Anda di halaman 1dari 3

Abses Periapikal

No. Dokumen :

SOP No. Revisi


Tgl terbit
:
:
Halaman :
UPTD PUSKESMAS ELMA NELVIA, SKM
BUKIT SURUNGAN NIP. 19720520 199502 2 001

1. Pengertian Abses periapikal adalah penyakit gigi dimana terjadi peradangan pada
jaringan periodontal akibat gangren pulpa yang telah berlanjut ke
periapikal dan periodontal.
2. Tujuan Menghilangkan rasa sakit dan mempercepat penyembuhan
3. Kebijakan Sebagai pedoman bagi dokter gigi dan perawat gigi dalam melakukan
penanganan abses periapikal.
4. Referensi  Kepmenkes RI Tahun 2012 tentang Pedoman Paket Dasar
Pelayanan Kesgilut di Puskesmas
 Soeprapto, Andrianto. 2015. Rangkuman Teori Penunjang Klinik
FKG UI. Jakarta
5. Prosedur 1. Petugas membuka kamar pulpa untuk drainase, sebelumnya pasien/
wali pasien diberikan informed consent terlebih dahulu, kemudian
petugas memberikan resep obat antibiotika (amoxicillin/
clindamicin/metronidazole) dan analgetik-antiinflamasi
(paracetamol/ diclofenac/ ibuprofen), selama 4 hari dengan dosis
sebagai berikut :
Amoxicillin
 dosis anak BB < 20 kg : 20-40 mg/kg BB sehari
 dosis dewasa/ anak BB > 20 kg : 250-500 mg
 waktu pemberian : tiap 8 jam (3x1)
 cara pemberian : diminum dengan air
 Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh kuman gram - & gram
+
 Kontra Indikasi : pasien yang hipersensitif terhadap penisilin
dan derivatnya
Clindamicin
 dosis dewasa : 150-300 mg tiap 12 jam
 cara pemberian : diminum dengan air sesudah makan
 Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh bakteri anaerob
 Kontraindikasi : pasien yang memiliki riwayat maag,
hipersensitivitas
Metronidazole
 dosis dewasa : 7,5/kg BB ( ± 500 mg untuk BB 70 kg)
 waktu pemberian : 3 x sehari selama 3-5 hari
Abses Periapikal
No. Dokumen :

SOP No. Revisi


Tgl terbit
:
:
Halaman :
UPTD PUSKESMAS ELMA NELVIA, SKM
BUKIT SURUNGAN NIP. 19720520 199502 2 001

 cara pemberian : diminum dengan air


 Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh bakteri anaerob, untuk
abses bisa dikombinasikan dengan amoxicillin
 Kontra Indikasi : hipersensitif terhadap metronidazole, pasien
yang mempunyai penyakit SSP aktif & riwayat penyakit
“blood discrasia”
Paracetamol
 Dosis anak 6-12 tahun : 250-500 mg
 Dosis dewasa : 500 mg
 Waktu pemberian : 3-4 x sehari
 Cara pemberian : diminum dengan air
 Indikasi : analgetik-antipiretik
 Kontra indikasi : gangguan fungsi hati yang berat, penderita
tukak lambung
Natrium Diclofenac
 Dosis dewasa : 25-50 mg sehari
 Waktu pemberian : 2-3 x sehari
 Cara pemberian : diminum dengan air
 Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
 Kontra indikasi : hipersensitif terhadap obat ini, penderita
tukak lambung/ saluran cerna, anak-anak < 14 tahum, wanita
hamil & menyusui
Ibuprofen
 Dosis dewasa : 200-400 mg
 Waktu pemberian : 3-4 x sehari
 Cara pemberian : diminum dengan air
 Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
 Kontra indikasi : wanita hamil dan menyusui, punya riwayat
penyakit saluran cerna bagian atas (ulcus peptic) gangguan
fungsi ginjal, gangguan pembuluh darah.
2. Petugas meminta kepada pasien untuk kembali 4 hari kemudian.
3. Apabila masih memungkinkan untuk dilakukan restorasi maka pasien
dirujuk ke rumah sakit untuk dilakukan perawatan saluran akar.
4. Apabila sudah tidak memungkinkan direstorasi (karena karies
Abses Periapikal
No. Dokumen :

SOP No. Revisi


Tgl terbit
:
:
Halaman :
UPTD PUSKESMAS ELMA NELVIA, SKM
BUKIT SURUNGAN NIP. 19720520 199502 2 001

besar/luas), petugas melakukan ekstraksi, dengan memberikan


informed consent terlebih dahulu kepada pasien / wali pasien,
kemudian petugas memberi resep obat seperti di atas.

6. Diagram Alir

Mulai

Informed
consent

Drainase + obat R/

Memungkinkan Ya
restorasi

Tidak

Ekstraksi

7. Unit Terkait 5.
6.
1. Dokter Gigi
2. Perawat Gigi

Anda mungkin juga menyukai