Anda di halaman 1dari 7

PENATALAKSANAAN PENCABUTAN

GIGI PERMANEN

No. Dokumen : SOP/UKP/ /2019


No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/5
dr. AWALIS SHOLIHAH
UPTD NIP. 19821126 201101 2 005
PUSKESMAS JETAK

1. Pengertian Pencabutan gigi permanen adalah pengambilan/pencabutan gigi


permanen dari soketnya yang didahului dengan anasthesi injeksi
untuk menghilangkan rasa sakit
2. Tujuan Sebagai pedoman kerja bagi petugas poli gigi dalam melakukan
pencabutan dengan anasthesi injeksi
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Jetak No. 440 / / KPTS /
414 . 103.007/2019 Tentang Kebijakan Layanan Klinis

4. Referensi Buku Ajar Praktik Bedah Mulut. 1996. Gordon W. Pedersen, D.D.S.,
M.S.D.
5. Pelaksana Dokter Gigi

6. Prosedur/Langkah 1. Petugas menyiapkan alat dan bahan,


2. Petugas mempersilahkan pasien duduk di kursi gigi,
3. Petugas mencuci tangan dan memakai APD (masker dan
handscoon),
4. Petugas memastikan pasien dalam kondisi fisik baik dan siap
untuk dilakukan anastesi (tensi normal 120/80 mmHg dan pre
hipertensi toleransi hingga 140/90 mmHg ,lambung tidak dalam
kondisi kosong GDA <200 mg/dl, GDP <120 mg/dl dan GD 2 jam
PP < 140mg/dl),
5. Petugas mempersilahkan pasien mengisi dan menandatangani
informed consent pelaksanaan anastesi dan pencabutan,
6. Siapkan obat anastesi lokal dalam syringe disposable 3 cc,
7. Ulasi daerah yang akan dianastesi dengan povidon iodine dan
kapas,
8. Lakukan anastesi dengan teknik yang sesuai pada regio gigi
yang akan dicabut,
9. Melakukan monitoring sedasi dan observasi kondisi pasien
terjadi komplikasi atau tidak
10. Bila terjadi komplikasi, baringkan pasien dalam posisi
semisupin atau kaki lebih tinggi dari kepala
11. Bila telah terjadi parestesi pada gigi yang bersangkutan
lakukan pemisahan gigi dari soketnya dengan bein
12. Lanjutkan pencabutan dengan tang yang sesuai dengan gigi
yang akan dicabut
13. Pasca pencabutan melakukan kuretase pada soket gigi yang
telah dicabut
14. Petugas mencuci tangan setelah perawatan
15. Pasien diberi instruksi pasca pencabutan yang berisi:
- Gigit tampon selama ½ - 1 jam setelah pencabutan tidak
boleh lebih
- Dalam 1x 24 jam setelah pencabutan pada luka bekas
pencabutan tidak boleh dilakukan :
o Kumur-kumur
o Dihisap-hisap/disedot
o Dipegang dengan lidah/tangan
- Satu hari pasca pencabutan bila masih terjadi perdarahan
kontrol ke puskesmas
- Setelah obat habis bila masih ada keluhan instruksi kontrol
ke puskesmas
- Petugas memberikan resep:
Antibiotik, dengan pilihan :
- Amokxycillin
Dosis :
 Dewasa : 250 – 500 mg tiap 8 jam
 Anak-anak kurang dari 20 kg : 20-100 mg/kg BB/hari
tiap 8 jam
- Erythromycin
Dosis :
 Dewasa : 500 mg tiap 6 jam/hari
 Anak-anak :30 - 50 mg/kg BB/hari tiap 6 jam
- Metronidazole
Dosis :
 Dewasa : 500 mg tiap 8 jam selama 7 hari diberikan
secara bertahap,setelah 3 hari pasien diinstruksi
untuk kontrol
 Anak-anak : 5 mg/kg BB tiap 8 jam/hari selama 5 –
7 hari diberikan secara bertahap. Setelah 3 hari
pasien diinstruksi untuk kontrol
Analgesik dengan pilihan:
- Antalgin
Dosis
 Dewasa : 500 – 1000 mg 3 –4 x/hari (maksimum
3 gr)
 Anak : 250 – 500 mg 3-4x/hari (maksimum 1 gr
untuk anak < 6 tahun dan 2 gr untuk 6 – 2 tahun)
- Parasetamol
Dosis
 Dewasa : 500 – 1000 mg setiap 6 jam
 Anak (1-3 tahun) ½ - 1 sendok teh atau 1-2
ukuran pipet 3 – 4x/hari
 Anak (4-5 tahun) 11/2 sendok teh atau 3 ukuran
pipet 3 – 4x/hari
 Anak (6-12 tahun): 125 - 250 – 500 mg 3-4x/hari
 Bayi (<1 tahun) 1/2 sendok teh atau 1 ukuran pipet
(60 mg/0,6)
- Ibuprofen
Dosis
 Dewasa : 400 – 600 mg 3x/hari maksimal 2400
mg/hari terbagi dalam 3-4x pemberian
 Anak : 20 mg/kg BB/hari untuk anak dengan
BB di bawah 30 kg, dosis maksimal adalah 500
mg/hari
- Asam Mefenamat
Dosis
 Dewasa : 250 – 500 mg tiap 6 jam
 Anak : dikontraindikasikan untuk anak di bawah
usia 14 tahun
Vitamin dengan pilihan :
- B1
Dosis : 25 – 100 mg/hari
- B6
Dosis :
Bayi-10 tahun :0,2 – 1,2 mg/hari
Anak 10 tahun – dewasa : 1,2 – 2 mg/hari
Dewasa: 30 – 500 mg/hari
- C
Dosis : 50 mg/hari Yang diberikan bila kondisi umum
pasien kurang baik
16.Petugas melakukan pencatatan di kartu status dan register harian
17.Pasien dipersilahkan membayar di unit kasir dan ke unit obat
7. Diagram Alir
Mulai

Petugas menyiapkan alat dan bahan

Petugas mempersilahkan pasien duduk di kursi gigi


masker

Petugas mencuci tangan dengan sabun dan memakai APD

Petugas memeriksa kondisi fisik pasien

Ya Kondi Tidak
si
Pasien menandatangani Fisik Anastesi ditunda
Baik
Informed Consent Rujuk poli umum

Petugas menyiapkan obat


Ya Tidak
anastesi lokal

Oles daerah kerja dengan Rujuk poli Pasien


Povidon Iodine Umum dipersilahkan
pulang
Lakukan anestesi dengan
teknik yang sesuai dengan
gigi yang akan dicabut

Observasi pasien terjadi


komplikasi

Ya Tidak

Baringkan Pasien dipersilahkan menunggu di ruang


pasien dalam tunggu
posisi
semisupin atau
kaki lebih Bila telah terjadi parestesi pada gigi yang
tinggi dari bersangkutan lakukan pemisahan gigi dari
kepala soketnya dengan bein

Lanjutkan pencabutan dengan tang yang


sesuai dengan gigi yang akan dicabut

Periksa kelengkapan struktur gigi yang


dicabut dan kondisi soket

Petugas mencuci tangan setelah perawatan


8. Unit terkait Ruang Pemeriksaan Gigi

9. Dokumen Terkait Rekam Medis


Informed consent
SOP Mencuci tangan
SOP Memakai masker
SOP Memakai sarung tangan
10. Rekaman Historis No Halaman Yang Perubahan Diberlakukan
Dirubah tanggal
Selesai

Nomor : SOP/UKP/ /2019


Revisi Ke :
Berlaku Tgl :

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PENATALAKSANAAN PENCABUTAN
GIGI PERMANEN
Ditetapkan

Kepala UPTD Puskesmas Jetak

dr. AWALIS SHOLIHAH


NIP.19821126 201101 2 005

DINAS KESEHATAN KABUPATEN TUBAN

UPTD PUSKESMAS JETAK


Jl. KH. Chusnan Ali No.163 Telpon 08113490218

TUBAN - 62357

Anda mungkin juga menyukai