Anda di halaman 1dari 34

Oleh :

Kepala Biro Perencanaan


Kementerian Agama

Jakarta, 24 Juli 2013


PENDAHULUAN
1. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
2. UU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara
3. UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
4. PP No. 40 Tahun 2006 tentang Tatacara Penyusunan Rencana
Pembangunan Nasional
5. PP No. 20 Tahun 2004 Tentang Rencana Kerja Pemerintah
6. PP No. 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja
dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga
7. PP No. 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
8. PMA No. 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Agama
9. PMA No. 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Instansi Vertikal Kementerian Agama
2
1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola

2 Pendidikan
3 Kesehatan
4 Penanggulangan Kemiskinan
5 Ketahanan Pangan
11 Prioritas Nasional
Kabinet Indonesia Bersatu II 6 Infrastruktur
2009-2014 7 Iklim Investasi dan Iklim Usaha
8 Energi
9 Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
10 Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi

11 Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Pasca-konflik

12 Bidang Politik, Hukum dan Keamanan


Prioritas Lainnya 13 Bidang Perekonomian

14 Bidang Kesejahteraan Rakyat


3
1 Peningkatan kualitas kehidupan beragama
RPJMN 2010-2014
A. Peningkatan kualitas pemahaman dan
pengamalan keagamaan,
B. Peningkatan kualitas pelayanan keagamaan,
C. Optimalisasi potensi ekonomi yang dikelola oleh
SASARAN pranata keagamaan,
STRATEGI D. Pemberdayaan lembaga sosial keagamaan.
NASIONAL 2 Peningkatan kerukunan umat beragama

3 Peningkatan kualitas Raudhatul Athfal,


Madrasah, Perguruan Tinggi Agama, pendidikan
agama, dan pendidikan keagamaan
4 Peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah
haji
5 Penciptaan tata kelola kepemerintahan yang
bersih dan berwibawa
4
PROGRAM

MISI
1. Dukungan Manajemen &
Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya;
VISI 2. Peningkatan Sarana &
1. Meningkatkan kualitas
Prasarana Aparatur Kemenag;
kehidupan beragama; 3. Pengawasan dan Peningkatan
”TERWUJUDNYA 2. Meningkatkan kualitas Akuntabilitas Aparatur
MASYARAKAT kerukunan umat Kemenag;
INDONESIA YANG beragama; 4. Bimbingan Masyarakat
Islam;
TAAT BERAGAMA, 3. Meningkatkan kualitas 5. Pendidikan Islam;
RUKUN, CERDAS,
pendidikan agama dan 6. Bimbingan Masyarakat
MANDIRI DAN Kristen;
pendidikan
SEJAHTERA LAHIR 7. Bimbingan Masyarakat
DAN BATIN”
keagamaan;
Katolik;
4. Meningkatkan kualitas 8. Bimbingan Masyarakat Hindu;
penyelenggaraan haji; 9. Bimbingan Masyarakat
Buddha;
5. Mewujudkan tata 10.Penyelenggaraan Haji dan
kelola kepemerintahan Umrah;
yang bersih dan 11.Penelitian Pengembangan
berwibawa. dan Diklat Kemenag.

5
1. Meningkatnya kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran
agama pada masyarakat serta meningkatnya kualitas pelayanan
keagamaan seperti pencatatan nikah dan rujuk, pengelolaan
potensi ekonomi yang dikelola pranata keagamaan, dan
pelayanan informasi keagamaan.
2. Terwujudnya kehidupan sosial yang harmonis, rukun dan damai
di kalangan umat beragama antara lain melalui fasilitasi
pembentukan sekretariat bersama (sekber) kerukunan umat
beragama, serta bantuan operasional FKUB di 33 provinsi dan
479 kabupaten/kota;
3. Meningkatnya kualitas dan profesionalisme pelayanan ibadah
haji yang ditandai dengan pelaksanaan ibadah haji yang tertib
dan lancar bagi 211.000 jamaah; dan
4. Meningkatnya tata kelola pembangunan bidang agama yang
ditandai dengan semakin transparan dan akuntabelnya penataan
organisasi, tata kelola sumber daya manusia (SDM), dan kualitas
pelaporan kinerja dan keuangan. 6 6
1. Peningkatan Kapasitas dan Kualitas
Penyelenggaraan Ibadah Haji
2. Peningkatan Kerukunan Umat Beragama
3. Peningkatan Kualitas Layanan Nikah

7 7
1. Outcome Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya Kementerian Agama:
Meningkatnya kualitas penyelenggaraan koordinasi pelaksanaan
tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan administrasi
kepada semua unit organisasi di lingkungan Kementerian Agama
2. Outcome Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur Kementerian Agama:
Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana yang dapat
mendukung fungsi pelayanan bagi unit-unit organisasi Kementerian
Agama
3. Outcome Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas
Aparatur Kementerian Agama:
a. Meningkatnya ketaatan aparatur Kementerian Agama terhadap
peraturan perundang-undangan.
b. Meningkatnya mutu kinerja aparatur.
c. Meningkatnya akuntabilitas kinerja sator/satker Kementerian
Agama 8 8
4. Outcome Program Penelitian Pengembangan dan Pendidikan
Pelatihan Kementerian Agama:
1. Meningkatnya penggunaan hasil penelitian dan pengembangan
oleh pemerintah dan masyarakat
2. Meningkatnya penyediaan informasi dan data hasil penelitian dan
pengembangan
3. Meningkatnya sosialisasi hasil penelitian dan pengembangan
4. Meningkatnya kinerja aparatur Kementerian Agama
5. Outcome Program Penyelenggaraan Pembinaan dan
Pengelolaan Haji dan Umrah :
Meningkatnya kualitas pembinaan, pelayanan, dan pengembangan
sistem informasi haji dan umrah
6. Outcome Program Bimbingan Masyarakat Islam:
Meningkatnya kualitas bimbingan, pelayanan,
pemberdayaan, dan pengembangan potensi umat Islam
9 9
7. Outcome Program Pendidikan Islam:
1. Meningkatnya akses, mutu, dan daya saing Pendidikan Islam
2. Pemerataan, perluasan, dan peningkatan mutu PAUD, MI/PPs Ula,
MTs/PPS Wustha, Paket A dan B pada Pontren serta Pendidikan
Menengah
3. Pemerataan, perluasan, dan peningkatan mutu, Relevansi dan Daya
Saing Pendidikan Tinggi Islam
8. Outcome Program Bimbingan Masyarakat Kristen:
Meningkatnya kualitas pelayanan bimbingan masyarakat dan pendidikan
Kristen
9. Outcome Program Bimbingan Masyarakat Katolik:
Meningkatnya kualitas pelayanan bimbingan masyarakat dan pendidikan
Katolik
10. Outcome Program Bimbingan Masyarakat Hindu:
Meningkatnya kualitas pelayanan bimbingan masyarakat dan pendidikan
Hindu
11. Outcome Program Bimbingan Masyarakat Buddha:
Meningkatnya kualitas pelayanan bimbingan masyarakat dan pendidikan
Buddha
1010
ANGGARAN KEMENTERIAN AGAMA
49.282,5 M
43.960,5 M

38.347,5 M 2014*)
2013
35.475,7 M 2012
2011
30.593,6 M
2010

*) Pagu Anggaran 2014


12
Anggaran (Rp 000)
Tahun Fungsi Non
Fungsi Pendidikan Total
Pendidikan
28.009.983.621 2.583.646.921 30.593.630.542
2010
91,55% 8,45% 100,00%

30.465.800.649 5.009.880.233 35.475.680.882


2011
85,88% 14,12% 100,00%

32.037.836.768 6.309.657.350 38.347.494.118


2012
83,55% 16,45% 100,00%

37.325.496.800 6.635.018.900 43.960.515.700


2013
84,91% 15,09% 100,00%

42.262.352.500 7.020.137.847 49.282.490.347


2014 *)
85,75% 14,25% 100,00%

*) Pagu Anggaran 2014 13


ANGGARAN
NO JENIS PENGELUARAN
Rp000.000 %

1 Belanja Pegawai 25.504.191,013 51,75%

2 Belanja Barang Operasional 1.293.412,400 2,62%

3 Prioritas RKP 16.376.997,020 33,23%

4 Prioritas K/L 6.107.889,914 12,39%

49.282.490,347 100,00
Jumlah

14
(Rp000.000)
USULAN APBN
NO PROGRAM APBN 2013 INDIKATIF 2014
2014
Dukungan Manajemen dan
1 1.789.143,0 1.966.553,3 1.788.043,0
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Peningkatan Sarana dan Prasarana
2 143.556,3 182.000,0 122.500,8
Aparatur
Pengawasan dan Peningkatan
3 148.473,4 171.261,7 145.960,7
Akuntabilitas
4 Pendidikan Islam 35.348.631,3 43.746.954,8 40.953.482,5
5 Bimbingan Masyarakat Islam 3.027.119,1 4.869.350,8 2.937.524,9
6 Bimbingan Masyarakat Kristen 1.041.607,1 1.076.564,0 957.963,5
7 Bimbingan Masyarakat Katolik 571.763,6 814.483,3 554.746,1
8 Bimbingan Masyarakat Hindu 617.297,5 633.792,0 506.082,0
9 Bimbingan Masyarakat Buddha 228.352,3 385.645,9 234.963,8
10 Penyelenggaraan Haji dan Umrah 563.745,4 888.553,5 758.745,4
11 Litbang dan Diklat 480.826,8 536.083,6 316.201,8
TOTAL 43.960.515,7 55.271.242,9 49.276.215,1
15
KOORDINASI PENYUSUNAN PROGRAM
1. Ditjen Bimas Islam Kanwil
Ditjen Penyeleng. 2. Ditjen Bimas Kristen ITJEN Kemenag
I Haji & Umrah Provinsi
3. Ditjen Bimas Katolik
N 4. Ditjen Bimas Hindu
T 5. Ditjen Bimas Budha
Ditjen Pendidikan UIN, IAIN,
E STAIN, STAKN,
Islam
R STAHN, IHDN
N
A Badan Litbang Balai Diklat &
L & Diklat Balai Litbang

Setjen/
Biro Perencanaan
E
K DPR (Komisi VIII
& Banggar)
S
dan DPD
T 1. KEMKOKESRA PEMDA
E 2. KEMDIKBUD
R 3. KEMKES
KEMKEU : 4. KEMPPA
N DjA & DjPb 5. BNN
A 6. KEM PDT BAPPENAS
L 7. BPS
8. DLL
17
MENTERI AGAMA

SETJEN

UNIT ES. I UNIT ES. I UNIT ES. I UNIT ES. I UNIT ES. I

KANWIL BALAI/
PTAN KEMENAG LAJNAH
PROV.

KANKEMENAG
KAB/KOTA

MADRASAH
NEGERI 18
KOORDINATOR
PENGUSULAN/PENYUSU
NAN/
PELAKSANAAN/MONEV KAKANWIL
PROGRAM & ANGGARAN KEMENAG PROV.
TK. KANWIL PENANGGUNG JAWAB
PENGUSULAN/PENYUSUN
KABAG AN/PELAKSANAAN/MONE
V ANGGARAN PROGRAM
TU TK. KANWIL

BIDANG PEMBIMAS

PENANGGUNG JAWAB TEKNIS PENYEDIAAN


BAHAN/PENYUSUNAN/ PELAKSANAAN/MONEV
ANGGARAN PROGRAM TERKAIT TK. KANWIL 19
KOORDINATOR
PENYUSUNAN USULAN/
PELAKSANAAN/MONEV KAKANKEMENAG
PROGRAM &
ANGGARAN TK.
KAB/KOTA
KANKEMENAG PENANGGUNG JAWAB
PENYUSUNAN USULAN/
PELAKSANAAN/MONEV
KASUBBAG TU ANGGARAN PROGRAM
TK. KANKEMENAG

KASI PENYELENGGARA

PENANGGUNG JAWAB TEKNIS


PENYIAPAN BAHAN/
MADRASAH KUA PELAKSANAAN/MONEV ANGGARAN
PROGRAM TERKAIT TK.
KANKEMENAG
20
Keluaran dari masing-masing kegiatan KEGIATAN DALAM
dalam satu program harus secara sinergis
mendukung pencapaian hasil yang
diharapkan dari program yang
bersangkutan . PP No. 20 th 2004 Ttg RKP
Pasal 8 ayat (2) PERLU DIEVALUASI

APAKAH PROGRAM SUDAH SEJALAN


DENGAN TUGAS POKOK ORGANISASI?
APAKAH SEMUA KEGIATAN SUDAH SINKRONISASI
SESUAI DAN SECARA SINERGIS PROGRAM
MENDUKUNG PROGRAMNYA? DAN
KEGIATAN
APAKAH SEMUA KEGIATAN SUDAH
MEMPUNYAI KELUARAN YANG SESUAI?
21
RM
 Belanja Pegawai
PNBP/BLU  Belanja
SUMBER PENGE- Operasional Rutin
PHLN DANA LUARAN  Prioritas Nasional
MASYARAKAT/ (RKP)
SWASTA
 Prioritas Kemenag

22
PENGELOLAAN GAJI,
TUNJANGAN DAN HONORARIUM
BELANJA PENYELESAIAN LANGGANAN
OPERASIONAL DAYA DAN JASA
PERAWATAN SARANA
PRASARANA
JENIS
PENGELUARAN
KEGIATAN
PRIORITAS
BELANJA NON NASIONAL (RKP)
OPERASIONAL
PRIORITAS NON
RKP
23
Menteri/Pimpinan Menurut PP 90/2010
Lembaga

Tahun sebelumnya
Melakukan
dan tahun anggaran
Ganjaran atau
berjalan sanksi thd
penetapan pagu
anggaran
Pengukuran dan Evaluasi
Kinerja

1. tingkat Keluaran (output); Kem. Keuangan


2. capaian Hasil (outcome);
3. tingkat efisiensi; Memantau
4. konsistensi antara perencanaan
dan implementasi; Bappenas
5. realisasi penyerapan anggaran.

24
UKP4 TEPPA LKPP

MONEV
DJA e-MPA ESELON I
PUSAT

KONSOLIDASI LAPORAN
LAKIP PROGRAM KINERJA SATKER
BAPPENAS MENTERI

25
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN!!!
1. Meneruskan pemberian gaji dan pensiun ke-13 serta penyesuaian
gaji poko dan pensiun pokok PNS dan anggota TNI/POLRI sebesar
rata-rata 7% mengacu pada inflasi, serta penyesuaian gaji hakim;
2. Menuntaskan program Reformasi Birokrasi pada Kementerian
Negara/Lembaga, sekaligus melakukan evaluasi kebijakan anggaran
Remunerasi Kementerian Negara/Lembaga dalam rangka
Reformasi Birokrasi terkait implementasinya terutama dalam hal
pelayanan publik yang masih diperlukan penyempurnaan;
3. Menjaga agar pelaksanaan operasional pemerintahan lebih efisien
melalui flat policy pada belanja barang operasional;
4. Mengarahkan peningkatan anggaran insfrakstruktur dalam rangka
mendukung domestic connectivity, ketahanan energi dan ketahanan
pangan, serta destinasi pariwisata;
5. Meningkatkan kapasitas mitigasi dan adaptasi perubahan iklim
melalui dukungan anggaran untuk konservasi lingkungan dan
pengembangan energi terbarukan;

27
6. Menguatkan program perlindungan sosial dalam upaya
menurunkan tingkat kemiskinan termasuk penguatan program pro
rakyat (klaster 4) dan sinergi antarklaster dalam rangka
mendukung Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan
Kemiskinan di Indonesia (MP3KI);
7. Mendukung anggaran untuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) dan peningkatan efisiensi pelaksanaan anggaran Bantuan
Sosial;
8. Mendukung program MP3EI untuk pembangunan insfrastruktur
ada 6 koridor ekonomi;
9. Kebijakan subsudi yang efisien dengan penerima subsidi yang tepat
sasaran, melalui pengendalian besaran subsidi baik subsidi energi
maupun subsidi non energi;
10. Menyediakan tambahan anggaran untuk antisipasi subsidi tepat
sasaran;
11. Mengantisipasi ketidakpastian perekonomian global melalui
dukungan cadangan resiko fiskal;
28
12. Mengantisipasipersiapan tahapan pelaksanaan pemilu 2014 untuk
menciptakan pemilu yang sehat, terencana dan demokratis serta menjaga
stabilitas nasional;
13. Menyempurnakan pelaksanaan Performance Based Budgeting (PBB) dan
Medium Term Expenditure Framework (MTEF) dalam rangka penguatan
kualitas belanja (quality of spending);
14. Mengalokasikan anggaran untuk pembangunan shelter di daerah rawan
bencana, pemetaan bencana, dan pembangunan perumahan warga baru di
perbatasan Timor-Timur;
15. Mendukung kegiatan penelitian terkait dengan low carbon emission, bibit
padi unggul, dan penelitian untuk mengatasi penyakit dan kesehatan;
16. Meningkatkan efisiensi alokasi subsidi BBM yang tepat sasaran melalui
pengendalian konsumsi BBM besubsidi, peningkatan program konversi
BBM, program pembangunan /pengembangan gas kota, dan pemakaian
BBM.

29
1. Peningkatan efisiensi belanja Kementerian Negara/Lembaga melalui penerapan flat
policy untuk belanja barang dan penajaman komposisi belanja prioritas;
2. Meningkatkan efektifitas alokasi anggaran alutsista TNI dalam rangka mendorong
pencapaian minimum essenstial force (MEF) sesuai dengan kemampuan keuangan
negara;
3. Peningkatan sinergi pusat-daerah terkait dengan kerangka pendanaan dan kerangka
regulasi, termasuk DAK, dana dekonsentrasi, dan tugas pembantuan;
4. Pelaksanaan keberpihakan (affirmative action), terutama terkait dengan pembangunan
daerah tertinggal/terluar, serta pengembangan industri kecil dan industri kreatif, serta
mendukung pembangunan pasar-pasar percontohan tradisional, termasuk pasar desa;
5. Mendukung pelaksanaan Direktif Presiden :
i. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3EI);
ii. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3EI)
dan dilaksanakan mengacu dengan amanat UU No. 11 Tahun 2009 tentang
Kesejahteraan Sosial, khususnya Pasal 19 dan 20;
iii. Percepatan domestic connectivity;
iv. Penguatan 4 klaster penaggulangan kemiskinan;
v. Mencapai ketahanan energi;
vi. Memperkuat ketahanan pangan, termasuk upaya untuk mencapai surplus beras 10
juta ton pada tahun 2014.
3030
1. Belanja pegawai (gaji, tunjangan yang melekat dengan gaji), termasuk
gaji ke-13 dan kenaikan gaji pokok PNS/TNI/POLRI sebesar 7 persen;
2. Uang makan PNS dan uang lauk pauk bagi anggota TNI/POLRI, serta
bahan makanan bagi tahanan/narapidana;
3. Langganan daya dan jasa Tahun Anggaran 2014;
4. Belanja barang untuk pemeliharaan barang milik.kekayaan negara;
5. Kegiatan yang pelaksanaannya lebih dari satu tahun anggaran
(multiyears), yang sebelumnya telah disetujui oleh Menteri Keuangan
atau menteri/pimpinan lembaga yang bersangkutan;
6. Kebutuhan dana pendamping atas anggaran yang bersumber dari
pinjaman dan/atau hibah dalam/luar negeri yang sudah ada Naskah
Perjanjianya;
7. Uang lembur dan unag makan lembur untuk pekerjaan yang benar-
benar mendesak dan penyelesaianya tidak dapat ditunda;
8. Penyediaan dana untuk mendukung pelaksanaan kegiatan
sebagaimana yang diamanatkan dalam peraturan perundang-
undangan.
3131
1. Penyelenggaraan rapat, rapat dinas, seminar, pertemuan, dan
lokakarya;
2. Pemasangan telpon baru, kecuali untuk satuan kerja yang belum
memiliki saluran telepon;
3. Pembangunan baru berupa gedung kantor, mess/wisma, rumah
dinas/rumah jabatan, dan gedung pertemuan, yang tidak langsung
terkait dengan pelayanan kepada masyarakat, termasuk pengadaan
tanah untuk keperluan dimaksud;
4. Pengadaan kendaraan bermotor, kecuali kendaraan fungsional
seperti ambulan untu rumah sakit, kendaraan untuk tahanan, roda
2 untuk penyuluh, dan pengganti kendaraan rusak berat;
5. Perjalanan dinas dalam negeri dan luar negeri, kecuali untuk
perjalanan dinas yang benar-benar penting dan mendesak, yang
jika tidak dilaksanakan akan menghambat kegiatan prioritas
Kementerian Negara/Lembaga;
6. Pengeluaran lainnya, yang sejenis dengan yang tersebut diatas.
3232
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai