PERKEMBANGAN GIGI
No. Dokumen : *menyesuaikan
No. Revisi : *menyesuaikan
Tanggal
SOP Terbit
: *menyesuaikan
Halaman : *menyesuaikan
1. Pengertian 1. Dalam Instruksi Kerja ini, yang dimaksud dengan Gangguan Perkembangan
dan Erupsi gigi (K.00) adalah Persistensi gigi sulung (K.00.63) dan
Supernumerary (K.00.1)
2. Persistensi gigi sulung adalah kondisi dimana gigi sulung masih berada di
rongga mulut dalam keadaan masih kuat atau sudah goyang, sedangkan gigi
tetap penggantinya sudah erupsi
3. Supernumerary adalah adanya gigi berlebih yang normalnya tidak ada dan
mengganggu susunan gigi geligi
4. Tujuan Agar berbagai proses kerja rutin terlaksana dengan efisien, efektif, konsisten/
seragam dan aman, dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan melalui
pemenuhan standar yang berlaku, dituliskan sebagai acuan petugas dalam
Gangguan Erupsi Perkembangan Gigi
6. Referensi Pedoman Pelayanan Klinis Klinik Gigi dan Mulut UPTD Puskesmas Taji
Tahun 2016
7. Prosedur / 1. Pada persistensi dengan tingkat kegoyangan derajat 1,2 &3, petugas melakukan
Langkah- extraksi dengan anestesi chlor etyle
langkah 1) Petugas menyemprotkan chlor etyle spray (CE) pada cotton roll
2) Petugas menempelkan kapas CE pada gingival dengan tangan kiri
3) etugas mengambil tang extraksi dengan tangan kanan
4) Petugas melakukan extraksi gigi sulung
5) Petugas mengedep luka dengan cotton roll yang dibasahi laruta
povidone iodide 2% dan pasien diminta menggigit dengan kuat
6) Petugas memberi resep vitamin C selama 3 hari dengan dosis :
50 – 100 mg
1
Cara pemberian : dihisap/ dikunyah
Indikasi :
III. Paracetamol
Dosis anak 6-12 tahun : 250-500 mg
Dosis dewasa : 500 mg
Waktu pemberian : 3-4 x sehari
Cara pemberian : diminum dengan air
Indikasi : analgetik-antipiretik
Kontra indikasi :
- gangguan fungsi hati yang berat
- penderita tukak lambung
7) Petugas memberikan instruksi pasca pencabutan
2
IV. Amoxicillin
Dosis anak BB < 20 kg : 20-40 mg/kg BB
Dosis dewasa & anak BB > 20 kg : 250-500 mg
Waktu pemberian : tiap 8 jam (3x1)
Cara pemberian : diminum dengan air
Indikasi : infeksi yang disebabkan bakteri gram + & gram-
Kontra Indikasi : pasien yang peka terhadap penisilin
V. Erythromycin
Dosis anak : 30-50 mg/kg BB sehari,
Dosis Dewasa : 250 mg tiap 6 jam
Waktu pemberian : tiap 6/ 12 jam (2x1 atau 4x1)
Cara pemberian : diminum dengan air sesudah makan
Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram+ & gram-, untuk penderita
yang alergi penisilin
Kontra Indikasi : pada penderita periodontal hepar
- hipersensitif terhadap erythromycin
VI. Paracetamol
Dosis anak 6-12 tahun : 250-500 mg
Dosis dewasa : 500 mg
Waktu pemberian : 3-4 x sehari
Cara pemberian : diminum dengan air
Indikasi : analgetik-antipiretik
Kontra indikasi :
- gangguan fungsi hati yang berat
- penderita tukak lambung
Petugas memberikan instruksi pasca pencabutan
3
8. Diagram Alir *)
Menyiapkan Mengambil tang
anestetikum cabut
Mengedap luka
Extrak
Memberi intruksi
Memberi resep
pasca pecabutan
Selesai
REKAMAN HISTORIS
4
PuskesmasDinkes
Magetan Tahun 2020
dan Surat Keputusan
Kepala UPTD
Puskesmas Taji
Nomor 12 Tahun
2020)