Secara harfiah loyal berarti setia, atau suatu kesetiaan. Kesetiaan ini timbul
tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri. Bagi seorang
ASN, kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap
cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).
 Terdapat beberapa ciri/karakteristik yang dapat digunakan oleh organisasi
untuk mengukur loyalitas pegawainya, antara lain: (1) taat peraturan; (2)
bekerja dengan integritas; (3) tanggung jawab pada organisasi; (4) kemauan
untuk bekerja sama; (5) rasa memiliki yang tinggi; (5) hubungan antar
pribadi yang baik; (6) Suka terhadap pekerjaannya; (7) berani
mengutarakan ketidaksetujuan; (8) menjadi teladan bagi pegawai lain.
 Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN
yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan
kepentingan bangsa dan negara, dengan panduan perilaku:
₋ Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan
yang sah;
₋ Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta
₋ Menjaga rahasia jabatan dan negara.
 Kata kunci yang dapat digunakan untuk mengaktualisasikan panduan
perilaku loyal tersebut di atas diantaranya adalah sebagai berikut:
Komitmen, dedikasi, kontribusi, nasionalisme, dan pengabdian.
 Secara umum, untuk menciptakan dan membangun rasa setia (loyal)
pegawai terhadap organisasi, hendaknya beberapa hal berikut dilakukan
yaitu membangun rasa kecintaan dan memiliki, meningkatkan
kesejahteraan, memenuhi kebutuhan rohani, memberikan kesempatan
peningkatan karir, serta melakukan evaluasi secara berkala.
 Untuk mencapai tujuan nasional diperlukan ASN yang senantiasa
menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan martabat pegawai
negeri sipil, serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada
kepentingan sendiri, seseorang atau golongan sebagai wujud loyalitasnya
terhadap bangsa dan negara. Agar para ASN mampu menempatkan
kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan lainnya dibutuhkan
langkah-langkah konkrit, diantaranya melalui pemantapan Wawasan
Kebangsaan.
 Setiap pegawai ASN harus memiliki Nasionalisme dan Wawasan
Kebangsaan yang kuat sebagai wujud loyalitasnya kepada bangsa dan
negara dan mampu mengaktualisasikannya dalam pelaksanaan fungsi dan
tugasnya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat
dan pemersatu bangsa berlandaskan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945.
Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, setiap pegawai ASN memiliki
orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik.

Keterkaitan :  Mata pelatihan harmonis dan loyal merupakan dua dari tujuh nilai dasar
Mata Pelatihan ASN. Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami calon ASN/CPNS untuk
dalam Agenda bekal memberikan pelayanan bagi masyarakat. Dengan nilai ASN
harmonis, sebagai CPNS kita dilatih agar menciptakan lingkungan kondusif
dimanapun kita berada. Menjadikan harmoni di sekitar lingkungan kita
dapat membuat kita merasa aman dan nyaman sehingga dapat memberikan
pelayanan yang prima dan optimal untuk masyarakat.
 Membangun sikap dan perilaku loyal juga bagian dari nilai ASN yang
memiliki kontribusi penting. Sebagai seorang abdi negara kita dituntut
untuk mementingkan kepentingan negara diatas kepentingan pribadi. Rasa
memiliki terhadap negara ini menjadikan kita pribadi yang siap melayani
dengan sepenuh hati. Loyal dan berani berkomitmen dengan apa yang
menjadi tanggung jawabnya. Peran kita sebagai calon ASN dalam
memberikan pelayanan harus disertai sikap loyal terhadap negara.

Anda mungkin juga menyukai