Anda di halaman 1dari 8

PENANGANAN GIGI Disahkan oleh

TERBENAM/IMPACTED Kepala Puskesmas


No Kode : 7.2.1.c
Terbitan :
No. Revisi :
SOP Tgl. Mulai :
PUSKESMAS Berlaku : Hj. Siti Hairiyah, S. Kep. Ns
BLUTO Halaman : 3 halaman NIP. 19680519 199003 2 001

1) Tujuan Menghilangkan rasa sakit dan penyembuhan akibat gigi terbenam atau
impacted
2) Kebijakan Sebagai pedoman bagi petugas Klinik gigi & mulut dalam menangani Gigi
terbenam atau Impaksi
Pelaksanaan PENANGANAN GIGI TERBENAM/IMPACTED harus
mengikuti langkah-langkah yang tertuang dalam SOP.
3) Definisi 1. Gigi terbenam dan Impaksi adalah kondisi dimana erupsi gigi tidak bisa
sempurna mencapai dataran oklusi atau bahkan tidak erupsi sama sekali
karena kurangnya tempat pada mandibula atau gigi mengalami
kegagalan/kesukaran erupsi, hal ini biasanya terjadi pada gigi molar ke
3 rahang bawah dan caninus rahang atas.
2. Trismus adalah kondisi dimana terjadi kesulitan dalam membuka rahang
4) Prosedur 1. Petugas memeriksa pasien
2. Petugas memberi resep obat antibiotika (amoxicillin/ metronidazole),
analgetik-anti inflamasi (parasetamol/ diclofenac/ ibuprofen), obat
kumur dan pada keadaan trismus diresepkan diazepam dengan dosis
masing-masing obat sebagai berikut :
Amoxicillin
1) dosis anak BB < 20 kg : 20-40 mg/kg BB sehari
2) dosis dewasa/ anak BB > 20 kg : 250-500 mg
3) waktu pemberian : tiap 8 jam (3x1)
4) cara pemberian : diminum dengan air
5) Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh kuman gram - & gram +
6) Kontra Indikasi : pasien yang hipersensitif terhadap penisilin dan
derivatnya
Metronidazole
1) dosis dewasa : 7,5/kg BB ( ± 500 mg untuk BB 70 kg)
dosis maximal 4 gram/hari
2) waktu pemberian : 3x sehari selama 7-10 hari
3) cara pemberian : diminum dengan air
4) Indikasi :- infeksi yang disebabkan oleh bakteri anaerob untuk
abses bisa dikombinasikan dengan amoxicillin
5) Kontra Indikasi : - hipersensitif terhadap metronidazole, wanita
hamil yang menderita trichomoniasis, pada trimester I, pasien yang
mempunyai penyakit SSP aktif & riwayat penyakit “blood
discrasia”
Paracetamol
1) Dosis anak 6-12 tahun : 250-500 mg
2) Dosis dewasa : 500 mg
3) Waktu pemberian : 3-4 x sehari
4) Cara pemberian : diminum dengan air
5) Indikasi : analgetik-antipiretik
6) Kontra indikasi : gangguan fungsi hati yang berat, penderita tukak
lambung
Diclofenac
1) Dosis anak > 14 tahun : 75-100 mg sehari
2) Dosis dewasa : 100-200 mg sehari
3) Waktu pemberian : 2-3 x sehari
4) Cara pemberian : ditelan utuh dengan air sebelum makan
5) Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
6) Kontra indikasi : hipersensitif terhadap obat ini, penderita tukak
lambung/ saluran cerna, anak-anak < 14 tahum, wanita hamil &
menyusui
Ibuprofen
1) Dosis dewasa : 200-400 mg
2) Waktu pemberian : 3-4 x sehari
3) Cara pemberian : diberikan bersama makanan/ susu
4) Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
5) Kontra indikasi : wanita hamil dan menyusui, punya riwayat
penyakit saluran cerna bagian atas (ulcus peptic), gangguan fungsi
ginjal, Gangguan pembuluh darah
Obat kumur
1) Dosis dewasa & anak > 6 tahun : 1 takaran
2) Waktu pemberian : 2-3 x sehari
3) Cara pemberian :dikumur-kumur selama 0,5-1 menit
4) Indikasi : untuk keadaan inflamasi dan abses
5) Kontra Indikasi : hipersensitif terhadap abat kumur
Diazepam
1) Dosis : 2 mg
2) Waktu pemberian : 2x1
3) Indikasi : untuk pasien yang trismus
5) Diagram Alir
Mulai Memeriksa Memberi merujuk
pasien resep

R/ rujukan

Selesai

6) Referensi Pedoman Pengobatan Penyakit Gilut UPT Puskesmas Bluto


7) Dokumen 1. PK Pelayanan Klinik Gigi & mulut
Terkait 2. IK Menulis resep
8) Distribusi 1. Dokter Gigi
2. Perawat Gigi

9. Rekaman historis perubahan


Tgl.mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
PENANGANAN GIGI Disahkan oleh
TERBENAM/IMPACTED Kepala Puskesmas
No Kode : 7.2.1.c
Terbitan :
No.
PUSKESMAS DAFTAR Revisi :
BLUTO TILIK Tgl. Hj. Siti Hairiyah, S. Kep. Ns
Mulai : NIP. 19680519 199003 2 001
Berlaku :
Halaman : 3 halaman

Unit : ………………………………………………….........……………
Nama Petugas : ……………………………………….........………………………
Tanggal Pelaksanaan : …………………………………….........…………………………

No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB


1. Apakah petugas memeriksa pasien
2. Apakah petugas memberi resep obat antibiotika (amoxicillin/
metronidazole), analgetik-anti inflamasi (parasetamol/
diclofenac/ ibuprofen), obat kumur dan pada keadaan trismus
diresepkan diazepam dengan dosis masing-masing obat
sebagai berikut :
Amoxicillin
1) dosis anak BB < 20 kg : 20-40 mg/kg BB sehari
2) dosis dewasa/ anak BB > 20 kg : 250-500 mg
3) waktu pemberian : tiap 8 jam (3x1)
4) cara pemberian : diminum dengan air
5) Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh kuman gram - &
gram +
6) Kontra Indikasi : pasien yang hipersensitif terhadap
penisilin dan derivatnya
Metronidazole
1) dosis dewasa : 7,5/kg BB ( ± 500 mg untuk BB 70 kg)
dosis maximal 4 gram/hari
2) waktu pemberian : 3x sehari selama 7-10 hari
3) cara pemberian : diminum dengan air
4) Indikasi :- infeksi yang disebabkan oleh bakteri anaerob
untuk abses bisa dikombinasikan dengan amoxicillin
5) Kontra Indikasi : - hipersensitif terhadap metronidazole,
wanita hamil yang menderita trichomoniasis, pada
trimester I, pasien yang mempunyai penyakit SSP aktif &
riwayat penyakit “blood discrasia”
Paracetamol
1) Dosis anak 6-12 tahun : 250-500 mg
2) Dosis dewasa : 500 mg
3) Waktu pemberian : 3-4 x sehari
4) Cara pemberian : diminum dengan air
5) Indikasi : analgetik-antipiretik
6) Kontra indikasi : gangguan fungsi hati yang berat,
penderita tukak lambung
Diclofenac
1) Dosis anak > 14 tahun : 75-100 mg sehari
2) Dosis dewasa : 100-200 mg sehari
3) Waktu pemberian : 2-3 x sehari
4) Cara pemberian : ditelan utuh dengan air sebelum makan
5) Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
6) Kontra indikasi : hipersensitif terhadap obat ini, penderita
tukak lambung/ saluran cerna, anak-anak < 14 tahum,
wanita hamil & menyusui
Ibuprofen
1) Dosis dewasa : 200-400 mg
2) Waktu pemberian : 3-4 x sehari
3) Cara pemberian : diberikan bersama makanan/ susu
4) Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
5) Kontra indikasi : wanita hamil dan menyusui, punya
riwayat penyakit saluran cerna bagian atas (ulcus peptic),
gangguan fungsi ginjal, Gangguan pembuluh darah

Obat kumur
1) Dosis dewasa & anak > 6 tahun : 1 takaran
2) Waktu pemberian : 2-3 x sehari
3) Cara pemberian :dikumur-kumur selama 0,5-1 menit
4) Indikasi : untuk keadaan inflamasi dan abses
5) Kontra Indikasi : hipersensitif terhadap abat kumur

Diazepam
1) Dosis : 2 mg
2) Waktu pemberian : 2x1
3) Indikasi : untuk pasien yang trismus
Jumlah

Compliance rate (CR) : ..............%


………………………………..,…………..
Pelaksana / Auditor

……………………………...............
NIP: …………………...................

Anda mungkin juga menyukai