Anda di halaman 1dari 8

SELF ACTIVITY NILAI DASAR ASN

RESUME HARMONIS DAN LOYAL

Nama : Natasha Ninda Pramalista


Kelompok : IV Angkatan III
Nama Tutor : Maisyaroh, S.Pd
Instansi : RS Bhayangkara Tk II Polda Jateng

Komponen Deskripsi/Uraian
Mata Pelatihan Harmonis
Deskripsi Mata Pelatihan Perkembangan dan kemajuan zaman memberikan tantangan bagi pelayan
masyarakat dalam pemerintahan untuk memiliki kemampuan yang mumpuni.
Setiap abdi negara perlu memiliki kempetensi teknis sesuai bidang tugas dan
kopetensi manajerial serta sosio kultral dalam rangka bersinergi dan
berkolaborasi untuk terciptanya layanan prima bagi masyarakat.
Sebagai perwujudan hal tersebut telah di tetapkan nilai dasar yang
menjadi standar kompetensi bagis setiap ASN, dengan akronim BerAKHLAK,
yaitu Beroientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
dan Kolaboratif.
Mata Pelatihan Harmonis dalam Latsar BerAKHLAK ini mengembangkan
pengetahuan dan pemahaman kepada setiap CPNS dalam Latsar ASN
mengenai keberagaman berbangsa, rasa saling menghormati, dan bagaimana
menjad pelayan dan abdi masyarakat yang baik.
Tujuan Hasil Belajar Mata pelatihan ini bertujuan membentuk ASN yang mampu
mengaktualisasikan nilai harmonis dalam pelaksanaan tugas dan jabatannya.
Indikator Hasil belajar 1. Memahami dan menjelaskan keanekaragaman bangsa Indonesia serta
dampak, manfaat dan potensi disharmonis di dalamnya.
2. Menjelaskan dan menerapkan nilai harmonis sesuai kode etik ASN
secara konseptual teoritis yang meliputi saling peduli dan meghargai
perbedaan, serta memberikan contoh perilaku dengan menghargai
setiap orang apapun latar belakangnya, suka menolong orang lain serta
membangun lingkungan kerja yang kondusiif.
3. Menganalisis kasus atau menilai contoh penerapan harmonis secara
tepat.

Ringkasan Materi Pokok I Republik Indonesia (RI) adalah negara di Asia Tenggara yang dilintasi
garis khatulistiwa dan berada di antara daratan benua Asia dan Australia, serta
antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia adalah negara
kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau. Dari Sabang di ujung
Aceh sampai Merauke di tanah Papua, Indonesia terdiri dari berbagai suku
bangsa, bahasa, dan agama.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan
manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada
nilai-nilai Pancasila.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang
diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan dan
kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau kepentingan golongan;menunjukkan sikap rela
berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa
Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui
persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan
sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia;
mengembangkan sikap tenggang rasa.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 1951
tentang Lambang Negara, Bhinneka Tunggal Ika ditulis dengan huruf latin dalam
bahasa Jawa Kuno tepat di bawah lambang negara. Sebagaimana bunyi Pasal
5 sebagai berikut:
"Di bawah lambang tertulis dengan huruf latin sebuah semboyan dalam bahasa
Jawa-Kuno, yang berbunyi: BHINNEKA TUNGGAL IKA." Nampak jelas bahwa
para pendiri bangsa sangat peduli dan penuh kesadaran bahwa bangsa
Indonesia merupakan perkumpulan bangsa yang berbeda dan hanya rasa
persatuan, toleransi, dan rasa saling menghargai yang dapat membuat tegaknya
NKRI.
Sebagai pelayan publik, setiap pegawai ASN senantiasa bersikap adil dan
tidak diskriminasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Mereka
harus bersikap profesional dan berintegritas dalam memberikan pelayanan.
Dalam menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat ASN dituntut dapat
mengatasi permasalahan keberagaman, bahkan menjadi unsur perekat bangsa
dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Rinmgkasan Materi Pokok II Harmoni adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa
hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur.
Salah satu kunci sukses kinerja suatu organisasi berawal dari suasana tempat
kerja. Energi positif yang ada di tempat kerja bisa memberikan dampak positif
bagi karyawan yang akhirnya memberikan efek domino bagi produktivitas,
hubungan internal, dan kinerja secara keseluruhan.
etika adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau
bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada
kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.
Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip
dalam bentuk ketentuanketentuan tertulis.
Tuntutan bahwa ASN harus berintegritas tinggi adalah bagian dari kode etik dan
kode perilaku yang telah diatur di dalam UU ASN. Berdasarkan pasal 5 UU
Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN ada dua belas kode etik dan kode perilaku
ASN itu, yaitu:
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi;
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan
atau Pejabat yang Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien;
8. Menjaga agar tidak terjadi disharmonis kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya;
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
Beberapa peran ASN dalam kehidupan berbangsa dan menciptakan budaya
harmoni dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya adalah sebagai berikut:
1. Posisi PNS sebagai aparatur Negara, dia harus bersikap netral dan adil.
Netral dalam artian tidak memihak kepada salah satu kelompok atau
golongan yang ada. Adil, berarti PNS dalam melaksanakna tugasnya
tidak boleh berlaku diskriminatif dan harus obyektif, jujur, transparan.
2. PNS juga harus bisa mengayomi kepentingan kelompok minoritas,
dengan tidak membuat kebijakan, peraturan yang mendiskriminasi
keberadaan kelompok tersebut.
3. PNS juga harus memiliki sikap toleran atas perbedaan
4. PNS menjadi figur dan teladan di lingkungan masyarakatnya

Ringkasan Materi Pokok Keberagaman bangsa Indonesia selain memberikan banyak manfaat juga
menjadi sebuah tantangan bahkan ancaman, karena dengan kebhinekaan
tersebut mudah menimbulkan perbedaan pendapat dan lepas kendali, mudah
tumbuhnya perasaan kedaerah yang amat sempit yang sewaktu bisa menjadi
ledakan yang akan mengancam integrasi nasional atau persatuan dan kesatuan
bangsa. Sebagai pelayan publik, setiap pegawai ASN senantiasa bersikap adil
dan tidak diskriminasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Mereka harus bersikap profesional dan berintegritas dalam memberikan
pelayanan. Dalam menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat ASN
dituntut dapat mengatasi permasalahan keberagaman, bahkan menjadi unsur
perekat bangsa dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Beberapa peran ASN dalam kehidupan berbangsa dan menciptakan
budaya harmoni dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya adalah PNS harus
bersikap netral dan adil. Netral dalam artian tidak memihak kepada salah satu
kelompok atau golongan yang ada. Adil, berarti PNS dalam melaksanakna
tugasnya tidak boleh berlaku diskriminatif dan harus obyektif, jujur, transparan.
PNS juga harus bisa mengayomi kepentingan kelompok minoritas, dengan tidak
membuat kebijakan, peraturan yang mendiskriminasi keberadaan kelompok
tersebut. PNS juga harus memiliki sikap toleran atas perbedaan PNS menjadi
figur dan teladan di lingkungan masyarakatnya.

Komponen Deskripsi/Uraian
Mata Pelatihan Loyal
Deskripsi Mata Pelatihan Mata Pelatihan ini diberikan untuk memfasilitasi pembentukan nilai Loyal,
sehingga peserta memiliki dedikasi yang tinggi dan senantiasa mengutamakan
kepentingan bangsa dan negara pada saat melaksanakan tugas dan fungsinya
sebagai PNS.
Tujuan Hasil Belajar Peserta mampu mengaktualisasikan nilai loyal (berdedikasi dan mengutamakan
kepentingan bangsa dan negara) dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
sebagai PNS.
Indikator Hasil belajar a. Menjelaskan loyal secara konseptual-teoritis yang berdedikasi dan
mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara;
b. Menjelaskan panduan perilaku (kode etik) loyal;
c. Mengaktualisasikan Loyal Dalam Konteks Organisasi Pemerintah;
d. Menganalisis kasus dan/atau menilai penerapan loyal secara tepat kepada
setiap materi pokok.

Ringkasan Materi Pokok I Dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi
transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (World
Class Government), pemerintah telah meluncurkan Core Values (Nilai-Nilai
dasar) ASN BerAKHLAK dan Employer Branding (Bangga Melayani Bangsa).
Nilai “Loyal” dianggap penting dan dimasukkan menjadi salah satu core values
yang harus dimiliki dan diimplementasikan dengan baik oleh setiap ASN
dikarenakan oleh faktor penyebab internal dan eksternal.
Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu “Loial”
yang artinya mutu dari sikap setia. Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal
dapat dimaknai sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan
lebih-lebih kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Terdapat
beberapa ciri/karakteristik yang dapat digunakan oleh organisasi untuk
mengukur loyalitas pegawainya, antara lain:
-Taat pada Peraturan
-Bekerja dengan Integritas
-Tanggung Jawab pada Organisasi
-Kemauan untuk Bekerja Sama.
-Rasa Memiliki yang Tinggi
-Hubungan Antar Pribadi
-Kesukaan Terhadap Pekerjaan
-Keberanian Mengutarakan Ketidaksetujuan
-Menjadi teladan bagi Pegawai lain
Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN
yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan
kepentingan bangsa dan negara, dengan panduan perilaku:
1. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang
sah
2. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara;
3. Menjaga rahasia jabatan dan negara
Adapun kata-kata kunci yang dapat digunakan untuk mengaktualisasikan
panduan perilaku loyal tersebut di atas diantaranya adalah komitmen, dedikasi,
kontribusi, nasionalisme dan pengabdian, yang dapat disingkat menjadi
“KoDeKoNasAb”.
Secara umum, untuk menciptakan dan membangun rasa setia (loyal) pegawai
terhadap organisasi, hendaknya beberapa hal berikut dilakukan:
1.Membangun Rasa Kecintaaan dan Memiliki
2.Meningkatkan Kesejahteraan
3.Memenuhi Kebutuhan Rohani
4.Memberikan Kesempatan Peningkatan Karir
5. Melakukan Evaluasi secara Berkala
Setiap ASN harus senantiasa menjunjung tinggi kehormatan negara,
pemerintah, dan martabat pegawai negeri sipil, serta senantiasa mengutamakan
kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang atau golongan
sebagai wujud loyalitasnya terhadap bangsa dan negara. Agar para ASN
mampu menempatkan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan
lainnya dibutuhkan langkah-langkah konkrit, diantaranya melalui pemantapan
Wawasan Kebangsaan. Selain memantapkan Wawasan Kebangsaan, sikap
loyal seorang ASN dapat dibangun dengan cara terus meningkatkan
nasionalismenya kepada bangsa dan negara.

Rinmgkasan Materi Pokok II Sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang ASN, ASN sebagai profesi
berlandaskan pada prinsip Nilai Dasar (pasal 4) serta Kode Etik dan Kode
Perilaku (Pasal 5, Ayat 2) dengan serangkaian Kewajibannya (Pasal 23). Untuk
melaksanakan dan mengoperasionalkan ketentuan-ketentuan tersebut maka
dirumuskanlah Core Value ASN BerAKHLAK yang didalamnya terdapat nilai
Loyal dengan 3 (tiga) panduan perilaku (kode etik)- nya.
Sifat dan sikap loyal warga negara termasuk PNS terhadap bangsa dan
negaranya dapat diwujudkan dengan mengimplementasikan Nilai-Nilai Dasar
Bela Negara dalam kehidupan sehari-harinya, yaitu:
1.Cinta Tanah Air
2.Sadar Berbangsa dan Bernegara
3.Setia pada Pancasila sebagai Ideologi Negara
4.Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara
5.Kemampuan Awal Bela Negara

Ringkasan Materi Pokok III Sikap loyal seorang PNS dapat tercermin dari komitmennya dalam
melaksanakan sumpah/janji yang diucapkannya ketika diangkat menjadi PNS
undangangan yang berlaku. sebagaimana ketentuan perundang- Disiplin PNS
adalah kesanggupan PNS untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan
yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu
pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Hanya PNS-PNS yang memiliki loyalitas yang
tinggilah yang dapat menegakkan kentuan-ketentuan kedisiplinan ini dengan
baik.
Berdasarkan pasal 10 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara, seorang ASN memiliki 3 (tiga) fungsi yaitu sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik serta perekat dan melaksanakan ketiga fungsi tersebut
merupakan perwujudan dari implementai nilai-nilai loyal dalam konteks individu
maupun sebagai bagian dari Organisasi Pemerintah.
Kemampuan ASN dalam memahami dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila
menunjukkan kemampuan ASN tersebut dalam wujudkan nilai loyal dalam
kehidupannya sebagai ASN yang merupakan bagian/komponen dari organisasi
pemerintah maupun sebagai bagian dari anggota masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai