Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN PROGRAM INOVATIF

KELOMPOK KELUARGA SIAGA IBU HAMIL “ KASIH “


UPTD PUSKESMAS DTP PONTANG TAHUN 2016

A. PENDAHULUAN
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan pada upaya
peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, terutama pada kelompok yang paling rentan
kesehatan yaitu ibu hamil, bersalin, dan bayi pada masa perinatal. Hal ini ditandai dengan
tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Keterlibatan keluarga
dalam pengambilan keputusan bagi ibu hamil masih dominan dan karena pengetahuan dan
pemahaman keluarga tentang kesehatan ibu dan anak masih rendah maka sering kali
pengambilan keputusanpun tidak sesuai dengan harapan terbukti masih ada beberapa ibu hamil
yang ketika mengalami persalinan atau mengalami tanda bahaya oleh keluarga masih diarahkan
untuk meminta pertolongan dukun paraji sehingga mendapat penanganan yang tidak tepat dan
memperlambat proses rujukan, dari data yang kami dapatpun keluarga masih mempunyai peran
yang sangat besar dalam pengambilan keputusan sementara ibu hamil sendiri tidak dapat
mengambil keputusan untuk dirinya sendiri, sehingga sangat berdampak terhadap kejadian
kematian ibu dan bayi di Kecamatan Pontang.
B. LATAR BELAKANG
Di Indonesia Angka Kematian Ibu ( AKI ) Dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih tinggi
Berdasarkan Hasil Survei Data Kesehatan Indonesia tahun 2012 Angka Kematian Ibu
359/100000 kelahiran hidup , dalam hal ini mengalami peningkatan dari hasil survey data
kesehatan tahun 2007.
Begitu juga di provinsi Banten, angka kematian ibu masih tinggi dan menduduki
urutan ke 5 . Puskesmas pontang terdiri dari 11 desa, mempunyai 46 posyandu dengan jumlah
penduduk 40.243 jiwa, sasaran ibu hamil pada tahun 2015 adalah 806 orang, ibu bersalin 769,
ibu nifas 769, dan sasaran bayi 732 orang.
Kasus kematian ibu di Puskesmas Pontang masih tinggi, selama tahun 2015 kematian ibu
5 kasus dan kematian bayi 7 kasus, IUFD dan lahir mati 6 kasus , berdasarkan hasil otopsi
verbal yang kami lakukan masih ada beberapa keluarga pengambil keputusan ketika ibu hamil
akan bersalin atau mengalami kegawatdaruratan membawa ibu hamil ke dukun paraji.
Terkait hal di atas salah satu upaya kegiatan dalam meningkatkan pengetahuan keluarga ibu
hamil sehingga tepat dalam pengambilan keputusan dan berdampak terhadap penurunan kasus

1
kematian ibu dan bayi di perlukan pelaksanaan “ Kelompok Keluarga Siaga Ibu Hamil
“KASIH” yang berkualitas di masyarakat. KASIH ini merupakan sarana untuk belajar
bersama tentang kesehatan ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga ibu hamil mengenai
kehamilan , persalinan, nifas, KB pasca persalinan, pencegahan komplikasi, perawatan bayi
baru lahir, dan P4K. Selama ini kegiatan yang sudah kami jalankan dalam rangka peningkatan
pengetahuan mengenai kesehatan ibu dan anak yaitu Kelas Ibu Hamil dengan peserta ibu hamil
dan ibu menyusui., Ada beberapa alasan dimana KASIH ini kami perlukan, antara lain :
 Pengetahuan yang diperoleh dalam kelas ibu hamil hanya terbatas bagi ibu hamil dan ibu
menyusui saja.
 Pengetahuan yang didapat oleh ibu hamil tidak disampaikan kembali kepada
keluarga/suami sehingga keluarga/suami masih minim pengetahuan tentang kesehatan
ibu dan anak.
 Dikarenakan minim pengetahuan sehingga masih banyak keluarga yang tidak tepat
dalam pengambilan keputusan.
 Didaerah kami rata-rata pengambil keputusan adalah suami/keluarga dan istri tidak bisa
mengambil keputusan sendiri terkait kesehatannya.

C. TUJUAN
1. Umum :
Meningkatkan pengetahuan,merubah sikap dan prilaku keluarga agar ibu dan janin sehat,
persalinan aman, nifas nyaman ibu selamat, bayi sehat, pencegahan penyakit fisik dan jiwa ,
gangguan gizi dan komplikasi kehamilan, persalinan, dan nifas agar ibu dan bayi sehat ,
perawatan bayi baru lahir agar tumbuh kembang optimal sehingga dapat menurunkan kasus
kematian ibu dan bayi.
2. Khusus :
a. Terjadinya interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta dengan petugas kesehatan
tentang peran keluarga dalam mengambil keputusan.
b. Meningkatkan pemahaman, sikap dan prilaku keluarga ibu hamil tentang :
 Pemeriksaan kehamilan agar ibu dan janin sehat
 Persalinan aman, nifas nyaman , ibu selamat dan bayi sehat
 Pencegahan penyakit, komplikasi kehamilan agar ibu dan bayi sehat
 Perawatan bayi baru lahir agar tumbuh kembang optimal
 Aktifitas fisik ibu hamil
 Perencanan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
2
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
NO. KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
1. PERSIAPAN 1) Bidan desa bekerjasama dengan kader mendata
semua keluarga ibu hamil yang ada di wilayah
kerja.
2) Bidan desa dan kader membuat jadwal kegiatan
3) Bidan desa dan kader mempersiapkan tempat dan
sarana pelaksanaan kegiatan kelas ibu hamil
4) Bidan desa dan kader mempersiapkan sarana dan
prasarana
( lembar balik , instrumen pre test dan post test) dan
snack
5) Bidan desa mempelajari materi yang akan di
sampaikan
6) Kader mengundang semua keluarga ibu hamil di
wilayah kerja dengan cara wawar menggunakan
pengeras suara pada H -1

2. PELAKSANAAN 1) Kader melakukan wawar ulang dengan memakai


pengeras suara sebelum kegiatan dilakukan
2) Kader menerima peserta yang datang ke tempat
pelaksanaan kegiatan
3) Kader mempersilahkan peserta mengisi daftar
hadir kegiatan kelas ibu hamil
4) Bidan dan kader memandu kegiatan perkenalan
5) Bidan dan kader melakukan pemanasan untuk
mencairkan suasana
6) Bidan memberi penjelasan secara umum
mengenai KASIH kepada sasaran
7) Bidan memandu pelaksanaan pre test
8) Bidan mengadakan curah pendapat dengan peserta
pertemuan untuk menilai sejauh mana
pengetahuan peserta KASIH terhadap materi yang
akan disampaikan.
9) Bidan memberikan materi dengan metode
ceramah ,Tanya jawab ,demonstrasi dan praktek
10) Bidan melaksanakan evaluasi pemahaman peserta
terhadap materi yang sudah disampaikan
11) Bidan menyampaikan kesimpulan dari materi
yang diberikan
12) Bidan mencatat hasil kegiatan
13) Bidan dan kader mendokumentasikan kegiatan
dalam bentuk gambar/ foto

3
14) Bidan melaporkan hasil kegiatan, di ketahui dan
ditandatangani oleh kepala desa
15) Bidan koordinator menerima laporan dari bidan
desa
16) Bidan koordinator membuat rekapitulasi hasil
kegiatan
17) Bidan koordinator melaporkan hasil kegiatan
KASIH ke kepala Puskesmas dan Dinas
Kesehatan Kabupaten

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Cara melaksanakan kegiatan Kelompok Keluarga Siaga Ibu Hamil ( KASIH ) dengan cara
ceramah, tanya jawab, demonstrasi dan praktek, curah pendapat, penugasan ( peserta
ditugaskan membaca buku KIA , dll), simulasi
F. SASARAN
Perwakilan keluarga ibu hamil yang ada di wilayah kerja puskesmas Pontang
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan KASIH dilaksanakan setiap bulan mulai bulan September sampai dengan
Desember 2016 minggu 1,2,3,4

H. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. PENCATATAN :
Pencatatan kegiatan ditulis dalam format laporan KASIH dan kegiatan di dokumentasikan
( foto kegiatan dan pancatatan hasil kegiatan )

2. PELAPORAN :
Pelaporan kegiatan dilakukan secara berkala dan berjenjang dari bidan / tenaga kesehatan
pelaksana KASIH kepada bidan koordinator, laporan dari setiap desa direkap oleh bidan
koordinator dan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas dan diteruskan ke BUGKIA Dinas
Kesehatan kabupaten Serang.

4
3. EVALUASI KEGIATAN :
Evaluasi kegiatan dilakukan oleh pelaksana pada setiap selesai pertemuan KASIH.
Cara melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan KASIH yaitu :
a. Evaluasi pada pelaksanaan kelas ibu hamil
 Sebelum penyajian materi ( Pre Test )
 Evaluasi akhir ( Post Test )
b. Evaluasi kemampuan fasilitator pelaksanaan KASIH

Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas DTP Pontang Penanggungjawab KASIH

Hj.Sruwi, S.SiT,MMKes Lia lidiawati, S.ST

NIP. 196703101990032009 NIP.198006212008012009

Anda mungkin juga menyukai