Anda di halaman 1dari 3

Nama : Christin Yunita Ekandar, S.

Si
Jabatan : Penyuluh Agama Ahli Pertama
Instansi : Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumba Barat Daya

RESUME
PEMBANGUNAN BIDANG AGAMA

Agama mempunyai kedudukan dan peranan yang sangat penting dan strategis, utamanya
sebagai landasan spiritual, moral, dan etika dalam pembangunan nasional. Agama sebagai
sistem nilai seharusnya dipahami dan diamalkan oleh setiap individu, keluarga, masyarakat,
serta menjiwai kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu, Agama memiliki fungsi
edukatif (mendidik), fungsi salvatif (penyelamatan), fungsi profetik (kenabian), fungsi integratif
(pemersatu), fungsi transformatif (mengubah) dan fungsi solutif (pemecahan masalah) dalam
dimensi pembangunan. Untuk itu, pembangunan agama perlu mendapat perhatian lebih
besar, baik yang berkaitan dengan penghayatan dan pengamalan agama, pembinaan
pendidikan agama, maupun pelayanan kehidupan beragama. Pembangunan bidang agama
terwujud jika sudah terciptanya pola kehidupan beragama yang harmonis antara setiap
pemeluk agama.

1. Tugas dan Fungsi Kementerian Agama


a. Tugas
Berdasarkan Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 42 Tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama, dalam pasal 2 menyebutkan
bahwa Kementerian Agama mempunyai tugas menyelenggarakan urusan
pemerintahan dibidang agama untuk membantu Presiden dalam penyelenggaraan
pemerintahan Negara.
b. Fungsi
Pertama, perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan di bidang bimbingan
masyarakat. Kedua, pendidikan agama dan keagamaan, Koordinasi pelaksanaan
tugas, pembinaan dan dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi.
Ketiga, Pengelolan BMN yang menjadi tanggungjawab Kementerian Agama,
Keempat, Pelaksanaan pengendalian, pengawasan dan evaluasi program. Kelima,
Pelaksanan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian
Agama di Daerah. Keenam, Pelaksanaan pendidikan, penelitian, pelatihan dan
pengembangan di bidang agama dan keagamaan.
2. Layanan Pembangunan Bidang Agama
Pembangunan Bidang Agama terbagi dalam pelbagai fungsi pelayanan yaitu:
a. Layanan Fungsi Agama
Tujuan: Meningkatan kualitas kesalehan Umat Beragama, memperkuat Moderasi
beragama dan kerukunan umat beragama, dan meningkatkan layanan keagamaan
yang adil, mudah dan merata.
b. Layanan Fungsi Pendidikan.
Tujuan: Meningkatkan layanan pendidikan yang meningkat dan bermutu serta
meningkatkan produktivitas dan daya saing pendidikan.
c. Layanan umum tata kelola: Memantapkan tata kelola pemerintahan yang baik
(Good Governance)
Pembangunan pada bidang agama Kementerian Agama tentu berpijak pada Visi dan
Misi Kementerian Agama.
3. Tujuan pembangunan bidang agama Kementerian Agama, adalah:
a. Peningkatan kualitas umat beragama dalam menjalankan ibadah ritual dan sosial;
b. Penguatan kualitas moderasi beragama dan kerukunan umat beragama;
c. Peningkatan umat beragama yang menerima layanan keagamaan;
d. Peningkatan peserta didik yang memperoleh layanan pendidikan umum berciri
khas agama, pendidikan agama dan pendidikan keagamaan berkualitas.
e. Peningkatan lulusan pendidikan yang produktif dan memiliki daya saing
komparatif.
f. Peningkatan budaya birokrasi pemerintahan yang bersih, melayani dan responsif.
4. Arah Kebijakan dan Program prioritasTahun 2022
a. Arah Kebijakan
Moderasi Beragama, Transeformasi Digital, dan Good Governance
b. Program Prioritas
Penguatan Moderasi Beragama, Transformasi Digital, Revitalisasi KUA,
Kemandirian Pesantren, Cyber Islamic University, Religiosity Index, Pencanangan
2022 Sebagai Tahun Toleransi.
5. Moderasi Beragama
Moderasi beragama adalah;
a. proses memahami sekaligus mengamalkan ajaran agama secara adil dan
seimbang, agar terhindar dari perilaku yang menyimpang yang tidak diajarkan di
dalam agama.
b. cara pandang, sikap dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan
cara mengejawantahkan esensi ajaran agama yang melindungi martabat
kemanusiaan dan membangun kemaslahatan berlandaskan prinsip adil,
berimbang, dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan bersama.
Prinsip moderasi beragama adalah adil dan berimbang, dalam menyikapi,
memandang, dan mempraktektak ajaran dan nilai-nilai agama. Mengapa moderasi
beragama itu penting? Alasannya. : Memperkuat esensi ajaran agama dalam
kehidupan bermasyarakat, Mengelola keragaman tafsir keagamaan dengan
mencerdaskan kehidupan keberagamaan, Merawat keindonesiaan.
Moderasi beragama tidak dapat dipisahkan dari toleransi. Moderasi beragama
adalah proses, dan toleransi adalah hasil atau buah (outcome) jika moderasi
diterapkan. Toleransi merupakan satu prasyarat utama bagi terwujudnya kerukunan
nasional. Dan kerukunan nasional merupakan pilar bagi terwujudnya pembangunan
nasional. Yang ingin kita tuju adalah kerukunan yang tidak perlu mengorbankan akidah
dan kemurnian masing-masing agama.
6. Tugas dan Tanggung Jawab ASN Kemenag
a. ASN Kemenag (PNS dan Non PNS) yang diberi tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak melaksanakan pembangunan bidang agama.
b. ASN menjadi ujung tombak dalam mendorong peran serta masyarakat dalam
pembangunan nasional.
c. Sebagai motivator dalam moderasi beragama,
d. Sebagai penggerak moderasi beragama dalam komunitas umat beragama.
e. Menyampaikan informasi-informasi tentang nilai-nilai moral religius ke tengah
kehidupan masyarakat beragama.
f. Menjadi agen kerukunan.

Anda mungkin juga menyukai