Anda di halaman 1dari 5

PENCABUTAN GIGI DENGAN

ANESTESI BLOK MANDIBULA


No. : S0P.VII/206.9/
Dokumen UKP/1/2017
No.
:0
SOP Revisi
Tanggal
: 31-01-2017
Terbit
Halaman : 1/3
Puskesmas dr. Andre Setya K
Kalikajar I NIP.197805242008011022

1. Pengertian 1. Pencabutan gigi permanen dengan anestesi blok mandibula


adalah tindakan melepaskan gigi permanen dari socketnya di
rongga mulut dengan anestesi blok mandibula.
2. Anestesi adalah tindakan untuk menghilangkan seluruh
sensasi rasa pada tempat yang dituju.
3. Anestesi blok mandibula adalah tindakan menghilangkan rasa
sakit pada suatu daerah tertentu karena pemberian anestesi
pada pusat syaraf mandibula.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi dokter gigi dan
perawat gigi dalam melaksanakan pencabutan gigi permanen
dengan anestesi blok mandibula.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kalikajar Nomor
UKP.VII/064/SK/I/2017 Tentang Pelayanan Klinis di Puskesmas
Kalkajar 1
4. Referensi 1. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. GW. Pedersen. 1996.
2. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi ketiga, Jilid Pertama,
Penerbit : Media Aesculpius, FKUI, 2001.
3. Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan, dan Efek
Sampingnya, Tan Hoan Tjay, 2007.

5. Prosedur 1. Petugas menggunakan alat perlindungan diri dengan


mencuci tangan, menggunakan masker, dan memakai
sarung tangan,
2. Petugas mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan,
3. Petugas mensejajarkan bidang oklusal rahang bawah
dengan lantai,
4. Petugas melakukan desinfeksi sekitar gigi yang akan dicabut
dan area yang akan dianestesi dengan Povidon Iodina 2%,
5. Petugas meletakkan telunjuk pada permukaan oklusal gigi
molar supaya menyentuh sudut oklusal,
6. Petugas melakukan palpasi untuk menemukan trigonum
retromolar dengan kuku menghadap lidah, kemudian kuku
menyandar pada linea oblique interna,
7. Petugas mengambil spuit dan mengisinya dengan larutan
anestetikum sebanyak 2 cc,
8. Petugas menusukkan jarum dekat ujung jari, tabung suntik
terletak antara P1 dan P2 pada sisi yang berlawanan,
9. Bila sudah menyentuh tulang, Petugas memindahkan arah
jarum sejajar dataran oklusal sisi yang akan dianestesi
kemudian menginsersikan jarum hingga dirasa sudah tidak
terasa menyusuri tulang, setelah itu Petugas memindahkan
kembali arah jarum ke sisi berlawanan daerah C - P1
kemudian jarum diinsersikan kembali hingga menyisakan ¼
panjang jarum menarik jarum sedikit, mensejajarkan tabung
dengan bidang oklusal sisi yang dianastesi
10. Petugas mengaspirasi dan mendeponir larutan anestetikum
sebanyak 1 cc,
11. Petugas menarik jarum hingga tersisa ½ panjang jarum,
kemudian melakukan aspirasi lalu mendeponir larutan
anestesi kembali sebanyak 0,5 cc,
12. Petugas mengeluarkan jarum dan melakukan pemijatan pada
daerah anestesi,
13. Petugas menginstruksikan pada pasien untuk menunggu 5
– 15 menit untuk melihat reaksi anestetikum,
14. Petugas menanyakan pada pasien apakah pipi/bibir/lidah
sudah terasa baal (teranestesi) atau belum,
15. Untuk bagian bukal, petugas melakukan anestesi infiltrasi
sebanyak 0,5 cc setelah anestesi blok berhasil,
16. Petugas melakukan sondasi di sekeliling servikal,
17. Petugas memisahkan gigi dari gusi dengan bein,
18. Petugas mengambil tang sesuai dengan gigi yang akan
dicabut,
19. Petugas melakukan aplikasi tang, yaitu menempatkan paruh
tang dengan baik,
20. Petugas melakukan adaptasi tang yang dilanjutkan dengan
tekanan cengkeram,
21. Petugas melakukan gerakan luksasi sambil ditarik ke arah
bukal/labial dan lingual/palatinal sampai gigi keluar dari
soketnya,
22. Petugas memeriksa alveolus untuk mengetahui ada tidaknya
jaringan patologis, fraktur, atau debris,
23. Petugas memberi obat atau bahan untuk menghentikan
perdarahan (spon gelatin) atau melakukan jahitan, bila
diperlukan,
24. Petugas melakukan kompresi alveolus dengan tekanan jari,
25. Petugas melakukan penekanan alveolus menggunakan
kapas dengan Povidon Iodine 2% di atas socket dan digigit
oleh pasien,
26. Petugas memberikan instruksi setelah pencabutan, yaitu :
a. Menggigit kapas selama 30 menit atau sampai darah
berhenti keluar,
b. Mengompres dingin pada pipi, kalau perlu diulang
beberapa kali (lamanya cukup 10 menit),
c. Jangan sering meludah dan berkumur,
d. Jangan makan di sisi yang baru dicabut,
e. Menghindari makanan dan minuman hangat atau panas,
hindari juga makanan dan minuman yang mengandung
alkohol,
f. Jangan memegang atau mengkorek bekas luka
g. Jangan melakukan gerakan menghisap atau menyedot
(termasuk merokok)
h. Minum obat yang diberikan dokter gigi sesuai aturan
i. Bila perdarahan atau rasa sakit berlanjut, segera kembali
ke dokter gigi,

27. Petugas memberikan Antibiotik dan analgetik sesuai dengan


indikasi (tidak selalu diberikan),
a. Amoxicillin
dosis anak BB < 20 kg : 20-40 mg/kg BB sehari
dosis dewasa/ anak BB > 20 kg : 250-500 mg
waktu pemberian : tiap 8 jam (3x1)
b. Erythromycin
dosis anak : 30-50 mg/kg BB sehari
dosis dewasa : 250 mg tiap 6 jam, 500 mg tiap 12 jam
c. Metronidazole
dosis dewasa : 7,5/kg BB ( ± 500 mg untuk BB 70 kg)
dosis maximal 4 gram/hari
waktu pemberian : 3x sehari selama 5 hari
d. Paracetamol
Dosis anak 6-12 tahun : 250-500 mg
Dosis dewasa : 500 mg
Waktu pemberian : 3-4 x sehari
e. Asam mefenamat
Dosis dewasa : 250-500 mg
Waktu pemberian : 2-3 kali sehari
f. Diclofenac
Dosis anak > 14 tahun : 75-100 mg sehari
Dosis dewasa : 100-200 mg sehari
Waktu pemberian : 2-3 x sehari
g. Ibuprofen
Dosis dewasa : 200-400 mg
Waktu pemberian : 3-4 x sehari
h. Antalgin
Dosis dewasa : 250 -500 mg
Waktu pemberian :3-4 x sehari
6. Unit Terkait : Pelayanan Gigi

7. Rekaman Historis Perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
1.
2.
PENCABUTAN GIGI DENGAN ANESTESI
BLOK MANDIBULA
No. :
Puskesmas Dokumen DT.VII/206.9/UKP/I/2017
Kalikajar I DAFTAR No. :-
Revisi dr.Andre Setya K
TILIK
Tanggal
: 31/01/2017
Terbit
Halaman : 1/2

Tidak
No Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1. Apakah Petugas menggunakan alat perlindung diri
dengan mencuci tangan, menggunakan masker
dan memakai sarung tangan
2. Apakah Petugas mempersiapkan alat dan bahan yang
diperlukan
3. Apakah Petugas mensejajarkan bidang oklusal rahang
bawah dengan lantai
4. Apakah Petugas melakukan desinfeksi sekitar gigi yang
akan dicabut dan area yang akan dianestesi
dengan povidon iodida 2%
5. Apakah Petugas meletakkan telunjuk pada permukaan
oklusal gigi molar supaya menyentuh sudut
oklusal
6. Apakah Petugas melakukan palpasi untuk menemukan
trigonum retromolar dengan kuku menghadap
lidah, kemudiankuku menyandar pada linea
oblique interna
7. Apakah Petugas mengambil spuit dan mengisinya
dengan larutan anestetikum sebanyak 2 cc
8. Apakah Petugas menusukkan jarum dekat ujung jari,
tabung suntik terletak antara p1 dan p2 pada sisi
yang berlawanan
9. Apakah bila sudah menyentuh tulang, Petugas
memindahkan arah jarum sejajar dataran oklusal
sisi yang akan dianestesi kemudian
menginsersikan jarum hingga dirasa sudah tidak
terasa menyusuri tulang, setelah itu Petugas
memindahkan kembali arah jarum ke sisi
berlawanan daerah c - p1 kemudian jarum
diinsersikan kembali hingga menyisakan ¼
panjang jarum menarik jarum sedikit,
mensejajarkan tabung dengan bidang oklusal sisi
yang dianastesi
10. Apakah Petugas mengaspirasi dan mendeponir larutan
anestetikum sebanyak 1 cc
11. Apakah Petugas menarik jarum hingga tersisa ½ panjang
jarum, kemudian melakukan aspirasi lalu
mendeponir larutan anestesi kembali sebanyak
0,5 cc
12. Apakah Petugas mengeluarkan jarum dan melakukan
pemijatan pada daerah anestesi
13. Apakah Petugas menginstruksikan pada pasien untuk
menunggu 5 – 15 menit untuk melihat reaksi
anestetikum
14. Apakah Petugas menanyakan pada pasien apakah
pipi/bibir/lidah sudah terasa baal (teranestesi)
atau belum
15. Apakah untuk bagian bukal, petugas melakukan anestesi
infiltrasi sebanyak 0,5 cc setelah anestesi blok
berhasil
16. Apakah Petugas melakukan sondasi di sekeliling servik
17. Apakah petugas memisahkan gigi dari gusi dengan bein
18. Apakah Petugas mengambil tang sesuai dengan gigi
yang akan dicabut ?
19. Apakah Petugas melakukan aplikasi tang, yaitu
menempatkan paruh tang dengan baik ?
20. Apakah Petugas melakukan adaptasi tang yang
dilanjutkan dengan tekanan cengkeram ?
21. Apakah Petugas melakukan gerakan luksasi sambil
ditarik ke arah bukal / labial dan lingual / palatinal
sampai gigi keluar dari soketnya ?
22. Apakah Petugas memeriksa alveolus untuk mengetahui
ada tidaknya jaringan patologis, fraktur, atau
debris ?
23. Apakah Petugas memberi obat atau bahan untuk
menghentikan perdarahan (spon gelatin) atau
melakukan jahitan, bila diperlukan ?
24. Apakah Petugas melakukan kompresi alveolus dengan
tekanan jari ?
25. Apakah Petugas melakukan penekanan alveolus
menggunakan kapas dengan povidon iodine 2%
di atas socket dan digigit oleh pasien ?
26. Apakah Petugas memberikan instruksi setelah
pencabutan ?
27. Apakah Petugas memberikan antibiotik dan analgetik
sesuai dengan indikasi ?
CR : …………………………%.
Kalikajar,……………………..
Pelaksana / Auditor

(………………….)

Anda mungkin juga menyukai