Anda di halaman 1dari 5

PENANGANAN GINGIVITIS &

PENYAKIT PERIODONTAL
Nomor :
Terbit ke :
SOP
No.Revisi :
Tgl.Diberlaku :
Halaman :1-
PKM Rawat Inap Rejo Katon Sri Umiyani.SKM
Nip: 197404141992122001

1. Pengertian 1. Gingivitis adalah penyakit pada jaringan pendukung gigi dimana terjadi
peradangan pada gingival akibat adanya plak dan calculus
2. Abses periodontal adalah penyakit pada jaringan pendukung gigi dimana terjadi
supurasi pada jaringan periodontal akibat adanya plak dan calculus
3. Periodontitis adalah penyakit pada jaringan pendukung gigi dimana terjadi
peradangan pada jaringan periodontal akibat adanya plak dan calculus
2. Tujuan Menghilangkan rasa sakit dan mempercepat penyembuhan gingivitis dan penyakit
periodontal
3. Kebijakan Sebagai pedoman bagi petugas Klinik gigi & mulut dalam menangani Gingivitis dan
Penyakit Periodontal
4. Referensi Pedoman paket dasar pelayanan kesehatan gigi dan mulut di puskesmas, Jakarta :
Kementrian kesehatan RI tahun 2012
5. Prosedur 1. Alat
a. Kaca Mulut
b. Pinset gigi
c. Scaller
2. Bahan
a. Katon roll dan katon
b. Larutan povidone iodida 2%
c. Obat-obatan analgetik dan antibiotic sesuai indikasi
d. Obat kumur sesuai indikasi

6. Langkah- langkah 1. Petugas memberikan DHE (Dental health education) mengenai teknik dan
cara membersihkan gigi yang benar dengan sikat gigi dan dental floss,
waktu membersihkan gigi, pola makan (jenis,frekuensi,komposisi &
konsistensi makanan), menghilangkan kebiasaan buruk, anjuran kunjungan
berkala & anjuran perawatan gigi rutin
2. Petugas menentukan tindakan yang perlu dilakukan pada kunjungan
pertama
3. Pada pasien gingivitis langsung dilakukan scalling atau profilaksis dengan
pemberian Informed consent terlebih dahulu
4. Pada pasien abses dan periodontitis diberikan resep abat terlebih dahulu
kemudian pasien diminta kembali 3 hari kemudian (setelah habis obat). Obat
yang diresepkan adalah antibiotic (amoxicillin/ erythromycin/ tetrasiklin/
metrodidazole) dan analgetik (paracetamol/ diclofenak/ ibuprofen) dengan
dosis sebagai berikut :

I. Amoxicillin
 Dosis anak BB < 20 kg : 20-40 mg/kg BB sehari
 Dosis dewasa/ anak BB > 20 kg : 250-500 mg
 Waktu pemberian : tiap 8 jam (3x1)
 Cara pemberian : diminum dengan air
 Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh kuman gram - & gram +
 Kontra Indikasi : pasien yang hipersensitif terhadap penisilin dan
derivatnya

II. Erythromycin
 Dosis anak : 30-50 mg/kg BB sehari
 Dosis dewasa : 250 mg tiap 6 jam, 500 mg tiap 12 jam
 Cara pemberian : diminum dengan air sesudah makan
 Indikasi :
- Infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram - & gram +
-Untuk penderita yang alergi penisilin
 Kontra Indikasi :
- Pasien yang hipersensitif terhadap erythromycinpada penderita
periodontal hepar

III. Tetrasiklin
 Dosis anak > 8 tahun (BB < 45 kg) : 25-50 mg/kg BB sehari
 Dosis dewasa : 250 - 500 mg
 Waktu pemberian : tiap 6 jam (4x1)
 Cara pemberian : diminum dengan air sebelum makan (pada saat
perut kosong)
 Indikasi :
- Infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram + aerob
koken
 Kontra Indikasi : - wanita hamil dan anak-anak

IV. Doxycycline
 Dosis anak > 8 tahun (BB < 45 kg) : 2,2 mg/kg BB
 Dosis dewasa & anak > 8 thn (BB > 8 kg) : 100 mg
 Waktu pemberian : hari pertama 2x1 selanjutnya 1x1
 Untuk terapi infeksi streptokoku diberikan≥10 hr
 Cara pemberian : diminum dengan air sebelum makan (pada saat
perut kosong)
 Indikasi :- infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram - & gram +
 Kontra Indikasi :
- hipersensitif terhadap golongan tetrasiklin
- kehamilan trimester akhir

V. Metronidazole
 Dosis dewasa : 7,5/kg BB ( ± 500 mg untuk BB 70 kg)
 Dosis maximal 4 gram/hari
 Waktu pemberian : 3x sehari selama 7-10 hari
 Cara pemberian : diminum dengan air
 Indikasi :
- Infeksi yang disebabkan oleh bakteri anaerob
- Untuk abses bisa dikombinasikan dengan amoxicillin
 Kontra Indikasi :
- Hipersensitif terhadap metronidazole
- Wanita hamil yang menderita trichomoniasis pada trimester I
- Pasien yang mempunyai penyakit SSP aktif & riwayat penyakit
“blood discrasia”

VI. Paracetamol
 Dosis anak 6-12 tahun : 250-500 mg
 Dosis dewasa : 500 mg
 Waktu pemberian : 3-4 x sehari
 Cara pemberian : diminum dengan air
 Indikasi : analgetik-antipiretik
 Kontra indikasi :
- Gangguan fungsi hati yang berat
- Penderita tukak lambung

VII. Diclofenac
 Dosis anak > 14 tahun : 75-100 mg sehari
 Dosis dewasa : 100-200 mg sehari
 Waktu pemberian : 2-3 x sehari
 Cara pemberian : ditelan utuh dengan air sebelum makan
 Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
 Kontra indikasi :
- Hipersensitif terhadap obat ini
- Penderita tukak lambung/ saluran cerna
- Anak-anak < 14 tahum, wanita hamil & menyusui

VIII. Ibuprofen
 Dosis dewasa : 200-400 mg
 Waktu pemberian : 3-4 x sehari
 Cara pemberian : diberikan bersama makanan/ susu
 Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
 Kontra indikasi :
- Wanita hamil dan menyusui
- Punya riwayat penyakit saluran cerna bagian atas (ulcus peptic)
- Gangguan fungsi ginjal
- Gangguan pembuluh darah
- Asma
- Gagal jantung, hipertensi
- Lupus eritematosus sistemik

5. Pada kunjungan berikutnya (3 hari kemudian) dilakukan scalling atau Root


paning terhadap pasien yang pada kunjungan pertama belum dilakukan
scalling. Sebelum dilakukan tindakan ini pasien diberikan Informed consent
terlebih dahulu
6. Pemberian resep obat seperti pada kunjungan pertama ditambah dengan obat
kumur dan vitamin C

I. Obat kumur
 Dosis dewasa & anak > 6 tahun : 1 takaran
 Waktu pemberian : 2-3 x sehari (maximal 14 hari)
 Cara pemberian : dikumur selama 0,5-1 menit
 Indikasi : untuk keadaan inflamasi dan abses
 Kontra Indikasi : hipersensitif terhadap abat kumur
II. Vitamin C
 Dosis : 50-100 mg
 Waktu pemberian : 2x1
 Cara pemberian : dihisap/ dikunyah
 Indikasi : mempercepat penyembuhan
 Kontra Indikasi : tukak lambung
7. Bagan alir
Mulai

Menentukan
tindakan pada
kunjungan
pertama
DHE

Langsung scalling

Selesai

Memberi
resep

R/

8. Perlu Infomend consent sebelum dilakukan tindakan


diperhatikan
9. Unit terkait 1. Dokter Gigi

2. Perawat Gigi
10. Dokumen terkait 1. Rekam medis
2. Register harian
3. Blangko Resep
4. Form rujukan
11. Rekaman historis No Yang Isi Tanggal mulai
dirubah perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai