KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR
PADA DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI JAWA BARAT
OLEH :
BASRI, S.Pd (05)
2.2. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat merupakan unsur Pemerintah Provinsi Jawa
Barat yang diberi tanggung jawab secara teknis dan administrative dalam bidang
pendidikan. Dinas Pendidikan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur Jawa Barat melalui Sekretaris Daerah
Provinsi Jawa Barat, sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 59 Tahun
2017 Tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Dinas Pendidikan
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat serta Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor
70 Tahun 2017 Tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Cabang
Dinas dan Unit
Pelaksana Teknis Daerah di lingkungan Dinas Pendidikan Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor
57 tahun 2017 tentang Bagan Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Barat dan Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor 69 tahun 2017 tentang
Pembentukan dan Susunan Organisasi Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis
Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat bahwa Susunan
Organisasi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat digambarkan dalam struktur sebagai
berikut:
GAMBAR 1.
Bagan Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
GAMBAR 2.
Bagan Struktur Organisasi
UPTD Tikomdik dan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I-XIII
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
Tugas Pokok :
Melaksanakan urusan pemerintahan bidang Pendidikan, terkait
Pendidikan menengah dan Pendidikan khusus, meliputi pembinaan sekolah
menengah atas, sekolah menengah kejuruan, Pendidikan khusus serta guru dan
tenaga kependidikan yang menjadi kewenangan provinsi, melaksanakan tugas
dekonsentrasi sampai dengan dibentuk Sekretariat Gubernur sebagai Wakil
Pemerintah Pusat serta melaksanakan tugas pembantuan sesuai bidang
tugasnya.
Fungsi :
e) Penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis urusan pemerintah bidang
Pendidikan menengah dan khusus yang menjadi kewenangan Pemerintah
Daerah Provinsi.
f) Penyelenggaraan koordinasi, pembinaan, pengendalian, dan memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan bidang Pendidikan menengah dan khusus
yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi.
g) Penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Dinas Pendidikan, dan
h) Penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
BAB III
LESSON LEARNT
3.1. Umum
Lesson learnt adalah inti dari pengalaman suatu kegiatan, baik itu berupa
proyek, program, event, yang dapat digunakan menjadi pembelajaran pada kegiatan
berikutnya. Selanjutnya setiap orang dan fungsi dari organisasi pasti mempunyai
lessons learnt. Oleh karena itu sangatlah penting untuk mengumpulkan lessons learnt
dari sebanyak mungkin orang yang terlibat di proyek atau kegiatan tersebut. Akan
sangat baik jika lessons learnt itu dibuat secara bottom up, dari level yang paling
bawah dan dikumpulkan setiap level organisasi.
Tema studi lapangan PKA Angkatan I Tahun 2022. Yaitu Aceh Peumulia untuk
peningkatan pelayanan publik . Tema ini sesuai dengan pelayanan umum yang
diterapkan di UPTD Tikkomdik Dinas Pendidikan di Provinsi Jawa Barat yang sudah
cukup baik melalui , selain itu perlu dipahami juga bahwa pemulia melalui pelayanan
publik di Dinas Infokom Provinsi Jawa Barat merupakan tafsir pelayanan berbasis E-
government bila dikaitkan untuk kebaikan, kemudahan dan perubahan.
Pemerintah Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat berupaya
membuat teknologi lebih inklusif, simless dan efektif dalam rangka memberikan
layanan belajar mengajar dengan melakukan berbagai inovasi dalam rangka
menunjang pelaksanaan pembelajaran yang diselenggarakan di SMK dan SMA. Salah
satu inovasi dalam pelaksanaan pembelajaran salah satunya adalah program Jabar
Smart Classroom (JSC).
a. Koordinasi dengan lintas sektor serta upaya dalam kepastian kebijakan pimpinan
dalam bentuk peraturan maupun keputusan gubernur dalam implementasi di
seluruh SMA/SMK di Provinsi Jawa Barat
b. Melakukan pendekatan pendekatan dengan pihak lain antara lain Dikti atau sumber
sumber CSR lainnya.
c. Sosialisasi lebih luas dan memberikan pemahaman lebih detail pentingnya
penerapan aplikasi
d. Tim pengembangan harus dapat memberikan hasil pengembangan dan
pendekatan terbaru unguk bisa mengakomodir aplikasi yang lebih luas
pemanfaatannya
3.5. Tahapan Kegiatan
a. Identifikasi masalah
b. Inovasi regulasi
c. Kolaborasi
d. Inovasi digital
Analisis Fishbone terkait penerapan Jabar Smart Classroom yang diterapkan pada
SMA dan SMK di Jawa Barat.
BAB IV
DESKRIPSI ACTION PLAN ADOPSI DAN ADAPTASI DI TEMPAT KERJA
5.1 Kesimpulan
1. Setiap implementasi suatu kegiatan/program, membutuhkan komitmen yang kuat
dari setiap pemimpin. Kepemimpinan dan komitmen yang kuat menjadi teladan
dan dasar pencapaian kinerja organisasi yang akuntabel.
2. Tahapan Manajemen perubahan terlihat pada Penerapan system Jabar Smart
Classroom, merupakan keberhasilan pemerintah Jawa Barat untuk menjawab
perubahan yang cepat dan massif.
3. Inovasi Jabar Smart Classroom, yang sifatnya terus berkembang berdasarkan
tahapan hasil evaluasi yang dilakukan.
4. Dalam perencanaan dan penganggaran melbatkan berbagai stakeholder, dapat
dilihat dari pendanaan sifatnya kolaborasi antara Bank Jabar melalui pendanaan
CSR-nya dan Anggaran pemerintah Jabar melalui Dinas Pendidikan. Selain itu,
komite sekolah juga berperan dalam penganggaran system ini.
5.2 Saran
1 Dibutuhkan dukungan dan komitmen setiap stakeholder yang terlibat, untuk
dapat memastikan penerapan/implementasi secara massif diseluruh sekolah SMA
maupun SMK yang ada di Provinsi Jawa Barat.
2 Pengembangan Sistem Jabar Smart Classroom, diharapkan juga dapat
dikembangkan pada anak-anak yang berkebutuhan khusus, sehingga system ini
dapat digunakan di SLB.