LAMPlRANI
PERATURANMENTER! AGAMAREPUBLIK INDONESIA
NOMOR 18 TAHUN 2020
TENTANG
RENCANASTRATEGIS KEMENTERIANAGAMA
TAHUN 2020-2024
BAB I
PENDAHULUAN
Gambar 1.2
Jumlah Penduduk Indonesia, Jumlah Penyuluh Agama,
dan Rasionya Menurut Agama
Tabel 1.1
Penyelenggaraan Kegiatan Keagarnaan Tahun 2015-2019
2l}!!o \1~!.1J1~J""r.m.;
2Ult 11.1 ..11.1J,'''''''1.31
20 tT'rp H,l.anlLJSS8:aJ'y&t,P .,Ii\'r1ll-.",l.1:
2[' 16 (IUan~Bog:ltl
20 I" (&"<tlll(1rjol
: I •
.Jt •...! 2G'7.>l-aj'(1,l,).1&::3IM)
?O'O (Kuusng. IM-1 't':oagiJi.il TlfilU:!
?(}i7liufI1enQ KJtl tJM,f~ ~uli:~,1:';.
JUt'a.1
2018 IPv I a~a"Ke!1'o~)tan8i[a:1
2019 i;_~1wi _';1..13 El,l',t:)
:'C' ~ lI\U~IM9. ~n 1)
20'othIJil\l,l"S:::Ii. ~u'B'de~UWfa~
20' { n,'Orlll&06r. K.shrMl11ilJ18£:16:
20'io ll\l~d&1 S" 1I111t"f8U:,j),1
21}.,'~ISe!lIul d1'~.jBJJ ~:)
I k.lil
- ~l ~Cl~\_1~af[i31
~'01a(. .t\8!tB)
__
I: ';'J..!"~ti~:!.
II' \I19hu::.
Gambar 1.3
Penampilan Peserta Kegiatan Keagamaan Tahun 2015-2019
Memdjukan
kehldupen Wiluthi)'ah
umat manusia ... ~ ~t:'toln'ill""
••••
• ... t 4:....IIJ..'y,. "aI!Wtu .....
~ .... 1.1 1,., ........... tJ~
.' •. I.t
•
Menghorm:atl harkat
rnartabat k.emanusia.lr'l
lilkH.,ki rnaupun perernpuan
•
Menghargai
Kemajemuka,n
Gambar 1,4
Muatan Penguatan Pengarusutamaan Moderasi Beragarna
DiIjen
S_ 111m
JumIaII *-
lembagl IWeAIIo
BantUI"
Operasianll 705 3281 297 297
SOliali'lli
, Kaardinui 180 180 4343 95
Gambar 1.5
Pemberian Bantuan Lembaga Keagamaan Tahun 2015-2019
.----er"~~1
2015
~ "j.
20'6 20r17 2(118
Gambar 1.6
Grafik Indeks Kerukunan Umat Beragama Tahun 2015-2019
- 17 -
Capaian Indeks KUB cukup tinggi tetapi stagnan disekitar 73, fluktuatif
selama lima tahun terakhir. Perbandingan antara capaian di tahun 2015
dengan tahun 2019 turun sebesar 1,43%. Indeks KUB im
memperlihatkan bahwa kondisi kerukunan umat beragama di Indonesia
menurun walaupun masih di dalam kategori tinggi. Hal ini berarti
kondisi kerukunan umat beragama berjalan dinamis. Pada tahun 2017-
2018 menjelang konstestasi Pernilukada DKI Jakarta yang penuh
dinamika dan aksi-aksi massa di Jakarta memengaruhi situasi politik
masyarakat secara nasional. Hal ini menjadi faktor eksternal yang
memengaruhi kondisi kerukunan umat beragama. Fluktuasi nilai Indeks
KUB pada tabel di atas lebih disebabkan oleh faktor nonkeagamaan
seperti kesenjangan ekonomi dan dinamika politik. Dalam kurun tahun-
tahun terse but merebak isu SARA, HOAX, ujaran kebencian, dan
politisasi agama terjadi secara masif hampir di seluruh daerah, yang
salah satunya dipicu oleh masifnya pemberitaan di media sosial yang
tidak difilter atau dikontrol ulang.
Hal ini menunjukkan bahwa walaupun secara nasional capaiannya
sudah tinggi, tetapi masih perlu diwujudkan program kerukunan umat
beragama sampai pada tingkat daerah (pada Kemenag Kabupaten/Kota),
bahkan jika memungkinkan dilaksanakan setingkat Kecamatan melalui
Kantor Urusan Agama (KUA), yang memperhitungkan faktor-faktor
nonkeagamaan. Oleh karena itu, untuk peningkatan kerukunan umat
beragama, orientasinya tidak hanya pada aspek toleransi sernata, karena
sikap toleransi itu baru merupakan syarat awal. Agar kerukunan umat
beragarna tumbuh semakin kuat, maka toleransi harus disertai dengan
adanya sikap kesetaraan. Selanjutnya, sikap kesetaraan harus diiringi
tindakan nyata dalam bekerja sarna di tengah masyarakat yang
majemuk.
Kemenag telah dan akan terus melakukan upaya penanganan konflik
keagamaan, mengembangkan budaya damai dan toleransi, serta
memperkuat kerangka regulasi bagi kerukunan. Kegiatan penguatan
kerukunan berupa: (1) optimalisasi dan sosialisasi peraturan
perundang-undangan kerukunan umat beragama; (2) peningkatan
kapasitas aktor-aktor kerukunan umat beragarna; (3) pemberdayaan
FKUB, lembaga keagamaan, dan institusi media; (4) pengembang~n dan
penguatan kesadaran kerukunan umat beragama; dan (5) peningkatan
- 18 -
Gambar 1.7
Capaian Indeks Kerukunan Umat Beragama Tahun 2019
- 20 -
Gambar 1.8
Kegiatan Dialog Interfaith Scholarship di Candi Mendut Tahun 2018
kurun waktu lima tahun, telah diselenggarakan 32 (tiga puluh dual kali
kegiatan Bilateral Interfaith Dialogue, 5 (lima) kali kegiatan Regional
Interfaith Dialogue, dan 4 (empat) kali kegiatan Multilateral Interfaith
Dialogue. Secara khusus PKUB telah melaksanakan 4 (empat) kali
program Indonesian Interfaith Scholarship (lIS) dengan KBRl Brussels
yakni tahun 2015,2017,2018 dan 2019, yang melibatkan peserta dari
parlemen Eropa. Selain itu PKUB bekerja sarna dengan KBRI Brussels
juga melaksanakan program yang mendatangkan 4 (ernpat) fotografer
dari parlernen Eropa untuk memotret kehidupan dan kerukunan urnat
beragama di Indonesia yang selanjutnya diparnerkan di parlernen Eropa
yang bertajuk "Bhirmeka Tunggallka: Harmony of Indonesia in Pictures".
PKUB juga rnelakukan kerja sarna dengan KBRI Wina Austria melalui
program The Vienna Intemational Christian-Islamic Summer
UniversitylVICISU) yang sudah dilaksanakan sebanyak 6 (enam) kali
yakni dengan rnengirim peserta dad Indonesia untuk mengikuti kegiatan
tersebut. Program Interfaith Dialogue merupakan soft power diplomacy
yang bertujuan untuk mempromosikan Indonesia sebagai kiblat
moderasi dan kerukunan umat beragama di dunia.
melalui 4 (empat) jenis kegiatan: (1) penyediaan kitab suci dan (2)
pengembangan rumah ibadah (3) pelayanan administrasi keagamaan
pada Kantor Urusan Agama (KUA),dan (4) layanan jaminan produk
halal.
Gambar 1.9
Penyediaan Kitab Suci dan Buku Keagamaan Tahun 2015-2019
Dit;'n
SImaS IsllIII
Diljell
BillS Krist",
Dltjen
Blrus lIat1li
III.
....... Ditjell
Blnlls Bllddll.
PllSat
KlianghCII
Gambar 1.10
Pemberian Bantuan Rumah Ibadah Tahun 2015-2019
===~::J8
__
_. Iit
Gambar 1,11
Nilai Kepuasan Layanan Pencatatan Nikah KUATahun 2019
Tabel1.2
Capaian Kinerja Bimbingan Perkawinan Tahun 2017-2019
- 32 -
Pada tahun 2017 target catin terbimbing sebanyak 149.646 pasang dan
terealisasi sebesar 67% atau sebanyak 100.263 pasang. Tahun 2018
target catin terbimbing 149.646 pasang dan terealisasi sebesar 84% atau
sebanyak 125.703 pasang. Tahun 2019 Bimwin ditargetkan dalam 3
(tiga) kategori, yaitu: (1) Bimbingan Perkawinan Pranikah Reguler
sebanyak 151.470 pasang; (2) Bimbingan Perkawinan Pranikah Mandiri
sebanyak 57.787 pasang; dan (3) Bimbingan Pranikah Usia Remaja Usia
Nikah (21 tahun) sebanyak 58.920 orang. Mempertimbangkan
keterbatasan anggaran maka catin yang dapat dibimbing hanya
dialokasikan sebanyak 10% dari rata-rata 2.000.000 peristiwa nikah per
tahun. Oalam pelaksanaannya, peristiwa nikah yang terjadi sebanyak
1.968.978 peristiwa (sumber: ebi.kemenag.go.id diakses tanggal 18
Februari 2020) dan masing-masing program terealisasi sebagai berikut:
(1) Bimbingan Perkawinan Pranikah Reguler sebanyak 124.729 pasang;
(2) Bimbingan Perkawinan Pranikah Mandiri sebanyak 47.585 pasang;
dan (3) Bimbingan Pranikah Usia Remaja Usia Nikah (21 tahun)
sebanyak 48.518 orang, dengan capaian kinerja sebesar 82,35%.
Kemenagjuga telah melaksanakan bimbingan keluarga sebanyak 3.735
kegiatan selama lima tahun terakhir yang diterapkan baik kepada
pengantin masa nikah maupun yang sudah berkeluarga. Prioritas
utamanya, bagi keluarga muda di bawah lima tahun yang sangat
beresiko tinggi terhadap konflik keluarga. Kemenag bekerja sarna dengan
Kementeriarr/Lembaga lain dan organisasi masyarakat untuk
pencapaian ketahanan keluarga dan penguatan perspektif moderasi
beragarna berbasis keluarga, yang berimplikasi pada peran sinergitas
lintas instansi secara optimal. Bimbingan keluarga pada rnasing-masing
agama diimplementasikan pada kegiatan Keluarga Sakinah (Oitjen
Bimas Islam), Keluarga Kristiani (Oitjen Bimas Kristen), Keluarga
Bahagia (Oitjen Bimas Katolik), Keluarga Sukinah (Ditjen Bimas Hindu)
dan Keluarga Hitta Sukhaya (Oitjen Bimas Buddha). Berikut capaian
pelaksanaan kegiatan Bimbingan Keluarga selarna lima tahun.
- 33 -
Tabel 1.3
Capaian Pelaksanaan Bimbingan Keluarga Tahun 2015-2019
Capaian (Kegiatan)
No. Kegiatan Jumlah
2015 2016 2017 2018 2019
1 Keluarga Sakinah 100 100
2 Keluarga Kristiani - - 15 3 54 72
3 Keluarga Bahagia 5 2 75 89 177 348
4 Keluarga Sukinah - 32 42 1.249 1.566 2.889
Tabel 1.4
Kerja Sarna BPJPH dengan Kementeriarr/Lembaga
No. 7uga!<
t...l-f~" ...L;.*'.;4._ j:j ~ "., ... iV "~ntt:ltl" ;;£.U A r:~ttln.1.YI 'j."lr ~..g.a"'as.a.
p....... Ir ..h ...::1~ t~Ik..~l
~.,,"b J,,"~"\n JI -; P;;rona.;f;I'IJ:\ oo;!'!}ap bal ",' t:\~11 I:'D"':\'1 cl:\t':;:n C,,"""'' t..mb.:".hAn. oan banar'
• "1enE;' .u»kar e: 'lrfTI.) ;t.) '4).:"1' e«'OlO"l9 ',00';1 o-:)"".,~3I' urlu, 'l1"Ogh3_11h,;m Pr.:.:luk 1-'..&151
pt'::'F".l ... ,j,1tl11 ("IIa_r,. • F~nasl 'Oal'll t..:)11f''.:..Jst, ··CIlj3l' .rdustr ,.,.pn"Y.l.'i~
• P-o:-t~"'_'" an j. d.: ~.tl ~.u ....t I "'.1la ...
L .' li!J ....- ...J',_'=_ j;) n)@n..··.~". ";;'~~'kJf' • O--=-"':._.na.a,n.~;,ja- ..to' ...... tl U ;.-t,.... ..,a oan r""'.3..:>".1f.l._'a:
l,:!llil.,31l _ - t4 Perc~~Yl • -:.;;<'I3:1,·,;,.u, ~r;.J_' H.l.J ;an<: tef~:lilf a "3S.~
• • ~._;I~_.
a.~q:LJt:·
an so;. ~.-s.~
-,,old'
,:J
....]_'"t;
.,. • ,0,,;,.-IUS c;,.,r=-·lij; "r.
_F:; t.a:lI f"-;. "".to J ' ... ~I OtUiS'l;j
-ul.!.. ;:,=daca ...oo3.'l
• r'p~· .·.""I=.....)1.a.lt: • 1"""I"';;'a~' ·5....~.1 •• !:'~g PrOdu". "!lfal
~f" -.10:'0 _,.-;
J. • r._.'tl,h,..· ~fl j:.gr::p.••d.;l.''1 Kerrenl~ "<In • •.~.Q=:...~ ,:-,,': •• ~! 1'.~13.':::31"Label H'll11 !)eQ ..MI ~6eh.a.tan
tOI rhlO:'iO .. 0;.-..,. t<sse~aUn d.ln pe.(b=4-a "I"'" .. ,....... II~t.in (t.,.Plo.;l'1''1:~9~.)
• t..l"'nc h' t ....2, G3..:" I"J')~'" \b J~ • =~.... ~I:M!• '.' III Id!lil.: a.r.. ~~.:a:.1n,Jan ~t1t.tta_.:.n
~"'lI"'l.l; "'.;.~:l!:n- _..Wi 'I:-\. -i;':ia~~(:.:m.sr. lJ'll"\O~~
fa .) - co.)'" • ~-- ....:: • .:1.t 1..11"\pt'u,-ar;U~:l1
~: ..."\t ~.1,.~ cnn Lj~ ... ..A ~
:;,~t 3 .1: ·£t~!"\o:Jr.c:a'- ~....oei-..i:;jn -" ...: - .Jf'I'".1.h ta~~
No. Tugas
.., • I.'~,."'IJ~'a :loll' IT' 'no ::,:). I~ K£or,......nlefiJO
",6011'" :.'" 1--1 P.utatllJ:\
• \/£1' ~.:t1)'~"" n _.( M..;' "'.J J).)
oo.~c. ;lll' ~ • I' Pt·
• ).'.eL)I...", .. 1f'" :cs.~ :.1: lu".3SJ
\,$..... .1:. ...iiz.,.I VUU' H .~
••
t ".,. "",1-", oor"'(':,
} "..-0 t·~"'1,1
• f-o!. ah tl~' ...o.J~.1.;
.0 4't1."':.
P"","<,I ,"I
Qr,03fO(I I :~,..roaf·" 1.. 11; .... ~~.llI!:.;h ...J...
j~r~ ~ '2r:.Jt': pe!Y ~a~ P;;'ur.l.1r.-: _llColrr....n
S.ooo.ancmtXlO..
suamer_, 8ius t_
•• ZIkJt dialall Rupiab
1_ waal &ata.lJUsl
Gambar 1.12
Jumlah Dana Zakat dan Tanah Wakaf Bersertifikat yang Dikelola
Tahun 2015-2019
--~ _.
,
....................
."~,,,,--,--~,
.... ,..,......,._ ......
.........
...,....
:=.-.-.._
.......................... ~
..".,...-
~
_.
---~
~
=-r.:..~~=::.::._.n
fI...; _
........ 8Jti._......
filD~~
-....--
~£,."........~ ... ~ ..
Gambar 1.13
Kegiatan Kerja Sarna dalam Penyelenggaraan Ibadah Haji
Gambar 1.14
Grafik Capaian Indeks Kepusan Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi
Tahun 2015-2019
- 39 -
2011
«Uk;-
2018
me· 1011
Gambar 1.15
Grafik Capaian Indeks Kepuasan Layanan Haji Dalam Negeri
Tahun 2017-2019
••
,. !.,i' ..
IS•• '
I
-!J !III
.,
"
I Itlo.
fii' •
,
. ~-, •. n
IQ
.tllUlbJn...."".n HJ/ 01"""JlII' "",~h ,01.1,.,
:.. tD lUi
" ('
,~~
'".:ilh d""'!d~ Ot<9',n.....rel.1'tf1lUft"'" cI d",nn
IEmJ ~""". Rt_,>"'flI """"'~ ~~IlOoOl._......,,"",
"II '"
'r ·: ... Wl.l ....... J
IonNJf;t at,''''. l,tl' k~r.," t<.""'~~~"''''11II\In'ldoll(
,. ~......
</'
• (l1lol\I·""'I<trC.I~PI'I'HP.,(t~P!l""~~ilI"~ ~Iii!~ H;."j,
'" ;1#"".. "", ..."
I ...
Gambar 1.16
Grafik Indeks Kepuasan Jamaah Haji Indonesia (IKHJJ)Tahun 2019
Tabel 1.5
Jumlah PPIU yang ditetapkan izin operasional Tahun 2016-2019
Tabel 1.6
Perkembangan Predikat Laporan Keuangan KernenagTahun 2015-2019
- INTP
WTP opp
WDP
2015
.
'J
2016
"
I
Tahun
2017
'II'
2018
.J
2019
TMP
Gambar 1.17
Grafik Capaian Akuntabilitas Kinerja KemenagTahun 2015-2019
mIl
2015 2016 2017 2018 2019
Gambar 1.18
Grafik Capaian Reformasi Birokrasi Kemenag Tahun 2015-2019
Tabell.7
Jenis Pendidikan, Unit Eselon I, Jenis Lembaga, JumJah Lembaga,
dan Jumlah Peserta Didik Tahun 2019
1 -_ ,- I· .r:
.Jumlah
. Jumlah Peserta
~ No.
- .Jenis " Unit_ EselonT Jenis Lembaga Pendidikan
"
Lembaga Didik
-
1. Pendidikan umum Ditjen Pendidikan Islam 1.RA 29.792 1.313.022
berciri khas agama 25.556
2.MI 3.793.550
3.MTs 18.137 3.184.790
4.MA 8.790 1.387.211
2. Pendidikan Ditjen Pendidikan Islam 1. Pendidikan Muadalahj 718 32.986
keagamaan Diniyah Formal Uia
2. Pendidikan Muadalahj 1.214 106.468
Diniyah Formal Wustha
3. Pendidikan Muadalahj 866 60.948
Diniyah Formal Salafiyah
Ulya
4. PTK Islam (PTKINdan PTKIS) 793 987.553
5. Ma'had Aly 46 1.572
Ditjen Bimas Kristen 1. SDTK 59 609
2. SMPTK 83 2.665
3. SMTKjSMAK 184 8.095
4. PTK Kristen (STAKN,IAKN) 7 13.627
- 47-
..,
~ f;;,::;~{ - - -
Jumlah ,..•.
'," -Jumlah Peserta
No. I': Jenis Unit Bselon I Jenis Lembaga Pendidikan
<,
~ "
.
" . r- : •• I,' - Lembaga Didik
~.
Gambar 1.19
Grafik APKRAjPratama Widya Pasraman Tahun 2015-2019
I
ma
2,(}18 2017 2mB 2019
I
I
Gambar 1.20
Grafik APKMljUlajSDTKj Adhi Widya Pasraman Tahun 2015-2019
Gambar 1.21
Grafik APKMTsjWusthajSMPTKjMadyama Widya Pasraman
Tahun 2015-2019
- 49 -
Gambar 1.22
Grafik APK MA/Ulya/SMTK/SMAK/Utama Widya Pasraman
Tahun 2015-2019
2015 2018
If!el
2017
li 2018 2Ot9
Gambar 1.23
Grafik APM MI/UJa/SDTK/ Adhi Widya Pasraman Tahun 2015-2019
•
2015 2015 2017 2018 2019
Garnbar 1.24
Grafik APM MTs/Wustha/SMPTK Tahun 2015-2019
Gambar 1.25
Grafik APM MA/Ulya/Utama Widya Pasraman Tahun 2015-2019
Gambar 1.26
- 50 -
Gambar 1.27
Grafik Rata-Rata Nilai Ujian Nasional MTs/SMPTK Tahun 2015-2019
..... .....
aIm mD GIl
2015 20'6 2017 2018 2019
Garnbar 1.28
Grafik Rata-Rata Nilai Ujian Nasional MAjSMTKjSMAK
Tahun 2015-2019
- 52 -
Menurunnya nilai UN disebabkan oleh dua hal, yaitu: (1) tahun 2016
mulai diterapkannya penyelenggaraan UN berbasis komputer yg
memiliki tingkat akuntabilitas penyelenggaraan lebih tinggi, (2)
meningkatnya tingkat kesukaran soal, dan (3) diintegrasikannya soal-
soal kemampuan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skill
(HOTS) dalam tes.
Hasil studi Bank Dunia menunjukkan bahwa kemampuan yang
diperlukan pada Abad ke-21 adalah kemampuan berpikir, kemampuan
literasi, kreativitas, ketrampilan kolaborasi, komunikasi, keterampilan
hidup, dan literasi inforrnasi. Rendahnya skor kemampuan berpikir
ditingkat MA dan MTs berhubungan dengan rendahnya kemampuan
literasi dasar siswa pada tingkat MImulai dari kelas rendah (kelas I sid
III). Hasil tes literasi dasar (huruf, suku kata, dan kata) pada siswa MI
menunjukkan bahwa ada 23 persen siswa tidak lulus, sementara untuk
siswa SD hanya 17 persen.
Berdasarkan perolehan tes PISA yang diberikan kepada siswa kelas X,
siswa MTs hanya mencapai tingkat kemampuan berpikirnya peringkat
ke-2 ke bawah (dari 6 peringkat) dengan skor 68,5; 55,4; dan 56 persen
untuk mata pelajaran Matematika, Literasi (Membaca),dan IPA.Halyang
senada diperoleh dari tes nasiona.lAKSI,tetapi lebih buruk pada mata
pelajaran Matematika yaitu 77,30 persen, sementara untuk mata
pelajaran Literasi (Membaca) 46,80 persen lebih baik dari capaian
nasional yaitu sebesar 53,20 persen.
- 53-
Tabel 1.8
Hasil Tes Kemampuan 8erpikir dan Literasi Siswa Madrasah
4. Nilaipemahaman berdasarkan kompetensi peserta dari MI Hal yang dinilai: (a) fokus dan dapat
mengambiI informasi yang dinyatakan
• L+P 69,3 72,3
dengan jelas; (b)membuat kesimpulan
• Laki-Iaki 71,1 75,2 yang jelas; (c)menafsirkan dan
- 54 -
Sumber: Puspendik Kernendikbud, 2018; Sakernas 2017; PISA,dan hasil tes AKSIdan literasi dari program Innovasi
Kurikulum
Sejak tahun 2017 Kemenagtelah melakukan survei untuk mengukur Indeks Integritas Siswa pada jenjang menengah atas, yang
hasilnya dapat dilihat pada Gambar 1.29 berikut.
78,02
70,21 70,14
Gambar 1.29
Capaian Indeks Integritas Peserta Didik pada Jenjang Pendidikan Menengah Tahun 2017-2019
- 55-
W
- 59 -
bersendi kitabu 11
ah di tinggi, sehingga implementasi
Sumatera Barat, Pela Gadongdi gerakan moderasi beragarna
Maluku, Tongkonan di Tana ditunggu;
Toraja) yang sudah 4. Telah diterbitkan buku
dilaksanakan dalam kehidupan Moderasi Beragama oleh
sehari-hari sebagai khazanah Kementerian Agama yang
kekayaan budaya bangsa; memberikan pemahaman
3. Telah dibentuk Forum yang lebih luas tentang
Kerukunan Umat Beragama konsep dan indikatornya
(FKUB)di pusat dan daerah, (tidak sekadar kerukunan
desa sadar kerukunan, yang umat beragama), informasi
didukung dengan kerja sarna pengalaman empirik, dan
nasional dan internasiona1. strategi penguatan dan
FKUB telah berhasil panduan implementasinya;
menciptakan kerukunan umat 5. Perkembangan teknologi dan
beragama melalui perannya informasi menjadi peluang
dalam pengembang toleransi yang perlu diantisipasi
beragama (promosi),pemberian pengunaannya untuk
advokasi, penasihat dan menyebarluaskan isu tentang
pembimbing toleransi kerukunan umat beragama.
(konsultasi), serta penengah Penguatan dialog kerukunan
yang adil dan bijaksana dapat memanfaatkan
(arbitrasi); teknologi dan informasi.
4. Aktor-aktor yang terhimpun 6. Digital database kerukunan
dalam FKUB pada umumnya umat beragama secara
memiliki pengaruh yang besar nasional diperlukan dalam
terhadap umat beragamanya memetakan deteksi pontensi
masing-masing; konflik umat beragama, serta
5. Dialog kerukunan telah efektif mengiringinya dengan
dalam memperkuat toleransi pemberdayaan dialog
dan pencegahan konflik umat kerukunan di lingkungan
beragama; masyarakat yang mengangkat
6. Referensi dan sumber belajar materi bina damai dan
tentang ilmu keagamaan yang kerukunan; dan
memuat kerukunan umat 7. Budaya lokal yang sarat
beragama telah diterbitkan dengan nilai agama dapat
- 61 -
_- ----------
- 70-
Gambar 1.30
Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 2019
kesempatan mengikuti
pendidikan formal.
Kelemahan Ancamanj Masalah
1. Kenaikan APK belum diikuti 1. Akses pendidikan yang
dengan peningkatan mutunya. berkualitas memberikan
Masih banyaknya satuan kontribusi dalam
pendidikan yang belum optimal pengukuran IPM;
dalam meningkatkan mutunya; 2. Sebagian besar siswa belum
2. Rendahnya tingkat "kesiapan sempat memperoleh
belajar (readiness to learn)" di pendidikan di tingkat PAUD
jenjang sekolah dasar; (termasuk TK dan RA);
3. Sebagian besar madrasah dan 3. Kualitas guru dan sarana
pendidikan keagamaan adalah prasarananya belum
swasta yang kualitas guru dan optimal, 70% belum memiliki
saran a prasarananya belum laboratorium, 68% belum
memadai; memiliki perpustakaan
4. Bagi sebagian satuan sendiri, sebagian besar
pendidikan, jumlah dana 80S didukung oleh guru Non PNS
belum mencukupi untuk (81,8%), dan persebaran
meningkatkan mutu guru PNS masih terpusat di
pendidikan. Jumlah dana PIP pulau Jawa;
yang tersedia belum sebanding 4. Proporsi dana BOS yang
dengan jumlah peserta didik disedikan hanya mencukupi
yang membutuhkan di sebesar 30% dari total
lapangan karena belum kebutuhan penyelenggaraan
sinkronnya data DTKS dengan pendidikan. Penyaluran PIP
data pendidikan di Kemenag; sebagian besar dilakukan
5. Lokasi Pesatren berada di oleh Pusat sehingga proses
daerah terpencil, sehingga distribusinya membutuhkan
kurangnya akses dan waktu yang lama;
kesempatan waktu yang 5. Skema pendanaan APBN
tersedia. Di sampmg itu, berbasis mutu dalam
jaminan mutu kelembagaan Pesantren belum
pada Pesantren masih rendah; mengikutsertakan peran dan
dan partisipasi swasta dan / atau
masyarakat; dan
- 77 -
Gambar 1.31
Siswa MI Merasugun Asso Walesi, Papua
- 78 -
mutunya. Rendahnya
perolehan akreditasi tersebut,
dikarenakan (a) masih
rendahnya proporsi dosen
yang berpendidikan 83, (b)
terbatasnya kapasitas BAN-PT
dalam menyelenggarakan
akreditasi, (c) masih
sedikitnya jumlah publikasi
ilmiah yang dihasilkan, (d)
belum dipilahnya sistem
evaluasi PTK antara yang
teaching university, vocational
university, dan research
university;
8. Rendahnya capaian im
disebabkan karena (a) masih
banyak peserta program yang
belum selesai dan (b) peminat
program ini berkurang karena
tidak dilengkapi dengan biaya
kompensasi tunjangan
profesi; dan
9. Terbatasnya biaya penelitian
sehingga mengakibatkan
kurangnya minat mahasiswa
dan dosen untuk
mempublikasikan artikel
ilmiah.
Gambar 1.32
Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2019