Anda di halaman 1dari 5

PENANGANAN PERIODONTITIS

APIKALIS
No. Kode :
Terbitan :
No. Revisi :
Tgl. Mulai :
SOP Berlaku
Halaman : 1/5
UPTD Drg.Rukman
KESEHATAN NIP.19740118 200502 1 003
SARJO

1. Pengertian Peradarangan pada jaringan yang meliputi gigi dan akar gigi
2. Tujuan Tujuan dibuatnya Prosedur Kerja ini adalah sebagai pedoman bagi petugas
Klinik gigi & mulut dalam menangani Periodontitis Apicalis (K.04.4).
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Kesehatan Sarjo No. Tahun 2017 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Poli Gigi.
4. Referensi Pedoman Pengobatan Penyakit Gilut UPTD Kesehatan sarjo

5. Prosedur 1. Pada Gangren pulpa yang masih memungkinkan untuk dilakukan


restorasi maka bisa dilakukan perawatan LSTR
1.1. Petugas memberikan Informed consent kepada pasien atau wali
pasien
1.2. Petugas membersihkan kavitas, kemudian diaplikasikan 3 All dan
tambalan sementara
1.3. Petugas meminta kepada pasien untuk kembali lagi 7 hari
kemudian
1.4.Petugas memberi resep obat antibiotika (amoxicillin/ erythromycin/
tetrasiklin/ doxycycline/ metronidazole) dan analgetik-anti inflamasi
(paracetamol/ diclofenac/ ibuprofen),selama 4 hari, dengan dosis
sebagai berikut :
1.4.1. Amoxicillin
dosis anak BB < 20 kg : 20-40 mg/kg BB sehari
dosis dewasa/ anak BB > 20 kg : 250-500 mg
waktu pemberian : tiap 8 jam (3x1)
cara pemberian : diminum dengan air
Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh kuman gram - &
gram +
Kontra Indikasi : pasien yang hipersensitif terhadap
penisilin dan Derivatnya
1.4.2. Erythromycin
dosis anak : 30-50 mg/kg BB sehari
dosis dewasa : 250 mg tiap 6 jam, 500 mg tiap 12 jam
cara pemberian : diminum dengan air sesudah makan
Indikasi :- infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram - &
gram +
- untuk penderita yang alergi penisilin
Kontra Indikasi : - pasien yang hipersensitif terhadap
erythromycin
- pada penderita periodontal hepar
1.4.3. Tetrasiklin
dosis anak > 8 tahun (BB < 45 kg) : 25-50 mg/kg BB
sehari
dosis dewasa : 250 - 500 mg
waktu pemberian : tiap 6 jam (4x1)
cara pemberian : diminum dengan air sebelum makan
(pada saat perut kosong)
Indikasi :- infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram +
aerob koken
Kontra Indikasi : - wanita hamil dan anak-anak
1.4.4. Doxycycline
dosis anak > 8 tahun (BB < 45 kg) : 2,2 mg/kg BB
dosis dewasa & anak > 8 thn (BB > 8 kg) : 100 mg
waktu pemberian : hari pertama 2x1 selanjutnya 1x1
untuk terapi infeksi streptokoku diberikan10 hr
cara pemberian : diminum dengan air sebelum makan
(pada saat perut kosong)
Indikasi :- infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram - &
gram +
Kontra Indikasi : - hipersensitif terhadap golongan
tetrasiklin
- kehamilan trimester akhir
1.4.5. Metronidazole
dosis dewasa : 7,5/kg BB ( 500 mg untuk BB 70 kg)
dosis maximal 4 gram/hari
waktu pemberian : 3x sehari selama 7-10 hari
cara pemberian : diminum dengan air
Indikasi :- infeksi yang disebabkan oleh bakteri anaerob
- untuk abses bisa dikombinasikan dengan amoxicillin
Kontra Indikasi : - hipersensitif terhadap metronidazole
- wanita hamil yang menderita trichomoniasis
pada trimester I
- pasien yang mempunyai penyakit SSP aktif &
riwayat penyakit blood discrasia
1.4.4.1. Paracetamol
Dosis anak 6-12 tahun : 250-500 mg
Dosis dewasa : 500 mg
Waktu pemberian : 3-4 x sehari
Cara pemberian : diminum dengan air
Indikasi : analgetik-antipiretik
Kontra indikasi : - gangguan fungsi hati yang berat
- penderita tukak lambung
6.1.4.6. Diclofenac
Dosis anak > 14 tahun : 75-100 mg sehari
Dosis dewasa : 100-200 mg sehari
Waktu pemberian : 2-3 x sehari
Cara pemberian : ditelan utuh dengan air sebelum
makan
Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
Kontra indikasi : - hipersensitif terhadap obat ini
- penderita tukak lambung/ saluran
cerna
-anak-anak < 14 tahum, wanita
hamil &
menyusui
1.4.4.2. Ibuprofen
Dosis dewasa : 200-400 mg
Waktu pemberian : 3-4 x sehari
Cara pemberian : diberikan bersama makanan/ susu
Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
Kontra indikasi : - wanita hamil dan menyusui
- punya riwayat penyakit saluran cerna
bagian atas (ulcus peptic)
- gangguan fungsi ginjal
- Gangguan pembuluh darah
- asma
- Gagal jantung, hipertensi
- lupus eritematosus sistemik

1.4.5. Pada kunjungan selanjutnya (7 hari kemudian) petugas


melakukan preparasi kavitas, kemudian aplikasi 3 All dan
langsung ditambal dengan Glass Ionomer atau tehnik
sandwich (Glass ionomer kemudian Komposit resin)
1.4.6. Apabila pasien menghendaki untuk dilakukan restorasi
yang lebih kuat, maka petugas bisa merujuk ke Rumah
sakit untuk dilakukan perawatan extirpasi pulpa
1.5. Apabila sudah tidak memungkinkan direstorasi (karena karies
besar/luas), petugas melakukan extraksi, dengan memberikan
Informed consent terlebih dahulu kepada pasien / wali pasien,
kemudian petugas memberi resep obat seperti di atas (6.1.4 )

6. Diagram Alir

Mulai

R/

tidak
Memungkin-
exo Memberi
kan
resep
restorasi

ya

Restora tidak 3 All +hari 3 All + Selesai


si > kuat cavit + 7 tambal
resep

ya

rujuk
7. Dokumen Terkait 1. Pelayanan Klinik Gigi & mulut
2. Perawatan gigi dengan metode LSTR
3. Penambalan gigi
4. Pengisian Informed consent
5. Menulis resep
6. Pencabutan gigi dengan anestesi injeksi
8. Distribusi

9. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai