Anda di halaman 1dari 7

PENANGANAN PENYAKIT JARINGAN

KERAS GIGI LAINYA


No. Dokumen
No. Revisi
SOP
Tanggal terbit
Halaman
Unit layanan drg. Dina Oliviana
Puskesmas Sungai 198111012010012026
Dareh

1. Pengertian 1. Dalam Instruksi Kerja ini, yang dimaksud dengan Penyakit Jaringan
Keras gigi lainnya (K.03) adalah atrisi, abrasi dan erosi
2. Atrisi adalah keadaan dimana terjadi pengikisan pada jaringan keras
gigi akibat kebiasaan buruk mengerot (bruxism)
3. Abrasi adalah keadaan dimana terjadi pengiksan jaringan keras gigi
akibat kesalahan dalam cara menyikat gigi
4. Erosi adalah keadaan dimana terjadi pengiksan jaringan keras gigi
akibat factor kimia seperti makanan yang terlalu asam
2. Tujuan Menghilangkan rasa sakit dan mengembalikan fungsi gigi seperti semula.
3. Kebijakan sebagai pedoman bagi petugas Klinik gigi & mulut dalam menangani
Penyakit Jaringan Keras gigi lainnya
Pelaksanaan PENANGANAN PENYAKIT JARINGAN KERAS GIGI
LAINYA harus mengikuti langkah-langkah yang tetuang dalam SPO.
4. Referensi Permenkes NO 514 Tahun 2015
5. Alat dan Bahan -

6. Prosedur 1. Petugas memberikan DHE (Dental Health Education) kepada pasien


mengenai cara menggosok gigi yang tepat, menghilangkan kebiasaan
buruk mengerot dan menghindari makanan yang terlalu asam,
2. Petugas menentukan penanganan selanjutnya, apakah perlu ditumpat
atau tidak,
3. Apabila atrisi, abrasi atau erosinya masih superfisial, cukup
diobserasi terlebih dahulu,
4. Apabila atrisi, abrasi atau erosinya sudah media atau profunda,
dilakukan penumpatan dengan Glass Ionomer atau Komposit resin,
namun terlebih dahulu pasien atau wali pasien diberikan Informed
consent,
5. Apabila ada gejala rasa sakit atau ngilu, petugas memberi resep
analgetik (parasetamol/diclofenac/ibuprofen) dengan dosis sebagai
berikut ;
Paracetamol
 Dosis anak 6-12 tahun : 250-500 mg
 Dosis dewasa : 500 mg
 Waktu pemberian : 3-4 x sehari
 Cara pemberian : diminum dengan air
 Indikasi : analgetik-antipiretik
 Kontra indikasi : gangguan fungsi hati yang berat, penderita
tukak lambung.
Diclofenac
 Dosis anak > 14 tahun : 75-100 mg sehari
 Dosis dewasa : 100-200 mg sehari
 Waktu pemberian : 2-3 x sehari
 Cara pemberian : ditelan utuh dengan air sebelum makan
 Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
 Kontra indikasi : hipersensitif terhadap obat ini, penderita tukak
lambung/ saluran cerna, anak-anak < 14 tahum, wanita hamil &
menyusui.
Ibuprofen
 Dosis dewasa : 200-400 mg
 Waktu pemberian : 3-4 x sehari
 Cara pemberian : diberikan bersama makanan/ susu
 Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
 Kontra indikasi : wanita hamil dan menyusui, punya riwayat
penyakit saluran cerna bagian atas (ulcus peptic), gangguan
fungsi ginjal, gangguan pembuluh darah, asma, gagal jantung,
hipertensi, lupus eritematosus sistemik
7. Diagram Alir
Mulai

DHE

Menhentikan perawatan

Perlu tambal YA Informed penambalan


consent

Memberi resep

Perlu resep
ya
observasi

Selesai
8. Hal-hal yg perlu
diperhatikan
9. Unit terkait 1. Dokter Gigi
2. Perawat Gigi
10.Dokumen Terkait 1. PK Pelayanan Klinik Gigi & mulut
2. IK Penambalan gigi
3. IK Pengisian Informed consent
4. IK Menulis resep
5. IK ART
6. IK MIT
11.Rekaman historis
perubahan No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal dimulai
diberlakukan

PENANGANAN PENYAKIT JARINGAN


KERAS GIGI LAINYA
No. Dokumen
No. Revisi
SOP
Tanggal terbit
Halaman
Unit layanan drg. Dina Oliviana
Puskesmas Sungai 198111012010012026
Dareh

No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB


1. Apakah petugas memberikan DHE (Dental Health Education)
kepada pasien mengenai cara menggosok gigi yang tepat,
menghilangkan kebiasaan buruk mengerot dan menghindari
makanan yang terlalu asam,
2. Apakah petugas menentukan penanganan selanjutnya, apakah
perlu ditumpat atau tidak,
3. Apabila atrisi, abrasi atau erosinya masih superfisial, cukup
diobserasi terlebih dahulu,
4. Apabila atrisi, abrasi atau erosinya sudah media atau
profunda, dilakukan penumpatan dengan Glass Ionomer atau
Komposit resin, namun terlebih dahulu pasien atau wali
pasien diberikan Informed consent,
5. Apabila ada gejala rasa sakit atau ngilu, petugas memberi
resep analgetik (parasetamol/diclofenac/ibuprofen) dengan
dosis sebagai berikut ;
Paracetamol
 Dosis anak 6-12 tahun : 250-500 mg
 Dosis dewasa : 500 mg
 Waktu pemberian : 3-4 x sehari
 Cara pemberian : diminum dengan air
 Indikasi : analgetik-antipiretik
 Kontra indikasi : gangguan fungsi hati yang berat,
penderita tukak lambung.
Diclofenac
 Dosis anak > 14 tahun : 75-100 mg sehari
 Dosis dewasa : 100-200 mg sehari
 Waktu pemberian : 2-3 x sehari
 Cara pemberian : ditelan utuh dengan air sebelum
makan
 Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
 Kontra indikasi : hipersensitif terhadap obat ini,
penderita tukak lambung/ saluran cerna, anak-anak <
14 tahum, wanita hamil & menyusui.
Ibuprofen
 Dosis dewasa : 200-400 mg
 Waktu pemberian : 3-4 x sehari
 Cara pemberian : diberikan bersama makanan/ susu
 Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
 Kontra indikasi : wanita hamil dan menyusui, punya
riwayat penyakit saluran cerna bagian atas (ulcus
peptic), gangguan fungsi ginjal, gangguan pembuluh
darah, asma, gagal jantung, hipertensi, lupus
eritematosus sistemik

Jumlah

Compliance rate (CR) : ..............%


………………………………..,…………..
Pelaksana / Auditor
……………………………...............
NIP: …………………...................

Anda mungkin juga menyukai