Anda di halaman 1dari 6

POLRI DAERAH JAWA TENGAH BIDANG

KEDOKTERAN DAN KESEHATAN


RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG

LAPORAN
PELAKSANAAN KEGIATAN PROMOSI DAN PENYULUHAN KESEHATAN
PENANGGULANGAN PENYAKIT TUBERCULOSIS DI POLI RAWAT JALAN
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK II SEMARANG

Semarang, Desember 2022

1
POLRI DAERAH JAWA TENGAH BIDANG
KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PROMOSI DAN PENYULUHAN


KESEHATAN PENANGGULANGAN PENYAKIT TUBERCULOSIS DI POLI
RAWAT JALAN RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK II SEMARANG

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

TBC atau Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan karena adanya
kuman Mycobacterium Tuberculosis yang masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan.
TBC adalah penyakit infeksi yang menular dan juga dapat menyerang organ tubuh,
terutama paru-paru.
Penyakit Tuberkulosis (TBC) merupakan masalah kesehatan terbesar di dunia
setelah HIV. TBC harus ditangani dengan serius. Berdasarkan data dari World Health
Organization (WHO) di Indonesia kasus TBC mencapai angka 1.000.000 kasus. Dan
jumlah kematian akibat penyakit Tuberkulosis diperkirakan mencapai 110.000 kasus per
tahun.

B. Kampanye TOSS TBC (Temukan dan Obati Sampai Sembuh TBC)


TOSC TBC itu sendiri merupakan singkatan dari Temukan dan Obati Sampai
Sembuh TBC. Salah satu pendekatan untuk menemukan, mendiagnosis, mengobati, dan
menyembuhkan pasien TBC, untuk menghentikan penularan TBC di masyarakat.
Langkah-langkah TOSS TBC yang perlu diketahui, yaitu :
1. Temukan gejala di masyarakat
2. Obati TBC dengan tepat dan cepat
3. Pantau pengobatan TBC sampai sembuh
Gejala Tuberkulosis (TBC) yang dapat anda ketahui :
1. Batuk berdahak lebih dari 2 minggu
2. Mengalami sesak pada pernafasan
3. Berkeringat di malam hari tanpa aktivitas
4. Demam berkepanjangan
5. Badan lemas dan nafsu makan berkurang
6. Penurunan berat badan
Jika anda menemukan gejala-gejala diatas, maka segeralah berobat ke Puskesmas
atau klinik terdekat untuk segera diperiksa lebih lanjut.
Semua pasien terduga TB harus menjalani pemeriksaan dahak untuk mengkonfirmasi
penyakit TB. Pemeriksaan dahak diambil 2 kali dalam waktu 2 hari SP/SS (sewaktu pagi

2
POLRI DAERAH JAWA TENGAH BIDANG
KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG

atau sewaktu sewaktu). Sewaktu datang di fasilitas kesehatan (hari-1) dan pagi hari
setelah bangun tidur (hari ke-2) atau sewaktu datang di fasilitas kesehatan (hari-1) dan
sewaktu datang di fasilitas kesehatan (hari-2). Diagnosis TB Paru pada orang dewasa
harus ditegakkan terlebih dahulu dengan pemeriksaan bakteriologis. Pemeriksaan
bakteriologis yang dimaksud adalah pemeriksaan mikroskopis, tes cepat molekuler TB
dan biakan.
Pengobatan TB merupakan salah satu upaya paling efisien untuk mencegah
penyebaran lebih lanjut dari bakteri penyebab TB. Pengobatan diberikan dalam bentuk
paduan OAT yang tepat mengandung minimal 4 macam obat untuk mencegah terjadinya
resistensi. OAT diberikan dalam dosis yang tepat
ditelan secara teratur dan diawasi secara langsung oleh PMO (pengawas menelan obat)
sampai selesai masa pengobatan. Pengobatan diberikan dalam jangka waktu yang cukup
terbagi dalam tahap awal serta tahap lanjutan untuk mencegah kekambuhan.
Tahapan pengobatan TB terdiri dari 2 tahap, yaitu :
1. Tahap awal Pengobatan diberikan setiap hari.
Paduan pengobatan pada tahap ini adalah dimaksudkan untuk secara efektif
menurunkan jumlah kuman yang ada dalam tubuh pasien dan meminimalisir
pengaruh dari sebagian kecil kuman yang mungkin sudah resistan sejak sebelum
pasien mendapatkan pengobatan. Pengobatan tahap awal pada semua pasien baru,
harus diberikan selama 2 bulan. Pada umumnya dengan pengobatan secara teratur
dan tanpa adanya penyulit, daya penularan sudah sangat menurun setelah
pengobatan selama 2 minggu pertama.
2. Tahap lanjutan Pengobatan tahap lanjutan bertujuan membunuh sisa-sisa kuman
yang masih ada dalam tubuh, khususnya kuman persisten sehingga pasien dapat
sembuh dan mencegah terjadinya kekambuhan. Durasi tahap lanjutan selama 4
bulan. Pada fase lanjutan seharusnya obat diberikan setiap hari.
Edukasi dan promosi kesehatan tentang tuberkulosis paru atau TBC paru bertujuan
untuk mencegah penularan dan menjaga kepatuhan berobat pasien. Dokter juga perlu
menjelaskan tentang resiko resistensi bakteri terhadap obat yang mungkin terjadi dan
menjelaskan efek samping yang mungkin timbul dari obat.
Pasien dan keluarganya perlu mendapatkan infomasi bahwa tuberkulosis paru adalah
penyakit yang dapat dicegah dan dapat disembuhkan. Dokter menjelaskan bahwa
tranmisi tuberkulosis paru dapat terjadi melalui droplet pernapasan dan memberi tahu
pasien untuk melakukan etika batuk dan bersin yang tepat.
Rumah sebaiknya memiliki ventilasi yang baik dan mendapatkan paparan cahaya

3
POLRI DAERAH JAWA TENGAH BIDANG
KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG

matahari yang cukup. Pasien juga perlu mendapatkan informasi efek samping OAT (obat
antituberkulosis) yang mungkin dialami dan informasi resiko resistensi bakteri terhadap
obat, terutama apabila kepatuhan minum obat kurang baik. Pasien diminta untuk kontrol
berkala.
Upaya penecagahan dan pengendalian penyakit yang penting adalah penerapan
higiene yang baik (termasuk menutup mulut dan hidung ketika batuk atau bersin),
penjagaan ventilasi dan pencahayaan matahari yang baik, dan penggunaan vaksin BCG.
DOTS (Direct Observed Therapy) yang dicanangkan oleh WHO cukup efektif dalam
meningkatkan kepatuhuan berobat pasien TB paru. Selain itu, upaya pencegahan yang
dapat dilakukan pemerintahan adalah skrining pada kelompok pasien berisiko tinggi dan
individu yang berkontak dengan pasien tuberkulosis paru. Pasien berisiko tinggi dan
pasien TB laten dapat diberikan terapi profilaksis TB.
Upaya pencegahan lainnya adalah pengobatan pada semua pasien TB resisten obat
dan peningkatan kolaborasi layanan dengan unit lain, seperti unit TB-HIV atau unit TB
dan diabetes mellitus. Pasien HIV sebaiknya menjalani skrining TB.
Sebagai langkah pencegahan penularan TBC, anda harus memahami etika batuk atau
bersin sebagai berikut :
1. Gunakan masker
2. Tutup mulut dan hidung dengan lengan atas bagian dalam
3. Tutup mulut dan hidung dengan tisu
4. Jangan lupa membuangnya ke tempat sampah
5. Cucilah tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir

Kementrian Kesehatan memberi perhatian khusus untuk hal ini, karena jika
pengobatan TBC tidak dilakukan dengan tepat dan cepat, maka kuman-kuman TBC akan
menjadi kebal terhadap pengobatan biasanya disebut Tuberculosis Multi-drug Resistant
(TB MDR) atau Tuberculosis Extensively-drug Resistant (TB XDR).
Kementrian Kesehatan juga menyatakan bahwa seluruh Puskesmas di Indonesia
sudah dapat memberikan Pelayanan Pengobatan TBC. Selain Puskesmas, Klinik, RS,
serta dokter swasta telah mampu memberikan pelayanan pengobatan TBC.

4
POLRI DAERAH JAWA TENGAH BIDANG
KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG

II. LANDASAN KEGIATAN


Program kerja TIM TB DOTS tahun 2022

III. TUJUAN KEGIATAN


Setelah diberikan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarganya (sasaran) mampu
mengetahui cara penanggulangan penyakti TB, mengerti apa itu TOSS TB
pengetahuan :
1. Pasien dan keluarga mengerti tentang apa itu penyakit TB ?
2. Mengerti gejala penyakit TB.
3. Mengerti langkah apa yang harus dilakukan apabila menemukan pasien dengan gejala
tersebut
4. Mengerti pengobatan TB.
5. Mengerti bagaimana cara pencegahan penularan penyakit TB.

IV. BENTUK KEGIATAN


1. Promosi dan Penyuluhan Kegiatan
2. Pembagian leaflet

V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

VI. MEDIA
Leaflet berisi tentang pengertian, gejala, pemeriksaan penunjang, dan pengobatan penyakit
TB.

VII. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Pasien dan keluarga memperhatikan dengan seksama
b. Tempat dan alat tersedia sesuai dengan acara
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peserta berperan aktif selama acara
3. Evaluasi Hasil
a. Pasien dan keluarga mampu memahami pentingnya penanggulangan penyakit TB.

5
POLRI DAERAH JAWA TENGAH BIDANG
KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG

b. Pasien dan keluarga mengerti apa itu penyakit TB, mengetahui gejala penyakit TB,
memahami apa yang harus dilakukan apabila menemui pasien dengan gejala tersebur,
mengerti pengobatan TB dan mengerti cara pencegahan penularan penyakit TB.

VIII. WAKTU DAN TEMPAT


Kegiatan ini akan dilaksanakan pada :
Hari / Tanggal : Rabu, 14 Desember 2022
Pukul : 08.00 WIB s.d. selesai
Tempat : Ruang Tunggu Poli Rawat Jalan

IX. SASARAN KEGIATAN


Pasien dan keluarga yang akan berobat ke poli rawat jalan.

X. LAMPIRAN
1. Materi Penyuluhan dan Promosi Kesehatan
2. Leaflet
3. Dokumentasi

XI. PENUTUP
Demikianlah kegiatan “Promosi Kesehatan Penanggulangan Penyakit TB”. Besar harapan
kami agar kegiatan ini dapat bermanfaat untuk pengunjung RSB dan masyarakat pada
umumnya. Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung
terlaksananya kegiatan ini dengan baik. Semoga Tuhan YME memberikan petunjuk dan
meridhoi segala amal baik kita dalam pelaksanaan kegiatan ini.

Anda mungkin juga menyukai