Anda di halaman 1dari 4

SOP KERACUNAN

RSUP Dr. Hasan Sadikin


Bandung
No. Dokumen No. Revisi Halaman
HS.1.B09.05.0059 00 1/4
Ditetapkan
STANDAR Direktur Utama,
Tanggal terbit
PROSEDUR 2 November 2015
OPERASIONAL dr. Ayi Djembarsari, MARS
NIP.195711091984102001
PENGERTIAN Masuknya racun ke dalam tubuh melalui saluran cerna,
pernafasan, kulit, mata, suntikan, gigitan ular atau
serangga, dan menimbulkan tanda atau gejala klinis.
TUJUAN 1. Suportif
2. Dekontaminasi
3. Meningkatkan ekskresi racun
4. Antidot spesifik
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Suportif
Setelah penilaian kondisi penderita, langkah ABC
resusitasi harus segera dilaksanakan untuk
mempertahankan pernafasan dan sirkulasi yang adekuat,
sebelum dilakukan penanganan lain
2. Dekontaminasi (mencegah absorbsi racun lebih
lanjut)
- Mata/kulit
Basuh dengan air mengalir
Jangan menggunakan antidotum kimia

- Terinhalasi
Jauhkan segera dari sumber racun, O2, dan bila
perlu pernafasan buatan

- Suntikan/gigitan ular
Pasang tourniquet di bagian proksimal, kompres
dingin, dan penderita diimobilisasi

- Tertelan
Perangsangan muntah
Indikasi :
1. Racun sangat toksik dalam jumlah membahayakan
2. Menelan racun < 4 jam
SOP KERACUNAN
RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung
No. Dokumen No. Revisi Halaman
HS.1.B09.05.0059 00 2/4
3. Anak sadar dan kooperatif

Kontraindikasi :
1. Keracunan zat korosif, hidrokarbon
2. Penderita tidak sadar, kejang
3. Tidak ada refleks muntah

Cara :
1. Rangsang mekanik
2. Sirup ipekak: Dosis 15 ml (anak < 1 th: 10 ml)
(onset 20 menit, kurang disukai karena bau)

Bilas lambung
1. Tidak sebaik rangsang muntah  pemasangan NGT
menimbulkan trauma

Tabel 13.6 Dosis Arang Aktif


Usia Dosis Pelarut
(th) (g) air
(mL)
Dewasa 50- 200
12 100 150
10 35- 120
7 75 100
3 30- 65
1 65 50
25-
50
15-
30
12,5-
25
Bubuk arang aktif dikocok dengan air sampai larut
Dosis: 1-2 g/kgbb/dosis, p.o./pipa nasogastrik
diberikan setelah pengosongan lambung, paling baik
dalam jam pertama keracunan

Dosis dialisis usus: ¼ dosis diatas, tiap 2 jam sampai


feses berwarna hitam
SOP KERACUNAN
RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung
No. Dokumen No. Revisi Halaman
HS.1.B09.05.0059 00 3/4
Katartik
Indikasi :
1. Bila perangsangan muntah/bilas lambung
merupakan kontaindikasi
2. Menelan preparat lepas lambat atau tablet salut
selaput

Kontraindikasi
1. Menelan zat korosif
2. Bising usus (-)
3. Disfungsi ginjal atau gangguan elektrolit
4. Anak kecil/neonatus

Dosis
Mg/Na sulfat: 250 mg/kgbb/dosis, p.o.atau
Mg sitrat: 4 ml/kgbb/dosis, p.o., diikuti dengan arang
Aktif

Tabel Dosis Laktulosa


Usia Dosis
(th) (mL)
Dewasa 15-
7-14 45
1-6 15
<1 5-10
5

Meningkatkan ekskresi racun


1. Perangsangan diuresis
2. Dialisis peritoneal/hemodialisis
3. Hemoperfusi

Antidotum spesifik
1. Hanya tersedia untuk beberapa jenis racun (10%)
2. Dapat  efek toksik serius, karena itu
penggunaannya dibatasi pada keracunan
berat/jenis racun yang diketahui pasti, misalnya
Organofosfat : Atropin
Jengkol : Na bikarbonat
SOP KERACUNAN
RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung
No. Dokumen No. Revisi Halaman
HS.1.B09.05.0059 00 4/4
Singkong/sianida : Na nitrat 3% + Na tiosulfat
25%

UNIT TERKAIT Instalasi gawat darurat


DOKUMEN TERKAIT Pedoman diagnosis dan terapi ilmu kesehatan anak edisi
ke-5

Anda mungkin juga menyukai