No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
: 1/2
Halaman
PUSKESMAS Masudah, S.SiT
NALUMSARI II
NIP. 19680607 198903 2 009
1. Pengertian Gangguan Erupsi gigi (K.00) adalah gangguan pada persistensi gigi sulung
(K.00.63) dan Supernumerary (K.00.1). Persistensi gigi sulung adalah kondisi
dimana gigi sulung masih berada di rongga mulut dalam keadaan masih kuat
atau sudah goyang, sedangkan gigi tetap penggantinya sudah erupsi.
Sedangkan upernumerary adalah adanya gigi berlebih yang normalnya tidak
ada dan mengganggu susunan gigi geligi
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam penanganan erupsi gigi
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Nalumsari II Nomor 45 Tahun 2016
tentang Kebijakan Standar Layanan Klinis
4. Referensi Kepmenkes Nomor : HK.02.04/II/964/2012 tentang Pedoman Paket Dasar
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas
5. Prosedur 1. Pada persistensi dengan tingkat kegoyangan derajat 1,2 &3, petugas
melakukan extraksi dengan anestesi chlor etyle
a. Petugas menyemprotkan chlor etyle spray (CE) pada cotton roll
b. Petugas menempelkan kapas CE pada gingival dengan tangan kiri
c. Petugas mengambil tang extraksi dengan tangan kanan
d. Petugas melakukan extraksi gigi sulung
e. Petugas mengedep luka dengan cotton roll yang dibasahi laruta
povidone iodide 2% dan pasien diminta menggigit dengan kuat
f. Petugas memberi resep vitamin C selama 3 hari dengan dosis : 50
– 100 mg, Waktu pemberian : 2x1, Cara pemberian : dihisap/
dikunyah
Indikasi :
1) mempercepat penyembuhan luka
2) pembentukan jaringan tulang rawan, tulang dan gigi
g. Petugas memberi instruksi pasca pencabutan
2. Pada gigi supernumerary dan persistensi yang belum goyang,
a. Petugas melakukan extraksi dengan anestesi injeksi
b. Petugas menyiapkan anestetikum dengan memasukkan pehacain
pada spuit injeksi
c. Petugas melakukan anestesi infiltrasi
d. Petugas melakukan extraksi gigi supernumerary atau gigi sulung
e. Petugas mengedep luka dengan kapas yang telah dibasahi larutan
povidone iodida 2% dan pasien diminta menggigit dengan kuat
f. Petugas memberi resep antibiotika amoxicillin dan analgetik
paracetamol dengan dosis :
1) Amoxicillin
a) Dosis anak BB < 20 kg : 20-40 mg/kg BB
b) Dosis dewasa & anak BB > 20 kg : 250-500 mg
c) Waktu pemberian : tiap 8 jam (3x1)
d) Cara pemberian : diminum dengan air
e) Indikasi :
- infeksi yang disebabkan bakteri gram + & gram-
f) Kontra Indikasi :
- pasien yang peka terhadap penisilin
2) Paracetamol
a) Dosis anak 6-12 tahun : 250-500 mg
b) Dosis dewasa : 500 mg
c) Waktu pemberian : 3-4 x sehari
d) Cara pemberian : diminum dengan air
e) Indikasi : analgetik-antipiretik
f) Kontra indikasi :
- gangguan fungsi hati yang berat
- penderita tukak lambung
3. Petugas memberikan instruksi pasca pencabutan.
6. Unit Terkait Pelayanan.Gigi
DAFTAR TILIK
PENAMBALAN SEMENTARA
UNIT :
NAMA PETUGAS :
TANGGAL SURVEY :
Indikasi :
CR: …………………………………………%.
Jepara ,…………………………
Pelaksana/ Auditor