KINERJA PEMERINTAH
(LAKIP) TAHUN 2016
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN MAKASSAR
i
RINGKASAN EKSEKUTIF
ii
7. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui pendidikan dan
pelatihan tenaga pendidikan dan teknis keagamaan;
8. Meningkatkan kualitas tata kelola Badan Litbang dan Diklat
Kementerian Agama; dan
9. Meningkatkan jaringan kelembagaan.
Inovasi, yaitu menyempurnakan yang sudah ada dan mengkreasi hal baru
yang lebih baik
Tujuan
iii
Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai oleh Balai Diklat Keagamaan Makassar adalah
sebagai berikut:
Upaya mencapai tujuan dan sasaran diwujudkan dalam Program Balai Diklat
Keagamaan Makassar yaitu “Program Penelitian Pengembangan dan Pendidikan
Pelatihan Kementerian Agama” yang teraktualisasikan ke kegiatan yang berkiblat
pada Rencana StrategisBalitbangdiklat Kementerian Agama tahun 2016-2019,
yaitu : (1) Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Administrasi; (2) Pendidikan dan
Pelatihan Tenaga Teknis Keagamaan; (3) Dukungan Manajemen dan
iv
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Badan Litbang dan Diklat; dan (4)
Pendidikan dan Pelatihan Tenaga TeknisPendidikan.
Adapun gambaran umum tingkat capaian program dan kegiatan tahun 2016
adalah sebagai berikut :
v
4. Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis Pendidikan
4) Beberapa jenis diklat hanya dapat diikuti oleh peserta dari propinsi tertentu
saja akibat keterbatasan anggaran perjalanan.
Berangkat dari hambatan dan masalah yang ada, maka pemecahan dan jalan
keluar yang dapat diambil :
vi
1) Meningkatkan kapasitas akomodasi dan ruang kelas, perekrutan widyaiswara,
dan penerapan strategi baru kediklatan.
vii
10) Memprioritaskan kegiatan pengembangan sarana dan prasarana penunjang
kegiatan kediklatan;
11) Meningkatkan kuantitas SDM Penyelenggara sehingga wilayah kerja yang luas,
dapat diantisipasi dalam pengambilan data dan informasi guna mendukung
kegiatan keidklatan;
viii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Ringkasan Eksekutif ii
Bab I Pendahuluan 1
Bab II Perencanaan Kinerja 8
Bab III Akuntabilitas Kinerja 9
Bab IV Penutup 29
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
3. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP);
4. Peraturan Menteri Agama No. 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Agama;
5. Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara No. 53 tahun 2014
tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
6. Peraturan Menteri Agama Nomor 59 tahun 2016 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan
7. Keputusan Menteri Agama Nomor 172 Tahun 2014 Tentang Petunjuk
Pelaksanaan Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja di Lingkungan Kementerian Agama
8. Keputusan Kepala LAN No. 589/IX/6/Y/99 tahun 1999 tentang Pedoman
Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang
telah disempurnakan dengan Surat Keputusan Kepala LAN Nomor
239/IX/6/8/2003 tanggal 23 Maret 2003 tentang Perbaikan Pedoman
Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
1. Tugas
Berdasarkan Keputusan Menteri Agama No. 59 tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Balai Diklat Keagamaan tanggal 14 Juni 2004,
Balai Diklat Keagamaan adalah Unit Pelaksana Teknis Badan Litbang Dan
Diklat Departemen Agama RI berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Badan Litbang dan Diklat Departmen Agama RI.
Balai Diklat Keagamaan Makassar berkedudukan di Makassar dan
mempunyai wilayah kerja meliputi Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tenggara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat.
Balai Diklat Keagamaan Makassar mempunyai tugas melaksanakan
Diklat Tenaga Administrasi dan Diklat Tenaga Teknis Keagamaan sesuai
2
wilayah kerja yang meliputi Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara,
Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat.
2. Fungsi
Selanjutnya, dalammelaksanakan tugas Balai Diklat Keagamaan
menyelenggarakan fungsinya sebagai berikut :
Perumusan Visi, Misi dan Kebijakan Balai Diklat Keagamaan
Penyelenggaraan Diklat Tenaga Administrasi dan Tenaga Teknis
Keagamaan
Pelayanan di bidang Diklat Keagamaan
Penyiapan dan penyajian laporan hasil pelaksanaan tugas Balai Diklat
Keagamaan
Pelaksanaan koordinasi dan pengambangan kemitraan dengan satuan
organisasi/satuan kerja dilingkungan departemen agama dan
pemerintah daerah serta lembaga terkait lainnya.
3
yang tersebar pada 12 kota, salah satunya di Makassar sebagai pengganti
BPGA Makassar di Jl. Sultan Alauddin No. 105 Makassar.
Kemudian menyusul KMA No. 59 tahun 2016tentang Organisasi dan
Tata Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan, maka Balai Diklat
Pegawai Teknis Makassar berubah nomenklatur menjadi Balai Diklat
Keagamaan Makassar.
2. Struktur Organisasi
Guna mengaktualisasikan tugas dan fungsi tersebut, Balai Diklat
Keagamaan Makassar telah memiliki struktur organisasi yang terdiri dari
Kepala yang dibantu oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi Diklat
Tenaga Administrasi dan Kepala Seksi Diklat Tenaga Teknis Pendidikan dan
Keagamaan.
STRUKTUR ORGANISASI
Balai Diklat Keagamaan Makassar
Kepala
Hj. Musyarrafah Amin, S.Sos, M.Si
Kasubbag TU
Juhrah, S.Sos, M.AP
Kelompok Pejabat
Fungsional
4
Makassar Tahun 2016berdasarkan data Sistem Informasi Manajemen
Pendidikan dan Pelatihan (SIMDIKLAT) sebanyak 30.130 orang. Jika
idealnya setiap pegawai memperoleh kesempatan mengikuti diklat
minimal 4 tahun sekali atau siklus empat tahunan maka Balai Diklat
harus mampu melaksanakan diklat untuk rata-rata pertahun 7.532
orang. Sampai saat ini, jumlah pegawai yang mengikuti diklat baru
mencapai 2.603 pertahun (diluar diklat prajabatan sebanyak 3.531
orang) atau siklus 10 (sepuluh) tahunan. Kondisi ini menurun dibanding
tahun lalu yaitu masih dalam kisaran 7 (tujuh) tahunan. Belum
meratanya kesempatan mengikuti diklat disebabkan antara lain
terbatasnya jumlah anggaran, belum memadainya kapasitas akomodasi
dan ruang kelas, keterbatasan jumlah widyaiswara, dan belum
optimalnya penerapan strategi baru kediklatan.
5
propinsi. Beberapa jenis diklat hanya dapat diikuti olehpeserta dari
propinsi tertentu saja akibat keterbatasan anggaran perjalanan.
F. SISTEMATIKA PELAPORAN
6
tersebut diperbandingkan dengan Penetapan Kinerja (performance
agreement) Tahun 2016 sebagai tolok ukur keberhasilan Tahunan
organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan
memungkinkan teridentifikasinya sejumlah celah kinerja (performance gap)
bagiperbaikan kinerja di masa datang. Sistematika penyajian
LaporanAkuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Balai Diklat
Keagamaan Makassar Tahun 2016 berpedoman pada Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
53 Tahun 2014 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai berikut :
7
8
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS
1. Visi
Balai Diklat Keagamaan Makassar dalam hal ini mengacu pada Renstra
BALITBANG Kementerian Agama Tahun 2015 – 2019 yang
ditetapkan dengan KEPUTUSAN KEPALA BADAN LITBANG DAN
DIKLATKEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIANOMOR 67
TAHUN2015.
Rencana Strategis (Renstra) Badan Litbang dan Diklat Tahun 2015-2019
pada dasarnya merupakan penjabaran lebih lanjut dari arah dan kebijakan
pembangunan Nasional di bidang Agama sebagaimana tertuang dalam
Perpres Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dan Renstra Kementerian Agama
2015-2019 sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Agama Nomor
39 Tahun 2015.
9
Selanjutnya, sesuai dengan fungsinya, Renstra ini agar dapat
dipedomani oleh setiap unit pelaksana Pusat dan dan UPT di lingkungan
Badan Litbang dan Diklat dalam merumuskan visi dan misi kelembagaan,
arah dan sasaran program, pengembangan strategi kebijakan, dan
penetapan kegiatan tahunan beserta indikator capaiannya periode 2015-
2019.
2. Misi
Untuk mencapai visi tersebut, Badan Litbang dan Diklat
mengembangkan misi sebagai berikut:
10
6. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui pendidikan dan
pelatihan tenaga administrasi;
7. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui pendidikan dan
pelatihan tenaga pendidikan dan teknis keagamaan;
8. Meningkatkan kualitas tata kelola Badan Litbang dan Diklat
Kementerian Agama;
9. Meningkatkan jaringan kelembagaan.
10. Meningkatkan kualitas tata kelola Badan litbang dan diklat
Kementerian Agama.
3. Tujuan
11
b. Peningkatan Kualitas penyelenggaraan diklat teknis
4. Sasaran
12
sasaran tahunan. Kegiatan ini kinerjanya diukur berdasarkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan.
13
dilaksanakan Balai Diklat Keagamaan Makassar pada tahun 2016, yang
secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel :
14
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3)
Terselenggaranya pendidikan Jumlah pegawai bidang teknis 300 Orang
dan pelatihan tenaga teknis keagamaan yang mengikuti diklat 10 Angkatan
keagamaan bagi pegawai di pembentukan jabatan fungsional
wilayah Kantor Wilayah penghulu
Kementerian Agama Sulawesi Jumlah pegawai teknis keagamaan 30 Orang
Selatan, Sulawesi Tengah, yang mengikuti diklat teknis 1 Angkatan
Sulawesi Barat, dan Sulawesi substantif keagamaan peningkatan
Tenggara kompetensi pembina kerukunan
umat beragama
Jumlah pegawai bidang teknis 30 Orang
keagamaan yang mengikuti 1 Angkatan
terselenggaranya diklat teknis
substantif Pembina produk Halal
Tersedianya Dokumen Tersusunnya dokumen Rencana 3 Dokumen
Administrasi Kerja dan Anggaran
Tersusunnya dokumen Rapat 1 Dokumen
Internal Pemantapan Pelaksanaan
Diklat Semester I Th 2016
Tersusunnya dokumen Rapat 1 Dokumen
Internal Pemantapan Pelaksanaan
Diklat Semester II Th 2016
Tersusunnya Dokumen Rapat 1 Dokumen
Koordinasi dan Evaluasi Kediklatan
Tersusunnya Dokumen Laporan 4 Dokumen
Keuangan per triwulan
Tersedianya Dokumen LAKIP 1 dokumen
Terselenggaranya pencetakan tersedianya jurnal ilmiah 2 dokumen
dan penerbitan jurnal ilmiah 'BARUGA"
kediklatan
Terwujudnya SDM Kelitbangan terlaksananya Pembinaan Mental 51 Orang
dan Kediklatan yang Berkualitas dan Bimtek Peraturan /
Kebijakan/Aplikasi Baru.
Terselenggaranya Terbayarnya gaji dan tunjangan 12 Bulan
penyelenggaraan layanan pegawai Balai Diklat Keagamaan
perkantoran tepat waktu dan tercapainya
penyelenggaraan operasinal dan
pemeliharaan perkantoran
Tersedianya Perangkat Jumlah Perangkat Pengolah Data 28 unit
Pengolah Data dan Komunikasi dan Komunikasi
Tersedianya Peralatan dan Jumlah Peralatan dan Fasilitas 8 unit
Fasilitas Perkantoran Perkantoran
Tersedianya Gedung/bangunan Luas gedung/bangunan yang 702 m2
yang berkualitas untuk berkualitas untuk penyelenggaraan
penyelenggaraan kegiatan kegiatan operasional perkantoran
operasional perkantoran dan dan kediklatan
kediklatan
15
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3)
Terselenggaranya Pendidikan Jumlah guru yang mengikuti diklat 150 Orang
dan pelatihan Tenaga Teknis teknis fungsional Pembentukan 5 Angkatan
Pendidikan bagi Guru di Jabatan Fungsional Pengawas
wilayah Kantor Wilayah Jumlah guru yang mengikuti diklat 90 Orang
Kementerian Agama provinsi teknis fungsional Jabatan 3 Angkatan
Sulawesi Selatan, Sulawesi Fungsional Pendidikan Berjenjang
Tengah,Sulawesi Barat, dan Jumlah guru yang mengikuti Diklat 1.090 orang
Sulawesi Tenggara Teknis Substantif Tenaga Pendidik 32 Angkatan
Jumlah guru yang mengikuti Diklat 60 Orang
Teknis Substantif Pembekalan 2 Angkatan
Penugasan Tambahan Kepala
Madrasah
Jumlah guru yang mengikuti Diklat 90 Orang
Teknis Substantif Pembekalan 3 Angkatan
Penugasan Tambahan Kepala
Laboratorium IPA
Jumlah guru yang mengikuti Diklat 90 Orang
Teknis Substantif Pembekalan 3 Angkatan
Penugasan Tambahan Kepala
Perpustakaan
Jumlah guru yang mengikutiDiklat 30 Orang
Teknis Substantif Peningkatan 1 Angkatan
Kompetensi Publikasi Ilmiah Bagi
Pengawas Madrasah / Sekolah
16
C. INDIKATOR KINERJA UTAMA
17
penyusunan perencanaan dan evaluasi Kankemenag Kab/Ko
kediklatan serta UIN dan PTAI di
Sulawesi Selatan,
Tenggara, Tengah dan
Barat
Pentingnya Orientasi Kegiatan Baru untuk
Orientasi Kegiatan Baru Kepegawaian dan Pegawai Balai Diklat
sosialisasi mengenai Kepegawaian dan
Ortala Keagamaan Makassar
Ortala
Pentingnya melakukan evaluasi kinerja
Pegawai Balai Diklat
Raker Evaluasi Kinerja Pegawai dengan seluruh pegawai terhadap
Keagamaan Makassar
pelaksanaan kegiatan
Widyaiswara dari luar
Pentingnya peningkatan pengetahuan bagi
Seminar Widyaiswara maupun dari Balai Diklat
widyaiswara
Keagamaan Makassar
Dari karya tulis ilmiah
Sebagai sarana untuk menyalurkan karya
pegawai Balai Diklat
Jurnal ilmiah "Baruga" ilmiah pegawai Balai Diklat dan di luar Balai
dan di luar Balai Diklat
Diklat Keagamaan Makassar
Keagamaan Makassar
D. PERJANJIAN KINERJA
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang
bertanda tang di bawah ini:
Pihak pertama pada tahun 2016 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai
target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target
kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama.
Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari
perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
18
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
19
PENGUKURAN RENCANA KINERJA TAHUNAN
20
Sasaran
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Strategis
1 2 3 4 5
Terselenggaranya Jumlah pegawai bidang teknis 300 Orang 309 Orang 103
pendidikan dan keagamaan yang mengikuti 10 Angkatan 1 Angkatan
pelatihan tenaga diklat pembentukan jabatan
teknis keagamaan fungsional penghulu
bagi pegawai di Jumlah pegawai teknis 40 Orang 40 Orang 100
wilayah Kantor keagamaan yang mengikuti 1 Angkatan 1 Angkatan
Wilayah diklat teknis substantif
Kementerian keagamaan peningkatan
Agama Sulawesi kompetensi pembina
Selatan, Sulawesi kerukunan umat beragama
Tengah, Sulawesi Jumlah pegawai bidang teknis 30 Orang 30 Orang 100
Barat, dan keagamaan yang mengikuti 1 Angkatan 1 Angkatan
Sulawesi Tenggara terselenggaranya diklat teknis
substantif Pembina produk
Halal
Tersusunnya dokumen 3 Dokumen 3Dokumen 100
Rencana Kerja dan Anggaran
Tersusunnya dokumen Rapat 1 Dokumen 1 Dokumen 100
Internal Pemantapan
Pelaksanaan Diklat Semester I
Th 2016
Tersusunnya dokumen Rapat 1 Dokumen 1 Dokumen 100
Internal Pemantapan
Tersedianya Pelaksanaan Diklat Semester II
Dokumen Th 2016
Administrasi Tersusunnya Dokumen Rapat 1 Dokumen 1 Dokumen 100
Koordinasi dan Evaluasi
Kediklatan
Tersusunnya Dokumen 4 Dokumen 4 Dokumen 100
Laporan Keuangan per
triwulan
Tersedianya Dokumen LAKIP 1 dokumen 1 Dokumen 100
21
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 2 3 4 5
Terselenggaranya Terbayarnya gaji dan 12 Bulan 12 Bulan 100
penyelenggaraan tunjangan pegawai Balai Diklat
layanan Keagamaan tepat waktu dan
perkantoran tercapainya penyelenggaraan
operasinal dan pemeliharaan
perkantoran
Tersedianya Jumlah Perangkat Pengolah 28 unit 28 unit 100
Perangkat Data dan Komunikasi
Pengolah Data dan
Komunikasi
Tersedianya Jumlah Peralatan dan Fasilitas 8 unit 8 unit 100
Peralatan dan Perkantoran
Fasilitas
Perkantoran
Tersedianya Luas gedung/bangunan yang 702 m2 702 m2 100
Gedung/bangunan berkualitas untuk
yang berkualitas penyelenggaraan kegiatan
untuk operasional perkantoran dan
penyelenggaraan kediklatan
kegiatan
operasional
perkantoran dan
kediklatan
Terselenggaranya Jumlah guru yang mengikuti 150 Orang 150 Orang 100
Pendidikan dan diklat teknis fungsional 5 Angkatan 5 Angkatan
pelatihan Tenaga Pembentukan Jabatan
Teknis Pendidikan Fungsional Pengawas
bagi Guru di Jumlah guru yang mengikuti 90 Orang 88 Orang 97,8
wilayah Kantor diklat teknis fungsional 3 Angkatan 3 Angkatan
Wilayah Jabatan Fungsional Pendidikan
Kementerian Berjenjang
Agama provinsi Jumlah guru yang mengikuti 1.090 orang 1.080 orang 99,1
Sulawesi Selatan, Diklat Teknis Substantif 32 Angkatan 32 Angkatan
Sulawesi Tenaga Pendidik
Tengah,Sulawesi Jumlah guru yang mengikuti 60 Orang 57 Orang 95
Barat, dan Diklat Teknis Substantif 2 Angkatan 2 Angkatan
Sulawesi Tenggara Pembekalan Penugasan
Tambahan Kepala Madrasah
Jumlah guru yang mengikuti 90 Orang 90 Orang 100
Diklat Teknis Substantif 3 Angkatan 3 Angkatan
Pembekalan Penugasan
Tambahan Kepala
Laboratorium IPA
22
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 2 3 4 5
B. REALISASI ANGGARAN
23
Program/ Kegiatan Anggaran Realisasi Total
Belanja Pegawai 6.228.082.000 5.991.607.548 96,2%
Belanja Layanan Perkantoran 2.959.125.000 2.993.094.878 100%
Pendidikan dan Pelatihan Tenaga
4.148.919.000 3.269.280.526 78,8%
Teknis Keagamaan
Tenaga Teknis Fungsional
Keagamaan yang Terdidik dan 3.279.494.000 2.858.513.926 87,2%
Terlatih
Tenaga Teknis Substantif
Keagamaan yang Terdidik dan 478.689.000 410.766.600 85,8%
Terlatih
Pendidikan dan Pelatihan Tenaga
14.112.987.000 12.056.422.337 85,4%
Teknis Pendidikan
Tenaga Teknis Fungsional
Pendidikan yang Terdidik dan 1.649.216.000 1.508.051.400 91,4%
Terlatih
Tenaga Teknis Substantif
Pendidikan yang Terdidik dan 79,9%
Terlatih 8.239.806.000 6.582.981.131
1. Permasalahan
24
penguatan kapasitas lembaga, peningkatan kualitas dan integritas aparatur
terutama bagi para pengelola program dan kegiatan, peningkatan sarana dan
prasarana, peningkatan kualitas perencanaan anggaran, melakukan inventarisasi
dan revaluasi BMN, serta optimalisasi pemantauan dan pengendalian
pelaksanaan program. Berbagai usaha tersebut diwujudkan melalui penerapan
tertib administrasi sebagai titik tolak dan indikator penting dalam
penyelenggaraan seluruh kegiatan.
25
b. Tertib dalam Pelaksanaan Program Dan Anggaran. Penyelenggaraan tertib
administrasi bukan hanya soal kelengkapan dokumen pertanggungjawaban,
tetapi lebih dari itu menyangkut soal integritas, moral dan etika. Untuk itu,
setiap tahun Kepala Balai Diklat Keagamaan Makassar menerbitkan Surat
Edaran, dan memberikan penguatan dan pelatihan untuk menjaga
komitmen, inetgritas, dan konsistensi dalam pelaksanaan program dan
anggaran.
c. Tertib Pelaporan dan Pertanggungjawaban. Pelaporan merupakan salah satu
tahap penting dalam proses pelaksanaan program dan anggaran. Tertib
pelaporan ditujukan untuk penerapan suatu sistem yang dipatuhi oleh para
pengelola program dan anggaran dalam menyusun laporan, adanya kejelasan
komponen-komponen utama dalam laporan, siapa yang harus melapor dan
dilapori, serta disiplin waktu pelaporan.
d. Tertib Pengelolaan dan Pendayagunaan SDM. Pengembangan SDM aparatur
dilakukan melalui, antara lain:Pertama, merencanakan kompetensi SDM.
Sistem dan mekanisme pengembangan kompeteni SDM harus dirumuskan
secara tegas dan lugas, mulai dari proses penerimaan CPNS, penempatan,
mutasi, promosi, dan terutama terkait pola pengembangan karier serta
peningkatan kualifikasi SDM, yang dibarengi dengan pemetaan kompetensi
SDM. Kedua, pengorganisasian kompetensi SDM.Organisasi harus melakukan
pengelompokan kompetensi melalui penentuan bidang-bidang kompetensi
inti maupun pendukung yang merupakan cermin kekuatan organisasi. Ketiga,
pengembangan kompetensi dan spesialisasi. Upaya ini dilakukan dengan
melakukan penilaian terhadap kompetensi yang saat inisehingga akan dapat
diketahui gap antara kompetensi yang dimiliki dengan yang diharapkan.
Berdasarkan gap tersebut, kita dapat membangun dan mengembangkan
kompetensi SDM ke arah yang lebih profesional dan proporsional. Keempat,
melakukan evaluasi terhadap kompetensi yang sudah dikembangkan. Upaya
tersebut tentunya harus senantiasa memperhatikan kode etik, peraturan
perundang-undangan, dan kondisi riil SDM Balai Diklat Keagamaan
Makassarsaat ini.
26
e. Tertib Penerapan Disiplin Pegawai. Tertib penerapan disiplin pegawai
ditujukan untuk mendorong setiap pagawai dapat mematuhi ketentuan
yang berlaku di kantor dan kode etik pegawai. Dalam kaitan dengan ini
pembinaan mental pegawai melalui pendekatan keagamaan dalam rangka
membangun suatu kesadaran teologis terhadap tugas-tugas yang diemban
sebagai abdi negara dan masyarakat menjadi sangat penting. Tertib
penerapan disiplin pegawai juga meniscayakan adanya suatu pencatatan
dan absensi yang lebih ketat terhadap kehadiran, perilaku dan sikap
keteladanan yang dimiliki setiap pegawai. Termasuk dalam kategori tertib
ini adalah adanya catatan track record setiap pegawai. Adanya pemberian
tunjangan kinerja yang diperhitungkan berdasarkan jumlah kehadiran
pegawai tentunya memberikan kontribusi yang signifikan pada
peningkatan kehadiran pegawai secara tepat waktu di kantor. Tunjangan
kinerja juga memberikan tambahan motivasi kepada seluruh pegawai
untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya masing-masing.
27
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam rangka menjalankan tugas dan fungsi yang diemban Balai Diklat
Keagamaan Makassar ditahun 2016, dalam hal ini mewujudkan capaian
sasaran strategis program jangka menengah dari rencana strategis 2016-2019
dengan parameter yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan baik. Meskipun
beberapa kendala sepanjang tahun anggaran muncul baik dari sisi kebijakan
maupun implementasi, secara umum kegiatan dapat dilakukan tanpa kesulitan
berarti.
28
Dalam hal menuju organisasi yang dinamis, diperlukan suatu sistem
pertanggung jawaban kinerja yang baik dan berdaya guna. Format LAKIP yang
berdasarkan Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara No. 53 tahun
2014 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, demikian pula dengan Keputusan
Menteri Agama Nomor 172 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Pelaksanaan
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja di
Lingkungan Kementerian Agama cukup memberikan solusi bagaimana
sebaiknya kinerja organisasi pemerintah itu dibuat.
B. Saran
29
indikator dan kinerja, selanjutnya diperlukan suatu sistem pengendalian dan
pengorganisasian kegiatan yang mengarah pada sasaran strategis yang telah
ditetapkan, yang berakhir pada suatu pelaporan yang terukur dan bermutu.
30