Anda di halaman 1dari 8

PENANGANAN ABSES

PERIAPIKAL
No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Disahkan Oleh Kepala
PUSKESMAS Puskesmas
KARANG DAPO
Dr. Yoza Fadhila
NIP.19860426.201504.2.002
1. Pengertian : Menghilangkan rasa sakit dan mempercepat penyembuhan
2. Tujuan : Sebagai pedoman bagi petugas Klinik gigi & mulut dalam menangani
Abses Periapical
3. Kebijakan : Periodontitis apicalis adalah penyakit gigi dimana terjadi peradangan
pada jaringan periodontal akibat Gangren pulpa yang telah berlanjut ke
periapical dan periodontal
4. Referensi : Pedoman Pengobatan Penyakit Gilut UPT Puskesmas Watumalang
5. Langkah- : 1. Petugas membuka kamar pulpa untuk drainase, sebelumnya pasien/
langkah wali pasien diberikan informed consent terlebih dahulu, kemudian
petugas memberikan resep obat antibiotika (amoxicillin/
erythromycin/ tetrasiklin/ metronidazole) dan analgetik-anti
inflamasi (paracetamol/ diclofenac/ ibuprofen),selama 4 hari,
dengan dosis sebagai berikut :
1)Amoxicillin
dosis anak BB < 20 kg : 20-40 mg/kg BB sehari
dosis dewasa/ anak BB > 20 kg : 250-500 mg
waktu pemberian : tiap 8 jam (3x1)
cara pemberian : diminum dengan air
Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh kuman gram - &
gram +
Kontra Indikasi : pasien yang hipersensitif terhadap
penisilin dan derivatnya
2) Erythromycin
dosis anak : 30-50 mg/kg BB sehari
dosis dewasa : 250 mg tiap 6 jam, 500 mg tiap 12 jam
cara pemberian : diminum dengan air sesudah makan
Indikasi :- infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram - &
gram +
- untuk penderita yang alergi penisilin
Kontra erythromycin Indikasi :-pasien yang hipersensitif
terhadap
- pada penderita periodontal hepar
3) Tetrasiklin
dosis anak > 8 tahun (BB < 45 kg) : 25-50 mg/kg BB
sehari
dosis dewasa : 250 - 500 mg
waktu pemberian : tiap 6 jam (4x1)
cara pemberian : diminum dengan air sebelum makan
(pada saat perut kosong)
Indikasi :- infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram +
aerob koken
Kontra Indikasi : - wanita hamil dan anak-anak
4) Metronidazole
dosis dewasa : 7,5/kg BB ( ± 500 mg untuk BB 70 kg)
dosis maximal 4 gram/hari
waktu pemberian : 3x sehari selama 7-10 hari
cara pemberian : diminum dengan air
Indikasi :- infeksi yang disebabkan oleh bakteri anaerob
- untuk abses bisa dikombinasikan dengan
amoxicillin
Kontra Indikasi : - hipersensitif terhadap metronidazole
-wanita hamil yang menderita
trichomoniasis pada trimester I
- pasien yang mempunyai penyakit
SSP aktif & riwayat penyakit “blood
discrasia”
6) Paracetamol
Dosis anak 6-12 tahun : 250-500 mg
Dosis dewasa : 500 mg
Waktu pemberian : 3-4 x sehari
Cara pemberian : diminum dengan air
Indikasi : analgetik-antipiretik
Kontra indikasi : - gangguan fungsi hati yang berat
- penderita tukak lambung
7) Diclofenac
Dosis anak > 14 tahun : 75-100 mg sehari
Dosis dewasa : 100-200 mg sehari
Waktu pemberian : 2-3 x sehari
Cara pemberian : ditelan utuh dengan air sebelum
makan
Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
Kontra indikasi: - hipersensitif terhadap obat ini
- penderita tukak lambung/ salurancerna
- anak-anak < 14 tahum, wanita hamil & menyusui
8) Ibuprofen
Dosis dewasa : 200-400 mg
Waktu pemberian : 3-4 x sehari
Cara pemberian : diberikan bersama makanan/ susu
Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
Kontra indikasi : - wanita hamil dan menyusui
- punya riwayat penyakit saluran cerna bagian
atas (ulcus peptic)
- gangguan fungsi ginjal
- Gangguan pembuluh darah
2. Petugas meminta kepada pasien untuk kembali 4 hari kemudian
3. Apabila masih memungkinkan untuk dilakukan restorasi maka
kunjungan berikutnya (4 hari kemudian) petugas melakukan
perawatan LSTR
4. Petugas memberikan Informed consent kepada pasien atau wali
pasien
5. Petugas membersihkan kavitas, kemudian diaplikasikan 3 All
dan tambalan sementara
6. Petugas meminta kepada pasien untuk kembali lagi 7 hari
kemudian
8. Petugas memberi resep obat antibiotika (amoxicillin/
erythromycin/ tetrasiklin/ metronidazole) dan analgetik-anti
inflamasi (paracetamol/ diclofenac/ ibuprofen),selama 4 hari,
dengan dosis seperti di atas.
9. Pada kunjungan ketiga (7 hari kemudian) petugas melakukan
preparasi kavitas, kemudian aplikasi 3 All dan langsung
ditambal dengan Glass Ionomer atau tehnik sandwich (Glass
ionomer kemudian Komposit resin)
10. Apabila pasien menghendaki untuk dilakukan restorasi yang
lebih kuat, maka petugas bisa merujuk ke Rumah sakit untuk
dilakukan perawatan extirpasi pulpa
11. Apabila sudah tidak memungkinkan direstorasi (karena karies
besar/luas), petugas melakukan extraksi, dengan memberikan
Informed consent terlebih dahulu kepada pasien / wali pasien,
kemudian petugas memberi resep obat seperti di atas (6.1.4 )

6. Unit Terkait :

7. Dokumentasi :

Terkait
PENANGANAN ABSES
PERIAPIKAL
No. Dokumen :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK Tanggal Terbit :
Halaman :
Disahkan Oleh Kepala
PUSKESMAS Puskesmas
KARANG DAPO
Dr. Yoza Fadhila
NIP.19860426.201504.2.002
Tidak
NO Langkah Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1. Apakah petugas membuka kamar pulpa untuk drainase,
sebelumnya pasien/ wali pasien diberikan informed consent
terlebih dahulu, kemudian petugas memberikan resep obat
antibiotika (amoxicillin/ erythromycin/ tetrasiklin/
metronidazole) dan analgetik-anti inflamasi (paracetamol/
diclofenac/ ibuprofen),selama 4 hari, dengan dosis sebagai
berikut :
3) Amoxicillin
dosis anak BB < 20 kg : 20-40 mg/kg BB sehari
dosis dewasa/ anak BB > 20 kg : 250-500 mg
waktu pemberian : tiap 8 jam (3x1)
cara pemberian : diminum dengan air
Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh kuman
gram - & gram +
Kontra Indikasi : pasien yang hipersensitif terhadap
penisilin dan derivatnya
4) Erythromycin
dosis anak : 30-50 mg/kg BB sehari
dosis dewasa : 250 mg tiap 6 jam, 500 mg tiap 12
jam
cara pemberian : diminum dengan air sesudah makan
Indikasi :- infeksi yang disebabkan oleh bakteri
gram - & gram +
- untuk penderita yang alergi penisilin
Kontra erythromycin Indikasi :-pasien yang
hipersensitif terhadap
- pada penderita periodontal hepar
3) Tetrasiklin
dosis anak > 8 tahun (BB < 45 kg) : 25-50 mg/kg
BB sehari
dosis dewasa : 250 - 500 mg
waktu pemberian : tiap 6 jam (4x1)
cara pemberian : diminum dengan air sebelum
makan (pada saat perut kosong)
Indikasi :- infeksi yang disebabkan oleh bakteri
gram + aerob koken
Kontra Indikasi : - wanita hamil dan anak-anak
4) Metronidazole
dosis dewasa : 7,5/kg BB ( ± 500 mg untuk BB 70
kg)
dosis maximal 4 gram/hari
waktu pemberian : 3x sehari selama 7-10 hari
cara pemberian : diminum dengan air
Indikasi :- infeksi yang disebabkan oleh bakteri
anaerob
- untuk abses bisa dikombinasikan dengan
amoxicillin
Kontra Indikasi : - hipersensitif terhadap
metronidazole
-wanita hamil yang menderita trichomoniasis pada
trimester I
- pasien yang mempunyai penyakit SSP aktif &
riwayat penyakit “blood discrasia”
9) Paracetamol
Dosis anak 6-12 tahun : 250-500 mg
Dosis dewasa : 500 mg
Waktu pemberian : 3-4 x sehari
Cara pemberian : diminum dengan air
Indikasi : analgetik-antipiretik
Kontra indikasi : - gangguan fungsi hati yang berat
- penderita tukak lambung
10) Diclofenac
Dosis anak > 14 tahun : 75-100 mg sehari
Dosis dewasa : 100-200 mg sehari
Waktu pemberian : 2-3 x sehari
Cara pemberian : ditelan utuh dengan air sebelum
makan
Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
Kontra indikasi: - hipersensitif terhadap obat ini
- penderita tukak lambung/ salurancerna
- anak-anak < 14 tahum, wanita hamil &
menyusui
11) Ibuprofen
Dosis dewasa : 200-400 mg
Waktu pemberian : 3-4 x sehari
Cara pemberian : diberikan bersama makanan/ susu
Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
Kontra indikasi : - wanita hamil dan menyusui
- punya riwayat penyakit saluran cerna bagian
atas (ulcus peptic)
- gangguan fungsi ginjal
- Gangguan pembuluh darah
2. Apakah petugas meminta kepada pasien untuk kembali 4
hari kemudian
3. Apakah apabila masih memungkinkan untuk dilakukan
restorasi maka kunjungan berikutnya (4 hari kemudian)
petugas melakukan perawatan LSTR
4. Apakah petugas memberikan Informed consent kepada
pasien atau wali pasien
5. Apakah petugas membersihkan kavitas, kemudian
diaplikasikan 3 All dan tambalan sementara
6. Apakah petugas meminta kepada pasien untuk kembali lagi
7 hari kemudian
7. Apakah petugas memberi resep obat antibiotika
(amoxicillin/ erythromycin/ tetrasiklin/ metronidazole) dan
analgetik-anti inflamasi (paracetamol/ diclofenac/
ibuprofen), selama 4 hari, dengan dosis seperti di atas.
8. Apakah pada kunjungan ketiga (7 hari kemudian) petugas
melakukan preparasi kavitas, kemudian aplikasi 3 All dan
langsung ditambal dengan Glass Ionomer atau tehnik
sandwich (Glass ionomer kemudian Komposit resin)
9. Apakah apabila pasien menghendaki untuk dilakukan
restorasi yang lebih kuat, maka petugas bisa merujuk ke
Rumah sakit untuk dilakukan perawatan extirpasi pulpa
10. Apakah apabila sudah tidak memungkinkan direstorasi
(karena karies besar/luas), petugas melakukan extraksi,
dengan memberikan Informed consent terlebih dahulu
kepada pasien / wali pasien, kemudian petugas memberi
resep obat seperti di atas (6.1.4 )

Karang Dapo,…………………..
Pelaksana/Auditor

(…………………………..)

Anda mungkin juga menyukai