Anda di halaman 1dari 59

PROGRAM KERJA

BIMBINGAN DAN KONSELING


TAHUN PELAJARAN 2022 / 2023

Oleh: Ashar Aziz Afifi

PONDOK PESANTREN SALAFIYAH


AL FURQON MAGELANG
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengasah cipta, rasa dan karsa siswa . Oleh
karena itu melalui pendidikan siswa diharapkan tidak hanya unggul dalam ilmu
pengetahuan tetapi juga memiliki pribadi dan perilaku yang baik. Untuk Mencapai
tujuan tersebut, bimbingan dan Konseling di sekolah dewasa ini semakin penting dan
strategis dalam mendukung pencapaian tujuan pendidikan. Tujuan utama layanan
bimbingan dan konseling di sekolah adalah memberikan dukungan pada pencapaian
kematangan kepribadian, ketrampilan sosial , kemampuan akademik, dan bermuara
pada terbentuknya kematangan karir siswa yang bermanfaat bagi masa depannya.
Untuk mencapai tujuan layanan bimbingan dan konseling di sekolah dibutuhkan
suatu program layanan bimbingan dan konseling yang baik sesuai dengan asesmen
kebutuhan siswa maupun sekolah. Dengan program kerja tersebut duharapkan guru
bimbingan dan konseling dapat bekerja secara profesional sehingga persepsi negatif
guru bimbingan dan konseling dapat berubah.
Bimbingan dan Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik baik
secara perorangan maupun kelompok, agar mandiri dan berkembang secara optimal,
dalam bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan bimbingan karir melalui berbagai jenis
layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan fungsinya yang berlaku (SK Mendikbud
No. 111/0/2014).
Fungsi Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling:
1. pemahaman diri dan lingkungan
2. fasilitasi pertumbuhan dan perkembangan
3. penyesuaian diri dengan diri sendiri dan lingkungan
4. penyaluran pilihan pendidikan, pekerjaan, dan karir
5. pencegahan timbulnya masalah
6. perbaikan dan penyembuhan
7. pemeliharaan kondisi pribadi dan situasi yang kondusif untuk perkembangan diri
Konseli
8. pengembangan potensi optimal
9. advokasi diri terhadap perlakuan diskriminatif
10. membangun adaptasi pendidik dan tenaga kependidikan terhadap program dan
aktivitas pendidikan sesuai dengan latar belakang pendidikan, bakat, minat,
kemampuan, kecepatan belajar, dan kebutuhan Konseli.
11. Dari empat bidang bimbingan tersebut diatas, kita laksanakan melalui layanan
orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, pembelajaran, konseling
perorangan, bimbingan kelompok dan konseling kelompok
B. Dasar Hukum
Landasan yuridis dalam penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling di
SMK Satria Magelang adalah:
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen;
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor
71, TambahanLembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5410);
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4941);
e. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun
2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor;
f. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2009
tentang Program Pendidikan Profesi Guru prajabatan;
g. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya;
h. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya:
i. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54
Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
j. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64
Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
k. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65
Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
l. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 160
tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013;
m. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62
tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah;
n. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63
tahun 2014 tentang Kegiatan pendidikan Kepramukaan sebagai kegiatan
ekstrakurikuler wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
o. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64
tahun 2014 tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah;
p. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111
tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah;
q. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 5
tahun 2015 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik, Penyelenggaraan Ujian
Nasional, dan Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan
pada SMP/MTs atau yang Sederajat dan SMA/MA/SMK atau yang Sederajat;
r. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53
tahun 2015 tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik dan satuan pendidikan
pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah,
s. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 57
tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah Melalui Ujian
Nasional, dan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan Melalui Ujian
Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan pada SMP/MTs atau yang Sederajat
dan SMA/MA/SMK atau yang Sederajat;
t. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 82
tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di
Lingkungan Sekolah.
C. Visi dan Misi Sekolah SMK Satria Magelang
1. Visi Sekolah
Menjadikan sekolah menengah kejuruan yang berwawasan lingkungan sebagai
tempat pengkajian dan pengembangan sumber daya manusia yang beriman,
berkarakter, berkualitas dan berdaya saing.
2. Misi Sekolah
a. Meningkatkan kualitas keimana dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang maha Esa
untuk meletakan dasar kecerdasan,pengetahuan, kepribadian dan ketrampilan
untuk memasuki dunia kerja dan atau melanjutkan jenjang pendidikan tinggi.
b. Mengembangkan potensi peserta didik secara utuh untuk meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, serta keterampilan untuk hidup mandiri
dan atau mengikuti pendidikan lebih lanjut.
c. Menciptakan proses belajar mengajar yang kondusif dengan melibatkan peran
serta aktif peserta didik.
d. Meningkatkan pelaksanaan pengamalan ibadah sesuai dengan agamanya
masing-masing.
e. Menyelenggarakan hubungan kerjasama dengan dunia industri dan usaha
dibidang otomotif serta dinas tenaga kerja dan transmigrasi.
f. Menciptakan suasana asri dilingkungan sekolah.
D. Tujuan SMK Satria Magelang dan Bimbingan Konseling
1. Tujuan SMK Satria Magelang
a. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif mampu bekerja
mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia
industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi
dalam program keahlian yang dipilihnya
b. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam
berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap
profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya
c. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agar
mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun
melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi
d. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan
program keahlian yang dipilih
2. Tujuan Bimbingan Konseling SMK Satria Magelang
Tujuan bimbingan dan konseling adalah membantu peserta didik dalam
pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta
perencanaan dan pengembangan karir dan mencetak sumber daya manusia yang
tangguh serta berwawasan global

E. Gambaran Keadaan Guru Bk Dan Siswa Smk Satria Magelang


A. Keadaan guru BK
Jumlah personel 1 orang yaitu Riyan Andriyanto,S.Pd
B. Keadaan Siswa
Siswa SMK Satria berjumlah 108 Siswa terdiri dari Kelas X : 1 kelas. Kelas XI :
terdiri dari 1 kelas, kelas XII terdiri dari 2 kelas, Data terinci :

Program Studi
No Kelas Keahlian Kompetensi Jml L P
Keahlian
Teknik
Teknik Kendaraan
1 XOA Kendaraan 34 33 1
Ringan
Ringan
Teknik Mekanik Teknik Kendaraan
2 XIOA 34 33 1
Otomotif Ringan
Teknik Mekanik Teknik Kendaraan
3 XIIOA 20 20 0
Otomotif Ringan
Teknik Mekanik Teknik Kendaraan
4 XIIOB 20 20 0
Otomotif Ringan
BAB II
DELIVERY SYSTEM

A. Tujuan Bimbingan dan Konseling


Tujuan yang hendak dicapai dari diselenggarakannya pelayanan Bimbingan dan
Konseling adalah agar konseli dapat: (1) merencanakan kegiatan penyelesaian studi,
perkembangan karir serta kehidupannya dimasa yang akan datang; (2)
mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki seoptimal mungkin; (3)
menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta
lingkungan keluarga; (4) mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam
studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan
keluarga.
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, mereka harus mendapatkan kesempatan
untuk: (1) mengenal dan memahami potensi, kekuatan, dan tugas-tugas perkem-
bangannya, (2) mengenal dan memahami potensi atau peluang yang ada di
lingkungannya, (3) mengenal dan menentukan tujuan dan rencana hidupnya serta
rencana pencapaian tujuan tersebut, (4) memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan
sendiri (5) menggunakan kemampuannya untuk kepentingan dirinya, kepentingan
lembaga tempat bekerja dan masyarakat, (6) menyesuaikan diri dengan keadaan dan
tuntutan dari lingkungannya; dan (7) mengembangkan segala potensi dan kekuatan
yang dimilikinya secara optimal.
Secara khusus bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu  konseli agar
dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya yang meliputi aspek pribadi-sosial,
belajar, dan karir.
1. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek pribadi-sosial konseli
adalah :
a. Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam kehidupan pribadi,
keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, sekolah, tempat kerja, maupun
masyarakat pada umumnya.
b. Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling
menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya masing-masing.
c. Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif
antara yang menyenangkan (anugrah) dan yang tidak menyenangkan
(musibah), serta dan mampu meresponnya secara positif sesuai dengan
ajaran agama yang dianut.
d. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif,
baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan; baik fisik maupun
psikis.
e. Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain.
f. Memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat.
g. Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang
lain, tidak melecehkan martabat atau harga dirinya.
h. Memiliki rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk komitmen
terhadap tugas atau kewajibannya.
i. Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human relationship), yang
diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan dengan
sesama manusia.
j. Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik bersifat
internal (dalam diri sendiri) maupun dengan orang lain.
k. Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.
2. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek akademik (belajar)
adalah :
a. Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan
memahami berbagai hambatan yang mungkin muncul dalam proses belajar
yang dialaminya.
b. Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan
membaca buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap
semua pelajaran, dan aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang
diprogramkan.
c. Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.
d. Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti keterampilan
membaca buku, mengggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan
mempersiapkan diri menghadapi ujian.
e. Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan
pendidikan, seperti membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-tugas,
memantapkan diri dalam memperdalam pelajaran tertentu, dan berusaha
memperoleh informasi tentang berbagai hal dalam rangka mengembangkan
wawasan yang lebih luas.
f. Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.
3. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek karir adalah :
a. Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait
dengan pekerjaan.
b. Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang
menunjang kematangan kompetensi karir.
c. Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam
bidang pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagi
dirinya, dan sesuai dengan norma agama.
d. Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai pelajaran)
dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang
dicita-citakan.
e. Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara
mengenali ciri-ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang dituntut,
lingkungan sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan
kerja.
f. Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang
kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai
dengan minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial ekonomi.
g. Dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah karir.
h. Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat. Keberhasilan atau
kenyamanan dalam suatu karir amat dipengaruhi oleh kemampuan dan
minat yang dimiliki. Oleh karena itu, maka setiap orang perlu memahami
kemampuan dan minatnya, dalam bidang pekerjaan apa dia mampu, dan
apakah dia berminat terhadap pekerjaan tersebut.
i. Memiliki kemampuan atau kematangan untuk mengambil keputusan karir.
B. Layanan Dasar
Layanan dasar bimbingan merupakan layanan bantuan bagi seluruh siswa (for all)
melalui kegiatan – kegiatan kelas atau di luar kelas, yang disajikan secara sistematis,
dalam rangka membantu siswa mengembangkan potensi dirinya secara optimal.
Layanan ini bertujuan untuk membantu semua siswa agar memperoleh perkembangan
yang normal, memiliki mental myang sehat, dan memperoleh keterampilan dasar
hidupnya. Tujuan layanan ini dapat juga dirimuskan sebagai upaya membantu siswa
agar memiliki kesadaran ( pemahaman ) tentang dirinya dan lingkunganya (pendidikan,
pekerjaan, sosial- budaya, dan agama), mampu mengembangkan keterampilan untuk
mengidentifikasi tanggung jawab atau seperangkat tingkah laku tepat ( memadai ) bagi
penyesuaian dirinya dengan lingkungannya, mampu menangani atau mematuhi
kebutuhan dan masalahnya, dan mampu mengembangkan dirinya dalam rangka
mencapai tujuan hidupnya. Jenis layanan dasar seperti bimbingan klasikal, bimbingan
kelompok, himpunan data, layanan informasi, dan lain sebagainya.

1. Layanan Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami


lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang dipelajari,
untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta
didik di lingkungan yang baru. Pada awal tahun pelajaran baru, siswa diberi materi
tata cara belajar di kelas, syarat kenaikan kelas, tata krama pergaulan, dan lain-lain.

2. Layanan Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan
memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan pendidikan
lanjutan. Siswa diberi informasi mengenai tujuan sekolah dan harapan orang tua
sehingga siswa lebih memahami tujuan pribadi sekolah di SMK Satria Magelang.
Selanjutnya siswa diharapkan mampu menata diri, merencanakan dan
mengarahkan diri sesuai tujuan masing-masing. Kegiatan layanan informasi dapat
dilakukan di dalam maupun di luar ruangan. Layanan BK di kelas dialokasikan 1
jam pelajaran seminggu. Materi layanan antara lain pemahaman diri, pemahaman
terhadap orang lain, nilai-nilai pribadi dan lingkungan, informasi perguruan tinggi,
informasi karir, dan lain-lain.

3. Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik menguasai


konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam
kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat. Materi layanan BK pada
penguasaan konten antara lain berkaitan dengan ibadah sesuai agama dan
keyakinan masing-masing, bersikap sopan dan hormat kepada orang yang lebih
tua, problem solving, sikap asertif, kemampuan kerja sama, bersikap kritis dan
rasional, fokus dan konsentrasi, Untuk meningkatkan kecakapan membaca,
memahami bacaan, ketrampilan berpikir kreatif, meningkatkan kesadaran diri,
ketrampilan belajar, menghilangkan perasaan gugup saat ujian.

4. Bimbingan Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam


pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar,
karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu
melalui dinamika kelompok. Penting melakukan bimbingan kelompok sebagai
upaya preventif. Pada awal tahun pelajaran dilakukan bimbingan kelompok kepada
siswa berdasarkan pemetaan kondisi siswa misalnya siswa-siswa yang mendapat
bea siswa, yang jumlah nilai UANnya rendah, siswa yang akselerasi waktu SMP
dan lain-lain. Bimbingan kelompok selanjutnya disesuaikan dengan kebutuhan
para siswa misalnya berkaitan dengan penyesuaian sosial dan studi lanjut.

5. Aplikasi Instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri peserta


didik dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun
non-tes. Antara lain angket siswa, DCM, ATP, ITP, AUM, angket sosiometri,
angket minat, angket pilihan studi lanjut, psikhotes penjurusan, kuis multi
kecerdasan, talent tes, tes gaya belajar, psikhotes studi lanjut, tes potensi akademik,
tes tipe kepribadian.

6. Himpunan Data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan


pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan,
sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia. Data yang dihimpun antara
lain identitas siswa, identitas orang tua, pekerjaan orang tua, alamat yang mudah
dihubungi, no telepon/hp orang tua, hasil wawancara casis, hasil psikhotes, sekolah
asal dan jumlah nilai UAN, status siswa (bea siswa), prestasi yang pernah
diperoleh di SMP.

C. Layanan Responsif
Layanan responsif merupakan layanan bantuan bagi para siswa yang
memiliki kebutuhan atau masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera
(immediate needs and concerns ). Layanan ini bertujuan untuk membantu siswa
dalam memenuhi kebutuhanannya yang dirasakan pada saat ini, atau para siswa
yang dipandang mengalami hambatan ( kegagalan ) dalam menyelasaikan tugas –
tugas perkembangannya. Indikator dari kegagalan itu berupa ketidakmampuan
untuk menyesuaikan diri atau perlaku bermasalah, atau malasuai ( maladjusment ).
Jenis layanan responsif adalah ;
1. Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam
mengentaskan masalah pribadinya. Konseling perorangan dapat dilayani pada
jam KBM bila keadaan mendesak, jam istirahat maupun jam diluar KBM
misalnya sore hari. Tempat konseling di ruang BK, di ruang lingkungan
sekolah.
2. Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam
pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.
Konseling kelompok dapat dilakukan pada waktu dan tempat yang telah
disepakati bersama, baik di ruang BK, di kelas. Aktifitas dalam dinamika
kelompok cukup banyak, kita dapat memilih disesuaikan dengan permasalahan
dan karakter setiap siswa.
3. Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain
dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu
dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik. Layanan
konsultasi dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja, juga dapat
menggunakan sarana komunikasi yang ada. Guru BK menyediakan layanan
konsultasi bagi siswa, guru, wali kelas, dan orang tua baik yang datang ke
sekolah maupun melalui telepon
4. Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan
permasalahan dan memperbaiki hubungan antarmereka. SMK Satria Magelang
sebagai sekolah dengan siswa remaja berusia antara 14 – 18 tahun, berasal dari
latar belakang keluarga yang berbeda, kebiasaan yang berbeda, kepribadian
yang unik, sangat memungkinkan terjadinya friksi dan konflik. Untuk menjaga
kedamaian, disetiap kelas dipilih seorang siswa yang disebut ketua kelas . Ketua
kelas disini maksudnya bukan yang berusia paling tua tapi yang sikap
kepribadiannya dapat diteladani teman-temannya, mampu mengendalikan
teman-teman dan disegani. Ketua kelas diharapkan mampu menjadi mediator
teman sebaya, karena itu mereka relatif sering berkomunikasi dengan guru BK.
5. Konferensi Kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam
pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data,
kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik, yang
bersifat terbatas dan tertutup. Guru Bimbingan Konseling juga memberi
masukan, saran, mengkomunikasikan dengan pihak-pihak terkait, menyiapkan
siswa yang mendapat sangsi dan hukuman dan mendampingi siswa selama
menjalani proses hukuman.
6. Kunjungan rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan komitmen
bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua
dan lingkungan tempat tinggalnya.
7. Alih Tangan Kasus, yaitu kegiatan untuk memindahkan penanganan masalah
peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangannya. Misalnya
dengan dokter dan paramedis sekolah, dokter spesialis rumah sakit, psikolog
dan terapis.

D. Layanan Perencanaan Individual


Layanan perncanaan individual dapat diartikan sebagai layanan bantuan kepada
semua siswa agar mampu membuat dan melaksanakan perencanaan masa
depannya, berdasarkan pemahaman akan kekuatan dan kelemahan dirinya.
Layanan perncanaan individual adalah layanan bimbingan yang bertujuan
membantu siswa membuat dan mengimplementasikan rencana – rencana
pendidikan, karier dan sosial pribadinya. Membantu siswa memantau dan
memahami pertumbuhan dan perkembangannya sendiri, kemudian merencanakan
dan mengimplementasikan rencana – rencanannya itu sesuai dengan pemantauan
dan pemahamannya itu. Dapat juga dikemukakan bahwa layanan ini bertujuan
untuk membimbing seluruh siswa agar (a) memiliki kemampuan untuk
merumuskan tujuan, perencanaan, atau pengelolaan terhadap pengembangan
dirinya, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir; (b) dapat
belajar melakukan kegiatan atau tindakan berdasarkan pemahamannya atau tujuan
yang telah dirumuskan secara proaktif. Layanan perencanaan individual berupa
penilaian diri, penempatan dan penyaluran.;

1. Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta didik


memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok
belajar, jurusan/program studi, kegiatan ekstra kurikuler,urutan tempat duduk,
penjurusan, penempatan dalam tim-tim kegiatan siswa, pemilihan studi lanjut
dan lain-lain.
2. Kegiatan penilaian diri
Penilaian hasil kegiatan pelayanan konseling dilakukan melalui:
a. Penilaian segera (LAISEG), yaitu penilaian pada akhir setiap jenis layanan
dan kegiatan pendukung konseling untuk mengetahui perolehan peserta
didik yang dilayani.
b. Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN), yaitu penilaian dalam waktu
tertentu (satu minggu sampai dengan satu bulan) setelah satu jenis layanan
dan atau kegiatan pendukung konseling diselenggarakan untuk
mengetahui dampak layanan/kegiatan terhadap peserta didik.
c. Penilaian jangka panjang (LAIJAPANG), yaitu penilaian dalam waktu
tertentu (satu bulan sampai dengan satu semester) setelah satu atau
beberapa layanan dan kegiatan pendukung konseling diselenggarakan
untuk mengetahui lebih jauh dampak layanan dan atau kegiatan
pendukung konseling terhadap peserta didik.

C. Penilaian proses kegiatan pelayanan konseling dilakukan melalui analisis


terhadap keterlibatan unsur-unsur sebagaimana tercantum di dalam SATLAN
dan SATKUNG, untuk mengetahui efektifitas dan efesiensi pelaksanaan
kegiatan.
D. Hasil penilaian kegiatan pelayanan konseling dicantumkan dalam
LAPELPROG
E. Hasil kegiatan pelayanan konseling secara keseluruhan dalam satu semester
untuk setiap peserta didik dilaporkan secara kualitatif. Laporan dituliskan
dalam kolom pengembangan diri pada laporan hasil belajar. Hasil penilaian
yang dituliskan adalah ketercapaian anak dalam mencapai tugas
perkembangan
F. Deskripsi Kebutuhan Peserta Didik
Dalam menjalankan tugasnya, guru Bimbingan dan Konseling memiliki
kewajiban terlebih dahulu menyusun daftar kebutuhan (need assesment). Tujuan
diselenggarakannya need assesmen adalah untuk mengetahui kebutuhan dan
permasalahan siswa.
Ada beberapa contoh aplikasi instrumen yang dapat digunakan untuk mengetahui
kebutuhan siswa, antara lain Daftar Cek Kebutuhan (DCK), Daftar Cek Masalah
(DCM), Inventori Tugas Perkembangan (ITP), Alat Ungkap Masalah (AUM),
Analisis Tugas Perkembangan (ATP), Identifikasi Kebutuhan dan Masalah Siswa
(IKMS).
Selain itu, penyusunan program juga mempertimbangkan dari masukan-masukan
dari berbagai pihak terkait yang dapat digunakan sebagai dasar penyusunan daftar
kebutuhan peserta didik. Angket daftar kebutuhan peserta didik di SMK Satria
Magelang di susun bersama-sama oleh guru Bimbingan dan Konseling dengan
menggunakan DCK.
Adapun deskripsi kebutuhan peserta didik dapat disampaikan sebagaimana
tersebut dalam tabel 1. yang terdapat di bawah ini:
Tabel 1.
Deskripsi Kebutuhan
Layanan Bimbingan dan Konseling

Bidang
Layanan Hasil Asesmen Kebutuhan Rumusan Kebutuhan
Ingin lebih rajin beribadah. Pemahaman pentingnya beribadah.
Ingin menerima diri secara Penerimaan diri secara positif dalam

Pribadi positif dalam hal fisik dan hal fisik dan psikis.
psikis.
Ingin lebih hemat, gemar Pemahaman pentingnya hidup hemat,
menabung dan mampu menabung, dan mengatur keuangan
mengatur
Ingin lebihkeuangan pribadi.
menghormati pribadi.
agama Pentingnya menghormati agama
yang dianut oleh orang lain. yang dianut oleh orang lain.
Ingin bekerjasama dalam Pemahaman pentingnya
Sosial
mengerjakan sesuatu dengan bekerjasama dengan orang lain.
orang lain.
Ingin memahami nilai-nilai Pemahaman pentingnya membuka
dalam membuka usaha usaha bersama orang lain dan
bersama orang lain dan apa manfaatnya.
Ingin lebih semangat
saja manfaatnya. Pemahaman pentingnya mempelajari
mempelajari agama yang agama yang dianut secara lebih
dianut.
Ingin menerima orang lain dalam.
Pentingnya menerima orang lain
Belajar dengan keadaan fisik dan dengan keadaan fisik dan psikis yang
psikis yang berbeda dalam berbeda dalam kegiatan belajar.
Ingin lebih
kegiatan bersungguh-
belajar. Pemahaman akan pentingnya
sungguh belajar berwirausaha ketekunan dalam belajar
demi meraih cita-cita. berwirausaha untuk meraih cita-
cita.
Ingin mengetahui apa Pemahaman pentingnya mentaati
manfaat mentaati tata tata tertib bagi kehidupan masa
tertib bagi kehidupan depan.
Ingin lebih bertanggung
masa depan saya. Pemahaman tanggung jawab

Karir jawab terhadap dalam memilih karir/pekerjaan.


pemilihan
Ingin melatih
karir/pekerjaan saya. Pemahaman pentingnya bergaul
kemampuan bergaul dengan orang lain dalam
dalam meraih karier pencapaian karier masa depan.
masa depan.
A. Dukungan sistem (system support)
Ketiga komponen program di atas, merupakan pemberian layanan BK
kepada para siswa secara langsung. Sedangkan dukungan sistem merupakan
komponen program yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada
siswa, atau memfasilitasi kelancaran perkembangan siswa. Dukungan sistem
adalah kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan untuk memantapkan,
memelihara, dan meningkatkan program bimbingan secara menyeluruh melalui
pengembangan profesional : hubungan masyarakat dan staf, konsultasi dengan
guru, staf ahli/penasihat, masyarakat yang lebih luas: manajemen program :
penelitian dan pengembngan. Program ini memberikan dukungan kepada guru
bimbingan dan konseling dalam rangka memperlancar penyelenggaraan ketiga
program layanan di atas. Sedangkan bagi personil pendidikan lainnya adalah untuk
memperlancar penyelenggaraan program pendidikan di sekolah.
BAB III
SISTEM MANAGEMEN

A. Kesepakatan
1. Kepala Sekolah
Sebagai penanggung jawab kegiatan pendidikan di sekolah, tugas kepala
sekolah ialah
1. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pendidikan, yang meliputi kegiatan
pengajaran, pelatihan, serta bimbingan dan konseling di sekolah
2. Menyediakan dan melengkapi sarana dan prasarana yang di perlukan
dalam kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah
3. Memberikan kemudahan bagi terlaksananya program bimbingan dan
konseling di sekolah
4. Melakukan supervise terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling di
sekolah
5. Menetapkan koordinator guru bimbingan dan konseling yang bertanggung
jawab atas koordinasi pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah
berdasarkan kesepakatan bersama guru bimbingan dan konseling
6. Membuat surat tugas guru bimbingan dan konseling dalam proses
bimbingan dan konseling pada setiap awal catur wulan
7. Menyiapkan surat pernyataan melakukan kegiatan bimbingan dan
konseling sebagai bahan usulan angka kredit bagi guru pembimbing. Surat
pernyataan ini di lampiri bukti fisik pelaksanaan tugas
8. Mengadakan kerjasama dengan instansi lain yang terkait dalam
pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling
2. Wakil Kepala Sekolah
Wakil Kepala Sekolah membantu kepala sekolah dalam hal :
1. Mengkoordinasikan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling
kepada semua personil sekolah
2. Melaksanakan kebijakan pimpinan sekolah terutama dalam pelaksanaan
layanan bimbingan dan konseling
3. Koordinator Bimbingan dan Konseling
Tugas-tugas koordinator bimbingan dan konseling, dapat di rinci seperti :
1. Mengkoordinasikan para guru bimbingan dan konseling dalam :
a. Memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling
b. Menyusun program bimbingan dan konseling
c. Melaksanakan program bimbingan dan konseling
d. Mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan konseling
e. Menilai program bimbingan dan konseling
f. Mengadakan tindak lanjut
2. Membuat usulan kepada kepala sekolah dan mengusahakan terpenuhinya
tenaga, sarana, dan prasarana
3. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling
kepada kepala sekolah
4. Guru Bimbingan dan Konseling (Konselor)
Adapun tugas guru bimbingan dan konseling ialah :
1. Memasyarakatkan kegiatan bimbingan dan konseling
2. Merencanakan program bimbingan dan konseling
3. Merumuskan persiapan kegiatan bimbingan dan konseling
4. Melaksanakan layanan bimbingan dan konseling terhadap peserta didik
yang menjadi tanggung jawabnya
5. Menilai proses dan hasil kegiatan layanan bimbingan dan konseling
6. Menganalis hasil penilaian
7. Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis penilaian
8. Mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan konseling
9. Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan kepada coordinator guru
bimbingan dan konseling
5. Guru Mata Pelajaran
Guru adalah personil yang sangat penting dalam aktivitas bimbingan dan
konseling. Tugas-tugasnya adalah :
1. Membantu memasyarakatkan layanan bimbingan dan konseling kepada
peserta didik
2. Melakukan kerjasama dengan guru bimbingan dan konseling dalam
mengidentifikasi peserta didik yang memerlukan bimbingan dan konseling
3. Mengalihtangankan peserta didik yang memerlukan bimbingan dan
konseling kepada guru bimbingan dan konseling
4. Mengadakan upaya tindak lanjut layanan bimbingan dan konseling
(program perbaikan dan program pengayaan)
5. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperoleh layanan
bimbingan dan konseling dari guru bimbingan dan konseling
6. Membantu mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam rangka
penilaian bimbingan dan konseling
7. Ikut serta dalam program layanan bimbingan dan konseling
6. Wali Kelas
Wali kelas sebagai mitra kerja konselor, juga memiliki tugas-tugas bimbingan
dan konseling, yaitu :
1. Membantu guru bimbingan dan konseling melaksanakan layanan
bimbingan dan konseling yang menjadi tanggung jawabnya
2. Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi peserta didik,
khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya, untuk mengikuti
layanan bimbingan dan konseling
3. Memberikan informasi tentang peserta didik di kelasnya untuk memperoleh
layanan bimbingan dan konseling dari guru bimbingan dan konseling
4. Menginformasikan kepada guru mata pelajaran tentang peserta didik yang
perlu diperhatikan khusus
5. Ikut serta dalam konferensi kasus
6. Home visit (kunjungan rumah)

7. Staf Administrasi
Seperti personil bimbingan lain, staf administrasi pun adalah personil yang
memiliki tugas bimbingan khusus, yaitu :
1. Membantu guru bimbingan dan konseling (konselor) dan koordinator dalam
mengadministrasikan seluruh kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah
2. Membantu mempersiapkan seluruh kegiatan bimbingan dan konseling
3. Membantu menyiapkan sarana yang diperlukan dalam layanan bimbingan
dan konseling

B. Penanggung jawab
Keberhasilan layanan bimbingan dan konseling sangat ditopang oleh
kepemimpinan yang kokoh. Penanggung jawab supaya layanan bimbingan dan
konseling optimal adalah kepala sekolah SMK Satria Magelang yaitu bapak
Zaenal Abidin,S.T

C. Alokasi Waktu

Bentuk Layanan SMK Satria Magelang

Layanan dasar 15%-25%

Layanan Responsif 25-35%

Layanan Perencanaan Individual 25-30%

Dukungan System 15-20%

D. Assesmen Kebutuhan
Sebagaimana penyusunan program bimbingan dan konseling di sekolah dimulai
dengan kegiatan assesmen atau mengidentifikasi aspek-aspek yang dijadikan masukan
bagi penyusunan program. Kegiatan assesmen itu meliputi :
1. Assesmen lingkungan yang terkait dengan kegiatan mengidentifikasi harapan
sekolah dan masyarakat, sarana prasarana pendukung, kondisi dan kualifikasi
konselor dan kebijakan kepala sekolah dan steak holder
2. Assesmen kebutuhan atau masalah peserta didik seperti aspek fisik, kecerdasan,
motif belajar, sikap dan kebiasaan belajar, minat-minatnya, masalah-masalah yang
dialami, dan kepribadian.
3. Pengalaman empiris guru bimbingan konseling yaitu memperhatikan asal siswa,
siswa yang mendapat bea siswa, siswa yang waktu di SMP akselerasi, siswa yang
jumlah nilai UAN rendah,
4. Pengalaman empiris guru pembimbing terhadap kekhasan masalah-masalah siswa
yang berbeda setiap tingkatnya.
E. Hasil Identifikasi 5 Topik Masalah yang tinggi

Kelas No Topik
X,XI,XII 1 Kebiasaan Belajar
X,XI,XII 2 Masalah Kesehatan
X,XI,XII 3 Hubungan Pribadi
X 4 Penyesuaian terhadap kurikulum
XI,XII 5 Masa depan & cita-cita

F. Pelaksanaan BK
 Substandi Layanan Dasar
a. Layanan Orientasi:materi pengembangan pribadi berkarakter, yaitu objek-
objek orientasi seperti:
1) Fasilitas olah raga; latihan bina raga; bela diri.
2) Sanggar seni dan budaya
3) Tempat peribadatan
4) Rehabilitasi penderita narkoba
5) Lembaga kerja / pelatihan, industri
b. Layanan Orientasi: materi pengembangan hubungan sosial berkarakter,
yaitu objek-objek orientasi seperti:
1) Kegiatan gotong royong
2) Perjamuan
3) Seminar, lokakarya, diskusi, dan kegiatan kelompok lainnya
4) Rapatbesar
c. Layanan Orientasi: materi pengembangan kemampuan belajar yaitu materi-
materi orientasi, seperti:
1) Lembaga bimbingan belajar
2) Fasilitas belajar di satuan pendidikan
3) Perpustakaan sekolah, perpustakaan daerah
4) Satuan-satuan pendidikan dengan pola belajar tertentu
5) Perguruan Tinggi dan Perusahaan
d. Layanan Orientasi: Materi pengembangan wawasan, arah dan implementasi
karir, yaitu objek-objek orientasi, seperti:
1) Kursus-kursus keterampilan
2) Bengkel
3) Perusahaan/pabrik, industri
4) Kantor
5) Perkebunan, pertanian, perikanan, pertambangan
 Layanan Informasi
a. Layanan Informasi: Informasi tentang pengembangan potensi,
kemampuan dan kondisi pribadi yang berkarakter, seperti:
1) Kecerdasan
2) Bakat
3) Minat
4) Karakteristik pribadi; pemahaman diri
5) Tugas perkembangan, tahap perkembangan
6) Gejala perkembangan tertentu
7) Perbedaan individual
8) Keunikan diri
b. Layanan Informasi: Informasi tentang potensi, kemampuan dan kondisi
hubungan sosial yang berkarakter, seperti :
1) Pemahaman terhadap orang lain
2) Kiat berteman
3) Hubungan antarremaja
4) Hubungan dalam keluarga
5) Hubungan dengan guru, orangtua, pimpinan masyarakat
6) Data Sosiogram

c. Layanan Informasi: Informasi tentang potensi, kemampuan, kegiatan


dan hasil belajar, seperti: Peminatan dalam belajar : peminatan akademik,
vokasional, dan studi lanjutan
1) Sistem Kredit Semester (SKS)
2) Kiat belajar
3) Kegiatan belajar di dalam kelas
4) Belajar kelompok
5) Belajar mandiri
6) Hasil belajar mata pelajaran
7) Persiapan ulangan, ujian US dan UN

Catatan : Dalam layanan informasi dengan materi pengembangan


kemampuan belajar dan peminatan kelanjutan studi perlu ditekankan nilai-nilai
karakter dalam belajar seperti disiplin, ulet dan kerja keras, kewajiban
pengembangan potensi diri secara optimal.

d. Layanan Informasi: Informasi tentang potensi, kemampuan, arah dan kondisi


karir, seperti: Hubungan antara bakat, minat, pekerjaan, dan pendidikan
1) Persyaratan karir
2) Pendidikan umum dan pendidikan kejuruan
3) Informasi karir/pekerjaan/pendidikan
Catatan :
Dalam layanan informasi dengan materi pengembangan wawasan, arah dan
implementasi peminatan karir perlu ditekankan nilai-nilai karakter dalam bekerja
seperti disiplin, ulet dan kerja keras, jujur, produktif, nilai tambah, manfaat untuk diri
sendiri, orang lain, dan lingkungan.

 Layanan Penguasaan Konten


a. Layanan Penguasaan Konten: Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan
pribadi yang berkarakter, seperti:
1) Mengatur jadwal kegiatan sehari-hari: di rumah, di sekolah, di luar
rumah/sekolah.
2) Menyampaikan kondisi diri sendiri kepada orang lain
3) Mengambil keputusan, antara lain tentang peminatan belajar, karir
dankelanjutan studi
4) Menggunakan waktu senggang
5) Memperkuat ibadat keagamaan
6) Mengendalikan diri
7) Berpikir dan bersikap positif; apresiatif
8) Mematuhi peraturan lalu-lintas
b. Layanan Penguasaan Konten: Kompetensi dankebiasaan dalam kehidupansosial
yang berkarakter,seperti:
1) Cara berbicara dengan orang yang berbeda-beda (teman sebaya, orang
yang lebih tua, anggota keluarga)
2) Kemampuan berpidato
3) Menyampaikan pendapat secara lugu (asertive) kepada orang lain
4) Mendengar, memahami dan merespon secara tepat dan positif
pendapatorang lain
5) Melihat kebaikan orang lain dan mengekspresikannya
6) Menulis surat persahabatan
7) Mengucapkan salam; terima kasih; meminta maaf
8) Kemampuan berdiskusi; bermusyawarah

c. Layanan Penguasaan Konten: Kompetensi dan kebiasaan dalam kegiatan


dan penguasaan bahan belajar, seperti:
1) Menyusun jadwal belajar
2) Bertanya/menjawab di dalam kelas
3) Meringkas materi bacaan
4) Menyusun kalimat efektif dalam paragraf
5) Menyusun laporan kegiatan/tugas pelajaran
6) Menyusun makalah.
Catatan : Dalam layanan penguasaan konten dengan materi pengembangan
kemampuan belajar perlu ditekankan nilai-nilai karakter dalam belajar seperti
disiplin, ulet dankerja keras, kewajiban pengembangan potensi diri secara optimal,
dalam kaitannya dengan peminatan akademik, vokasional dan studi lanjutan.
d. Layanan Penguasaan Konten: Kompetensi dan kebiasaan dalam pengembangan
karir, seperti:
1) Menyalurkan peminatan sesuai dengan bakat, minat, kegemaran yang
mengarah ke karir tertentu
2) Memelihara perabotan rumah tangga: pakaian, perabot, peralatan listrik
3) Memperbaiki peralatan sederhana
4) Menyusun lamaran pekerjaan; currikulum vitae
5) Mempertimbangkan dan memilih pekerjaan
6) Mempertimbangkan dan memilih pendidikan sesuai dengan arah
peminatankarir

Catatan :
Dalam layanan penguasaan konten dengan materi pengembangan wawasan, arah dan
implementasi karir perlu ditekankan nilai-nilai karakter dalam bekerja seperti disiplin,
ulet dan kerja keras, jujur, produktif, nilai tambah, manfaat untuk diri sendiri, orang
lain, dan lingkungan, dalam kaitannya dengan peminatan akademik,vokasional dan
studi lanjutan.

 Layanan Bimbingan Kelompok


(1) Layanan Bimbingan Kelompok: Topik tentang kemampuan dan kondisi
pribadi yang pembahasannya diorientasikan pada pemahaman dan pengembangan
nilai-nilai karakter, seperti:
 Potensi diri
 Kiat menyalurkan bakat, minat, kegemaran, hobi
 Kebiasaan sehari-hari di rumah; kegiatan rutin, membantu orang tua, belajar
 Sikap terhadap narkoba; KKN; pembunuhan
 Sikap terhadap bencana alam; kecelakaan; HAM; kemiskinan; anak terlantar
 Perbedaan individu

(2) Layanan Bimbingan Kelompok: Topik tentang Kemampuan dan kondisi


hubungan sosial yang pembahasannya diorientasikan pada pemahaman
danpengamalan nilai-nilai karakter, seperti:
 Hubungan muda-mudi
 Suasana hubungan di sekolah: antarsiswa, guru-siswa, antarpersonil sekolah
lainnya
 Peristiwa sosial di masyarakat: demo brutal, bentrok antarwarga
 Peranan RT/RW
 Toleransi, solidaritas

(3) Layanan Bimbingan Kelompok: Topik tentang kemampuan, kegiatan dan hasil
belajar, seperti:
 Kiat-kiat belajar; belajar sendiri; belajar kelompok
 Sikap terhadap mata pelajaran; tugas/PR; suasana belajar di sekolah,perpustakaan,
laboratorium
 Sikap terhadap hasil ulangan, ujian
 Masalah menyontek dalam ulangan/ujian
 Pemanfaatan buku pelajaran
Catatan :
Dalam layanan bimbingan kelompok dengan materi pengembangan
kemampuanbelajar perlu ditekankan nilai-nilai karakter dalam belajar seperti disiplin,
ulet dan kerja keras, kewajiban pengembangan potensi diri secara optimal, dalam
kaitannya dengan peminatan akademik, vokasional dan studi lanjutan.

(4) Layanan Bimbingan Kelompok: Topik tentang pengembangan karir, seperti:


 Hidup adalah untuk bekerja
 Masa depan kita; masalah pengangguran; lowongan pekerjaan; PHK
 Memilih pekerjaan; memilih pendidikan lanjutan
 Masalah TKI/TKW

Catatan :
Dalam layanan bimbingan kelompok dengan materi pengembangan wawasan, arah
dan implementasi karir perlu ditekankan nilai-nilai karakter dalam bekerja seperti
disiplin, ulet dan kerja keras, jujur, produktif, nilai tambah, manfaat untuk diri
sendiri, orang lain, dan lingkungan, dalam kaitannya dengan peminatan akademik,
vokasional dan studi lanjutan.

 Aplikasi Instrumentasi
Aplikasi Instrumentasi:
Instrumen tes dan nontes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah pribadi,
sosial, belajar, dan karir (termasuk masalah peminatan) yang bentuk dan isinya
bermacam-macam, seperti:
 Tes Inteligensi
 TesBakat
 Inventori Minat Karir
 Inventori Kreativitas
 Inventori Kepribadian: Self-Esteem; Locus of Control
 Inventori Hubungan Sosial
 Inventori Tahap Perkembangan
 Sosiometri
 Alat Ungkap Masalah: Masalah Belajar, dan Masalah-masalah lainnya
 Tes Hasil Belajar
 Tes Diagnostik
Masing-masing instrumen diatas ada yang mengukur atau mengungkapkan satu atau
lebih kondisi diri peserta didik/sasaran layanan: kondisi diri pribadi, hubungan
sosial, kemampuan belajar, dan atau arah/kemampuan karir (termasuk masalah
peminatan). Dalam aplikasi instrumentasi perlu ditekankan nilai-nilai karakter seperti
kejujuran, objektivitas, penghargaan terhadap perbedaan individu.

 Himpunan Data
(1) Himpunan Data: Data perkembangan, kondisi dan lingkungan diri pribadi, seperti:
 Identitas diri
 Potensi dasar: inteligensi, bakat, minat (dan arah peminatan)
 Identitas keluarga
 Riwayat kesehatan
 Catatan anekdot (kejadian khusus)
 Masalah diri pribadi

(2) Himpunan Data: Data perkembangan, kondisi hubungan dan lingkungan


sosial, seperti:
 Sosiogram
 Teman dekat
 Data hubungan sosial
 Masalah sosial

(3) Himpunan Data: Data kemampuan, kegiatan dan belajar, serta arah karir seperti, :
 Nilai hasil belajar
 Data kegiatan belajar
 Riwayat pendidikan
 Masalah belajar dan kelanjutan studi

(4) Himpunan Data: Data kemampuan, arah dan persiapan / peminatan karir, seperti:
 Pekerjaan orang tua/keluarga
 Bakat-minat karir; jurusan yang diambil dan peminatan pada umumnya
 Masalah karir
Catatan untuk Dalam penyelenggaraan himpunan data perlu ditekankan peminatan
akademik,vokasional dan studi lanjutan,dengan menerapkan asas kerahasiaan
dan nilai-nilai karakter seperti kejujuran, objektivitas, penghargaan terhadap
perbedaan individu.

 Substandi Layanan Responsif


 Layanan Konseling Perorangan
Layanan BK Perorangan: Materi yang dibahas dalam layanan BK
perorangan tidak dapat ditetapkan terlebih dahulu, melainkan akan diungkapkan
oleh klien ketika layanan dilaksanakan. Apapun masalah yang diungkapkan oleh
klien (masalah pribadi, sosial, belajar, ataupun karir), maka masalah itulah yang
dibahas dalam layanan BK perorangan. Dalam hal ini konselor dapat memanggil
siswa (yaitu siswa yang menjadi tanggung jawab asuhannya) untuk diberikan
layanan BK untuk masalah tertentu (masalah pribadi,sosial, belajar, atau karir), namun
konselor harus lebih mengutamakan masalah yang dikemukakan sendiri oleh siswa
yang menerima layanan BK perorangan. Pembahasan materi dalam layanan BK
perorangan diorientasikan pada pemahaman dan pengamalan nilai-nilai karakter yang
terpuji.

 Layanan Konseling Kelompok


Layanan Konseling Kelompok: Seperti untuk layanan BK perorangan, materi
yang dibahas dalam BK kelompok tidak dapat ditetapkan terlebih dahulu oleh
konselor, melainkan akan dikemukakan oleh masing-masing anggota kelompok.
Apapun masalah yang diungkapkan oleh anggota kelompok tersebut, dan terpilih
untuk dibicarakan (apakah masalah pribadi, sosial, belajar, ataupun karir, termasuk
permasalahan peminatan) itulah yang dibahas melalui layanan BKkelompok.
Dalam hal ini konselor dapat mengikutsertakan seorang atau lebih siswa yang
diasuhnya untuk menjadi anggota kelompok dan menjalani layanan BK
kelompok dengan masalah tertentu (masalah pribadi, sosial, belajar, atau karir)
dan dapat mengupayakan agar masalah tersebut dapat dibahas, namun konselor harus
lebih mengutamakan masalah yang dipilih oleh kelompok untuk dibahas dalam BK
kelompok. Pembahasan materi dalam layanan BK kelompok diorientasikan pada
pemahaman dan pengamalan nilai-nilai karakter yang terpuji.
 Layanan Konsultasi
Layanan Konsultasi: Seperti untuk layanan BK perorangan, materi yang
dibahas dalam layanan konsultasi tidak dapat ditetapkan terlebih dahulu oleh
konselor, melainkanakan dikemukakan oleh konsulti ketika layanan berlangsung.
Apapun masalah yang diungkapkan oleh konsulti tentang siswa yang hendak
dibantunya (apakah masalah pribadi, sosial, belajar, atau karir, termasuk
masalahpeminatan) itulah yang dibahas dalam layanan konsultasi, dalam kaitannya
dengan peminatan akademik, vokasional dan studi lanjutan. Konselor dapat
memperkirakan apa yang hendak dikemukakan oleh konsulti untuk dibahas dalam
layanan konsultasi, namun konselor harus mengutamakan pembahasan masalah
yang dikemukakan sendiri oleh konsulti. Dalam layanan konsultasi kegiatan dan
materi pembahasan diorientasikan pada pemahaman dan pengamalan nilai-nilai
karakter yang terpuji.

 Layanan Mediasi
Layanan Mediasi: Masalah yang menyebabkan perselisihan pada dasarnya
adalah masalah sosial. Dalam hal ini layanan mediasi pertama-tama menangani
hubungan sosial di antara pihak-pihak yang berselisih. Dalam pelaksanaan
layanan mediasi boleh jadi akan muncul masalah pribadi, masalah belajar, masalah
karir (termasuk masalah peminatan) dan masalah sosial lainnya yang perlu
ditangani oleh konselor. Seluruh kegiatan dan materi pembahasan diorientasikan pada
pemahaman dan pengamalan nilai-nilai karakter yang terpuji.

5. Layanan Advokasi
Layanan Advokasi: Seperti pada layanan konsultasi dan mediasi, masalah yang
dibahas dalam layanan advokasi terkait dengan sejumlah pihak. Secara khusus
layanan advokasi menekankan pada upaya pembelaan terhadap hak-hak pribadi
yang kurang diperhatikan oleh pihak lain dan atau mendapat perlakuan yang salah.
Dalam hal ini layanan advokasi boleh jadi akan membahas masalah pribadi, masalah
belajar, masalah karir (termasuk masalah peminatan) dan masalah sosial lainnya
yang perlu ditangani oleh konselor, termasuk dalam kaitannya dengan peminatan
akademik, vokasional dan studi lanjutan. Seluruh kegiatan dan materi pembahasan
diorientasikan pada pemahaman dan pengamalan nilai-nilai karakter yang terpuji.
 Konferensi Kasus
(1) Konferensi Kasus: Masalah pribadi, seperti: Sering absen; membolos,Tingkah laku
menyimpang; nakal
(2) Konferensi Kasus: Masalah sosial, seperti: Suka menyendiri, Menganggu teman
(3) Konferensi Kasus: Kasus masalah belajar, seperti: Menganggu suasana kelas ketika
sedang belajar, Lalai mengerjakan PR, Nilai pelajaran rendah, Sulit mengikuti
pelajaran,Masalah melanjutkan studi
(4) Konferensi Kasus: Masalah karir, seperti: Masalah penjurusan, dan
peminatan,Pilihan karir, Kegiatan praktik; magang
Catatan untuk Dalam penyelenggaraan konfrensi kasus perlu ditekankan peminatan
akademik, vokasional dan studi lanjutan dengan menerapkan asas kerahasiaan dan
nilai-nilai karakter seperti kejujuran, objektivitas, penghargaan terhadap dan
perbedaan individu.

 Kunjungan Rumah
KunjunganRumah: Kegiatan kunjungan rumah dapat membawa/membahas satu atau
lebih masalah siswa (masalah pribadi, sosial, belajar, dan atau karir dalam
kaitannya dengan peminatan akademik, vokasional dan studi lanjutan) untuk
dibicarakan dengan orang tua dan atau keluarga. Kunjungan rumah dilaksanakan
seizin sasaran
layanan yang bersangkutan dan orang tua serta dalam suasana pengamalan nilai-nilai
karakter.

 Alih Tangan Kasus


Alih Tangan Kasus:Materi alih tangan kasus merupakan pendalaman terhadap
masalah pribadi, sosial, belajar, dan atau karir siswa yang semula ditangani oleh
konselor, dalam kaitannya denganpeminatan akademik, vokasional dan studi
lanjutan yang selanjutnya memerlukan penanganan oleh pihak lain yang
berkeahlian/berkewenangan. Dalam alih tangan kasus perlu ditekankan kesediaan
klien yang bersangkutan dan keprofesionalan pelayanan.

 Substandi Perencanaan Individu


 Layanan Penempatan dan Penyaluran untuk pengembangan kemampuan pribadi
dan sosial yang berkharakter dan peminatan kelanjutan studi dan karir dapat
dilakukan melalui penempatan di dalam kelas ( berkenaan dengan tempat duduk ),
pada kelompok belajar, diskusi, magang, krida, latihan keberbakatan/prestasi,
kegiatan lapangan kepanitian serta layanan bimbingan kelompok. Masing-masing
penempatan/penyaluran itu dapat dimaksudkan untuk mengembangkan satu atau
lebih kemampuan peserta didik: kemampuan pribadi, sosial, belajar, karir,
dalamkaitannya dengan peminatan akademik, vokasional dan studi lanjutan.

G. Strategi Pelaksanaan
Strategi pelaksanaan program bimbingan dan konseling memuat beberapa hal, antara
lain: memuat metode, waktu pelaksanaan dan tempat pelaksanaan, sehingga
diharapkan dapat memperlancar pelaksanaan dan bisa mencapai tujuan secara efektif
dan efisien.

1. Metode
Dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling pada SMK ini
menggunakan beberapa metode, antara lain:
a. Ceramah: melalui kegiatan penyampaian suatu informasi melalui tatap muka
untuk membahas wawasan siswa.
b. Diskusi: kegiatan yang dilakukan dalam bentuk kelompok untuk membahas
suatu persoalan sehingga diperoleh suatu kesimpulan dari pendapat siswa.
c. Tanya jawab: suatu kegiatan bimbingan dengan jalan meyampaikan pertanyaan
sehingga memperoleh perkiraan seberapa jauh wawasan siswa.
d. Refleksi : Kegiatan mengajak siswa untuk menjajaki kedalam diri pikiran
maupun perasaannya berkaitan dengan topik bimbingan.
e. Bermain peran : kegiatan untuk lebih meningkatkan pemahaman dan empati.

2. Waktu pelaksanaan Bimbingan dan Konseling


Kegiatan layanan bimbingan konseling dilaksanakan sejak siswa masuk SMK
Satria Magelang
a. Kegiatan Bimbingan dan Konseling di sekolah ini dilaksanakan dalam bentuk:
1). Kontak langsung
2). Tanpa kontak langsung.
b. Kegiatan tanpa kontak langsung untuk pelaksanaan layanan dapat digunakan
waktu di luar jam pelajaran di sekolah, volume kegiatan di luar jam pelajaran
sekolah
c. Untuk kegiatan yang memerlukan kontak langsung dengan siswa, guru
pembimbing memiliki “hak panggil” terhadap siswa asuh yang menjadi
tanggungjawabnya yang pelaksanaannya tidak merugikan siswa dalam
mengikuti pelajaran dan melalui jam tatap muka di kelas yang diatur secara
terjadwal 1 kali perminggu.
d. Waktu pelaksanaan bisa didalam jam KBM yang terjadwal 1 kali perminggu
atau di luar jam KBM sesuai dengan waktu yang disepakati bersama antara
klien dengan guru pembimbing.
3. Tempat pelaksanaan Bimbingan dan Konseling
a. Ruang kantor Bimbingan Konseling
b. Ruang kelas
c. Ruang konseling individual
d. Aula
e. Tempat lain (ruang perpustakaan)
H. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang diperlukan antara lain sebagai berikut:
1. Sarana
a. Alat pengumpul data
Contoh: format-format, angket daftar cek masalah ( DCM ), Identifikasi
Kebutuhan Masalah Siswa ( IKMS ), daftar siswa asuh, angket/data pribadi,
catatan harian, daftar nilai prestasi belajar, data sosiometri
b. Alat penyimpan data
Contoh: buku pribadi, catatan konseling, catatan anekdot, dll
c. Perlengkapan teknis
Contoh: cd, cd writer dan komputer, aplikasi bk secara ict
2. Prasarana
a. Ruang Bimbingan dan Konseling
b. Anggaran biaya untuk menunjang kegiatan layanan didukung oleh sekolah.

.
Kebutuhan Sarana & Prasarana
Layanan Bimbingan dan Konseling
Jumlah
Uraian Harga
No. Spesifikasi Volume Harga Manfaat Ket
Kebutuhan Satuan(Rp)
(Rp)

Double tipe 2 buah 6000 12.000


Gunting 1 buah 10.000 10.000
Sebagai media
Membuat Papan Paku pinus 1 pack 4000 4000
layanan
1 Bimbingan Isolasi besar 1 buah 8000 8000
informasi kepada
Kertas lipat 2 pak 8000 16.000
peserta didik.
Benang emas 1 roll 7500 7500
Stereofom 2 buah 10.000 20000  
Membuat Foto copy
1200 Lembar 150 180.000
leaflet Sebagai media
Leaflet Dan 1 lembar 200.000 200.000
baner layanan
banaer
2 Kertas HVS 1 Pack 50.000 50.000 bimbingan
iinformasi
pribadi-sosial,
2 Lembar 1000 2000 belajar, karir.
Kertas Cover  
 
509.500
Jumlah
 

pI. Penugasan beban kerja pengampuan siswa bagi guru bimbingan konseling

No Kelas Jumlah siswa Keterangan


1 X OA 34 Masuk pagi
4 XI OA 34 Masuk pagi
5 XII OA 20 Masuk pagi
7 XII OB 20 Masuk pagi
Total 108

Penjabaran Kegiatan Layanan Berdasarkan Assesment DCM

NO Permasalahan Tugas penyelesaian Alternatif Kegiatan


Kebutuhan
1 Kesehatan
Merasa lelah dan tidak Membantu siswa agar dapat Bimbingan klasikal
bersemangat mengelola waktu kegiatan tentang menajemen waktu
dan waktu istirahat demi secara efektif
dirinya sendiri

Sering merasa mengantuk Membantu siswa agar dapat Diskusi tentang


mengelola waktu untuk manajeman waktu dan
kesehatan diri sendiri kesehatan
Saya sering Malas Membantu siswa agar dapat Konseling individu,
mengatasi rasa malas bimbingan klasikal dan
diskusi kelompok tentang
malas
2 Keadaan Ekonomi
Merasa tidak mencukupi Membantu siswa agar mampu Bimbingan kelompok
uang saku sekolahnya memaksiamalkan prestasi tentang motivasi dalm
sehingga mereka mampu menggapai cita–cita dalam
meraih beasiswa keadaan kekurangan
Banyak adik/kakak yang Membantu siswa agar mampu Memberikan bimbingan
masih menjadi tanggungan hidup secara sederhana untuk tentang bagaimana cara
orang tua meringankan bebab orang tua hidup hemat

Orang tua tidak Membantu siswa dalam Konseling individu dan


mempunyai penghasilan memahami keadaan diskusi kelompok
tetap keluarganya bagaimana cara
mendapatkan beasiswa
Saya mengharapkan Membantu siswa dalam Bekerjasama dengan
memperoleh beasiswa meraih prestasi sehingga pihak terkait tentang
nantinya mendapatkan beasiswa prestasi maupun
beasiswa beasiswa bagi keluarga
kurang mampu
3 Keluarga
Sering bertengkar dengan Membantu siswa agar lebih Melakukan game tentang
saudara kandung memahami karakter saudara role playing
kandung dalm keluarga
Mata pencaharian orang Membantu siswa dalam Konseling individu dan
tua mengganggu pikiran pemahaman tentang mata diskusi tentang mencari
saya pencaharian orang tua yang nafkah dengan bermata
selama ini menjadikan nafkah pencaharian yang
utama berbeda-beda
Kurang diperhatikan orang Membantu siswa agar dapat Melakukan diskusi
tua hidup mandiri tanpa perhatian tentang sikap peranan
secara berlebihan dari saudara anak keluarga
atau orang tua
Merasa tidak nyaman Membantu siswa agar mampu Melakukan konseling
dengan pertengkaran orang mengharmoniskan lingkungan individu dan home visit
tua kluarganya

4 Agama dan Moral


Sering berdusta/tidak jujur Menanamkan kesadaran Bekerjasama dengan guru
kepada siswa terkait kejujuran agama
Merasa hormat dengan Menanamkan kepada siswa Diskusi kelompok tentang
orang yang lebih tua tenang bagaimana cara bagaimana cara
menghormati orang yang menghoramati orang yang
lebih tua lebih tua

5 Rekreasi
a. Waktu habis untuk Membantu siswa agar lebih Memberikan bimbingan
bermain besama teman mampu selektif dalam kepada siswa terkait
bermain serta dapat manajemen waktu secara
menggunakan waktunya efektiv dan efisien
secara efektiv dan efisien
b. Rendahnya memanfaatkan Membantu siswa agar lebih Memberikan bimbingan
dan menggunakan waktu mampu menggunakan kepada siswa terkait
luang waktunya secara efektiv dan manajemen waktu secara
efisien efektiv dan efisien
6 Pribadi
Kurang merasa percaya Membantu siswa agar Mengadakan bimbingan
diri mempunyai sikap percaya diri terkait tentang cara
menumbuhkah sikap
percaya diri
Merasa minder dengan Membantu siswa agar mempu Diskusi kelompok terkait
lawan jenis menyesuaikan diri dalam tata cara bergaul dengan
pergaulan dengan lawan jenis lawa jenis
Kurang bisa menghargai Menumbuhkan sikap tentang Mengadakan diskusi
dan mensyukuri terhadap beryukur atas dirinya kepada mengenai sikap
diri sendiri diri siswa penerimaan akan dirinya
Sering merasa iri hati atas Menumbuhkan sikap Bimbingan kelompok
prestasi orang lain konsekuen teradap orang lain mengenai sikap
konsekuen dan
menghargai orang lain
7 Hubungan Sosial
Sering merasa malu Membantu siswa agar lebih Memberikan bimbingan
percaya diri klasikal terkait cara
mengatasi rasa malu
Kurang bisa untuk menjadi Membantu siswa agar lebih Mengadakan diskusi
seorang pemimpin berani menjadi seorang kelompok mengenai
pemimpin kepemimpinan
Kurang bisa mengatur Menanamkan kepada siswa Memutarkan video
emosi tentang cara menjaga dan tentang manajemen emosi
mengatur emosi
Kurang bisa untuk Menumbuhkan sikap sabar Mengadakan bimbingan
bersabar pada diri siswa kelompok terkait sifat
penyabar
8 Masalah Remaja
Merasa mulai tertarik pada Menumbuhkan sikap saling Diskusi tentang
lawan jenis menghoramati dalam bagaimana etika bergaul
pergaulan dengan lawan jenis dengan lawan jenis
Dilarang untuk berpacaran Membantu siswa tentang Mengadakan bimbingan
oleh orang tua penyadaran tugas kelompok mengenai
perkembangan yang dialami aSMKra muda - mudi
b. Mempunyai pacar dapat Membantu siswa agar mampu Mengadakan bimbingan
memotivasi belajar di menjaga pergaulan dengan mengenai bagaimana tata
sekolah wanita / pria sehingga tidak cara bergaul dengan lawan
terjerumus dalam hal yang jenis
tidak baik seperti free sex
Merasa belum terlalu Membantu mengarahkan Bimbingan kelompok
penting untuk memikirkan kepada siswa terkait masalah
cinta aSMKra atau cinta
9 Penyesuaian Lingkungan
Sekolah
Kurang tertarik terhadap Menumbuhkan sikap Diskusi kelompok tentang
pelajaran tertentu semangat untuk lebih motivasi belajar
semangat dan menyenangi
pelajaran
b. Kurang bisa Menanamkan sikap dan Bimbingan kelompok
mempersiapkan diri bila mental yang kuat kepada terkait kiat sukses
ada ulangan siswa terkait bla menghadapi mengahadapi ulangan
ulangan
Merasa selalu dibuat tidak Membantu siswa agar lebih Mengadakan bimbingan
nyaman oleh teman mampu menyesuaikan tentang cara
terhadap teman - temannya menyesuaikan diri dalam
pergaulan
d. Merasa tidak tertarik Menanamkan motivasi untuk Memutarkan video
pelajaran karena gurunya bersekolah dengan semangat tentang arti pentingnya
tidak menarik yang tinggi untuk belajar untuk bersekolah
10 Penyesuaian Kurikulum
Rendahnya motivasi untuk Menumbuhkan motivasi Memutarkan video
belajar semangat belajar siswa tentang motivasi belajar
Kurang percaya diri Membantu siswa agar mampu Mengadakan bimbingan
apabila maju di depan lebih percaya diri apabila tentang cara agar lebih
kelas maju di depan kelas
Sering merasa takut Membantu siswa agar Bimbingan kelompok
terhadap ulangan memiliki sikap optimis bila tentang kiat sukses
menghadapi ulangan menghadapi ulangan
11 Kebiasaan Belajar
Rendahnya minat belajar Membantu siswa agar Memutarkan Video
siswa memililki motivasi belajar tentang motivasi belajar
b. Kurang bisa Membantu siswa agar mampu Memberikan Bimbingan
memanfaatkan waktu belajar secara efektif dan kelompok tentang
belajar secara efektif efisien bagaimana cara belajar
yang efektif
Hanya bisa belajar dengan Membantu siswa memiliki Diskusi kelompok
membuat ringkasan cara belajar yang kreatif mengenai cara belajar
yang kreatif
Kurang bisa mengatur Membantu siswa untuk lebih Memberikan bimbingan
waktu belajar secara mampu mengatur waktu terkait tentang
efisien belajar secara efisien menagemen waktu belajar
12 Masa Depan Jabatan
a. Kurang memahami bakat Membantu siswa agar Mengadakan tes bakat dan
dan minat yang dimiliki memahami bakat dan minat minat kepada siswa
yang dimiliki
b. Adanya rasa khawatir tidak Membantu meyakinkan Diskusi kelompok tentang
bisa diterima di SMK kepada siswa bahwa semua pilihan sekolah
Negeri sekolah negeri atau swasta lanjutan
sama baik
c. Kurang bisa menetukan Membantu siswa agar mampu Konseling individu
sekolah lanjutan merencanakan pillihan studi tentang pilihan studi
sesuai keinginan dan lanjut
kebutuhunnya
d. Khawatir tidak bisa Membatu siswa agar mampu Memberikan bimbingan
mandiri mandiri dalam pilihan karir kelompok mengenai
kemandirian dalam karir

DATA KEBUTUHAN DAN PERMASALAH SISWA

No Kebutuhan dan Permasalahan


1 Rapat di sekolah
2 Fasiitas pembelajaran di sekolah
3 SMK Satria Magelang dengan pola belajar tertentu
4 Kecerdasan
5 Tugas Perkembangan
6 Hubungan dengan orang lain
7 Kiat belajar
8 Belajar kelompok dan Belajar Mandiri
9 Seputar Dunia Kerja dan persyaratannya
10 Persiapan semesteran, ujian sekolah dan ujian nasional
11 Persyaratan SNMPTN di Perguruan Tinggi
12 PTN, PTS dan PTK
13 Manajeman waktu
14 Memilih kegiatan ekstra kulikuler di sekolah
15 Manajeman stres
16 Komunikasi efektif
17 Mengambil keputusan tentang peminatan, penjurusan dan studi lanjut
18 Menggunakan waktu senggang
19 Mengendalikan diri
20 Berpikir positif
21 Menyampaiakan pendapat di muka umum
22 Cara berbicara dengan orang lain
23 Manajeman jadwal belajar sehari-hari
Menyalurkan peminatan, penjurusan sesuai bakat, cita-cita atau karir
24
tertentu
25 Potensi diri
26 Hubungan muda-mudi
27 Toleransi atau solideritas
28 Perencanaan Karir
29 Menunbuhkan jiwa kewirausahaan
30 Mengenal karakter kejuruan
31 Masa depan dan dunia kerja
32 Sosiometri
33 Alat Ungkap Masalah ( Daftar Cek Masalah )
34 Identifikasi Kebutuhan Masalah Siswa
35 Tes Psikologi ( peminatan )
36 Biodata
37 Sosiogram
38 Nilai hasil belajar
39 Peminatan, bakat dan karir
40 Sering membolos
41 Introvet dan ekstrovet
42 Nilai pelajaran yang rendah
43 Sulit mengikuti pelajaran
44 Masalah kelanjutan studi atau sekolah
45 Masalah peminatan,penjurusan
46 Pilihan Karir
47 Sistem Penjurusan, peminatan
48 Motivasi berprestasi
49 Kiat bergaul
50 Belajar kelompok
51 Bakat dan Karir
52 Data Kualitas Sekolah
53 Disiplin
54 Cara belajar di SMK
55 Kesehatan reproduksi
56 Etika dalam pergaulan
57 Macam-macam beasiswa
58 Cara belajar efektif dam efisien
59 Sering malas belajar.
60 Sukar memahami penjelasan guru sewaktu pelajaran berlangsung
61 Tidak semangat untuk melanjutkan sekolah
62 Diet dan olah raga
63 Pengembangan Kepribadian
64 Membutuhkan keterangan tentang persoalan seks, pacaran, dan perkawinan.
65 Membutuhkan pengenalan ekstrakurikuler yang menunjang belajar saya.
BAB IV
AKUNTABILITAS

A. Rencana Evaluasi
Evaluasi program layanan bimbingan dan konseling ini akan menggunakan
tiga jenis evaluasi yaitu evaluasi personalia, evaluasi program dan evaluasi hasil.
Menurut Evaluasi dalam bimbingan dan konseling bersifat sistematis dan bertujuan
untuk mengukur akuntabilitas program bimbingan dan konseling itu sendiri. Jenis
evaluasi yang sistematis terdiri dari :
1. Evaluasi personalia
Jenis evaluasi ini juga sering diistilahkan sebagai evaluasi kinerja konselor.
Evaluasi ini merupakan upaya untuk mengukur kinerja konselor dalam
melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling Melalui evaluasi ini, konselor
diharapkan mampu bercermin diri dan melakukan perbaikan kemampuan
profesional secara kontinyu.

2. Evaluasi program
Evaluasi ini bertujuan membandingkan status pelaksanaan program dengan
standar-standar program yang telah ditetapkan sebelumnya. Seringkali, evaluasi
program ini disebut pula evaluasi formatif karena ditujukan untuk menilai
tingkat pengimplementasian program BK.

3. Evaluasi Hasil
Evaluasi ini berorientasi pada dampak layanan dan kegiatan bimbingan dan
konseling terhadap siswa, sekolah, dan lingkungan (komunitas). Evaluasi ini
disebut juga sebagai evaluasi sumatif, yakni penilaian yang dilakukan di akhir
pelaksanaan suatu program untuk menilai outcome dan impact dari suatu
program.

B. Prosedur Pelaksanaan Evaluasi


Prosedur pelaksanaan evaluasi program layanan bimbingan dan konseling
komprehensif di SMK Satria Magelang akan melalui lima langkah, sebagai
berikut:
1. Fase Persiapan
Pada fase persiapan ini terdiri dari kegiatan penyusunan kisi-kisi evaluasi.
Dalam kegiatan penyusunan kisi-kisi evaluasi ini langkah-langkah yang dilalui
adalah:
a. Penetapan aspek-aspek yang dievaluasi
Aspek-aspek yang dievaluasi meliputi:
1) Evaluasi Kinerja konselor
Kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi professional. Evaluasi menggunakan perangkat penilaian inerja
guru BK /Konselor
2) Evaluasi Program
Kesesuaian antara program dengan pelaksanaan, keterlaksanaan program
dan dampak program layanan bimbingan dan konseling terhadap kegiatan
belajar mengajar.
3) Evaluasi Hasil
Kualitas kemajuan peserta didik dilihat dari pencapaian tujuan pelayanan
bimbingan, hasil belajar; dan keberhasilan peserta didik setelah
menamatkan sekolah baik studi lanjutan ataupun pada kehidupan di
masyarakat.
b. Penetapan kriteria keberhasilan
Sesuai dengan indikator keberhasilan setiap program
c. Penetapan alat-alat atau instrumen evaluasi
1) Evaluasi Kinerja Konselor: pedoman wawancara, pedoman observasi,
angket, check list dan studi dokumentasi
2) Evaluasi Program: check list, studi dokumentasi
3) Evaluasi Hasil: pre-post test, pedoman wawancara, pedoman observasi,
check list, laporan hasil prestasi belajar dan studi dokumentasi
d. Penetapan prosedur evaluasi
e. Penetapan tim penilai atau evaluator
1) Evaluasi Kinerja Konselor: Pengawas BK Kota Magelang
2) Evaluasi Program: Seluruh Guru Bimbingan dan Konseling di SMK Satria
Magelang
3) Evaluasi Hasil: Seluruh Guru Bimbingan dan Konseling di SMK Satria
Magelang
2. Fase Persiapan alat atau instrumen evaluasi
Mengembangkan dan menyusun instrumen pengumpulan data
3. Fase kegiatan evaluasi
Mengumpulkan data
4. Fase menganalisis hasil evaluasi
5. Fase melakukan tindak lanjut (follow up) dan pelaporan hasil evaluasi
Dengan dilakukan evaluasi secara jelas, sistematis dan terarah maka diperoleh
data atau informasi tentang input, proses dan hasil seluruh kegiatan layanan
bimbingan dan konseling. Data dan informasi ini dijadikan bahan
pertanggungjawaban (akuntabilitas) pelaksanaan program bimbingan dan
konseling.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Program Bimbingan dan Konseling di SMK Satria Magelang bertujuan


untuk membantu siswa dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial,
kegiatan belajar, serta perencanaan dan pengembangan karir. Melalui pelaksanaan
kegiatan Bimbingan dan Konseling siswa diharapkan mampu mencapai tugas
perkembangannya secara optimal. Dan dapat mencapai harapan sekolah yaitu unggul
dalam bidang akademik, memiliki kepribadian yang handal dan budi pekerti yang
luhur serta memiliki keimanan dan ketakwaan yang tinggi, sadar akan tanggung
jawabnya

Magelang, 17 Juli 2021


Guru Bimbingan Konseling

Riyan Andriyanto,S.P.d
PROGRAM TAHUNAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SMK SATRIA MAGELANG
TAHUN AJARAN 2022 / 2023

Ragam
No Komponen
Pribadi Sosial Belajar Karir
1 Layanan 1. Pengendalan diri 1. Mengenal teman 1. Pengenalan kurikulum 1. Jenis-jenis Karir
Dasar 2. Persahabatan yang sehat 2. Tujuan belajar 2. Dunia Karir
2. Harga diri
3. Tanggung jawab sosial 3. Motivasi belajar 3. Pilihan Karir
3. Kedewasaan emosi 4. Solidaritas 4. Kebasaan belajar yang
4. Prinsip dan Nilai Hidup 5. Mengenal lawan jenis efektif
5. Penerimaan Diri 5. Persiapan US
6. Prinsip dan nilai 6. Persiapan Mid/UAS
2 Layanan 1. Penanganan siswa yang 1. Penanganan siswa yang 1. Penanganan siswa yang 1. Mengenal bakat karir
Responsif memiliki kesulitan pribadi memiliki kesulitan mengalami kesulitan belajar 2. Mengenal minat kariri
beradaptasi di sekolah 3. Mengenal harapan
2. Konferensi kasus aspek 2. Penanganan siswa yang
2. Penanganan siswa yang keluarga dalam bidang
pribadi memiliki pencapaian nilai
mengalami kesulitan karir
3. Referal keprofesian yang akademik rendah
bersosialisasi 4. Mengenal peluang kariri
tepat 3. Konferensi kasus aspek 3. Penanganan siswa yang 5. Rencana pengemangan
sosial dalam bahaya “ tidak naik karir
4. Referal demi kelas “
perkembangan hidup sosial 4. Konferensi kasus aspek
akademik
5. Referal akademik
3 Perencanaan 1. Kelebihan dan kelemahan 1. Mengenal kelemahan dan 1. Mengenal kelemahan dan 1. Mengenal bakat karir
Individu diri kelebihan diri dalam kelebihan dalam bidang 2. Mengenal minat kariri
kehidupan sosial akademik 3. Mengenal harapan
2. Visi dan misi pribadi
2. Tujuan pengembangan 2. Evaluasi proses belajar keluarga dalam bidang
3. Rencana pengembangan sosial karir
diri 3. Rencana pengembangan sebelumnya 4. Mengenal peluang kariri
diri dalam aspek sosial 5. Rencana pengemangan
3. Target akademik
karir
4. Rencana pengembangan
akademik
4 Dukungan 1. Konsultasi dengan guru dan 1. Konsultasi dengan guru 1. Konsultasi dengan guru dan 1. Konsultasi dengan guru
Sistem orang tua mengenai aspek dan orang tua mengenai orang tua mengenai aspek dan orang tua mengenai
perkembangan pribadi aspek perkembangan sosial akademik aspek perkembangan
siswa siswa 2. Kolaborasi dengan guru dan karir siswa
2. Kolaborasi dengan guru orang tua demi 2. Kolaborasi dengan guru
2. Kolaborasi dengan guru
dan orang tua demi perkembangan akademik dan orang tua demi
dan orang tua demi
perkembangan sosial 3. Training,seminar, studi perkembangan karir
perkembangan pribadi
3. Training,seminar, studi dalam bidang layanan 3. Training,seminar, studi
siswa
dalam bidang layanan perkembangan akademik dalam bidang layanan
3. Training,seminar, studi perkembangan sosial perkembangan karir
dalam bidang layanan
perkembangan pribadi

Mengetahui
Kepala SMK SatriamMagelang Waka Kurikulum Guru Bimbingan Konseling

Zaenal Abidin,ST.
Riyan Andriyanto,S.Pd.
Mokhamad Nurfadlil,S.Pd
PROGRAM SEMESTERAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SMK SATRIA MAGELANG
TAHUN AJARAN 2022/2023

Bulan
No Komponen Kelas Agustus September Oktober Nopember Desember
Juli
Semester 1 ( satu )
1 Layanan X  Pengenalan  Mengenal teman  Harga diri Jenis-jenis karir  Mengenal lawan  Persiapan
Dasar kurikulum  Persahabatan  Kedewasaan jenis Mid / UAS
dan  Motivasi Belajar
yang sehat emosi
XII  Tujuan Belajar
2 Layanan Semua Penanganan siswa yang memiliki masalah belajar, kepribadian, adaptasi sekolah, relasi dengan teman, keluarga serta kurikulum
Responsif Kelas Referal
Studi kasus bidang pribadi, sosial, belajar dan karir
Penanganan siswa yang terancam tidak naik kelas
Menyelesaikan berbagai jenis krisis yang dialami siswa ( konflik, dll )
3 Perencanaan X  Kelemahan &  Visi & Misi  Mengenal bakat  Kelemahan dan  Memahami Evaluasi
Individu kelebihan diri pribadi karir kelebihan dalam peluang yang ada pelaksanaan
dan
bidang pribadi  Mengenal minat bidang karir dalam bidang
XII  Tujuan
karir pribadi, sosial,
pengembangan
sosial belajar dan
karir
4 Dukungan Semua  Konsultai  Konsultai  Konsultai  Konsultai dengan  Konsultai dengan Evaluasi
Sistem Kelas program BK dengan guru dan dengan guru dan guru dan orang guru dan orang tua program BK
dengan staf orang tua orang tua tua ( bidang ( bidang paruh tahun
guru dan ( bidang ( bidang pribadi,sosial,bel pribadi,sosial,belaj
pimpinan pribadi,sosial,bel pribadi,sosial,bel ajar dan karir ) ar dan karir )
sekolah, orang ajar dan karir ) ajar dan karir )  Pelatihan Staf  Pelatihan Staf BK
tua  Pelatihan untuk  Pertemuan BK  Kolaborasi dengan
 Kolaborasi staf BK MGBK  Kolaborasi staf guru dalam
dengan staf  Kolaborasi  Kolaborasi dengan staf guru berbagai program
guru dalam dengan staf guru dengan staf guru dalam berbagai sekolah
merencanakan dalam berbagai dalam berbagai program sekolah
program program sekolah program sekolah
sekolah
 Kolaborasi
dengan orang
tua dalam
merencanakan
program BK
Bulan
No Komponen Kelas Februari Maret April Mei Juni
Januari
Semester 2 ( dua )
1 Layanan X  Kebiasaan  Prinsip dan nilai  Tanggung jawab Solidaritas  Pilihan Karir  Dunia Karir
Dasar belajar yang hidup sosial
dan
efektif dan  Penerimaaan diri
XII
efisien
2 Layanan Semua Penanganan siswa yang memiliki masalah belajar, kepribadian, adaptasi sekolah, relasi dengan teman, keluarga serta kurikulum
Responsif Kelas Referal
Studi kasus bidang pribadi, sosial, belajar dan karir
Penanganan siswa yang terancam tidak naik kelas
Menyelesaikan berbagai jenis krisis yang dialami siswa ( konflik, dll )
3 Perencanaan X  Evaluasi proses  Rencana  Rencana  Rencana  Mengenal harapan Evaluasi
Individu belajar pengembangan pengembangan pengembangan keluarga dalam pelaksanaan
dan
sebelumnya akademik diri diri dalam aspek bidang karir dalam bidang
XII  Target akademik karir
 Persiapan UN pribadi, sosial,
belajar dan
karir
4 Dukungan Semua  Konsultai  Konsultai  Konsultai  Konsultai dengan  Konsultai dengan Evaluasi
Sistem Kelas program BK dengan guru dan dengan guru dan guru dan orang guru dan orang tua program BK
dengan staf orang tua orang tua tua ( bidang ( bidang paruh tahun
guru dan ( bidang ( bidang pribadi,sosial,bel pribadi,sosial,belaj
pimpinan pribadi,sosial,bel pribadi,sosial,bel
sekolah, orang ajar dan karir ) ajar dan karir ) ajar dan karir ) ar dan karir )
tua  Pelatihan untuk  Pertemuan  Pelatihan Staf  Pelatihan Staf BK
 Kolaborasi staf BK MGBK BK  Kolaborasi dengan
dengan staf  Kolaborasi  Kolaborasi  Kolaborasi staf guru dalam
guru dalam dengan staf guru dengan staf guru dengan staf guru berbagai program
merencanakan dalam berbagai dalam berbagai dalam berbagai sekolah
program program sekolah program sekolah program sekolah
sekolah
 Kolaborasi
dengan orang
tua dalam
merencanakan
program BK
Jadwal Kegiatan Program Bimbingan Dan Konseling SMK Satria Magelang
Tahun Pelajaran 2022 / 2023

Bulan
Komponen dan Kegiatan
Layanan
Juli Agust Sept Okt Nov Des Jan Feb Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
PERSIAPAN
Melakukan Assesmen Kebutuhan x
Mendapatkan Dukungan dari
Kepala Sekolah dan Komite
Sekolah X
1. Konsultasi X
2. Rapat Koordinasi x
3. Sosialisasi
Menetapkan Dasar Perencanaan x
Layanan
PELAKSANAAN
LAYANAN DASAR
Bimbingan Klasikal x x x x x x x x
Bimbingan Kelompok x x
Bimbingan Kelas Besar/Lintas
Kelas
Media Bimbingan dan x
Konseling :
1. Papan Bimbingan x x
2. Leaflet
LAYANAN PEMINATAN DAN PERENCANAAN INDIVIDUAL
Kolaborasi x x
LAYANAN RESPONSIF
Konseling Individual x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x
Konseling Kelompok x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x
Konsultasi x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x
Konferensi Kasus x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x
Advokasi x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x X
Konseling Melalui Elektronik x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x
Kotak Kebutuhan Peserta Didik x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x
DUKUNGAN SISTEM
Melaksanakan dan x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x
Menindaklanjuti assesmen
(termasuk kunjungan rumah)
Kunjungan Rumah x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x
Menyusun dan Melaporkan x x
Program Bimbingan dan
Konseling
Membuat Evaluasi x x
Melaksanakan administrasi dan x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x
Mekanisme Bimbingan dan
Konseling
Pengembangan Keprofesian Guru x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x
Bimbingan dan Konseling

Mengetahui, Magelang 17 Juli 2022


Kepala SMK Satria Magelang Guru Bimbingan dan Konseling,

Zaenal Abidin,S.T Riyan Andriyanto, S.Pd


PROGRAM BULANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SMK SATRIA MAGELANG
TAHUN AJARAN 2022/2023

KOMPONEN PROGRAM
BULAN PELAYANAN DUKUNGAN SISTEM
PELAYANAN DASAR PELAYANAN RESPONSIF PERENCANAAN
INDIVIDUAL
SEMESTER I
1. Bimbingan klasikal (Materi sesuai 1.Konseling individual (sesuai 1. Membantu siswa kelas X 1. In-service training
analisis kebutuhan) kebutuhan) dan XII untuk menilai dan 2. Aktif dalam ABKIN
2. Layanan orientasi (Materi sesuai 2.Konseling kelompok (sesuai menganalisis kemampuan, (sesuai kebutuhan)
analisis kebutuhan) kebutuhan) minat, keterampilan dan 3. Mengikuti seminar dan
3. Layanan informasi (Materi sesuai 3.Konsultasi (sesuai kebutuhan) kegiatan (ekstrakulikuler workshop (lokakarya)
JULI analisis kebutuhan) 4.Kunjungan rumah (sesuai kebutuhan) dan prestasi akademik (sesuai kebutuhan)
4. Bimbingan kelompok(Materi sesuai 5.Konferensi kasus (sesuai kebutuhan) 4. Mengikuti penataran
2. Penempatan dan penyaluran
analisis kebutuhan) 6.Referal (sesuai kebutuhan) (sesuai kebutuhan)
sesuai kemampuan, minat,
5. Pendataan presensi siswa 7.Kolaborasi dengan guru mata 5. Aktif dalam MGBK
keterampilan dan kegiatan
6. Anecdotal record pelajaran/wali kelas(sesuai (sesuai kebutuhan)
ekstrakulikuler dan prestasi
7. Pengumpulan data hasil konseling kebutuhan) 6. Kelanjutan studi (sesuai
akademik
siswa 8.Kolaborasi dengan orang tua (sesuai kebutuhan)
kebutuhan)
9.Kolaborasi dengan pihak luar sekolah
(sesuai kebutuhan)
1. Melancarkan Data Pribadi 1.Konseling individual (sesuai 1. Guru pembimbing 1. In-service training (sesuai
kebutuhan) berkolaborasi dengan guru kebutuhan)
2. Needs Assessment melalui IKMS
2.Konseling kelompok (sesuai mata pelajaran membantu 2. Aktif dalam ABKIN
(Indentifikasi Kebutuhan Masalah
kebutuhan) siswa dalam pembuatan (sesuai kebutuhan)
Siswa)
3.Konsultasi (sesuai kebutuhan) kelompok belajar 3. Mengikuti seminar dan
3. Penelusuran masalah melalui DCM 4.Kunjungan rumah (sesuai kebutuhan) workshop (lokakarya)
2. Penempatan dan penyaluran
AGUSTUS 4. Melancarkan Sosiometri 5.Konferensi kasus (sesuai kebutuhan) (sesuai kebutuhan)
siswa sesuai hasil analisis
5. Pendataan presensi siswa 6.Referal (sesuai kebutuhan) 4. Mengikuti
sosiometri (kelompok
7.Kolaborasi dengan guru mata penataran(sesuai
6. Pengumpulan data hasil konseling pelajaran/wali kelas(sesuai belajar) kebutuhan)
siswa kebutuhan) 5. Aktif dalam MGBK
8.Kolaborasi dengan orang tua (sesuai (sesuai kebutuhan)
kebutuhan) 6. Kelanjutan studi (sesuai
9.Kolaborasi dengan pihak luar sekolah kebutuhan)
(sesuai kebutuhan)
1. Bimbingan klasikal (Materi sesuai 1. Konseling individual (sesuai 1. Penelusuran penerima 1. In-service training (sesuai
analisis kebutuhan) kebutuhan) beasiswa BKM kelas X dan kebutuhan)
2.Konseling kelompok (sesuai XII 2. Aktif dalam ABKIN
2. Layanan orientasi (Materi sesuai
kebutuhan) (sesuai kebutuhan)
analisis kebutuhan) 2. Penempatan dan penyaluran
3.Konsultasi (sesuai kebutuhan) 3. Mengikuti seminar dan
3. Layanan informasi (Materi sesuai penerima beasiswa
4.Kunjungan rumah (sesuai kebutuhan) workshop (lokakarya)
SEPTEMBER analisis kebutuhan) 5.Konferensi kasus (sesuai kebutuhan) (sesuai kebutuhan)
4. Bimbingan kelompok (Materi 6.Referal (sesuai kebutuhan) 4. Mengikuti penataran
sesuai analisis kebutuhan) 7.Kolaborasi dengan guru mata (sesuai kebutuhan)
5. Pendataan presensi siswa pelajaran/wali kelas(sesuai 5. Aktif dalam MGBK
kebutuhan) (sesuai kebutuhan)
6. Anecdotal record
8.Kolaborasi dengan orang tua (sesuai 6. Kelanjutan studi (sesuai
7. Pengumpulan data hasil konseling kebutuhan) kebutuhan)
siswa 9.Kolaborasi dengan pihak luar sekolah
(sesuai kebutuhan)
1. Bimbingan klasikal (Materi sesuai 1. Konseling individual (sesuai Guru permbimbing dan guru 1. In-service training (sesuai
analisis kebutuhan) kebutuhan) mata pelajaran kebutuhan)
2.Konseling kelompok (sesuai berkolaborasi untuk 2. Aktif dalam ABKIN
2. Layanan orientasi (Materi sesuai
kebutuhan) melakukan penelusuran (sesuai kebutuhan)
analisis kebutuhan)
3.Konsultasi (sesuai kebutuhan) prestasi belajar untuk 3. Mengikuti seminar dan
3. Layanan informasi (Materi sesuai 4.Kunjungan rumah (sesuai kebutuhan) workshop (lokakarya)
diikutsertakan dalam
OKTOBER analisis kebutuhan) 5.Konferensi kasus (sesuai kebutuhan) (sesuai kebutuhan)
olimpiade dan kesiapan
4. Bimbingan kelompok (Materi sesuai 6.Referal (sesuai kebutuhan) untuk SNMPTN 4. Mengikuti penataran
analisis kebutuhan) 7.Kolaborasi dengan guru mata (sesuai kebutuhan)
5. Pendataan presensi siswa pelajaran/wali kelas(sesuai 5. Aktif dalam MGBK
kebutuhan) (sesuai kebutuhan)
8. Anecdotal record
8.Kolaborasi dengan orang tua (sesuai 6. Kelanjutan studi (sesuai
6. Pengumpulan data hasil konseling kebutuhan) kebutuhan)
siswa 9.Kolaborasi dengan pihak luar sekolah
(sesuai kebutuhan)
1. Bimbingan klasikal (materi sesuai 1. Konseling individual (sesuai Penempatan dan penyaluran 1. In-service training (sesuai
kebutuhan) siswa berprestasi (olimpiade) kebutuhan)
analisis kebutuhan) 2.Konseling kelompok (sesuai dan SNMPTN 2. Aktif dalam ABKIN
kebutuhan) (sesuai kebutuhan)
2. Layanan informasi (Materi sesuai
3.Konsultasi (sesuai kebutuhan) 3. Mengikuti seminar dan
analisis kebutuhan)
NOVEMBER 4.Kunjungan rumah (sesuai kebutuhan) workshop (lokakarya)
3. Bimbingan kelompok (Materi sesuai 5.Konferensi kasus (sesuai kebutuhan) (sesuai kebutuhan)
analisis kebutuhan) 6.Referal (sesuai kebutuhan) 4. Mengikuti penataran
4. Pendataan presensi siswa 7.Kolaborasi dengan guru mata (sesuai kebutuhan)
5. Anecdotal record pelajaran/wali kelas(sesuai 5. Aktif dalam MGBK
kebutuhan) (sesuai kebutuhan)
6. Pengumpulan data hasil konseling
8.Kolaborasi dengan orang tua (sesuai 6. Kelanjutan studi (sesuai
siswa
kebutuhan) kebutuhan)
9.Kolaborasi dengan pihak luar sekolah
(sesuai kebutuhan)
1. Bimbingan klasikal (Materi sesuai 1. Konseling individual (sesuai Mengumpulkan data untuk 1. In-service training (sesuai
analisis kebutuhan) kebutuhan) melakukan evaluasi dan kebutuhan)
2.Konseling kelompok (sesuai perbaikan 2. Aktif dalam ABKIN
2. Layanan informasi (Materi sesuai
kebutuhan) (sesuai kebutuhan)
analisis kebutuhan)
3.Konsultasi (sesuai kebutuhan) 3. Mengikuti seminar dan
3. Bimbingan kelompok (Materi sesuai 4.Kunjungan rumah (sesuai kebutuhan) workshop (lokakarya)
DESEMBER analisis kebutuhan) 5.Konferensi kasus (sesuai kebutuhan) (sesuai kebutuhan)
4. Pendataan presensi siswa 6.Referal (sesuai kebutuhan) 4. Mengikuti penataran
5. Anecdotal record 7.Kolaborasi dengan guru mata (sesuai kebutuhan)
pelajaran/wali kelas(sesuai 5. Aktif dalam MGBK
6. Pengumpulan data hasil konseling
kebutuhan) (sesuai kebutuhan)
siswa
8.Kolaborasi dengan orang tua (sesuai 6. Kelanjutan studi (sesuai
kebutuhan) kebutuhan)
9.Kolaborasi dengan pihak luar sekolah 7. Evaluasi Program BK
(sesuai kebutuhan)
Semester 2
1. Bimbingan klasikal (Materi sesuai 1. Konseling individual (sesuai Membantu siswa kelas X untuk 1. In-service training (sesuai
analisis kebutuhan) kebutuhan) menilai dan menafsirkan kebutuhan)
2. Konseling kelompok (sesuai kemampuan, minat, 2. Aktif dalam ABKIN
2. Layanan orientasi (Materi sesuai
kebutuhan) keterampilan dan prestasi (sesuai kebutuhan)
analisis kebutuhan)
3. Konsultasi( sesuai kebutuhan) (jurusan IPA, IPS, dan Bahasa) 3. Mengikuti seminar dan
JANUARI 3. Layanan informasi (Materi sesuai 4. Kunjungan rumah (sesuai workshop (lokakarya)
dan siswa kelas XII untuk
analisis kebutuhan) kebutuhan) (sesuai kebutuhan)
menilai dan menafsirkan
4. Bimbingan kelompok (Materi sesuai 5. Konferensi kasus (sesuai kebutuhan) kemampuan serta prestasi 4. Mengikuti penataran
analisis kebutuhan) 6. Referal (sesuai kebutuhan) (sesuai kebutuhan)
5. Pendataan presensi siswa 7. Kolaborasi dengan guru mata akademik untuk SNMPTN 5. Aktif dalam MGBK
pelajaran/wali kelas(sesuai (sesuai kebutuhan)
6. Anecdotal record
kebutuhan) 6. Kelanjutan studi (sesuai
7. Pengumpulan data hasil konseling 8. Kolaborasi dengan orang tua (sesuai kebutuhan)
siswa kebutuhan)
9. Kolaborasi dengan pihak luar
sekolah (sesuai kebutuhan)
1. Bimbingan klasikal (Materi sesuai 1. Konseling individual (sesuai Membantu siswa kelas XII 1. In-service training (sesuai
analisis kebutuhan) kebutuhan) untuk menilai dan menafsirkan kebutuhan)
2. Konseling kelompok (sesuai kemampuan, minat, 2. Aktif dalam ABKIN
2. Layanan orientasi (Materi sesuai
kebutuhan) keterampilan dan prestasi (sesuai kebutuhan)
analisis kebutuhan)
FEBRUARI 3. Konsultasi (sesuai kebutuhan) (memilih PTN & PTS beserta 3. Mengikuti seminar dan
3. Layanan informasi (Materi sesuai 4. Kunjungan rumah (sesuai workshop (lokakarya)
jurusan)
analisis kebutuhan) kebutuhan) (sesuai kebutuhan)
4. Bimbingan kelompok Materi sesuai 5. Konferensi kasus (sesuai kebutuhan) 4. Mengikuti penataran
analisis kebutuhan) 6. Referal (sesuai kebutuhan) (sesuai kebutuhan)
5. Pendataan presensi siswa 7. Kolaborasi dengan guru mata 5. Aktif dalam MGBK
pelajaran/wali kelas(sesuai (sesuai kebutuhan)
6. Anecdotal record
kebutuhan) 6. Kelanjutan studi (sesuai
7. Pengumpulan data hasil konseling 8. Kolaborasi dengan orang tua (sesuai kebutuhan)
siswa kebutuhan)
9. Kolaborasi dengan pihak luar
sekolah (sesuai kebutuhan)
1. Bimbingan klasikal (Materi sesuai 1. Konseling individual (sesuai Membantu siswa untuk menilai 1. In-service training (sesuai
analisis kebutuhan) kebutuhan) dan menafsirkan kemampuan, kebutuhan)
2. Konseling kelompok (sesuai minat, keterampilan dan 2. Aktif dalam ABKIN
2. Layanan orientasi (Materi sesuai
kebutuhan) prestasi. (lapangan pekerjaan) (sesuai kebutuhan)
analisis kebutuhan)
3. Konsultasi (sesuai kebutuhan) 3. Mengikuti seminar dan
3. Layanan informasi (Materi sesuai 4. Kunjungan rumah (sesuai workshop (lokakarya)
MARET analisis kebutuhan) kebutuhan) (sesuai kebutuhan)
4. Bimbingan kelompok (Materi sesuai 5. Konferensi kasus (sesuai kebutuhan) 4. Mengikuti penataran
analisis kebutuhan) 6. Referal (sesuai kebutuhan) (sesuai kebutuhan)
5. Pendataan presensi siswa 7. Kolaborasi dengan guru mata 5. Aktif dalam MGBK
pelajaran/wali kelas(sesuai (sesuai kebutuhan)
6. Anecdotal record
kebutuhan) 6. Kelanjutan studi (sesuai
7. Pengumpulan data hasil konseling 8. Kolaborasi dengan orang tua (sesuai kebutuhan)
siswa kebutuhan)
9. Kolaborasi dengan pihak luar
sekolah (sesuai kebutuhan)
1. Bimbingan klasikal (Materi sesuai 1. Konseling individual (sesuai Penempatan dan penyaluran 1. In-service training (sesuai
analisis kebutuhan) kebutuhan) siswa sesuai dengan minat, kebutuhan)
2. Konseling kelompok (sesuai keterampilan dan prestasi 2. Aktif dalam ABKIN
2. Layanan orientasi (Materi sesuai
kebutuhan) (sesuai kebutuhan)
analisis kebutuhan)
3. Konsultasi (sesuai kebutuhan) 3. Mengikuti seminar dan
3. Layanan informasi (Materi sesuai 4. Kunjungan rumah (sesuai workshop (lokakarya)
APRIL analisis kebutuhan) kebutuhan) (sesuai kebutuhan)
4. Pendataan presensi siswa 5. Konferensi kasus (sesuai kebutuhan) 4. Mengikuti penataran
5. Anecdotal record 6. Referal (sesuai kebutuhan) (sesuai kebutuhan)
7. Kolaborasi dengan guru mata 5. Aktif dalam MGBK
6. Pengumpulan data hasil konseling
pelajaran/wali kelas(sesuai (sesuai kebutuhan)
siswa
kebutuhan) 6. Kelanjutan studi (sesuai
8. Kolaborasi dengan orang tua (sesuai kebutuhan)
kebutuhan)
9. Kolaborasi dengan pihak luar
sekolah (dilakukan sesuai
kebutuhan)
1. Bimbingan klasikal (Materi sesuai 1. Konseling individual (sesuai Penempatan dan penyaluran 1. In-service training (sesuai
analsisis kebutuhan) kebutuhan) siswa ke perguruan tinggi kebutuhan)
MEI 2. Konseling kelompok (sesuai 2. Aktif dalam ABKIN
2. Layanan orientasi (Materi sesuai
kebutuhan) (sesuai kebutuhan)
analisis kebutuhan)
3. Konsultasi (sesuai kebutuhan) 3. Mengikuti seminar dan
3. Layanan informasi (Materi sesuai 4. Kunjungan rumah (sesuai workshop (lokakarya)
analisis kebutuhan) kebutuhan) (sesuai kebutuhan)
4. Bimbingan kelompok (Materi sesuai 5. Konferensi kasus (sesuai kebutuhan) 4. Mengikuti penataran
analisis kebutuhan) 6. Referal (sesuai kebutuhan) (sesuai kebutuhan)
5. Pendataan presensi siswa 7. Kolaborasi dengan guru mata 5. Aktif dalam MGBK
pelajaran/wali kelas(sesuai (sesuai kebutuhan)
6. Anecdotal record
kebutuhan) 6. Kelanjutan studi (sesuai
7. Pengumpulan data hasil konseling 8. Kolaborasi dengan orang tua (sesuai kebutuhan)
siswa kebutuhan)
9. Kolaborasi dengan pihak luar
sekolah (sesuai kebutuhan)
1. Bimbingna klasikal (Materi sesuai 1. Konseling individual (sesuai Penempatan dan penyaluran 1. In-service training (sesuai
analisis kebutuhan) kebutuhan) siswa ke lapangan pekerjaan kebutuhan)
2. Konseling kelompok (sesuai 2. Aktif dalam ABKIN
2. Layanan orientasi (Materi sesuai
kebutuhan) (sesuai kebutuhan)
analisis kebutuhan)
3. Konsultasi (sesuai kebutuhan) 3. Mengikuti seminar dan
3. Layanan informasi (Materi sesuai 4. Kunjungan rumah (sesuai workshop (lokakarya)
JUNI analisis kebutuhan) kebutuhan) (sesuai kebutuhan)
4. Pendataan presensi siswa 5. Konferensi kasus (sesuai kebutuhan) 4. Mengikuti penataran
5. Anecdotal record 6. Referal (sesuai kebutuhan) (sesuai kebutuhan)
7. Kolaborasi dengan guru mata 5. Aktif dalam MGBK
6. Pengumpulan data hasil konseling
pelajaran/wali kelas(sesuai (sesuai kebutuhan)
siswa
kebutuhan) 6. Kelanjutan studi (sesuai
8. Kolaborasi dengan orang tua (sesuai kebutuhan)
kebutuhan) 7. Evaluasi Program
9. Kolaborasi dengan pihak luar
sekolah (sesuai kebutuhan)

Anda mungkin juga menyukai