Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN REMBANG

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PAMOTAN
Jalan Raya Lasem – Pamotan Km 1,9 Pamotan
Telp. (0295) 4552669 Kode Pos 59261

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


KEGIATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS PAMOTAN

A. PENDAHULUAN
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih di
prioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan Ibu dan anak,
terutama pada kelompok yang paling rentan kesehatan yaitu ibu hamil,
bersalin dan bayi pada masa perinatal.
Hal ini ditandai dengan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian bayi (AKB).
Penggunaan buku KIA diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan
Kesehatan Ibu dan Anak sehingga salah satu tujuan pembangunan kesehatan
nasional yaitu penurunan AKI dan AKB dapat tercapai. Penyebarluasan
penggunaan Buku KIA dilakukan melalui Puskesmas, Puskesmas Pembatu,
bidan desa, bidan praktek mandiri dengan tujuan agar terjadi peningkatan
pengetahuan dan keterampilan dari para petugas Kesehatan serta adanya
peningkatan kualitas pelayanan. selain itu. Buku KIA dapat pula dipakai
sebagai alat pemantau kesehatan Ibu dan Anak, serta pendidikan dan
penyuluhan kesehatan bagi masyarakat khususnya ibu-ibu.. Kelas Ibu Hamil
ini merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu
hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompokyang bertujuan untuk
peningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan,
perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir,
mitos, penyakit menular dan akte kelahiran.

B. LATAR BELAKANG
Dewasa ini penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak pada umumnya masih
banyak dilakukan melalui konsultasi perorangan atau kasus per kasus yang
diberikan pada waktu ibu memeriksakan kandungan atau pada waktu kegiatan
posyandu. Kegiatan penyuluhan semacam ini bermanfaat untuk menangani
kasus perkasus namun memiliki kelemahan antara lain:
1. Pengetahuan yang diperoleh hanya terbatas pada masalah kesehatan
yang dialami saat konsultasi,
2. .Penyuluhan yang diberikan tidak terkoordinir sehingga ilmu yang diberikan
kepada ibu hanyalah pengetahuan yang dimiliki oleh petugas saja.

1
3. Tidak ada rencana kerja sehingga tidak ada pemantauan atau pembinaan
secara lintas sektor dan lintas program.
4. Pelaksanaan penyuluhan tidak terjadwal dan tidak berkesinambungan.
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan di atas, direncanakan metode
pembelajaran kelas ibu hamil. Kegiatan yang direncanakan adalah
pembahasan materi Buku KIA dalam bentuktatap muka dalam elompok yang
diikuti diskusi dan tukar pengalaman antara ibu-ibu hamil dan petugas
kesehatan.Kegiatan kelompok belajar ini diberi nama Kelas Ibu Hamil

C. TUJUAN
1. Umum
Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar
memahami tentang Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhans elama
kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca
persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos / kepercayaan/ adat istiadat
setempat, penyakit menular, akte kelahiran dan kesehatan gigi dan mulut
pada ibu hamil dan balita.
2. Khusus.
a. Terjadinya interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta (ibu hamil
dengan ibu hamil) dan antar ibu hamil dengan petugas
kesehatan/bidan tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan
selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan,Perawatan nifas,
KB pasca persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos/
kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular, akte kelahiran
dan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil dan balita.
b. Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang:
1) Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan (apakah kehamilan itu,
perubahan,
2) Perawatan kehamilan (kesiapan psikologis
menghadapikehamilan, hubungan suami isteri selama kehamilan,
obat yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil, tanda
bahaya kehamilan, dan P4K(perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi).
3) Persalinan (tanda-tanda persalinan, tanda bahaya persalinandan
proses persalinan).
4) Perawatan nifas (apa saja yang dilakukan ibu nifas agar dapat
menyusui ekslusif?, bagaimana menjaga kesehatan ibu
nifas,tanda-tanda bahaya dan penyakit ibu nifas).

2
5) KB pasca persalinan.
6) Perawatan bayi baru lahir (perawatan bayi baru lahir, pemberian
k1 injeksi, tanda bahaya bayi baru lahir,pengamatan
perkembangan bayi/anak dan pemberian imunisasi pada bayi
baru lahir).
7) Mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat yang berkaitan dengan
kesehatan ibu dan anak.
8) Penyakit menular (IMS, informasi dasar HIV-AIDS dan
pencegahan dan penanganan malaria pada ibu hamil).
9) Meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil
dan balita.

D. TATA NILAI PROGRAM


Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai dengan tata nilai UPT
Puskesmas Pamotan yaitu SIAGA
S : Senantiasa berusaha memberikan pelayanan prima
I : Ikhlas dalam bekerja melayani masyarakat
A : Akan mengutamakan kepuasan pelanggan
G : Gotong royong, sopan santun, jujur dan murah senyum, sebagai
kuncinya
A : Anda puas kamipun menjadi bangga

E. TATA HUBUNGAN KERJA/ PERAN LINTAS PROGRAM/ PERAN LINTAS


SEKTOR
1. Lintas Program
Lintas Program Peran
Dokter Petugas pemberi materi dan sebagai
pelaksana kegiatan
Program Paramedis Petugas Paramedis sebagai pelaksana
kegiatan dan pemberi materi
Program Gizi Petugas gizi pemberi materi dan sebagai
pelaksana kegiatan

2. Lintas Sektoral
Lintas Sektoral Peran
Kecamatan / Camat Sebagai penggerak kader / sasaran
kegiatan
Desa Sebagai penggerak kader dan

3
masyarakat, sebagai tempat
pelaksanaan kegiatan

F. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Pokok
Melakukan analisa kebutuhan sebelum melaksanakan kelas ibu hamil
bertujuan untuk mengetahui kebutuhan apa yang diperlukan untuk
menunjang kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan kelas ibu hamil
( penentuan tim fasilitator, persiapan materi dan alat bantu, dll)
2. Rincian Kegiatan.
Pertemuan kelas ibu dilaksanakan 3 kali pertemuan. Pada setiap
pertemuan materi kelas ibu hamil yang akan disampaikan disesuaikan
dengan kebutuhan dan kondisi ibu hamil tetapi tetap mengutamakan materi
pokok. Sebelum materi disampaikan dilakukan pre test dan sebelum kelas
ibu hamil diakhiri dilakukan post test.
Pada setiap akhir pertemuan dilakukan pemeriksaan gigi dan mulut ,
senam hamil, diharapkan setelah sampai rumah dapat dipraktekkan.
Waktu pertemuan disesuaikan dengan kesiapan ibu-ibu, bisa dilakukan
pada pagi atau sore dengan lama pertemuan 120 menit termasuk senam
hamil 15-20 menit.
Pada saat pelaksanaan kelas ibu hamil disediakan Snack

G. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN.


1. Pertemuan persiapan di Puskesmas dengan sasaran Bidan Desa dan
Kader
2. Pemetaan Ibu hamil ( oleh Bidan Desa )
3. Pembentukan Kelompok Ibu Hamil ( Masing-masing 15 Ibu Hamil sebagai
prioritas dengan usia kehamilan antara 20 – 32 Minggu )
4. Menentukan tempat pelaksanaan kelompok kelas Ibu Hamil.
5. Advokasi kepada Lurah / Kades memberi pemahaman,tujuan dan
pemanfaatan Kelas Ibu Hamil dalam penggunaan Buku KIA ( sebagai
sumber informasi tentang kehamilan dan kesiapan persalinan

H. SASARAN
Peserta kelas ibu hamil sebaiknya Ibu hamil yang usia kehamilannya 20 s/d
32 minggu karena pada umur kehamilan tersebut kondisi ibu sudah siap dan
kuat dan tidak takut terjadi keguguran. Jumlah Ibu hamil sebaiknya maksimal

4
15 Orang setiap kelompok. Suami / keluarga ikut serta minimal 1 kali
pertemuan sehingga dapat mengikuti berbagai materi yang penting.

I. SUMBER DANA
Sumber dana kegiatan dari dana BOK 2019

J. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Kelas ibu hamil yang ada di wilayah Puskesmas Pamotan ada 24 kelas
Petugasnya terdiri dari bidan dan kader .
Kelas ibu hamil di 23 desa terdiri dari 24 kelas dilaksanakan bulan Juni, Juli
Agustus 2019

K. MONITORING EVALUASI DAN PELAPORAN


1. Monitoring evaluasi pelaksanaan kegiatan
Jadwal tersebut akan dievaluasi setelah pelaksanaan kegiatan dan di
lakukan oleh pelaksana program
2. Pelaporan
Laporan Evaluasi Pelaksanaan kegiatan di buat oleh Pelaksana Program
apabila terjadi pergeseran jadwal atau penyimpangan jadwal. Laporan
ditujukan kepada Kepala Puskesmas dan tembusan kepada Pelaksana
Program

L. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan
Pencatatan dilakukan dalam bentuk aporan
2. Pelaporan
Laporan hasil kegiatan ditujukan kepada Kepala Puskesmas
3. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi Kegiatan dilakukan setelah kegiatan selesai. Apabila ada hal-hal
yang perlu di rubah atau di perbaiki maka untuk tahun berikutnya di adakan
revisi.

5
Pamotan , 3 Januari 2019
Penanggung Jawab UKM Pelaksana Upaya KIAKB

Ngesti Wahyuni , SKM Nurul Ummah S.Tr.Keb


NIP.19710502 199003 2 002 NIP. 19770113 200604 2 013

Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Pamotan

dr. Nur Khotib


NIP.19790318 200501 005

Anda mungkin juga menyukai