Anda di halaman 1dari 21

GO !!!

Oleh :

PERAN AGAMA DALAM SISTEM


SOSIAL
PERAN AGAMA DALAM SISTEM SOSIAL

Pengertian Agama

Kondisi Umum

Fungsi Agama

Sasaran peningkatan kualitas kehidupan


beragama

Arah Kebijakan peningkatan kualitas


kehidupan beragama
Pengertian Agama

Bahasa Latin Kamus Besar Bahasa Indonesia Bahasa Latin

Agama berasal
Agama berasal
Menurut Kamus Besar Bahasa dari bahasa latin
dari bahasa
Indonesia, agama merupakan dan berakar pada
sansekerta
sistem atau prinsip kepercayaan kata kerja re-
“agama” yang
kepada Tuhan. ligare yang berarti
berarti tradisi.
mengikat kembali.
Bukti Kaitan Agama Dengan Masyarakat

Penulisan sejarah dan figur nabi dalam


Peranan Agama Dalam
mengubah kehidupan sosial.
Kehidupan Sosial

Argumentasi rasional tentang arti dan


hakikat kehidupan Pengaruh dari cita-cita
agama
Tentang Tuhan dan kesadaran akan maut
menimbulkan religi Etika agama dalam
kehidupan individu

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa sampai


pada pengalaman agamanya para tasuf
KONDISI UMUM

Kehidupan Masyarakat

Kehidupan Keluarga

Faktor Penyebab Pendidikan Agama tidak


Berjalan Efektif

Upaya peningkatan mutu pendidikan


agama dan pendidikan keagamaan

Upaya pemberdayaan lembaga sosial Upaya perbaikan agama


keagamaan dalam masyarakat

Upaya meningkatkan mutu pelayanan


kehidupan beragama
KEHIDUPAN MASYARAKAT
Kehidupan beragama pada sebagian masyarakat justru
baru mencapai tataran simbol-simbol keagamaan dan
belum pada penghayatan dan pengamalan ajaran agama.
Indikasi yang menggambarkan fenomena ini antara lain:

A. gejala negatif,
B. praktik KKN,
C. penyalahgunaan narkoba,
D. pornografi,
E. pornoaksi,
F. perjudian
Kehidupan keluarga

Keluarga sebagai basis pembinaan


masyarakat juga belum berperan secara
optimal, karena lembaga ini belum kuat
seperti bisa diamati dalam kasus-kasus
perceraian yang masih tinggi dan kehidupan
keluarga yang tidak harmonis. Kondisi
demikian memperlihatkan ada kesenjangan
antara ajaran agama dengan pemahaman dan
pengamalannya.
Faktor Penyebab Pendidikan Agama tidak Berjalan
Efektif

1. kurikulum pendidikan agama lebih menekankan


aspek kognitif dan kurang memperhatikan aspek
pengamalan ajaran agama dalam pembentukan
akhlak dan karakter.
2. jumlah pendidik dan tenaga kependidikan lainnya
yang bermutu belum mencukupi.
3. sarana dan prasarana yang terbatas.
4. fasilitas pendukung lainnya yang tidak memadai.
Upaya Perbaikan Agama Dalam Masyarakat
A. Upaya peningkatan mutu pendidikan agama
1. Penyediaan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
2. Pelatihan bagi pendidik bidang agama dan keagamaan

B. Upaya peningkatan mutu pelayanan pendidikan agama


1. Pembangunan sarana keagamaan berupa rumah ibadah
2.Bantuan rehabilitasi sarana keagamaan yang mengalami
kerusakan.

C. Upaya peningkatan mutu pelayanan pendidikan agama


1. Pelatihan manajemen pengelola lembaga.
2. Bantuan operasional untuk mendukung kegiatan lembaga.
Fungsi Agama

Aspek

Kebudayaan Sistem Sosial Kepribadian

1. Sebagai
Memenuhi sebagian tuntunan umum.
Sebagai fungsi
kebutuhan 2. Tujuan akhir
penentu
masyarakat pengembangan
kepribadian.
SASARAN PENINGKATAN KUALITAS
KEHIDUPAN BERAGAMA

Meningkatnya Kualitas Pelayanan dan


Pemahaman Agama serta Kehidupan
Beragama

Meningkatnya Kerukunan Intern dan


Antarumat Beragama
Meningkatnya Kualitas Pelayanan dan
Pemahaman Agama serta Kehidupan Beragama

1. Meningkatnya kualitas pemahaman, penghayatan, dan


pengamalan ajaran agama dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, sehingga kualitas keberagamaan
masyarakat dari sisi rohani semakin baik. Upaya ini juga
ditujukan pada peserta didik di semua jalur, jenis dan jenjang
pendidikan, sehingga pemahaman dan pengamalan ajaran
agama dapat ditanamkan sejak dini pada anak-anak
2. Meningkatnya kualitas dan peranan tempat-tempat
peribadatan dan kitab-kitab suci sebagai labolatorium bagi
upaya pemahaman dan penghayatan nilai-nilai agama;
3. Meningkatnya kepedulian dan kesadaran masyarakat dalam
memenuhi kewajiban membayar zakat, wakaf, infak,
shodaqoh, kolekte, dana punia, dan dana paramita dalam
rangka mengurangi kesenjangan sosial di masyarakat;
4. Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan
beragama bagi seluruh lapisan masyarakat sehingga
mereka dapat memperoleh hak-hak dasar dalam
memeluk agamanya masing-masing dan beribadat
sesuai agama dan kepercayaan masing-masing;
5. Meningkatnya kualitas manajemen ibadah haji
dengan sasaran penghematan, pencegahan korupsi,
dan peningkatan kualitas pelayanan terhadap
jemaah haji; serta
6. Meningkatnya peran lembaga sosial keagamaan
dan lembaga pendidikan agama dan keagamaan
sebagai agen pembangunan dalam rangka
meningkatkan daya tahan masyarakat dalam
menghadapi berbagai krisis.
Meningkatnya Kerukunan Intern
dan Antarumat Beragama
 Meningkatnya dan terpeliharanya harmoni
sosial dalam kehidupan intern dan antarumat
beragama yang toleran dan saling
menghormati dalam rangka penciptaan
suasana yang aman dan damai, sehingga
konflik yang terjadi di beberapa daerah dapat
diselesaikan dan tidak muncul di daerah lain.
1. Peningkatan Kualitas
Pelayanan dan Pemahaman
Agama serta Kehidupan
2. Peningkatan Kerukunan Beragama.
Intern dan Antarumat
Beragama

ARAH KEBIJAKAN
PENINGKATAN
KUALITAS KEHIDUPAN
BERAGAMA
Peningkatan Kualitas Pelayanan dan
Pemahaman Agama serta Kehidupan Beragama

1. Peningkatan kualitas pemahaman, penghayatan, dan


pengamalan ajaran agama;
2. Peningkatan kualitas pendidikan agama dan pendidikan
keagamaan pada semua jalur, jenis, dan jenjang
pendidikan;
3. Peningkatan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan
bidang agama dan keagamaan;
4. Peningkatan kesadaran masyarakat dalam membayar
zakat, wakaf, infak, shodaqoh, kolekte, dana punia, dan
dana paramita; dan peningkatan profesionalisme tenaga
pengelola;
5. Peningkatan kualitas tenaga penyuluh agama dan
pelayanan keagamaan lainnya, terutama yang bertugas di
daerah rawan konflik dan daerah terpencil dan daerah
terkena musibah.
6. Pembinaan keluarga harmonis
(sakinah/bahagia/sukinah/hita sukaya) untuk
menempatkan keluarga sebagai pilar utama
pembinaan moral dan etika masyarakat;
7. Peningkatan penghematan biaya ongkos naik haji,
pencegahan korupsi, dan peningkatan kualitas
pelayanan terhadap jamaah haji;
8. Peningkatan kualitas dan kapasitas lembaga sosial
keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan;
9. Peningkatan kualitas penelitian dan
pengembangan agama untuk mendukung
perumusan kebijakan pembangunan bidang
agama.
10. Peningkatan kualitas penataan dan pengelolaan
serta pengembangan fasilitas pada pelaksanaan
ibadah, dengan memperhatikan kepentingan
seluruh lapisan umat beragama dengan akses
yang sama bagi setiap pemeluk agama;
Peningkatan Kerukunan Intern dan
Antarumat Beragama
1. Peningkatan upaya menjaga keserasian sosial di
dalam kelompok-kelompok keagamaan dengan
memanfaatkan kearifan lokal dalam rangka
memperkuat integritas sosial masyarakat;
2. Pencegahan kemungkinan berkembangnya potensi
konflik di dalam masyarakat yang mengandung
sentimen keagamaan dengan mencermati secara
responsif dan mengantisipasi terjadinya konflik
secara dini;
3. Penyelesaian konflik sosial yang berlatar belakang
agama melalui mekanisme resolusi konflik, dengan
mengutamakan keadilan dan persamaan hak untuk
mendapatkan perdamaian hakiki;
4. Pemulihan kondisi sosial dan psikologis
masyarakat pascakonflik melalui
penyuluhan dan bimbingan keagamaan;
5. Peningkatan kerjasama intern dan
antarumat beragama di bidang sosial
ekonomi, dan budaya.

Anda mungkin juga menyukai