Sebagaimana kita ketahui bahwa saat ini bahwa Kementerian Agama Republik
Indonesia mempunyai enam program utama yang menjadi prioritas, yaitu
penguatan moderasi beragama, transformasi digital, revitalisasi KUA, cyber
Islamic University, kemandirian pesantren dan regiousity Index. Salah satu
prioritas tersebut, adalah penguatan moderasi beragama, dan program tersebut
mesti dipahami seorang penghulu, Kepala KUA dan karyawan KUA, sebagai
bagian dari institusi Kementerian Agama.
Semenjak dahulu kala, Penghulu memiliki peran penting dan strategis sebagai
penjaga hukum agama dan pelayan masyarakat dalam soal-soal
keagamaan. Kiprahnya terentang dari masa kerajaan Islam sehingga sekarang,
dengan dinamikanya. Pada saat sekarang ini, seorang penghulu adalah PNS,
maka untuk memaksimalkan perannya, sangat dibutuhkan internalisasi, kontrol,
dan obyektifikasi terkait konsep dan model layanan keagaamaan yang prima.
Sebab, konsep dasar pelayanan prima terkait dengan pengembangan
kemampuan (ability), sikap (attitude), penampilan, perhatian (attention),
tindakan (action), dan pertanggung-jawaban. Di samping itu, penghulu juga
harus ikut mendorong tumbuhnya sikap dan model keberagamaan masyarakat
yang berkarakter moderat.